Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DINAMIKA KELOMPOK, PROSES KELOMPOK,


DAN UNSUR-UNSURNYA

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok
Dosen pengampu : Syari Fitrah, M.pd

Disusun Oleh:

Regina Fitaloka Trisakti (225609012)


Rizkya Rahma Ramadini (225509045)
Sany Octaviani (225609014)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MA’SOEM
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Dinamika Kelompok, Proses Kelompok dan Unsur-Unsurnya”. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah menciptakan sumber sumber
terkait makalah ini karena atas bantuannya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam kesempatan ini juga kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
Dosen Pengampu Mata Kuliah Teori dan Praktik Bimbingan kelompok, yaitu ibu Syari
Fitrah, M. Pd., yang sudah membantu dalam pembelajaran mengenai materi terkait hal
ini, Sehingga memudahkan kami dalam menyusun makalah ini.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang saya susun ini dapat
memberikan manfaat yang baik untuk para pembaca.

Bandung, 20 Februari 2024


Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan.....................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Dinamika Kelompok........................................................................................................3
B. Proses Kelompok..............................................................................................................6
C. Unsur-Unsur Kelompok.................................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................................15
B. Rekomendasi..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan
yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika
kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses
kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan yang selalu berubah-ubah.

Kelompok yang efektif mampu meningkatkan kinerja dan mendorong inovasi.


Oleh karena itu, penelitian tentang dinamika kelompok dapat membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan kemampuan inovatif
kelompok. Kepemimpinan dalam konteks kelompok memiliki dampak besar terhadap
dinamika kelompok dan kinerja keseluruhan. Memahami peran kepemimpinan dalam
membentuk proses dan dinamika kelompok dapat memberikan wawasan yang berharga
bagi pengembangan kepemimpinan yang efektif.

Interaksi dalam kelompok juga mempengaruhi kesejahteraan psikologis


individu. Memahami bagaimana dinamika kelompok dapat memengaruhi kesejahteraan
psikologis anggota kelompok dapat menjadi fokus penting. Di lingkungan pendidikan,
pembelajaran dalam kelompok merupakan pendekatan yang umum. Studi tentang
dinamika kelompok dapat membantu guru dan pengajar dalam merancang aktivitas
pembelajaran yang efektif dan memfasilitasi pembelajaran kolaboratif.

Melalui pemahaman terhadap latar belakang tersebut, tentang dinamika


kelompok, proses kelompok, dan unsur-unsurnya dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam berbagai konteks, mulai dari lingkungan kerja hingga pendidikan.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari dinamika kelompok?
2. Bagaimana metode dinamika kelompok?
3. Apa saja unsur-unsur dari dinamika kelompok?
4. Apa Definisi Proses kelompok?
5. Apa faktor dari proses Kelompok?
6. Bagaimana manfaat dari proses kelompok?
7. Bagaimana Unsur dari Proses kelompok?

C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan


1. Untuk mengetahui definisi dari dinamika kelompok
2. Untuk mengetahui metode dinamika kelompok
3. Untuk mengetahui Apa saja unsur-unsur dari dinamika kelompok
4. Untuk mengetahui Definisi Proses kelompok
5. Untuk mengetahui faktor dari proses Kelompok
6. Untuk mengetahui manfaat dari proses kelompok
7. Untuk mengetahui Unsur dari Proses kelompok

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dinamika Kelompok
1. Definisi Dinamika Kelompok

Dinamika berasal dari kata kerja (Yunani) yang berarti “kekuatan”. Menurut
Selamat Santoso (2004:5), motivasi mengacu pada perilaku salah satu anggota yang
secara langsung mempengaruhi anggota lainnya secara timbal balik. Motivasi
mempunyai arti adanya interaksi dan saling ketergantungan antar anggota sebagai satu
kesatuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi adalah kedinamisan atau
keteraturan dengan hubungan kejiwaan yang jelas. Ada beberapa cara untuk
menentukan kepribadian suatu kelompok, antara lain: Hornby, A.S. (1973:441),
berpendapat bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau benda yang bergabung
bersama atau ditempatkan bersama atau berkumpul secara alamiah. Webster (1989:425)
menyatakan bahwa kelompok adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai
hubungan erat satu sama lain dan dianggap sebagai satu kesatuan. Definisi singkat
dinamika kelompok yang dikemukakan oleh Jacobs, Harvil dan Manson (1994),
dinamika kelompok adalah kekuatan-kekuatan dalam suatu kelompok yang saling
mempengaruhi, saling mempengaruhi anggota kelompok satu sama lain, interaksi antara
anggota dan pemimpin dipengaruhi oleh perkembangan kelompok.
Dinamika kelompok adalah ilmu yang mempelajari hubungan sebab akibat yang
terjadi dalam kelompok, perkembangan hubungan sebab akibat dalam kelompok, teknik
mengubah hubungan antar individu dan ritual dalam kelompok (Benyamin B. Wolman).
Dinamika kelompok adalah suasana kelompok yang dinamis, ditandai dengan semangat
kerja sama antar anggota kelompok untuk mencapai tujuan kelompok. Dalam suasana
seperti ini, seluruh anggota tim tampil, terbuka, dan berkontribusi dalam menyukseskan
kegiatan tim. Motivasi tim akan terlihat jika kelompok benar-benar bersemangat,
bertujuan mencapai prestasi mencapai tujuan yang diinginkan dan membawa manfaat
bagi setiap anggota kelompok. Munculnya dinamika kelompok juga sangat ditentukan
oleh peran masing-masing anggota dalam kelompok. Menurut Prayitno (1995: 32), agar

vi
dinamika kelompok benar-benar terwujud sebagaimana dimaksud, maka peran anggota
kelompok adalah sebagai berikut:
a. Membantu menciptakan suasana bersahabat anta anggota kelompok
b. Berusaha semaksimal mungkin untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan
kelompok.
c. Selalu berusaha memastikan bahwa semua yang Anda lakukan bersifat internal
untuk membantu mencapai tujuan bersama
d. Berpartisipasi dalam penerapan sistem aturan kelompok dan cobalah
mematuhinya dengan baik
e. Berusaha berpartisipasi secara efektif dalam semua aktivitas tim kelompok
f. Berkomunikasi secara terbuka dengan setiap anggota tim
g. Selalu berusaha membantu anggota lain
h. Menciptakan peluang bagi anggota lain untuk memenuhi peran mereka
i. Menyadari pentingnya setiap kegiatan kelompok

2. Metode dan Proses Dinamika Kelompok


a. Metode dinamika kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok
menyadari siapa dirinya dan siapa orang lain yang hadir pada saat yang sama
dalam kelompok, dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
b. Proses Dinamika Kelompok berupaya menciptakan situasi sedemikian rupa
sehingga seluruh anggota kelompok merasa terlibat aktif dalam setiap tahap
perkembangan kelompok. Dinamika kelompok bergantung pada faktor kausal
(causal faktor), yang mendorong gelombang motivasi kelompok. ini bisa
3. Unsur-Unsur dinamika Kelompok
a. Tujuan kelompok
Setiap kelompok, apapun bentuknya, selalu mempunyai tujuan yang ingin
dicapai bersama oleh kelompok. Berkaitan dengan hal tersebut, Caroline
Nitimihajo dan Jusman Iskandar berpendapat bahwa tujuan kelompok seringkali
dirumuskan sebagai gabungan antara tujuan individu dan tujuan seluruh anggota
kelompok.

vii
b. Kekompakan Kelompok
Kekompakan merupakan suatu keharusan yang mutlak untuk menjaga keutuhan
kelompok, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mencapai
kekompakan kelompok sangat diperlukan adanya kesamaan tujuan. Menurut
rumusan Cartwright dan Zander, kohesi kelompok merupakan hasil dari segala
tindakan yang memperkuat anggota kelompok untuk tetap berada dalam
kelompok.
c. Struktur kelompok
Dalam kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah, mau tidak mau kita
akan menemukan pola-pola dalam kelompok yang menghubungkan anggota
yang satu dengan anggota yang lain, pola-pola tersebut disebut dengan struktur
kelompok. Shawn, seorang psikolog, berpendapat bahwa struktur kelompok
adalah model hubungan antara berbagai posisi dalam struktur kelompok. Jadi
kalau kita menganalisis struktur suatu kelompok, ada tiga faktor yang paling
penting, yaitu:
a) Posisi, yaitu posisi setiap individu dalam kelompok.
b) Status, mengacu pada posisi seseorang dalam kelompok.
c) Peran, merujuk pada apa yang diharapkan dilakukan seseorang
berdasarkan statusnya dalam kelompok. Menurut Cartwright dan Zander,
faktor-faktor yang menentukan struktur suatu kelompok dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama, yaitu:
 Persyaratan prestasi kerja kelompok
 Kemampuan dan motivasi kelompok anggota kelompok
 Lingkungan sosial dan fisik suatu kelompok.
d. Fungsi tugas kelompok
Fungsi tugas kelompok berkaitan dengan hal-hal yang perlu diperhatikan dan
dilakukan kelompok untuk mencapai tujuan kelompok. Shaw (1977:317)
mengelompokkan tugas kelompok menjadi tiga kategori, yaitu: tugas produksi,
tugas diskusi, dan tugas pemecahan masalah. Tugas produksi adalah tugas yang
bertujuan menghasilkan banyak ide baru dan menyiapkan rencana berbeda untuk
diterapkan oleh tim. Tugas diskusi merupakan tugas yang berkaitan erat dengan

viii
meneliti suatu permasalahan untuk mengambil keputusan bersama. Dan tugas
pemecahan masalah itu sendiri adalah tugas yang melibatkan suatu tindakan
yang akan dilakukan tim untuk menyelesaikan masalah tersebut.
e. Iklim kelompok
Iklim kelompok adalah suasana dalam suatu kelompok yang dihasilkan dari
hubungan intra-individu yang berkelanjutan. Barnlund dan Haiman yang dikutip
oleh Goldbreg dan Larson menegaskan bahwa iklim dalam suatu kelompok
mencerminkan sistem normatif kelompok tersebut. Dari sini kita dapat
menyimpulkan bahwa beberapa kelompok bisa sangat kooperatif dan kelompok
lain bisa sangat kompetitif, dan bahkan bisa terjadi suasana yang sangat kacau di
dalam suatu kelompok. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat erat
antara iklim kelompok dengan norma-norma yang diterapkan kelompok
tersebut.
f. Efektivitas kelompok
Efektivitas kelompok adalah hasil kegiatan positif yang dilakukan suatu
kelompok. Menurut Carolina Nitimihardjo dan Jusmaniskandar, suatu kelompok
dapat dikatakan kelompok efektif apabila mempunyai tiga kegiatan pokok:
a) Kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan.
b) Kegiatan pemeliharaan kelompok internal
c) Kegiatan perubahan dan pengembangan metode untuk meningkatkan
efektivitas kelompok.

B. Proses Kelompok
1. Definisi Proses Kelompok
Proses terbentuknya suatu kelompok diawali dengan adanya persamaan persepsi
antar individu mengenai pemuasan kebutuhan, yang selanjutnya akan menimbulkan
keinginan untuk memuaskan kebutuhan tersebut, sehingga menetapkan tujuan yang
sama, yang pada akhirnya menimbulkan interaksi antar individu yang akan membentuk
kelompok. sebuah kelompok.

ix
2. Faktor-faktor yang menentukan dalam pembentukan Kelompok
Adapun Faktor-faktor yang menentukan dalam pembentukan suatu kelompok
adalah:
1. Kedudukan dan peranan masing-masing anggota dalam kelompok (ketua atau
anggota).
2. Persiapan pribadi dan mental setiap anggota ketika menghadapi konflik dalam
kelompok. Interaksi yang terjadi dalam kelompok seringkali menimbulkan
perbedaan antara anggota yang satu dengan anggota yang lain sehingga rentan
terjadi konflik. Namun konflik yang muncul tidak akan bertahan lama, karena
anggota sadar akan pentingnya kelompok, sehingga anggota akan beradaptasi demi
kebaikan bersama. Setelah melakukan penyesuaian, perubahan dalam kelompok
akan mudah terjadi dan anggota akan lebih memahami satu sama lain.
Tahapan pembentukan tim merupakan langkah awal terbentuknya tim
(kelompok yang solid), dalam proses selanjutnya pembentukan didasarkan pada faktor-
faktor berikut:
a. Persepsi, Pembagian kelompok berdasarkan tingkat kemampuan kecerdasan
tercermin dalam prestasi akademik. Misalnya, ada satu atau lebih anggota yang
mempunyai kemampuan intelektual, atau ada anggota lain yang kemampuan
berbahasanya buruk. Dengan cara ini diharapkan anggota dapat menikmati
manfaat tertentu yang dapat memberi semangat kepada anggota lainnya.
b. Motivasi, Pemerataan kekuasaan akan memotivasi anggota kelompok untuk
bersaing secara sehat untuk mencapai tujuan kelompok. Perbedaan
kelangsungan hidup masing-masing kelompok juga akan menciptakan
persaingan internal yang sehat. Dengan cara ini dapat memotivasi anggota lain
untuk maju melalui transfer ilmu.
Pada dasarnya semua kelompok tumbuh dan berkembang seiring berjalannya
waktu melalui banyak tingkatan/tahapan/tahapan. Suatu kelompok harus melalui
seluruh tahapan dengan karakteristik unik yang melekat pada setiap tahap
perkembangannya. Ada beberapa fase pembentukan kelompok diantaranya:

x
1. Forming (tahap pembentukan)
a. Fokus utama: proses mempertemukan orang (anggota) ke dalam suatu
kelompok.
b. Ada banyak ambiguitas tentang tujuan, struktur, dan kepemimpinan dalam
tim.
c. Tidak ada strategi untuk melaksanakan tugas yang harus diselesaikan

Ciri-Ciri kelompok pada tahap pelatihan:


a. Hubungan interpersonal masih jauh
b. Pemahaman tentang peran tidak jelas
c. Anggota fokus pada tujuan dan masalahnya sendiri
d. Pengetahuan selalu disimpan dan dipublikasikan jika mendatangkan
keuntungan. Anggota berusaha untuk tidak mengungkapkan kritik secara
terbuka
2. Storming (tahap pancaroba)
a. Pemandangan bising
b. Konflik internal mulai muncul terkait kejelasan peran dan sikap anggota.
c. Perbedaan pendapat biasa terjadi ketika mendefinisikan proses dan peran
pekerjaan.
Ciri kelompok dalam tahap storming:
a. Produk apa yang akan dihasilkan masih menjadi perdebatan
b. Orang mulai memperhatikan tujuan dan masalah orang lain
c. Tingkat kepercayaan terfokus pada pemimpin. Para anggota mulai
mengungkapkan kritik mereka secara terbuka. Perlu berbaik hati dengan
mengkritisi ide orang lain
d. Pemahaman mengenai peran ini masih samar-samar namun poin-poin positif
mulai muncul
3. Norming (tahap pembentukan norma)
Tema utama tahap ini adalah kerjasama. Komunikasi terbuka tentang tujuan
meningkatkan rasa solidaritas ketika anggota membentuk pola perilaku yang

xi
diharapkan bersama-sama. Jika anggota terlalu kaku dalam pandangannya,
perkembangan kelompok mungkin terhenti pada tahap ini.
Ciri-ciri kelompok pada tahap norming:
a. Hubungan antar anggota ditandai dengan adanya kebutuhan untuk
memahami sudut pandang masing-masing
b. Anggota mulai fokus dan percaya pada proses pelaksanaan tugas.
c. Anggota mengungkapkan pengetahuan dan kritiknya secara praktis dan
konstruktif.
d. Pemahaman tentang peran tersebut jelas.
e. Pengambilan keputusan mulai dilakukan atas dasar proses yang rasional,
fleksibel dan informal
4. Performing (tahap berkinerja)
Juga dikenal sebagai fase tugas dan fase produksi. Kelompok menjadi sebuah
tim. Misalnya, tingkat toleransi, kepercayaan, dan kerja sama yang lebih tinggi.
Produktivitas merupakan puncak dari pemahaman performing, dan tahap ini
merupakan tahap akhir yang harus terus dijaga oleh tim resmi permanen.
Ciri-ciri tahap performing:
a. Semua orang fokus pada penampilan grup
b. Pemahaman peran yang jelas dan terintegrasi
c. Semua orang memikirkan suatu produk yang perlu ditangani secara
sistematis
d. Anggota bebas menyampaikan kritiknya dalam suasana yang
menyenangkan. Pengetahuan diberikan berdasarkan kebutuhan dan arus
komunikasi ke segala arah
e. Pengambilan keputusan dilakukan atas dasar proses alami
5. Adjourning (tahap pembubaran)
Fase ini dapat terjadi pada semua jenis golongan. Contoh kelompok formal
permanen yang menghadapi masalah adalah perampingan suatu organisasi,
departemen/divisi, atau pembubaran suatu divisi dengan menggabungkannya ke
dalam divisi/departemen lain. Grup resmi sementara setelah misi selesai.

xii
3. Manfaat Pembentukan Kelompok
Manfaat Pembentukan Kelompok, Samuel T. Gladding (1994) dalam bukunya
“Effective of Group” menyatakan banyak manfaat membuat kelompok selain
pertemanan dan salah satu kebutuhan hidup. Berpartisipasi dalam kelompok dapat
menyelesaikan tugas-tugas terampil dan mencapai tujuan. Setiap individu mempelajari
keterampilan melalui trial and error, namun kelompok dapat beradaptasi dengan tugas
lebih cepat karena keterampilan yang berbeda dari setiap individu digabungkan menjadi
satu. Keuntungan dari pelatihan kelompok adalah anggota kelompok dapat memberikan
pendapatnya untuk menentukan pekerjaan, proses dan perubahan untuk mencapai
tujuan. Pemungutan suara kelompok membantu Anda membuat keputusan yang tepat.
Kelompok dapat bekerja secara efektif dalam terapi.
Konseling individu bermanfaat bagi sebagian orang, begitu pula konseling kelompok.
Anggota kelompok mengingatkan anggota yang lain untuk fokus pada masalah yang
ingin mereka selesaikan, dan di sisi lain dapat saling membantu memecahkan kesulitan.
Keuntungan terakhir adalah berkat berada dalam kelompok, kebutuhan untuk
bersosialisasi secara individu kebutuhan dapat dipenuhi. Menurut Waldo (1987),
pembentukan kelompok membantu orang lain mengembangkan rasa kepedulian, rasa
pengakuan terhadap keberadaan mereka serta makna dan tujuan hidup.

C. Unsur-Unsur Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok merupakan dua jenis layanan dasar di
antara sejumlah layanan bimbingan dan konseling yang ada di dalam sekolah maupun di
luar lingkungan sekolah. Bimbingan dan konseling kelompok merupakan suatu proses
yang memanfaatkan suasana hubungan dalam suatu kelompok untuk meningkatkan
pemahaman dan penerimaan diri serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
berkolaborasi dengan orang lain. Layanan bimbingan dan konseling kelompok
dilaksanakan dalam bentuk suasana kelompok, dengan penekanan pada unsur terpenting
didalamnya. Pelayanan konseling kelompok lebih fokus pada pencegahan timbulnya
permasalahan pada diri konseli (siswa), sedangkan konseling kelompok lebih fokus
pada perbaikan/penyembuhan permasalahan yang timbul pada diri konseli (siswa),
konsultan (siswa).

xiii
1. Pemimpin kelompok
Pemimpin kelompok memegang peranan penting dalam keseluruhan kegiatan
kelompok. Sebuah tim adalah sebuah definisi dan cerminan dari cara kerjanya.
Keberhasilan tujuan bimbingan dan konseling kelompok dapat dipastikan melalui
keterampilan yang baik dari pemimpin kelompok dalam memimpin, mengarahkan
dan mengembangkan kelompok.
Suasana hangat atau kakunya komunikasi yang terjadi dalam layanan bimbingan
dan konseling kelompok juga bergantung pada peran pemimpin kelompok. Oleh
karena itu, pemimpin tim mempunyai peran penting dalam membawa anggotanya ke
dalam suasana yang mendukung untuk mencapai tujuan yang berorientasi
kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Tatiek (2001), peran pemimpin tim
adalah:
a. Memberikan dorongan emosional (emotional activation), memberikan
motivasi, memberikan kenyamanan, mengarah pada solusi.
b. Peduli, penuh kasih, bersyukur, hangat, menerima, tulus dan bijaksana.
c. Menciptakan makna (menangkap makna), menjelaskan, memperjelas,
menafsirkan, memberikan pemikiran untuk perubahan, mentransformasikan
emosi dan pengalaman menjadi gagasan d. Fungsi eksekutif (executive
function), menentukan tenggat waktu, aturan, standar, tujuan, manajemen
waktu.
2. Asisten Ketua Tim/Co-Leader
Keberadaan asisten ketua tim (Co-Leader) bersifat fleksibel atau modular
tergantung kebutuhan tim. Pemimpin kelompok yang jumlah anggotanya banyak
(kelompok besar) seringkali mengundang ketua kelompok untuk memfasilitasi
proses membimbing dan menasihati kelompoknya. Wakil ketua adalah seorang
profesional yang telah dilatih untuk memberikan layanan pembinaan dan konseling
kelompok,
3. Anggota kelompok
Anggota kelompok adalah salah satu komponen kunci dari layanan pembinaan
kelompok. Tanpa anggota tim, tidak akan ada tim, dan sebagian besar aktivitas
berorientasi tim didasarkan pada peran anggota tim. Menurut Sukardi (2008),

xiv
peranan anggota kelompok yang perlu dilakukan dalam pelayanan konsultasi
kelompok adalah:
a. Membantu menumbuhkan suasana persahabatan antar anggota tim
b. Mencurahkan seluruh emosi anda untuk berpartisipasi dalam kegiatan
kelompok
c. Cobalah untuk memastikan bahwa apa yang Anda lakukan berkontribusi
terhadap pencapaian tujuan keseluruhan.
d. Membantu mengembangkan peraturan kelompok dan menegakkannya
dengan baik e. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok
e. Kemampuan berkomunikasi secara terbuka
f. Silakan mencoba membantu anggota lain.
4. Dinamika kelompok
Johnson dan Johnson (2012) berpendapat bahwa dinamika kelompok adalah
interaksi dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis satu sama
lain dan berinteraksi satu sama lain, dengan kemampuan untuk saling memobilisasi
dan memotivasi. kehidupan kelompok. Tim yang baik ditandai dengan semangat,
kerjasama dan rasa saling percaya antar anggotanya. Tim yang baik akan tercapai
jika anggota tim memperlakukan satu sama lain seperti sahabat sejati, memahami
dan secara aktif menerima tujuan bersama, setia pada tim dan bersedia bekerja keras
atau bahkan berkorban untuk kelompok. Berbagai kualitas positif ada dalam
kelompok, “gerakan”, “bergulir” yang menandai dan mendorong kehidupan
kelompok. Kekuatan yang mendorong kehidupan kelompok disebut dinamika
kelompok.
5. Lingkungan Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok dilakukan dengan melibatkan banyak
individu, yang masing-masing mempunyai latar belakang, kebiasaan, dan minat
yang berbeda. Setiap individu menginginkan apa yang sudah menjadi kebiasaan atau
kegembiraannya selalu hadir dalam kesehariannya.
Oleh karena itu, mentor (pemimpin) yang memberikan konseling dan bimbingan
kelompok harus mampu menciptakan suasana kelompok yang menyenangkan
sebelum pihak yang dikonsultasikan tiba. Sebab, sebagaimana dikemukakan Barris

xv
(Posthuma (1996), “lingkungan dapat mempengaruhi individu dalam tiga hal:
perkembangan minat dan nilai, keterampilan komunikasi dan partisipasi aktif dalam
mempengaruhi proses bimbingan dan konseling selanjutnya. Hal serupa juga
diungkapkan oleh Gladding ( 1994), bahwa lingkungan tempat dilakukannya
bimbingan dan konseling kelompok akan sangat mempengaruhi kemajuan proses
konseling.
6. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik sangat mempengaruhi berhasil tidaknya proses bimbingan dan
konseling kelompok, yang termasuk dalam lingkungan fisik, khususnya:
a. Suhu suhu. Kebanyakan orang lebih memilih berolahraga di ruangan yang
berventilasi baik, agar suhu berada pada tingkat ideal. Ketua kelompok harus
kreatif dan cermat mengatur suhu ruangan agar sesuai dengan keadaan,
kondisi anggota dan kegiatan yang akan dilakukan kelompok.
b. Ruang (ruang). Dalam melakukan orientasi dan penyuluhan kelompok harus
dilakukan dalam kerangka tata ruang yang ideal, yaitu ruang yang
memungkinkan seluruh anggota kelompok dapat tinggal dengan nyaman dan
mempunyai ruang sendiri-sendiri karena dapat bergerak, terhindar dari
kebisingan, nyaman, tenang dan beragam. Atribut lainnya mewakili suasana
tenang di dalam untuk melakukan sesi kelompok.
c. Pengaturan tempat duduk. Jika memungkinkan, anggota kelompok
hendaknya duduk dalam posisi yang nyaman dan tidak mempengaruhi
keadaan psikologisnya. Jenis tempat duduk juga mempengaruhi kesuksesan
proses bimbingan dan konseling kelompok. Pilihlah kursi yang nyaman
untuk diduduki dan setiap anggota kelompok bisa berinteraksi dengan
anggota lainnya dengan dinamis. Selain itu, formasi tempat juga harus sama
rata antara pemimpin kelompok (konselor) dengan anggota kelompok, tidak
ada yang duduk lebih tinggi daripada yang lainnya. Formasi tempat duduk
yang umum yang biasa dipakai dalam pengembangan bimbingan dan
konseling kelompok, yaitu formasi lingkaran dan formasi kotak, atau kreasi
dari kedua formasi tersebut.

xvi
d. Suara. Semua proses konsultasi tidak memerlukan gangguan suara eksternal.
Kehadiran suara gemerisik yang menyelinap ke dalam ruang rapat akan
mengganggu fokus anggota tim. Sebisa mungkin konselor harus mampu
menghilangkan kebisingan yang dapat mengganggu proses bimbingan dan
konseling kelompok.
7. Emosi
Emosi juga merupakan salah satu unsur pembinaan dan konseling kelompok dan
sangat berpengaruh. Sebab proses bimbingan dan konseling merupakan proses yang
interaktif, banyak mengandung emosi. Jenis emosi yang disebutkan adalah:
 General Mood. Keadaan emosi kelompok sangat berbeda, naik turun.
Perubahan emosional ini diciptakan oleh suasana, lingkungan, dan aktivitas
kelompok. Dalam hal ini, ketua tim harus bisa melakukan antisipasi agar
keadaan emosi tim secara keseluruhan tidak mengganggu proses dan
keadaan emosi masing-masing anggota tim.
 Mood pemimpin tim. Pemimpin tim harus mempunyai kemampuan
mengatur emosi dengan baik. Mentor atau pemimpin tim harus terbuka,
antusias dan tertarik untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.
Sebaliknya, jika pembimbing atau ketua kelompok mempunyai sikap
tertutup dan acuh tak acuh maka akan sulit menciptakan suasana kelompok
yang baik.
 Mood anggota kelompok. Sebelum bergabung dalam suatu kelompok,
anggota kelompok mempunyai latar belakang yang berbeda-beda sehingga
menyebabkan mereka mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Mengukur situasi ini sangat disarankan karena dengan pengukuran ini
konsultan akan mengetahui peta emosi anggota timnya. Yang perlu
ditekankan juga adalah bahwa konsultan harus mengakui dan menghormati
perbedaan-perbedaan tersebut, yang harus dilakukan adalah dengan adanya
perbedaan-perbedaan tersebut maka konsultan dapat mengembangkan
berbagai pendekatan individual terhadap setiap individu tergantung pada
kecenderungan emosionalnya masing-masing.

xvii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dinamika kelompok adalah ilmu yang mempelajari hubungan sebab akibat yang
terjadi dalam kelompok, perkembangan hubungan sebab akibat dalam kelompok, teknik
mengubah hubungan antar individu dan ritual dalam kelompok (Benyamin B. Wolman).
Dinamika kelompok adalah suasana kelompok yang dinamis, ditandai dengan semangat
kerja sama antar anggota kelompok untuk mencapai tujuan kelompok.

Proses terbentuknya suatu kelompok diawali dengan adanya persamaan persepsi


antar individu mengenai pemuasan kebutuhan, yang selanjutnya akan menimbulkan
keinginan untuk memuaskan kebutuhan tersebut, sehingga menetapkan tujuan yang
sama, yang pada akhirnya menimbulkan interaksi antar individu yang akan membentuk
kelompok. sebuah kelompok.

B. Rekomendasi
Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang dinamika kelompok di
kalangan mahasiswa dan pemakalah serta memberikan panduan yang berguna bagi guru
BK, berikut adalah beberapa rekomendasi yang diajukan : Meningkatkan kesadaran
akan pentingnya keterampilan sosial kolaboratif Sebagai pemakalah dan mahasiswa,
penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keterampilan sosial, seperti
kemampuan berkomunikasi, kerja sama tim, dan empati. Guru BK dapat memfasilitasi
lokakarya atau seminar tentang pengembangan keterampilan sosial bagi mahasiswa,
sementara pemakalah dapat menyelipkan pesan-pesan penting tentang keterampilan ini
dalam presentasi mereka.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, S, M, dkk. (2019). Buku Ajar dinamika Kelompok. CV Mine.

Hartanti, J. (2022). Bimbingan Kelompok. UD Duta Sablon.

Hasanah, I, dkk. (2022). Bimbinan kelompok; Teori dan Kelompok. Duta Media
Publishing.

Prayitno, dkk. (2017). Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok.


Ghalia Indonesia.

Sanyata, S. (2010). Teknik dan Strategi Konseling Kelompok. Jurnal Pradigma N0. 9.

Setyawan, D, A. (2022). Dinamika Kelompok dalam Bimbingan dan Konseling. Al


Qalam Media Lestari.

xix

Anda mungkin juga menyukai