Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PUASA

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ilmu Fiqh
Dosen : Ahmad Zubaeri, S.H.I., M.H.

Disusun Oleh:
KELAS HKI D-1
Imamul Muqorrobin(NIM 2002016088)

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewajiban melaksanakan puasa merupakan kewajiban yang dibebankan kepada


umat Islam yang telah baligh dan berakal, maka tidak ada alasan bagi umat Islam
untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, kecuali apabila orang tersebut secara
syara’ boleh diberikan keringanan (Rukhsah) untuk tidak melaksanakan puasa
Ramadhan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Puasa?
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa

Shoum atau puasa bagi orang Islam (bahasa Arab: ‫صوم‬, translit. ṣawm) adalah


menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan
puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu,
untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa (shoum) merupakan
salah satu dari lima Rukun Islam. Shoum secara bahasa artinya menahan atau
mencegah.
B. Jenis Puasa
1. Puasa wajib
Puasa yang hukumnya wajib adalah saum yang harus dikerjakan dan akan
mendapatkan pahala, kemudian jika tidak dikerjakan akan mendapatkan dosa. Puasa-
puasa wajib adalah sebagai berikut:

 Puasa Ramadan;
 Puasa (karena) nazar
 Puasa kifarat atau denda.
 Puasa Qodho (mengganti puasa)

2. Puasa Sunnah
Puasa yang hukumnya sunnah adalah saum yang jika dikerjakan mendapatkan
pahala dan jika tidak dikerjakan tidak mendapatkan dosa. Puasa-puasa sunnah
adalah sebagai berikut:

 Puasa 6 hari pada bulan Syawal selain hari raya Idul Fitri,


 Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak
menunaikan ibadah haji,
 Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak
menunaikan ibadah haji,
 Puasa Senin dan Kamis,
 Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), bertujuan untuk meneladani
puasanya Nabi Daud,
 Puasa Tasu'a (pada bulan Muharram) dilakukan pada tanngal 9, sebelum
Saum 'Asyura
 Puasa 'Asyura (pada bulan Muharram) dilakukan pada tanggal 10,
 Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender islam)(Yaumul
Bidh), tanggal 13, 14, dan 15,
 Puasa Sya'ban (Nisfu Sya'ban) pada awal pertengahan bulan Sya'ban,
 Puasa bulan Haram (Asyhurul Hurum) yaitu bulan Dzulkaidah,
Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. [1]

[1] Kitab Fatkhul Qorib


C. Syarat dan Rukun Puasa
Dalam menjalankan saum ini ada beberapa syarat wajib dan syarat syah yang
harus diperhatikan menurut syariat Islam.
a. Syarat wajib Puasa

1. . Beragama Islam,
2. Berakal sehat,
3. Baligh (sudah cukup umur),
4. Mampu melaksanakannya
b. Syarat sah Puasa

1. Islam (tidak murtad),
2. Mummayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk),
3. Suci dari haid dan nifas (khusus bagi wanita),
4. Mengetahui waktu diterimanya puasa.
c. Rukun Puasa

1. Islam,
2. Niat,
3. Meninggalkan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar
hingga terbenam matahari. [2]

D. Waktu Puasa
Umat Islam diharamkan berpuasa pada waktu-waktu berikut ini:

Hari raya Idul Fitri, yaitu pada 1 Syawal,



Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam.
Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira.
Karena itu syariat telah mengatur bahwa pada hari itu tidak diperkenankan
seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang
bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat
untuk saum.

 Hari raya Idul Adha, yaitu pada 10 Dzulhijjah,


Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai hari raya kedua bagi
umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam
disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya
kepada fakir miskin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut
merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan
merayakan hari besar.

 Hari-hari tasyrik, yaitu pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah,


 Hari syak, yaitu pada 30 Syaban,
 Saum selamanya,
 Wanita saat sedang haid atau nifas,
 Saum sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya.
Kemudian waktu makruh untuk berpuasa adalah ketika puasa dikhususkan
pada hari Jumat,[3] tanpa diselingi saum sebelumnya atau sesudahnya.
[2] Safinatunnajah

[3]
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah: Dari Muhammad bin Abbad, ia berkata: Aku bertanya kepada Jabir bin Abdullah ketika sedang melakukan tawaf di Baitullah:
Apakah Rasulullah ‫ ﷺ‬melarang puasa pada hari Jumat saja? Jabir menjawab: Ya, demi Tuhan Baitullah ini. (Shahih Muslim No.1928)
E. Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
Puasa akan batal jika;

1. Masuknya benda (seperti nasi, air, asap rokok dan sebagainya) ke


dalam rongga badan dengan disengaja,
2. Bersetubuh,
3. Muntah dengan disengaja,
4. Keluar mani (istimna') dengan disengaja,
5. Haid (datang bulan) dan Nifas (melahirkan anak),
6. Hilang akal (gila atau pingsan),
7. Murtad (keluar dari agama Islam).
Dari kesemua pembatal puasa ada pengecualiannya, yaitu makan, minum
dan bersetubuhnya orang yang sedang berpuasa tidak akan batal ketika
seseorang itu lupa bahwa ia sedang berpuasa.[4]

F. Orang Yang Boleh Membatalkan Puasa


Berikut ini adalah orang yang boleh membatalkan puasa wajib (puasa
Ramadhan):

 Wajib mengqadha
Orang-orang yang tersebut di bawah ini, boleh tidak bersaum, tetapi wajib
mengganti puasanya pada hari lain (qada), sebanyak hari yang ditinggalkan.

1. Orang yang sakit, yang ada harapan untuk sembuh,


2. Orang yang bepergian jauh (musafir) sedikitnya 89 km dari
tempat tinggalnya,
3. Orang yang hamil, yang khawatir akan keadaannya atau bayi
yang dikandungnya,
4. Orang yang sedang menyusui anak, yang khawatir akan
keadaannya atau anaknya,
5. Orang yang sedang haid (datang bulan), melahirkan anak dan
nifas,
6. Orang yang batal puasanya dengan suatu hal yang
membatalkannya selain bersetubuh,

 Tidak Wajib mengqadha dan wajib fidyah


Orang-orang di bawah ini tidak wajib qada (menggantikan puasa pada hari
lain), tetapi wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin
setiap hari yang ia tidak berpuasa, berupa bahan makanan pokok sebanyak 1
mud (576 gram),

1. Orang yang sakit yang tidak ada harapan akan sembuhnya,


2. Orang tua yang sangat lemah dan tidak kuat lagi berpuasa.

Wajib mengqadha dan kifarat
Orang yang membatalkan puasa wajibnya dengan bersetubuh, wajib
melakukan kifarat dan qadha. Kifarat ialah memerdekakan hamba sahaya
yang mukmin. Jika tidak ada hamba sahaya yang mukmin maka wajib
berpuasa dua bulan berturut-turut (selain qadha' menggantikan hari yang
ditinggalkan), jika tidak bisa, wajib memberi makan 60 orang miskin,
masing-masing sebanyak 1 mud (576 gram) berupa bahan makanan pokok.
[4]
Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: Barang siapa lupa bahwa ia sedang berpuasa, sehingga ia makan atau minum, maka hendaklah ia
meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah. (Shahih Muslim No.1952)
G. Keutamaan dan Hikmah Berpuasa
 Keutamaan
Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada
setiap mukmin adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba
kepada Allah seperti yang tertera dalam sebuah surah dalam al-
Qur'an, yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
bersaum sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa, (Al-Baqarah 2:183)”
Keutamaan puasa menurut syariat Islam adalah, orang-orang yg ber
puasa akan melewati sebuah pintu surga yang bernama Rayyan, dan
keutamaan lainnya adalah Allah akan menjauhkan wajahnya dari api
neraka, sejauh 70 tahun perjalanan.[5]
 Hikmah
Hikmah dari ibadah puasa itu sendiri adalah melatih manusia untuk
sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam
al-Quran adalah gigih dan ulet seperti yang dimaksud dalam Ali
‘Imran/3: 146. Di antara hikmah dan faedah puasa selain untuk
menjadi orang yang bertakwa adalah sebagai berikut:

 Pendidikan/latihan rohani,
 Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri,
 Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan
dituruti,
 Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan
sebaik- baiknya,
 Mendidik kesabaran dan ketabahan.
 Perbaikan pergaulan
Orang yang ber puasa akan merasakan segala kesusahan fakir
miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan
demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang
menderita.

 Kesehatan
Ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan
rohani dan jasmani jika pelaksanaannya sesuai dengan panduan
yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa,
malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia saja.

[4]
 Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: Tidaklah seorang hamba yang berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka
sejauh jarak perjalanan 70 tahun. (Shahih Muslim No.1948)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam Islam, puasa (disebut juga Shaum) yang bersifat wajib
dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan
Hari Raya Idul Fitri. Puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan dan
minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit
fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci
umat Islam Al Quran. Puasa juga menolong menanam sikap yang baik dan
kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya dan tidak hanya
pada bulan puasa. Jika didasarkan pada ritual puasa itu sendiri, maka jika kita
hendak mengakhirinya atau berbuka, maka terasa bertolak belakang jika kita
tidak berbuka sekadarnya sajaAllah berkenan menentukan mana yang terbaik
untuk kehidupannya.

B. Penutup
Semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk yang benar dan
menjauhkan kita dari kekufuran yang bisa menjerumuskan kita ke lubang
dosa. Semoga makalah ini bermanfat bagi kita semua karena kesempurnan
hanyalah milik Allah SWT. Bila ada kesalahan atau penulisan yang salah
dalam makalah ini kami mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Saum

Google Books “Bekal Ramadhan dan Idul Fitri Tarawih dan Witir” (Saiyid
Mahadhir, Lc, MA).

Google Books “Ensiklopedia Amal Saleh” Volume3: Puasa Sunnah (Tim Ahnaf)

Puasa Ibadah Kaya Makna, Gema Insani, 2007

Anda mungkin juga menyukai