Anda di halaman 1dari 10

PUASA

Diajukan sebagai tugas terstruktur Pada Mata Kuliah Fiqh Ibadah

Dosen Pengampu: Dr.Ilhamsyah Pasaribu, M.A.

Di Susun Oleh :

Kelompok 7

Sri Anggini Lubis ( 0205213093)

Soni Askar Sinaga ( 0205211031)

Idandi Limbong (0205211002)

Bima Ilman Mirazha (0205211008)

Horas Matua Siregar (0205211032)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

HUKUM PIDANA ISLAM IV A


A. Pengertian Puasa

Seperti yang sudah katakana di awal, bahwa puasa merupakan salah satu ibadah
yang dilakukan dengan cara menahan rasa lapar dan haus. Puasa sendiri memiliki
pengertian-pengertian lain baik pengertian secara umum dan pengertian puasa dalam
agama islam.

1. Pengertian Ibadah Puasa secara Umum

Secara umum, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai
kegiatan sukarela yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan,
minuman atau juga bisa keduanya, perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki
potensi untuk membatalkan puasa tersebut selama masih dalam periode pelaksanaan
puasa tersebut.1

Puasa yang murni biasanya dilakukan dengan menahan diri untuk makan dan
minum dalam kurun waktu tertentu, umumnya puasa dilaksanakan dalam kurun waktu
satu hari atau selama 24 jam, atau juga bisa beberapa hari. Lamanya periode puasa ini
bergantung pada ketentuan puasa. Perlu diketahui bahwa puasa ada puasa lain yang
hanya membatasi seseorang untuk mengkonsumsi zat atau makanan tertentu. Perlu
Grameds ketahui bahwa puasa juga dapat membatasi seseorang dari berbagai aktivitas
yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Karena umumnya puasa dilaksanakan
untuk menunaikan ibadah dalam suatu agama, selain itu puasa juga kerap dilaksanakan
untuk menaikkan tingkat kespiritualan seseorang.2

Puasa dengan tujuan seperti itu biasanya dilakukan oleh seseorang yang sudah
sering bertapa atau rahib. Kesimpulannya, puasa dilakukan untuk menahan diri
dengan cara mengekang diri dari berbagai macam tujuan serta keinginan. Puasa

1
DRS. H. Mo. Rifa’i, Fikih Islam Lengkap, (Semarang: Pt. Karya Toha Putra,1978), h
2
Ibid.
kerap diartikan sebagai kegiatan yang sangat berguna untuk menekan nafsu duniawi
pada diri manusia.

2. Pengertian Ibadah Puasa secara Syariat Islam

Menurut agama islam, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari
Bahasa Arab : ‫ صوم‬merupakan ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan
ketika bulan Ramadhan telah tiba. Ibadah ini juga dilaksanakan selama satu
bulan penuh lalu akan ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.3

Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan


menahan diri dari makan minum serta semua perbuatan yang dapat
membatalkan puasa dari terbitnya matahari hingga matahari tenggelam dengan
diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Puasa ditujukan
untuk dapat membentuk serta menanamkan sikap-sikap teladan dan
meningkatkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah SWT.

3. Pengertian Ibadah Puasa secara Bahasa

Puasa sendiri merupakan terjemahan dari istilah aslinya yang berasal


dari Bahasa Arab, yaitu kata Shaum. Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti
mencegah atau menahan.4

B.Jenis - Jenis Puasa Dalam Islam

Dalam agama islam, ibadah puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu jenis
puasa dengan hukum wajib dan yang kedua adalah jenis puasa dengan hukum
Sunnah.

1.) Puasa dengan Hukum Wajib

Puasa wajib atau shaum wajib merupakan jenis puasa yang harus
dilaksanakan oleh umat muslim. Apabila seorang umat muslim berhasil

3
Sayyid sabiq, Fiqih Sunnah,(Jakarta Timur: Tinta Abadi Gemilang, cet.2 ,2013), h. 190
4
Departmen agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya,Op.Cit h 28.
melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan mendapatkan pahala. Sebaliknya
apabila seorang umat muslim tidak melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan
mendapatkan dosa atau ganjaran. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam
puasa wajib.5

a. Puasa wajib Ramadhan

b. Puasa yang disebabkan karena bernazar

c. Puasa denda atau kafarat

d. Puasa ganti atau qadha

2.) Puasa dengan Hukum Sunnah

Puasa Sunnah atau shaum Sunnah merupakan jenis puasa yang apabila
dikerjakan maka akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak
mendapat dosa dan pahala. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam puasa
Sunnah.

a. Puasa senin kamis tiap minggu

b. Puasa Sunnah enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal, kecuali saat
hari raya Idul Fitri.

c. Puasa sunah arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak
melaksanakan ibadah haji.6

d. Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak
melaksanakan ibadah haji.

e. Puasa Daud atau sehari puasa besoknya tidak, puasa ini dilaksanakan untuk
meneladani puasa miliki Nabi Daud.

f. Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

5
Departmen agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan,Op.Cit h 28.
6
Zakariya al Ansari ,Op.Cit ., h. 432-436
g. Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

h. Puasa Yaumul Bidh, sekitar tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.

i. Puasa Nisfu Sya’ban dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban.

j. Puasa Asyhurul Hurum yang dilakukan pada bulan bulan yang diharamkan
berperang, yakni bulan Zulqaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab.7

C. Syarat wajib dan sah puasa dalam agama Islam

Umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa pastilah memiliki beberapa syarat-
syarat wajib menurut syariat islam yang harus terpenuhi. Berikut ini syarat wajib
ibadah puasa menurut syariat islam.

a). Syarat Wajib Puasa Menurut Syariat Islam

1. Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.

2.Sudah baligh atau sudah cukup umur.

3. Kondisi akalnya sehat dan waras.

4. Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.

5. Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang dan jauh.

6. Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.

7. Memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan puasa.8

b.) Syarat Sah Puasa Menurut Syariat Islam

1. Beragama islam dan tidak murtad.

2. Dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk (mumayyiz)

3. Tidak dalam keadaan najis yang suci dari nifas dan haid (khusus wanita)

7
Sayyid Sabiq, Op.Cit,. h. 373
8
Abdulrahman al Jaziriy, Op.Cit, h. 574-575
4. Memiliki pengetahuan mengenai waktu diterimanya puasa.9

D.Rukun Puasa Dalam Islam

Ibadah puasa dalam agama islam memiliki beberapa rukun puasa yang diambil
dari syariat islam. Berikut ini rukun puasa dalam agama islam.

1. Islam

Rukun pertama dalam melaksanakan ibadah puasa di agama islam


adalah sesroang haruslah memeluk atau beragama islam seperti yang telah
disampaikan pada syarat berpuasa menurut syariat islam.

2. Membaca niat

Membaca niat serta doa puasa merupakan tahapan yang sangat penting
untuk dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Umat muslim akan
membaca niat sebelum mereka menjalankan ibadah puasa tepatnya setelah
mereka melaksanakan sahur atau juga dapat dilakukan sebelum fajar tiba. Ada
beberapa hadist yang menyatakan bahwa pembacaan niat dan doa dapat
dilakukan malam harinya sebelum tidur.

3. Menahan serta mengontrol diri

Ketika berpuasa, umat muslim menahan serta mengontrol diri mereka


dari segala hawa nafsu baik hawa nafsu makanan, minuman, kegiatan seksual,
dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.10

E.Hal Yang Disunnahkan Puasa Dalam Islam

Ketika berpuasa, umat muslim disunahkan untuk melakukan beberapa


Sunnah dalam menjalankan puasa untuk bisa menambah pahala dan
meningkatkan derajat umat muslim. Berikut ini hal-hal yang disunnahkan ketika
berpuasa dalam agama islam.

9
Abiy Abdillah Muhammad bin Yazid, Sunan Ibnu Majah, (dar as Sahnun), h. 533
10
Prof. Wahbah Zuhaili,penterj, Abdul Haiyyie Al Kattani,dkk, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, ( Jakarta: Darul
Fikr,2013) cet ketiga, h. 125. ,
a. Melambatkan sahur

b. Menyegerakan berbuka ketika sudah waktu berbuka

c. Membaca doa atau niat berbuka puasa

d. Ketika berbuka diawali dengan makanan/minuman yang manis

e. Bersedekah memberi makanan berbuka untuk sesame

f. Lebih giat dalam beribadah dan bersedekah11

F. Waktu-waktu Dilarang Melaksanakan Puasa Dalam Agama Islam

Ibadah berpuasa dalam agama islam ternyata memiliki waktu atau saat
yang melarang umatnya untuk melakukan ibadah tersebut. Berikut ini adalah
beberapa waktu umat islam dilarang atau bahkan sampai diharamkan untuk
melaksanakan ibadah berpuasa.

a. Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)

Agama islam mengharamkan tanggal 1 Syawal bagi umatnya yang ingin


melaksanakan ibadah puasa karena agama islam menetapkan tanggal 1 Syawal
sebagai hari yang sakral untuk umat agama islam. Bagaimana tidak? Tanggal 1
Syawal merupakan hari kemenangan untuk umat agama islam.

b. Hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)

Tanggal 10 Dzulhijjah ditetapkan sebagai hari raya kedua oleh agama


Islam. Pada hari tersebut, umat islam diharamkan untuk berpuasa dan
disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban lalu dibagikan kepada kerabat
serta fakir miskin atau orang-orang yang kurang mampu. Hal itu bertujuan agar

11
Ibid.
mereka juga dapat merasakan kebahagiaan serta kegembiraan mengkonsumsi
daging hewan qurban.

c. Tiga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)

Selain itu ada waktu yang dianggap makruh bagi seorang muslim yang
ingin melaksanakan puasa, yaitu pada saat hari Jum’at, dengan keterangan
berpuasa tanpa didahului berpuasa di hari sebelumnya.

G. Hal-hal yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam

Ibadah puasa dalam agama islam memberikan beberapa hal yang dapat
membatalkan puasa menurut syariat puasa dalam agama islam. Berikut ini
beberapa hal yang dapat membatalkan puasa dalam agama islam.

– Makan, minum atau memasukkan benda dengan sengaja ke dalam lubang atau
rongga tubuh,

– Melakukan kegiatan seksual,

– Menyengajakan muntah,

– Menyengajakan keluarnya air mani,

– Tiba-tiba haid atau nifas,

– Kehilangan akal (gila atau tiba-tiba pingsan),

– Keluar dari agama Islam dan memeluk agama lain (murtad).

Ada beberapa hal-hal yang membatalkan puasa apabila dilakukan


dengan tidak sengaja maka tidak akan batal batal puasanya, seperti apabila tidak
sengaja makan atau minum serta melakukan kegiatan seksual.12

H. Jenis-jenis Orang yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam

12
Sayyid Sabiq, Op.Cit,. h. 380
Dalam pelaksanaan ibadah puasa ini tentunya ada umat yang akan
melakukan pembatalan puasa baik dikarenakan situasi atau memang tidak
dibolehkan berpuasa. Berikut ini akan kami sajikan beberapa jenis orang yang
membatalkan puasa beserta dengan jenis hal yang digunakan untuk mengganti
puasa tersebut.

• . Orang yang wajib mengqadha

Orang-orang dibawah ini diberi kesempatan untuk boleh tidak


melakukan puasa, namun mereka harus menggantinya dengan berpuasa dilain
hari sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkannya.

1. Tidak berpuasa karena sakit (ada harapan pulih),

2. Seorang musafir atau berpergian jauh dengan jarak minimal 89 km dari rumah,

3. Wanita yang sedang hamil,

4. Ibu-ibu yang sedang fase menyusui anak,

5. Wanita yang sedang haid atau nifas,

6. Seseorang yang tidak sengaja membatalkan puasanya.

• Orang yang tidak wajib mengqadha, namun wajib fidyah

Orang-orang dibawah ini adalah orang yang tidak berpuasa dan tidak
diwajibkan untuk menggantinya, namun mereka diwajibkan untuk membayar
fidyah (memberi makan fakir miskin di hari ia tidak berpuasa)

1. Tidak berpuasa karena sakit (tidak ada harapan pulih) dan

2. Orang tua yang sudah tidak mampu menjalankan puasa.

• Orang yang wajib mengqadha dan melaksanakan kafarat

Bagi umat muslim yang membatalkan puasa dengan cara bersetubuh


harus menggantinya dengan mengqadha puasa tersebut disertai dengan
melakukan kafarat. kafarat sendiri berarti memerdekakan atau membebaskan
hamba sahaya yang mukmin. Jika tidak ada yang bisa dimerdekakan maka
seorang muslim tadi diperintahkan untuk berpuasa selama dua bulan berturut-
turut. Apabila dia tetap tidak bisa, maka dia diperintahkan untuk memberi
makan orang miskin dengan jumlah yang ditentukan yaitu sebanyak 60 orang
miskin, dengan masing-masing mendapatkan 576 gram bahan makanan
pokok.13

I. Keutamaan dan Hikmah Berpuasa Dalam Agama Islam

Berpuasa dalam agama islam apalagi berpuasa Ramadhan yang


diwajibkan oleh Allah merupakan ibadah yang ditujukan agar umat islam selalu
menghamba hanya kepada Allah SWT.

Ibadah puasa memiliki beberapa keutamaan menurut syariat islam,


seperti umat muslim yang melaksanakan puasa akan melewati sebuah pintu di
surga yang bernama Rayyan, pintu surga tersebut adalah pintu yang di
khususkan untuk muslim yang berpuasa. Selain itu, Allah akan memberi
kelebihan kepada muslim yang berpuasa dengan menjauhkannya dari api neraka
sejauh 70 tahun perjalanan masa akhiratnya.

Berikut beberapa hikmah yang diperoleh dari melaksanakan ibadah puasa dalam
agama Islam.

13
Sayyid sabiq, Fiqih Sunnah,(Jakarta Timur: Tinta Abadi Gemilang, cet.2 ,2013), h. 190.

Anda mungkin juga menyukai