Anda di halaman 1dari 8

KETENTUAN PUASA WAJIB DAN SUNNAH

PUASA WAJIB

A. Ketentuan Puasa Wajib

1. Pengertian Puasa

Secara bahasa Puasa artinya menahan diri dari segala sesuatu, seperti manahan
makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat. Sedang menurut
istilah puasa ialah menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya
sejak mulai terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat dan
rukunnya.

2. Hukum Melaksanakan Puasa

Dalam Islam hukum melaksanakan puasa ada beberapa macam seperti wajib, sunah,
haram dan makruh. Puasa yang hukum melaksanakannya wajib yaitu : puasa
ramadhan, puasa kifarat dan puasa nazar. Yang termasuk puasa sunah, seperti : puasa
setiap hari senin kamis, puasa hari Arafah, puasa asyura dan sebagainya. Yang
termasuk puasa haram seperti : puasa pada hari raya idul fitri dan idul adha dan puasa
hari tasyri.

3. Syarat Wajib Puasa

Syarat artinya sesuatu yang harus dipenuhi sebelum melakukan sesuatu. Adapun
syarat wajibnya puasa adalah :

Islam
Baligh
suci dari haid dan nifas (bagi wanita).
Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa

4. Rukun Puasa

Rukun ialah sesuatu yang harus dipenuhi atau dikerjakan saat melaksanakan sesuatu.
Sedang rukun puasa ialah sesuatu yang harus dilaksanakan seseorang yang sedang
melaksanakan puasa. Jika rukunnya tidak dipenuhi puasanya tidah sah.

Rukun puasa ada dua macam yaitu :

a. Niat berpuasa pada malam hari.

Sabda Rasulullah SAW.

1
Artinya :

Barang siapa tidak berniat puasa malam hari sebelum terbit fajar, maka tidak sah
puasanya.(H.R. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai)

b. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai
terbenam matahari.

5. Hal-hal yang membatalkan Puasa

Adapun hal-hal yang membatalkan puasa sebagai berikut :

makan dan minum dengan sengaja


bersetubuh disiang hari
keluar mani (sperma) dengan sengaja
keluar haid atau nifas
muntah dengan sengaja

Rasulullah SAW bersabda.

Artinya : Dari Abi Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa muntah tidak
sengaja dalam keadaan berpuasa maka tidak wajib baginya untuk mengganti puasanya
(qadha), akan tetapi jika muntahnya disengaja maka baginya wajib mengqadha.

hilang akalnya sebab gila atau mabuk disiang hari


menurut para ulama masuknya sesuatu ke dalam tubuh lewat lobang (hidung,
mulut, telinga, dubur atau qubul) baik sengaja atau tidak juga membatalkan puasa.

B. Macam - Macam Puasa Wajib

Puasa wajib artinya puasa yang harus dikerjakan memperoleh pahala, jika tidak dikerjakan
maka berdosa. Adapun macam-macam puasa wajib adalah :

1. Puasa Ramadhan

Puasa ramadhan ialah puasa yang dilaksanakan pada bulan ramadhan. Hukum melaksanakan
puasa ramadhan adalah wajib bagi setiap orang yang telah memenuhi syarat wajibnya.

Firman Allah Swt.

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Q.S. Al Baqarah [2] : 183)

2
Puasa ramadhan mulai diwajibkan kepada umat Islam pada tahun kedua hijriyah. Dalam
puasa ramadhan niat untuk berpuasa harus dilaksanakan malam hari sebelum puasa. Sedang
untuk puasa sunah boleh dilaksanakan siang hari saat puasa sebelum matahari condong ke
barat (masuk waktu dhuhur) asal sejak terbit fajar belum makan atau minum sama sekali.

Hal-hal yang disunahkan saat berpuasa antara lain :

a. memperbanyak membaca Al Quran.


b. Segera berbuka jika sudah waktunya tiba.
c. Ketika berbuka dengan makanan atau minuman yang manis, lebih utama
berbuka dengan kurma.
d. Berdoa lebih dahulu saat akan berbuka.

Doanya sebagai berikut :

Artinya :

Ya Allah, untuk-Mu saya berpuasa, kepada-Mu beriman dan dengan rizki-Mu


saya berbuka. Dengan rahmat-Mu ya Tuhan yang Maha Pengasih.

e. Mengakhirkan makan sahur kira-kira 15 menit sebelum waktunya imsak


(habis).
f. Memberi makan untuk berbuka atau sahur kepada orang yang berpuasa.
g. Memperbanyak ibadah, sedekah dan infak.

2. Puasa Kifarat

Puasa kifarat yaitu puasa sebagai denda pada orang yang bersetubuh pada saat berpuasa (pada
siang hari) bulan ramadhan. Adapun denda (kifarat) bagi yang bersetubuh di siang hari bulan
ramadhan yaitu:

a. puasa dua bulan berturut-turut, atau


b. memerdekakan seorang budak muslim, atau
c. memberi makan orang miskin sebanyak 60 (enam puluh) orang.

3. Puasa Nazar

Puasa nazar ialah puasa yang dilakukan sebab pernah berjanji untuk berpuasa jika
keinginannya tercapai. Misalnya seorang murid bernazar: jika saya memperoleh rangking
pertama maka saya akan puasa dua hari. Jika keinginannya itu tercapai maka puasa yang
telah dijanjikan (dinazarkannya) harus (wajib) dilaksanakan. Hukum nazar sendiri adalah
mubah tetapi pelaksanaan nazarnya jika hal baik wajib dilaksanakan, tetapi jika nazarnya
jelak tidak boleh dilaksanakan, misalnya jika tercapai keinginannya tadi akan memukul
temannya maka memukul temannya tidak boleh dilaksanakan.

C. Orang-Orang Yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa*

3
Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa pada bulan ramadhan adalah :

1. Orang yang sedang sakit. Wajib mengganti yang ditinggalkannya saat sembuh.

Firman Allah :

Artinya :

Maka barang siapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka),
maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang
lain. (Q.S. Al Baqarah : 184)

2. Orang yang sedang bepergian jauh (musafir) tidak memiliki tujuan untuk maksiat. Maka
setelah selesai ramdhannya wajib mengganti (mengqadha) sejumlah puasa yang telah
ditinggalkannya.

3. Orang yang telah lanjut usia (pikun) atau sakit menahun Yaitu orang yang sudah tua dan
tidak mampu berpuasa serta kemungkinan untuk mengqadha juga sudah tidak mungkin.
Maka sebagai pengganti puasanya dia wajib membayar fidyah yaitu memberi makan seorang
miskin setiap harinya selama tidak berpuasa . Ukuran fidyah yaitu kurang lebih liter beras
atau makanan yang bisa membuat kenyang.

Firman Allah :

Artinya :

. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. . (Q.S. Al Baqarah : 184)

4. Orang yang sedang hamil atau menyusui

Orang yang sedang hamil atau menyusui jika tidak kuat maka boleh tidak berpuasa tetapi
wajib mengganti (mengqadaha) puasanya pada kesempatan lain dan wajib membayar fidyah.

Hadis Rasulullah SAW .

Artinya:

Dari Anas Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberi
(keringanan) puasa dan (kemudahan) salat bagi musafir, dan keringanan puasa kepada wanita
hamil dan menyusui. (H.R. lima pakar hadis).

*D. Fungsi Puasa Wajib Dalam Kehidupan*

4
1. Sebagai sarana untuk mencapai derajat ketakwaan kepada Allah. Firman

Allah :

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Q.S. Al Baqarah : 183).

2. Sebagai sarana pendidikan dan latihan yaitu latihan meningkatkan disiplin, membiasakan
bertindak benar, melatih sifat sabar, menanamkan tekat yang kuat dalam menahan hawa
nafsu.

3. Menumbuhkan sifat kasih sayang, peduli dan peka pada kehidupan fakir miskin.

4. Menjauhkan diri dari sifat tamak, rakus, riya dan menuruti hawa nafsu.

5. Menumbuhkan semangat bersyukur atas nikmat yang telah diterimanya tanpa dapat
dihitung jumlahnya. Firman Allah :

Artinya :

Dan jika kalian menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kalian menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah). (Q.S.
Ibrahim: 34)

6. Puasa adalah cara terbaik untuk menjaga keselarasan, keindahan, dan kesehatan tubuh.

PUASA SUNAH

A. Pengertian puasa sunah*

Puasa sunah adalah puasa yang boleh dikerjakan dan boleh tidak, puasa sunah sering disebut
dengan puasa Tathawu artinya apabila dilakukan memperoleh pahala dan apabila tidak
dilakukan tidak berdosa.

*B. Macam-macam puasa sunah*

Ada beberapa macam puasa sunah yang waktu pelaksanaannya berbeda-beda, antara lain;

a. Puasa Syawal, Yang dimaksud dengan puasa Syawal adalah puasa enam hari di bulan
Syawal setelah tanggal 1 di bulan Syawal, yang pelaksanaannya boleh secara berturut-turut
dan boleh selang-seling yang penting sejumlah enam hari.

5
Nabi Muhammad saw. bersabda ;

Artinya :

Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al Anshari r.a. bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda:
Barang siapa berpuasa Ramadhan, lalu disusul dengan berpuasa 6 (enam) hari di bulan
Syawal, maka (pahalanya) bagaikan puasa setahun penuh. (H.R Muslim)

b. Puasa hari Arafah, Puasa sunah hari arafah adalah puasa sunah yang pelaksanaannya
dilakukan pada tanggal 9 Dzuhijjah. Puasa sunah hari arafah dapat menghapus dosa selama 2
(dua) tahun, yakni setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Nabi Muhammad saw. bersabda ;

Artinya :

Puasa hari Arafah itu dihitung oleh Allah dapat menghapus (dosa) dua tahun, satu tahun
yang lalu dan satu tahun yang akan datang. (HR Muslim)

c. Puasa Asyura, Puasa sunah pada bulan Asyura, ada tiga tingkatan, yaitu :

1. berpuasa tiga hari yaitu, tanggal 9, 10 dan 11 di bulan Syura atau Muharam

2. berpuasa dua hari yaitu, tanggal 9 dan 10 di bulan Syura atau Muharam

3. berpuasa satu hari yaitu, tanggal 10 Syura atau Muharam

Bulan Syura adalah bulan kemenangan nabi Musa as dan Bani Israil dari

musuh, barang siapa berpuasa As Syura dihapus (dosanya) satu tahun yang lalu. Nabi
Muhammad saw. bersabda ;

Artinya :

Puasa pada hari As Syura menghapus (dosa) selama satu tahun yang lalu. (H.R. Muslim)

d. Puasa bulan Syaban

Puasa di bulan Syaban ini tidak ada ketentuan, apabila dalam mengerjakan puasa di bulan
Syaban lebih banyak daripada di bulan lain adalah lebih baik.

Nabi bersabda :

Artinya :

Rasulullah pernah berpuasa penuh di bulan syaban, juga pernah berpuasa di bulan syaban
tidak penuh (dengan tidak berpuasa pada hari-hari yang sedikit jumlahnya) (H.R. Bukhari)
6
e. Puasa Senin dan Kamis

Allah Swt pada setiap Senin dan kamis mengampuni dosa-dosa setiap muslim, supaya kita
diampuni dosanya oleh Allah, maka berpuasalah.

Rasulullah saw. bersabda ;

Artinya :

Rasulullah saw. bersabda : Ditempatkan amal-amal umatku pada hari Senin dan Kamis, dan
aku senang amalku ditempatkan, maka aku berpuasa. (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Hadis diriwayatkan dari Aisyah, Nabi SAW. bersabda:

Artinya :

Dari Aisyah ra. Dia berkata: Bahwasanya Nabi SAW selalu memilih puasa hari senin dan
hari kamis. (H.R. Tirmidzi)

f. Puasa pada pertengahan bulan Qomariyah

Puasa pertengahan bulan ini dilakukan setiap tanggal 13, 14 dan 15 Qamariyah.

Sabda Rasulullah saw.

Artinya :

Dari Abu Dzar, : Barang siapa puasa tiga hari setiap bulannya maka sungguh dia telah puasa
selama satu tahun penuh. (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Hadis Abu Dzar yang lain menjelaskan:

Artinya :

Ketika kalian ingin puasa setiap bulan tiga hari maka puasalah setiap tanggal 13, 14 dan 15
setiap bulannya. (H.R. Ahmad,Tirmidzi dan Ibnu Hiban)

g. Puasa Daud

Puasa Daud yaitu puasa yang dilakukan dengan cara sehari berpuasa sehari berbuka (tidak
berpuasa).

Nabi SAW. bersabda :

Artinya :

Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya puasa (sunah) yang paling disenangi oleh Allah
adalah puasa Nabi Dawud, dan salat (sunah) yang paling disenangi oleh Allah adalah salat
Nabi Dawud, Nabi Dawud tidur separuh malam, lalu salat sepertiga malam, lalu tidur lagi
7
seperenam malam, dan beliau berpuasa sehari lalu berbuka sehari (selang-seling) (H.R.
Bukhari)

*C. Waktu-waktu yang diperbolehkan dan diharamkan puasa*

Waktu-waktu yang diperbolehkan puasa yaitu pada bulan Ramdhan (puasa wajib) dan waktu-
waktu seperti di atas sebab Allah Swt pada saat itu akan menurunkan rahmatNya kepada
manusia. Ada beberapa waktu yang dilarang untuk berpuasa, larangan itu semata-mata untuk
memberi kesempatan umat Islam agar dapat mengambil manfaat di dalamnya.

Adapun hari yang dilarang untuk berpuasa dalam satu tahun ada 5 hari,

yaitu ;

a. dua hari raya yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.

b. tiga hari tasyrik yaitu, tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Rasulullah saw bersabda :

Artinya :

Dari An Nas, bahwasannya nabi saw . telah melarang berpuasa dalam lima hari setahun
yaitu : a. hari raya Idul Fitri , b. hari raya Idul Adha dan c. hari Tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13
Dzulhijjah). (HR Daru Quthni)

4 Hikmah puasa sunah

a. jiwa akan menjadi bersih


b. badan menjadi sehat
c. mendapatkan pahala
d. melatih displin, kejujuran dan kesabaran dalam melaksanakan tugas
e. mendidik agar kita dapat mengendalikan nafsu
f. mendidik rasa kasih sayang pada fakir miskin
g. adalah tanda syukur kepada Allah Swt atas segala nikmatNya.

Anda mungkin juga menyukai