DOSEN PENGAMPU:
Dra. Khairani, M.Pd, Kons
Dr. Netrawati, S.Pd, M.Pd.
Lisa Putriani, M.Pd.
Oleh:
KELOMPOK 1
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang memberikan pengetahuan kepada kita dan terus mencari nilai-
nilai kehidupan yang sejatinya adalah ridha ilahi. Shalawat dan salam kepada nabi
Muhammad SAW yang berjuang demi tegaknya nilai-nilai kemanusiaan.
Makalah ini diajukan unuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling Kelompok dengan tujuan agar pembaca bisa
mengetahui dan memahami “Konsep Bimbingan dan Konseling Kelompok”.
Makalah ini penulis susun tentunya dengan berbagai sumber yang ada. Penulis
berharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Oleh Karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun tetap penulis nantikan demi
kesempurnaan penulisan ini kedepannya.
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................ 11
B. Saran .......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial manusia itu tidak dapat melepaskan diri dari
manusia lainnya.Antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya
saling membutuhkan dan saling berhubungan. Dalam hubungan ini akan
terjadilah suatu proses saling mempengaruhi. Dalam kaitannya dengan
kelompok ,antara anggota yang satu dengan anggota kelompok yang lain akan
terjadi saling pengaruh mempengaruhi. Proses saling mempengaruhi ini dalam
kehidupan kelompok itulah yang sebenarnya yang dijadikan landasan di
selenggarakannya bibingan kelompok.
Istilah bimbingan kelompok dalam pengertian yang sederhana adalah
bimbingan yang diterapkan terhadap sekelompok individu, disamping istilah
bimbingan kelompok seringkali dikaitkan dengan bagian dari program
bimbingan dan dilaksanakan dalam rangka bimbingan belajar dari individu-
individu siswa, dengan bimbingan dari konselor atau pembimbingnya.
Tujuan dari penyelenggaraan bimbingan kelompok di sekolah tidak jauh
berbeda jika di bandingkan dengan tujuan program bimbingan pada umumnya,
yaitu membantu setiap siswa supaya dapat berkembang seoptimal mungkin
sesuai dengan potensi-potensi yang di milikinya.
Dengan bimbingan kelompok kemungkinan beberapa individu siswa dapat
memanfaatkan dinamika kelompok semaksimal mungkin dalam memecahkan
masalahnya.Maka dari itu peranan konselor atau pembimbing dalam kegiatan
kelompok sangat dibutuhkan terutama dalam mengarahkan kegiatan kelompok
ke arah yang positif sehingga klien dapat mengembangkan dirinya sendiri
dalam menanggulangi masalahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kelompok dan kerumunan?
2. Apasajakah faktor-faktor pengikat dalam kelompok?
1
3. Apakah yang dimaksud dengan bimbingan kelompok?
4. Apakah tujuan bimbingan kelompok?
5. Apakah yang dimaksud dengan konseling kelompok?
6. Apakah tujuan konseling kelompok?
7. Apasajakah syarat-syarat permainan kelompok?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian kelompok dan kerumunan.
2. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor pengikat dalam kelompok.
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian bimbingan kelompok.
4. Untuk mengetahui dan memahami tujuan bimbingan kelompok.
5. Untuk mengetahui dan memahami pengertian konseling kelompok
6. Untuk mengetahui dan memahami tujuan konseling kelompok
7. Untuk mengetahui dan memahami syarat-syarat permainan kelompok.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kerumunan dapat diartikan individu-individu yang bergabung atau
menghimpunkan diri untuk mengerubungi sesuatu. Kerumuman adalah
sekumpulan orang yang bersama-sama ada disuatu tempat dengan sistem yang
tidak teratur karena sering terjadi secara spontan, sehingga dianggap memiliki
sifat yang sementara karena kebanyakan orang yang berkumpul akan segera
membubarkan diri jika dirasa orang-orang yang ada disekelilingnya juga
membubarkan diri.
Adapun definisi kerumunan dan kelompok menurut para ahli, antara lain;
a. Dmash Ivanov
Kerumunan adalah berkumpulnya setiap orang yang tidak memiliki
keteraturan sehingga tersusun secara spontan. Meski demkian, kerumunan
dianggap sebagai contoh kelompok sosial yang bersifat sementara,
lantaran akan berakhir dan tidak terorganisirkan.
b. E Bon
Kerumunan adalah bertempatnya sejumlah kumpulan individu dan
kelompok yang hanya bersifat sementara tanpa direncanakan.
4
B. Faktor-Faktor Pengikat dalam Kelompok
Kumpulan orang-orang atau kerumunan dapat berubah menjadi kelompok
apabila di dalamnya muncul dan berkembang faktor-faktor pengikat sebagai
berikut (Prayitno, 2017):
1. Interaksi antara orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau kerumunan
itu.
2. Ikatan emosional sebagai pernyataan kebersamaan.
3. Tujuan atau kepentingan bersama yang ingin dicapai.
4. Kepemimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan atau
kepentingan bersama.
5. Norma yang diakui dan diikuti oleh mereka yang terlibat di dalamnya.
5
siswa serta bagaimana mengembangkan hubungan antarsiswa dapat
disampaikan dan dibahas dalam bimbingan kelompok. Dengan demikian jelas
bahwa kegiatan dalam bimbingan kelompok ialah pemberian informasi untuk
keperluan tertentu bagi para anggota kelompok (Prayitno dan Amti, 2004).
6
membantu mengurangi tingkat kecemasan berkomunikasi siswa, salah satunya
kecemasan berbicara dalam kelompok kecil (Aswida, 2012).
7
F. Tujuan Konseling Kelompok
Menurut Prayitno, tujuan umum konseling kelompok adalah
mengembangkan kepribadian peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan sosial,komunikasi,kepercayaan diri,kepribadian,dan mampu
memecahkan masalah yang berlandaskan ilmu dan agama. Sedangkan tujuan
khusus konseling kelompok yaitu:
1. Membahas topik yang mengandung masalah actual, hangat dan menarik
perhatian anggota kelompok.
2. Terkembangnya perasaan, pikiran, perpesi, wawancara dan sikap terarah
kepada tingkah laku dalam bersosialisasi atau komunikasi.
3. Terpecahkanya masalah individu yang bersangkutan dan di perolehnya
imbasan pemecahan masalah bagi individu peserta konseling kelompok
yang lain.
4. Individu dapat mengatasi maslaahnya dengan cepat dan tidak
menimbulkan emosi.
8
5. Masing-masing konseling menetapkan suatu sasaran yang ingin mereka
capai,yang di wujudkan dalam sikap dan perilaku yang lenih konstruktif
6. Para konseli lebih menyadari dan menghayati makna dari kehidupan
manusia sebagai kehidupan bersama,yang mengandung tuntutan untu
menerima orang lain dan harapan yang akan di terima oleh orang lain.
7. Masing-masing konseli semakin menyadari bahwa hal-hal yang
memprihatinkan bagi dirinya kerap juga menimbulkan rasa prihatin dalam
hati orang lain
8. Para konseli belajar berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok
secara terbuka dengan saling menghargai dan saling menaruh perhatian.
9
Permainan dapat digunakan sebagai alat untuk:
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berkumpulnya sejumlah orang yang masing-masing tidak mempunyai
hubungan itu membentuk apa yang disebut dengan kerumunan, sedangkan
berkumpulnya sejumlah orang yang saling berkaitan satu sama lain
membentuk apa yang disebut dengan kelompok. Menurut Prayitno (1997:36),
bimbingan kelompok adalah: “layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari
Guru Pembimbing) yang berguna untuk menunjang pemahaman dan
kehidupannya sehari-hari dan/atau untuk perkembangan dirinya sebagai
individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan dan/atau tindakan tertentu”. Sedangkan konseling kelompok adalah
usaha pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang konselor kepada orang-
orang yang membutuhkan untuk mengentaskan masalah yang sedang
dihadapinya dalam suasana kelompok.
B. Saran
Semoga dengan materi yang pemakalah sajikan ini, dapat bermanfaat bagi
pembaca. Pada akhir makalah ini, pemakalah meminta maaf atas segala
kekurangan, dalam penulisan makalah ini. Pemakalah menyadari banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah disebabkan karena kemampuan
pemakalah yang masih terbatas. Pemakalah mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca, dengan kritik dan saran itu mudah-mudahan menjadi motivasi
bagi pemakalah sehingga dihari yang akan datang bisa menjadi lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
12