Anda di halaman 1dari 21

DINAMIKA KELOMPOK

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Organisasi”

Dosen Pengampu: Zulfahmi Saputra Nasution, M.S.I

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Fathan adha Sinaga 0201222120

Farhan Yazid Kudadiri 0201222126

Nasrullah 0201222121

Yolanda famira risma 0201222125

HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Kami ucapkan rasa syukur atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan hasil

makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan

baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan

terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

makalah ini.

Medan, 19 April 2024

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................3
C. Tujuan Masalah................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
A. Pengertian Dinamika Kelompok ....................................................3
B. Ruang Lingkup Dinamika Kelompok.............................................4
C. Jenis Jenis Dinamika Kelompok.....................................................6
D. Contoh Dinamika Kelompok Di Dalam Perusahaan Dan
Pemerintahan...................................................................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................17


Kesimpulan............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memiliki dua potensi, yaitu potensi

subjektif dan potensi objektif. Melalui potensi subjektif, manusia dapat berlaku

sebagai subjek yang mengatur dan mempengaruhi lingkungan dan dengan potensi

objektif, manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Secara

antropologis, dapat diyakini bahwa, sebagai makhluk hidup manusia akan selalu

mengalami perubahan, pertumbuhan dan perkembangan. Proses ini akan berjalan

secara alamiah.

Pelatihan hanya merupakan upaya percepatan dan pemberian arah yang lebih

tajam dari proses alamiah tersebut, yaitu mempercepat terjadinya perubahan,

pertumbuhan dan perkembangan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Untuk

itu proses peningkatan kemampuan berkelompok secara dinamis, disamping dapat

menggali dan memperkuat potensi yang ada di dalam diri manusia, harus juga mampu

memberikan pengalaman belajar secara langsung, yang sekaligus dapat

mempengaruhi otak, sebagai sumber intelegensia, jiwa, sebagai sumber perasaan dan

raga, sebagai sumber karya (keterampilan).

Penerapan Dinamika Kelompok dapat dipakai sebagai pengantar dalam

pelaksanaan suatu pelatihan. Fasilitator dalam suatu pelatihan seringkali

menggunakan prinsip atau berbagai permainan dinamika kelompok dalam berbagai

pelatihan. Dinamika kelompok di sini tidak dipandang hanya sebagai acara

perkenalan dalam arti yang sempit, hura-hura dan membuang waktu saja, tetapi

digunakan untuk menunjang keberhasilan dari suatu pelatihan itu sendiri.

1
Dalam proses pendidikan dan pelatihan, anda disatu pihak perlu melakukannya

dan dipihak lain perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya.

Proses pengisian ini akan menjadi lebih mudah dalam situasi yang memberikan

kebebasan bagi individu untuk mengembangkan potensi dirinya.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Dinamika Kelompok?


2. Apa saja ruang lingkup dinamika kelompok?
3. Apa saja yang termasuk jenis jenis dinamika kelompok?
4. Bagaimana contoh dinamika kelompok di dalam perusahaan dan pemerintahan?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pengertian Dinamika Kelompok


2. Mengetahui ruang lingkup dinamika kelompok
3. Memahami jenis jenis dinamika kelompok
4. Memahami contoh dinamika kelompok di dalam perusahaan dan pemerintahan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dinamika Kelompok

Istilah dinamika kelompok tani berasal dari bahasa inggris “dynamics” yang berarti

mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti adanya intraksi,

saling mempengaruhidan ketergantungan antara anggota kelompok satu sama lain secara

timbal balik diantara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan.

Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih

yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang

lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi

kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.

Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan

meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun

kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu

sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan,satu norma,dan satu cara

pencapaiannya yang disepakati bersama.

Dinamika kelompok atau group dynamic, muncul di Jerman pada menjelang tahun

1940-an, diilhami oleh teori kekuatan medan yang terjadi di dalam sebuah kelompok,

akibat dari proses interaksi antar anggota kelompok. Teori ini dikembangkan oleh ahli-ahli

psikologi Jerman penganut aliran gestalt psycology. Salah seorang tokohnya adalah Kurt

Lewin yang terkenal dengan Force-Field Theory. Mereka melihat sebuah kelompok

sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan sebagai kumpulan individu-individu yang terlepas

satu sama lain. Kesatuan ini muncul sebagai resultan dari adanya gaya tarik menarik yang

kuat diantara unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Unsur-unsurnya adalah manusia yang

3
ada dalam organisasi, yang masing-masing bertindak sebagai ego, dengan gaya-gaya

tertentu, sehingga terjadilah saling tarik menarik, yang akhirnya menghasilkan resultan

gaya yang kemudian menjadi kekuatan kelompok. Kemampuan utama untuk mendukung

penerapan teori Lewin tersebut tergantung pada seberapa baik organisasi menguatkan

perilaku kelompok yang telah dipelajari dan disiapkan.1

Dinamika merupakan suatu pola atau proses pertumbuhan, perubahan atau

perkembangan dari suatu bidang tertentu, atau suatu sistem ikatan yang saling

berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur yang satu dengan yang lain, karena

adanya pertalian yang langsung diantara unsur-unsur tersebut. Pengertian dinamika ini

lebih menekankan pada gerakan yang timbul dari dalam dirinya sendiri, artinya sumber

geraknya berasal dari dalam kelompok itu sendiri, bukan dari luar kelompok, diilhami oleh

teori kekuatan medan yang terjadi di dalam sebuah kelompok, akibat dari proses interaksi

antar anggota kelompok.2

B. Ruang Lingkup Dinamika Kelompok

Pengertian dinamika kelompok mengandung ruang lingkup:

1. Adanya kumpulan dua orang atau lebih

2. Melakukan interaksi

3. Anggota saling mempengaruhi

4. Keadaan kelompok dari waktu ke waktu sering berubah-ubah / bergerak

1
Huraerah, Abu, dkk, Dinamika Kelompok. Bandung: Rafika Aditama, 2005, hlm 79
2
Fallen, R,dkk, Catatn Kuliah Keperawatan Komunitas, Yogyakarta: Nuha Medika 2009, hlm 32

4
Dinamika Kelompok adalah suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan

nilai-nilai kerja sama kelompok. Artinya metode dan proses dinamika kelompok ini

berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula terdiri dari kumpulan

individu-individu yang belum saling mengenal satu sama lain, menjadi satu kesatuan

kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaian berusaha yang

disepakati bersama.

Berdasarkan pada Force-Field Theory, pada tahap implementasi ada tiga tahap

pembaharuan perilaku kelompok, yaitu: 1) tahap unfreezing; 2) moving, dan 3) refreezing.

Pada tahap pertama, merupakan tahap menyiapkan perilaku yang dititikberatkan pada

upaya meminimalkan kekuatan perlawanan dari setiap anggota kelompok. Pada tahap

kedua, merupakan tahap pergerakan, dengan mengubah orang, individu maupun

kelompok, tugas-tugas, struktur organisasi, dan teknologi. Pada tahap terahir, merupakan

tahap penstabilan perilaku dengan upaya penguatan dampak dari perubahan, evaluasi hasil

perubahan dan modifikasi-modifikasi yang bersifat konstruktif.3

Oleh karena itu, upaya yang dapat dilaksanakan ialah adanya regulasi proses feed-

back melalui optimalisasi Team Building. Team building adalah suatu metode yang

dirancang untuk membantu kelompok-kelompok untuk dapat berperilaku secara lebih

efektif dengan mengevaluasi dan meningkatkan struktur, proses, kepemimpinan,

komunikasi, resolusi konflik dan kepuasan para anggota kelompok secara umum.4

C. Jenis Jenis Dinamika Kelompok

3
Munir, B, Dinamika Kelompok, Penerapannya dalam Laboratorium Ilmu Perilaku. Jakarta:
Universitas Sriwijaya, 2001, hlm 54
4
Santosa, S, Dinamika Kelompok, Jakarta: Bumi Aksara, 1993, hlm 68

5
Dalam praktiknya di lingkungan masyarakat, dinamika yang ada dalam kelompok

muncul dalam dua jenis seperti berikut ini:

 Dinamika Kecil adalah dinamika yang terjadi karena adanya perubahan baik kecil

yang ada di masyarakat dan berpengaruh pada suatu kelompok sosial

 Dinamika Besar adalah dinamika yang terjadi dalam kelompok sosial karena adanya

perubahan progres (maju) ataupun perubahan regres (mundur) akibat proses mobilitas

sosial yang terjadi

Berdasarkan buku Organizational Behavior karya Robbins, dkk, berikut adalah

jenis dinamika kelompok yang ada di masyarakat.

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan aspek penting dalam dinamika kelompok sosial.

Komunikasi yang efektif membantu anggota kelompok untuk berinteraksi, berbagi

informasi, dan memecahkan masalah bersama.

Sebaliknya, adanya kesalahpahaman atau kurang komunikasi dapat

menyebabkan konflik dan ketegangan dalam kelompok.

2. Konflik

Konflik adalah bagian alami dari kelompok sosial. Umumnya, ini terjadi

karena adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau tujuan.

Meski begitu, konflik dapat berdampak positif jika dikelola dengan baik dan

digunakan untuk memicu perubahan konstruktif dalam kelompok.

3. Kohesi

6
Kohesi merujuk pada sejauh mana anggota kelompok merasa terikat satu sama

lain. Di mana kohesi yang kuat dapat meningkatkan kerjasama dan dukungan dalam

kelompok. Sementara kohesi yang lemah dapat menyebabkan ketidakstabilan dan

konflik internal.

4. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah faktor penting dalam dinamika kelompok sosial.

Pemimpin yang efektif dapat memandu kelompok menuju tujuan bersama dan

membantu dalam mengatasi konflik. Selain itu, pemimpin juga dapat memengaruhi

norma-norma dan perilaku dalam kelompok.

5. Perubahan Struktur Kelompok

Struktur kelompok, seperti peran anggota dan hierarki, dapat mengalami

perubahan seiring waktu. Hal ini terjadi melalui promosi, demosi, atau perubahan

dalam tugas-tugas individu dalam kelompok.

6. Tujuan Bersama

Kelompok sosial biasanya memiliki tujuan bersama yang menjadi fokus

aktivitas mereka. Dinamika kelompok dapat dipengaruhi oleh sejauh mana anggota

berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut.

7. Faktor Eksternal

Perubahan dalam masyarakat atau lingkungan eksternal dapat memengaruhi

dinamika kelompok sosial. Misalnya perubahan dalam norma-norma sosial atau

perkembangan teknologi dapat memengaruhi cara kelompok berinteraksi.5

D. Contoh Dinamika Kelompok Di Dalam Perusahaan Dan Pemerintahan


5
Ibid, hlm 74

7
1. Di dalam Perusahaan

Tim berkinerja tinggi menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dan bersenang-

senang saat melakukannya. Penelitian McKinsey telah berulang kali menunjukkan

hubungan antara kinerja tim dan output tim dan individu: tim dengan kepemimpinan

berkinerja terbaik tiga kali lebih mungkin menghasilkan hasil di atas rata-rata, dan

individu lima kali lebih produktif ketika bekerja dalam tim berkinerja tinggi

dibandingkan mereka. berada pada tingkat rata-rata

Dan ini bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan. Anggota tim

berkinerja tinggi juga lebih menikmati pekerjaan mereka. Psikolog mempelajari 1.004

karyawan selama lima tahun dan menunjukkan bahwa kinerja tinggi memberikan

kontribusi signifikan terhadap kepuasan individu terhadap pekerjaan mereka.

Dinamika kelompok di tempat kerja dapat membuat perbedaan besar.

Berikut dengan contoh nyata tentang bagaimana tim menunjukkan dinamika

tim yang efektif.

1) Komunikasi yang jelas

Komunikasi yang jelas adalah tulang punggung tim sukses mana pun. Ini

seperti mesin beroktan tinggi - ketika setiap gigi memahami perannya, seluruh alat

berat akan berjalan dengan lancar. Dan ini bukan hanya tentang berbicara lebih

banyak; ini tentang memastikan setiap anggota tim memahami tujuan, tugas, dan

umpan balik. Misalnya, tim Anda sedang membuat roket untuk proyek sains. Jika

semua orang tahu persis bagian mana yang menjadi tanggung jawab mereka dan

kapan melakukannya, kemungkinan besar Anda akan melihat roket itu melambung

tinggi.

8
Bayangkan sebuah tim pemasaran sedang mengerjakan kampanye baru.

Komunikasi yang jelas akan melibatkan anggota tim mendiskusikan ide-ide mereka

secara terbuka, mendengarkan satu sama lain secara aktif, dan memberikan umpan

balik tanpa ragu-ragu. Mereka akan mengartikulasikan pemikiran mereka dengan jelas

dan ringkas, memastikan semua orang memahami tujuan, jadwal, dan harapan.

Dengan komunikasi yang jelas, tim dapat berkolaborasi secara efektif, memanfaatkan

beragam keterampilan mereka, dan menciptakan kampanye yang sukses.

Sebagai seorang pemimpin, Anda dapat mendorong komunikasi yang jelas

dengan memberikan contoh. Bersikaplah terbuka, jujur, dan jelas dengan harapan dan

masukan Anda. Dan ingat, ini adalah jalan dua arah dengarkan anggota tim Anda dan

hargai masukan mereka. Sebagai rekan satu tim, Anda dapat melakukan bagian Anda

dengan bersikap terbuka terhadap masukan dan bersedia mendiskusikan masalah.

Anda juga bisa bertanya jika ada yang kurang jelas. Kembali ke contoh roket kita, ini

seperti memastikan setiap orang mengetahui seperti apa bagian mereka, ke mana

tujuannya, dan menanyakan apakah ada yang membutuhkan bantuan. Dengan

memupuk lingkungan keterbukaan dan kolaborasi, Anda membantu komunikasi tim

dan kemajuan tersebut melambung ke tingkat yang lebih tinggi.

2) Kolaborasi alami

Ketika sebuah tim berkolaborasi secara alami, mereka seperti mesin yang

diminyaki dengan baik. Ini bukan hanya tentang bekerja sama, tetapi bekerja sama

tanpa susah payah. Bayangkan sebuah tim bola basket. Para pemain saling mengoper

bola tanpa melihat. Mereka tahu di mana rekan satu timnya berada, mereka

memercayai rekan satu timnya berada di sana, dan mereka bekerja sama untuk

9
mencetak poin. Itu adalah kolaborasi alami. Itu tidak dipaksakan atau canggung. Itu

mengalir begitu saja.

Untuk memupuk kolaborasi alami, mulailah dengan menciptakan suasana

terbuka dan tidak menghakimi sehingga setiap orang merasa nyaman berbagi ide.

Sebagai seorang pemimpin, doronglah masukan dan hargai setiap gagasan. Sebagai

rekan satu tim, bersikaplah terbuka terhadap ide orang lain dan bersedia untuk

mengembangkannya. Ingat, kolaborasi alami itu seperti otot - semakin sering Anda

menggunakannya, semakin kuat pula otot tersebut. Jadi, teruslah latih otot kolaborasi

tersebut, dan sebelum Anda menyadarinya, tim Anda akan mengoper bola seperti

profesional.

3) Lingkungan yang mendukung dan positif

Lingkungan yang mendukung ibarat jaring pengaman bagi anggota tim. Ini

berarti mengetahui bahwa ketika Anda mengambil risiko atau menghadapi tantangan,

tim Anda akan ada untuk membantu Anda, bukan menghakimi Anda. Bayangkan

seorang karyawan baru yang sedang berjuang dengan suatu tugas. Daripada

mengabaikannya atau mengkritiknya, rekan satu timnya justru turun tangan untuk

menawarkan bantuan dan bimbingan. Itu adalah tindakan lingkungan yang

mendukung ini tentang saling mengangkat, bukan menjatuhkan satu sama lain.

Menemukan lingkungan yang mendukung seringkali sesederhana

mendengarkan bagaimana anggota tim berbicara satu sama lain. Apakah mereka sabar

dan pengertian? Apakah mereka menawarkan bantuan tanpa diminta? Misalnya, jika

seorang anggota tim pemasaran mengalami masalah dengan presentasi, apakah rekan-

rekannya menawarkan untuk meninjau slidenya, memberikan umpan balik, dan

berbagi tips dari pengalaman mereka sendiri? Itu tandanya lingkungan mendukung.

10
Membangun lingkungan yang mendukung dimulai dengan memberikan

contoh. Sebagai seorang pemimpin, pastikan untuk menawarkan bantuan dan

dukungan kepada anggota tim Anda, dan kenali mereka ketika mereka melakukan hal

yang sama. Sebagai rekan satu tim, selalu ada untuk kolega Anda, bahkan saat Anda

sedang sibuk atau stres. Hal ini tidak selalu mudah, namun hasilnya sebuah tim yang

lebih tangguh, lebih kooperatif, dan lebih sukses sangat berharga.

4) Persaingan yang sehat

Persaingan yang sehat adalah pendorong utama motivasi dan inovasi di tim

mana pun. Ini seperti perlombaan persahabatan, di mana setiap orang berusaha

melakukan yang terbaik sambil menyemangati rekan-rekannya. Bayangkan sebuah

tim penjualan yang setiap anggotanya berusaha keras untuk menghasilkan penjualan

terbanyak. Mereka semua mengincar posisi teratas, namun mereka juga berbagi tips

dan menyemangati satu sama lain. Itu adalah persaingan yang sehat - ini mendorong

semua orang untuk unggul tanpa menciptakan lingkungan yang kejam.

Mengenali persaingan yang sehat tidaklah sulit. Carilah tim di mana setiap

orang termotivasi dan bersemangat, di mana mereka semua berusaha melakukan yang

terbaik namun juga merayakan keberhasilan satu sama lain. Misalnya, dalam tim

desain, salah satu anggota mungkin membuat logo baru yang menakjubkan. Alih-alih

merasa iri, rekan satu timnya malah terinspirasi. Mereka mengucapkan selamat

kepadanya dan kemudian mulai bekerja, masing-masing mencoba menghasilkan

desain hebat mereka sendiri.

Mendorong persaingan yang sehat adalah sebuah keseimbangan yang rumit.

Sebagai seorang pemimpin, penting untuk menetapkan aturan yang jelas dan adil

untuk setiap kompetisi dan memastikan bahwa setiap orang merasa diakui atas

11
kontribusinya. Sebagai rekan satu tim, penting untuk terlibat dalam kompetisi dengan

semangat keadilan dan rasa hormat. Ingat, tujuannya bukan hanya untuk menang, tapi

membuat semua orang di tim menjadi lebih baik.

5) Umpan balik yang konstruktif

Umpan balik yang konstruktif merupakan landasan penting bagi tim yang

berkinerja tinggi. Ini adalah proses memberikan saran yang bermanfaat, spesifik, dan

positif untuk meningkatkan kinerja dan pengembangan. Pikirkan tentang skenario di

mana seorang desainer grafis sedang mengerjakan logo suatu merek. Pemimpin

timnya tidak hanya mengatakan, "Saya tidak menyukainya." Sebaliknya, dia

memberikan saran spesifik seperti, "Mari kita coba menggunakan warna perusahaan

kita," atau "Bisakah Anda membuat fontnya sedikit lebih modern?" Umpan balik ini

konstruktif, dapat ditindaklanjuti, dan mendorong pertumbuhan.

Menemukan umpan balik yang membangun adalah hal yang sederhana seperti

mengamati komunikasi yang bertujuan untuk membangun, bukan menghancurkan. Ini

bukan bersifat pribadi, tidak umum, dan tidak negatif tanpa tujuan. Ini tentang

pertumbuhan dan peningkatan. Contohnya adalah pengembang perangkat lunak

menerima umpan balik dari rekannya, "Kode Anda berfungsi dengan baik, namun

mungkin akan lebih efisien jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan

algoritma ini. Ini dapat mengurangi waktu eksekusi."

Mendorong pengembangan umpan balik konstruktif dalam tim adalah

tanggung jawab bersama. Sebagai seorang pemimpin, binalah suatu lingkungan di

mana umpan balik dipandang sebagai alat untuk perbaikan, bukan sebagai kritik.

Bagikan umpan balik yang membangun secara teratur dan terbuka untuk

menerimanya. Sebagai rekan satu tim, berlatihlah memberi dan menerima umpan

12
balik dengan hormat dan profesional. Ingat, tujuan dari umpan balik adalah untuk

membantu satu sama lain tumbuh dan membuat tim lebih kuat.

6) Kepemimpinan yang kuat

Kepemimpinan adalah komponen penting dari setiap tim yang sukses. Namun,

kepemimpinan yang kuat lebih dari sekedar memberi perintah. Ini melibatkan

membimbing tim menuju tujuannya, memberdayakan anggota tim, dan membina

lingkungan kerja yang positif. Misalnya, seorang manajer proyek di sebuah

perusahaan teknologi tidak hanya memberikan tugas; dia meluangkan waktu untuk

memahami kekuatan anggota timnya, mendelegasikan tugas sesuai dengan itu, dan

memberikan umpan balik yang membangun untuk membantu mereka berkembang.

Mengenali kepemimpinan yang kuat tidak selalu berarti tindakan besar. Hal

ini sering terlihat dalam operasi tim sehari-hari. Carilah pemimpin yang menjaga jalur

komunikasi terbuka, menunjukkan empati, dan bertanggung jawab ketika terjadi

kesalahan. Seorang pemimpin tim penjualan, misalnya, tidak menyalahkan timnya

ketika kesepakatan gagal. Sebaliknya, dia menganalisis apa yang salah, berbagi

pembelajaran dengan tim, dan menyusun strategi tentang cara meningkatkan ke

depannya.

Untuk menumbuhkan kepemimpinan yang kuat, penting untuk mendorong

transparansi, akuntabilitas, dan pembelajaran berkelanjutan. Sebagai seorang

pemimpin, teladani perilaku ini. Misalnya, bersikaplah terbuka terhadap kemajuan

tim, bertanggung jawab atas tindakan Anda, dan tunjukkan kemauan untuk belajar

dan berkembang. Sebagai rekan satu tim, dukung pemimpin Anda dalam upaya ini.

Tawarkan umpan balik bila diperlukan dan melangkahlah untuk memimpin bila Anda

13
bisa. Ingat, kepemimpinan bukan hanya tentang memimpin orang lain; ini tentang

memimpin diri sendiri juga.

7) Penyelesaian konflik yang efektif

Saat Anda membayangkan sebuah tim yang hebat, Anda mungkin

membayangkan sebuah kelompok yang tidak pernah berbeda pendapat. Tapi itu

bukan gambaran keseluruhan. Bahkan tim terbaik pun menghadapi konflik, dan

kemampuan mereka untuk menyelesaikan konflik secara efektiflah yang membedakan

mereka. Penyelesaian konflik yang efektif berarti mengubah perbedaan pendapat

menjadi peluang untuk berkembang, dan bukan membiarkannya menimbulkan

kebencian atau menghambat kemajuan. Misalnya, jika dua desainer grafis tidak setuju

pada suatu elemen desain, alih-alih memaksakan ide mereka sendiri, mereka bertukar

pikiran dan menghasilkan desain yang lebih baik yang menggabungkan sudut

pandang mereka berdua.

Sebagai seorang pemimpin, binalah lingkungan di mana perselisihan

diperbolehkan, namun sikap tidak hormat tidak diperbolehkan. Dorong komunikasi

terbuka dan mendengarkan secara aktif. Ketika konflik muncul, pandu tim Anda

untuk fokus pada masalahnya, bukan pada orangnya. Sebagai rekan satu tim, dekati

perselisihan dengan pikiran terbuka dan kemauan untuk memahami sudut pandang

lain. Ingat, tujuannya bukan untuk 'memenangkan' perdebatan, tapi mencari solusi

terbaik bagi tim. Dengan cara ini, konflik dapat menjadi batu loncatan menuju

inovasi, dan bukan hambatan menuju kesuksesan.

8) Kepemilikan kolektif atas tujuan tim

Pernah melihat tim sepak bola merayakan gol? Itu adalah kepemilikan kolektif

atas tujuan tim dalam tindakan. Di tempat kerja, yang terpenting adalah setiap orang

14
merasa berinvestasi pada kesuksesan tim, bukan hanya pada tugas masing-masing.

Ketika sebuah tim memiliki pola pikir seperti ini, kesatuan mereka terlihat dari

antusiasme mereka, pemecahan masalah bersama, dan rasa puas ketika tujuan tim

tercapai. Misalnya, tim pemasaran mungkin tidak hanya bersemangat dengan tugas

masing-masing, seperti menulis salinan atau merancang iklan, namun juga tentang

tujuan keseluruhan untuk meningkatkan pengenalan merek perusahaan.

Mengakui kepemilikan kolektif seperti memahami suasana sebuah tim.

Apakah anggota tim hanya memeriksa daftar tugas pribadi mereka, atau apakah

mereka secara aktif terlibat dalam tujuan tim yang lebih luas? Apakah mereka

merayakan kemenangan tim bersama-sama, atau hanya ketika mereka berhasil secara

pribadi? Mari kita pertimbangkan tim pengembangan perangkat lunak: jika bug

muncul, apakah semua orang pertama kali berpikir, "Bukan kode saya, bukan masalah

saya," atau apakah mereka berkumpul untuk mencari solusi karena mereka memahami

bahwa kualitas produk adalah tanggung jawab bersama?

Menumbuhkan kepemilikan kolektif dimulai dengan tujuan bersama yang

jelas. Sebagai seorang pemimpin, komunikasikan gambaran besarnya dan bagaimana

pekerjaan setiap orang berkontribusi terhadapnya. Rayakan pencapaian tim, bukan

hanya pencapaian individu. Sebagai rekan satu tim, ingatkan diri Anda bahwa

kesuksesan tim adalah kesuksesan Anda. Tawarkan bantuan saat Anda bisa dan terima

bantuan saat Anda membutuhkannya. Keindahan dari kepemilikan kolektif adalah

bahwa hal ini merupakan upaya tim seperti halnya mencetak gol dalam sepak bola.

Dengan mendorong pola pikir ini, Anda dapat mengubah sekelompok individu

menjadi tim yang kohesif dan berkinerja tinggi.

15
2. Contoh di pemerintahan

Pengambilan keputusan dalam sebuah kelompok sosial adalah hal yang

penting. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti voting,

musyawarah, atau pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin. Dengan dinamika

pengambilan keputusan yang baik, kelompok dapat memastikan bahwa setiap anggota

akan memiliki hak yang sama dalam menyampaikan suatu dalam proses pengambilan

keputusan.

Contoh dinamika dalam pemerintahan yakni pengambilan keputusan dalam

memilih pemimpin di kehidupan sehari-hari, masyarakat yaitu ketika dalam negara,

keputusan akan diambil melalui hasil voting suara masyarakat. Bukan hanya beberapa

kelompok mayoritas saja.6

BAB III
6
Lembaga Administrasi Negara, Dinamika Kelompok. Modul Latsar CPNS Golongan III. Jakarta
2017, hlm 7-10

16
PENUTUP

Kesimpulan

Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih

yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang

lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi

kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.

Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan

meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun

kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama

lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara

pencapaiannya yang disepakati bersama.

DAFTAR PUSTAKA

17
Huraerah, Abu, dkk.2005. Dinamika Kelompok. Bandung: Rafika Aditama

Fallen, R, dkk. 2009. Catatn Kuliah Keperawatan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika

Lembaga Administrasi Negara, 2017. Dinamika Kelompok. Modul Latsar CPNS Golongan

III. Jakarta

Munir, B. 2001. Dinamika Kelompok, Penerapannya dalam Laboratorium Ilmu Perilaku.

Jakarta: Universitas Sriwijaya.

Santosa, S. 1993. Dinamika Kelompok, Jakarta: Bumi Aksara

18

Anda mungkin juga menyukai