Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

Dosen Pembimbing :
Danang Wahyu Pranowo Ganteng S.Pd, M.M

Disusun Oleh Kelompok ?? :


Nyonyah (191872030..)
Alfian (191872030..)
Sulton (191872030..)
Yudha (191872030..)
Intan close friend nyonyah (191872030..)
Mbak vita (191872030..)
Mba reni (191872030..)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 5A


FAKULTAS SOSIAL HUMANIORA
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG
SEMESTER GANJIL 2023
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SAW, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunianya-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan


makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan
baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Tulungagung, 16 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

C. Tujuan Masalah...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................2

A. Pengertian Perilaku.....................................................................................................2

B. Pengertian Kelompok..................................................................................................2

C. Pengertian Organisasi..................................................................................................3

D. Pengertian Perilaku Kelompok Organisasi.................................................................3

a. Teori – teori Pembentukan Kelompok................................................................4

b. Bentuk – bentuk Kelompok................................................................................6

c. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kelompok………………………9

BAB III PENUTUP..........................................................................................................11

A. Kesimpulan...............................................................................................................11

B. Saran..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif dapat
mengembangkan potensi dirinya. Keberhasilan proses belajar mengajar
dalam pendidikan di sekolah merupakan hal utama yang sangat penting.
Model pembelajaran merupakan suatu sarana terlaksananya pembelajaran
dengan menggunakan suatu cara yang yang terstruktur dan tertata untuk
disampaikan kepada peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku?
2. Apa yang dimaksud dengan kelompok?
3. Apa yang dimaksud dengan organisasi
4. Apa yang dimaksud dengan perilaku kelompok dalam organisasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian perilaku.
2. Untuk mengetahui pengertian kelompok.
3. Untuk mengetahui pengertian organisasi.
4. Untuk mengetahui pengertian perilaku kelompok dalam organisasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku
Secara etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti “behavior”.
Sedangkan secara terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia artinya “tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan
atau lingkungan”.Menurut Toha, perilaku merupakan suatu fungsi dari
interaksi antara individu dengan lingkungannya.Suatu perilaku dapat
diobservasi ketika perilaku itu dapat dilihat dan terukur serta dapat

1
dihitung dalam kaitan dengan frekuensi dan jangka waktu. Jadi, perilaku
adalah aktifitas individu atau manusia sebagai reaksi terhadap lingkungan
yang dapay diamati.

B. Pengertian Kelompok
Secara etimologi, kelompok dalam bahasa inggris diartikan dengan
“group”. Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang
mendefinisikan mengenai kelompok. Menurut Robbins dan Coulter,
kelompok adalah, “dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling
bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan tertentu”.
Menurut Karen, kelompok dapat didefinisikan sebagai, “A group is
at least two individuals gathered together because of some common bond,
to meet members’ social and emotional needs, or to fulfill some mutual
purpose”. Kelompok adalah sekurang-kurangnya dua orang yang
berkumpul bersama karena suatu keadaan, untuk bertemu anggota
sosialnya dan kebutuhan emosi, atau untuk saling memenuhi tujuan.
Menurut Indrawijaya (1989:91), menyatakan bahwa dalam suatu
kelompok terdapat pengaruh dari pelaku organisasi (kelompok) terhadap
perilaku perorangan.
Sedangkan menurut David dan Frank, terdapat 7 definisi tentang
kelompok antara lain sebagai berikut:
a) Sejumlah orang yang berkumpul bersama untuk mencapai tujuan
b) Kumpulan orang-orang yang saling bergantung dalam beberapa
hal.
c) Sejumlah individu yang saling berinteraksi.
d) Suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
menganggap diri mereka berada dalam satu kelompok.
e) Kumpulan individu yang interaksinya tersusun oleh peran dan
norma.
f) Sekumpulan orang yang saling memengaruhi satu sama lain.
g) Sekumpulan individu yang mencoba untuk memuaskan beberapa
kebutuhan pribadi melalui kebersamaan mereka.

2
Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok adalah
dua orang atau lebih yang berkumpul dan beriteraksi untuk mencapai
tujuan tertentu.

C. Pengertian Organisasi
Secara etimologi, organisasi dalam bahasa inggris diartikan dengan
“organization”. Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang
mendefinisikan mengenai organisasi.

Menurut W.J.S Poerwadarminta yakni organisasi merupakan susunan dan


aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan tertata.

Menurut Janu Murdiyamoko & Citra Handayani Organisasi merupakan


sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas,
progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang
secara terperinci.

Menurut Max Weber Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di


dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja
untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.

Menurut Al Barry Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan


bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan
dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan
gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

D. Pengertian Perilaku Kelompok Dalam Organisasi

Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari


manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Masing-masing dari kita
telah menjadi dan masih menjadi anggota kelompok- kelompok yang
berbeda. Ada kelompok sekolah,kelompok kerja, kelompok keluarga,
kelompok sosial, kelompokkegamaan, kelompok formal, dan kelompok

3
informal (Ivancevich dkk, 2006: 5). Demikian pula kelompok merupakan
bagian dari kehidupan organisasi. Dalam organisasi akan banyak
dijumpaikelompok- kelompok ini. Hampir pada umumnya manusia
yangmenjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil adalahsangat
kuat kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok-
kelompok tertentu. Dimulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang
dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa, dan barang kali
adanya kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu
sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.

A. Teori – Teori Pembentukan Kelompok


Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan
mengenai awal mula terbentuknya suatu kelompok. Teori yang
sangat dasar terbentuknya kelompok adalah mencoba
menjelaskan adanya afiliasi diantara orang-orang tertentu teori ini
disebut Propinquiti atau teori pendekatan, teori pendekatan ini
ialah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain
disebabkan karena adanya kedekatan uang dan daerahnya (spatial
and geographical proximity).
Teori ini mencoba meramalkan bahwa seorang mahasiswa
yang duduk berdekatan dengan seorang mahasiswa lain di kelas
akan mudah membentuk suatu kelompok di bandingkan dengan
mahasiswa yang duduknya berjauhan. Sebenarnya ada beberapa
hasil riset yang mendukung teori propinquiti. Tetapi usaha
tersebut hanya menjelaskan pada permukaan saja dari
pembentukan kelompok. Hasil-hasil riset itu kurang mencoba
menganalisa tentang kekomplekan dari pembentukan kelompok,
sehingga memerlukan eksplorasi lebih lanjut.
Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensip
adalah suatu teori yang berasal dari George Homans. Teorinya
berdasarkan pada aktivitas-aktivitas, interaksi-interaksi, dan
sentimen-sentimen (perasaan atau emosi). Tiga elemen ini salah

4
satu berhubungan secara langsung , dan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang dilakukan
dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi-
interaksinya, dan juga semakin kuat tumbuhnya sentimen-
sentimen mereka.
2) Semakin banyak interaksi-interaksi diantara orang-orang,
maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan
sentimen yang ditularkan (shared) pada orang lain.
3) Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada
orang lain, dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami
oleh orang lain, maka semakin banyak ditularkannya aktifitas
dan interaksi-interaksi.

Banyak teori lain yang berusaha untuk menjelaskan


tentang pembentukan kelompok. Pada umumnya teori-teori
tersebut saling melengkapi, karena teori yang satu
menerangkan dari sisi yang berbeda dari teori yang lain
sehingga perbedaan sisi tadi membuat teori-teori
pembentukan kelompok tersebut saling melengkapi.

Teori lain dari pembentukan kelompok adalah didasarkan


atas alasan-alasan praktis. Yang teramat penting dalam
memahami pembentukkan kelompok berdasarkan alasan-
alasan praktis ini antaranya kelompok-kelompok itu
cenderung memberikan kepuasan terhadap kebutuhan-
kebutuhan sosial yang mendasar dari orang-orang yang
mengelompok tersebut. Para pekerja dalam hal tertentu pada
umumnya mempunyai suatu keinginan yang kuat untuk
berafiliasi dengan pihak lain

 Teori-Teori Pembentukan Kelompok terdiri atas:

5
(1) Teori Kedekatan (Propinquity)
Teori kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi diantara
orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang
lain disebabkan adanya kedekatan ruang dan daerahnya;

(2) Teori interaksi (George Homans)


Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan
seniment (perasaan atau emosi) yang berhubungan secara
langsung. Ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Semakin banyak aktivitas seseorang dengan orang lain,
semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat
tumbuhnya sentiment yang ditularkan.
b) Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka
semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentiment
yang ditularkan pada orang lain.
c) Semakin banyak aktivitas dan sentiment yang ditularkan
pada orang lain, dan semakin banyak sentiment orang
dipahami oleh orang lain, maka semakinbanyak
kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi-
interaksi.

(3) Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)


Teori keseimbangan menyatakan bahwa seseorang tertarik
kepada orang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap
(seperti: agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan,
otoritas) di dalam menanggapi suatu tujuan.

(4) Teori Pertukaran.Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan


teori motivasi dalam bekerja.Teori kedekatan, interaksi,
keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori
ini.Secara praktis pembentukan kelompok bisa saja terjadi

6
dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan sosial. Para
pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak
lain (Kuspriani n.d.)

Dari pemahaman beberapa teori pembentukan kelompok


seperti yang diuraikan diatas, dapat kemudian diidentifikasikan
karakteristik suatu kelompok itu. Menurut Reitz, karakteristik
yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara lain:

a. Adanya dua orang atau lebih


b. Yang berinteraksi satu sama lainnya
c. Yang saling membagi beberapa tujuan yang sama
d. Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok

B. Bentuk – bentuk Kelompok

Berdasarkan alasan terbentuknya, kelompok dapat dibagi


menjadi dua yaitu dapat berbentuk kelompok formal ataupun
kelompok informal.

1. Kelompok Formal (Formal Group)

Kelompok formal adalah kelompok yang terbentuk karena


tindakan manajerial organisasi, dirancang secara intensional
untuk mengarahkan anggotanya ke arah tujuan organisasi. Dalam
kelompok formal, perilaku anggota yang terikat didalamya
ditentukan dan diarahkan pada tujuan organisasional.
Kelompok formal merupakan kelompok kerja yang terbatas
pada satu struktur organisasi dan memiliki rancangan penugasan
kerja serta tugas-tugas spesifik yang ditujukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Manajer menciptakan kelompok kerja untuk
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Kelompok formal memunyai dua bentuk, antara lain:

7
a. Kelompok Komando (Command Group), merupakan
kelompok yang ditentukan oleh hubungan diantara
individu yang menjadi bagian formal dari organisasi,
mereka yang memunyai legitimasi memberi perintah
kepada yang lain.
b. Kelompok Tugas (Task Group), merupakan kelompok
formal organisasional yang dibentuk untuk melakukan
tugas spesifik. Kelompok ini terdiri dari individu dengan
minat dan keahlian khusus dalam bidang tertentu tanpa
memandang posisi mereka dalam hirarki organisasi.

2. Kelompok Informal (Informal Group)


Kelompok informal adalah kelompok yang berkembang
secara alamiah diantara individu, tanpa pegarahan dari
organisasi dimana mereka bekerja. Kelompok informal tidak
terstruktur maupun ditentukan secara organisasional.
Kelompok informal terbentuk sebagai konsekuensi dari
tindakan individu sebagai tanggapan atas kebutuhan dan
kontak sosial. Kelompok ini merupakan kelompok sosial
yang berkembang berdasarkan minat yang sama dan
pertemanan. Walau tidak dibentuk oleh manajemen,
kelompok jenis ini dapat memengaruhi kinerja individu dan
organisasi. Dampaknya dapat bersifat positif atau negatif
tergantung tujuan dari para anggota kelompoknya. Kelompok
formal memunyai dua bentuk, antara lain:

a. Kelompok Minat (Interest Group) adalah kelompok


pekerja yang berkumpul untuk memuaskan minat atau
kepentingan bersama.
b. Kelompok Persahabatan (Friendship Group) adalah
kelompok informal yang berkembang karena

8
anggotnya adalah teman, sering saling bertemu di luar
organisasi.

PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL

ASPEK KELOMPOK FORMAL KELOMPOK INFORMAL

 Hubunga antar
 jelas/terstruktur  tergantung pada motif
pribadi dan tujuan
 dirancang dan
 Kepemimpinan ditetapkan  muncul dan dipilih

 Pengendalian  penghargaan dan  pemenuhan kebutuhan


perilaku hukuman
 keanggotaan bebas dan
 Ketergantunga bawahan lebih tidak tergantung
n tergantung

Sedangkan David dan Frank membagi kelompok menjadi


empat jenis berdasarkan prestasinya, antara lain sebagai berikut:

1. Kelompok Pseudo, merupakan kelompok dimana


anggotanya telah menetapkan untuk bekerjasama, tetapi
tidak seorangpun tertarik untuk menjalankannya.
Susunannya menimbulkan persaingan satu sama lain.
contohnya seperti kelompok penjualan regional yang
bekerja sama untuk meningkatkan keuntungan.
2. Kelompok Tradisional, merupakan kelompok dimana
anggotanya setuju untuk bekerja sama, tetapi melihat hanya
sedikit keuntungan dalam menjalankannya. Anggotanya
menjalankan pekerjaan sendiri-sendiri walaupun saling
berinteraksi. Cotohnya seperti kelompok belajar yang
dibentuk oleh guru, dimana ada beberapa murid yang

9
mengerjakan tugas sedangkan yang lain tidak melakukan
apapun.
3. Kelompok Efektif, adalah kelompok yang anggotanya
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Anggotanya yakin bahwa mereka dapat mencapai tujuan
jika bekerjasama dengan anggota kelompok lain dan
mencapai tujuan bersama.
4. Kelompok prestasi tinggi, adalah kelompok yang memenuhi
semua kriteria kelompok efektif dan menunjukkan semua
harapan yang layak, yang diberikan oleh para anggotanya.
Yang membedakan dengan kelompok efektif adalah tingkat
komitmen anggota yang menganggap anggota lain adalah
keluarga dengan adanya cinta dan kepercayaan.

Sedangkan dilihat dari interaksinya, kelompok dibedakan


menjadi dua jenis, antara lain sebagai berikut:
1. Kelompok Primer, merupakan kelompok dengan interaksi
atau hubungan langsung. Dalam kelompok ini terdapat
interaksi sosial secara tatap muka (face to face). Kelompok
ini memegang peranan penting dalam pembentukan
perilaku individu, karena dalam kelompok inilah individu
berkembang sebagai makhluk sosial. Yang termasuk dalam
kelopok ini adalah keluarga, tetangga, kelompok agama,
dan sebagainya.

2. Kelompok Sekunder, merupakan kelompok dengan


interaksi tidak langsung. Hubungan dalam kelompok ini
didasarkan atas perhitungan rasional, untung dan rugi
sehingga kurang bersifat kekeluargaan. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah serikat pekerja, persatuan
pengusaha, berbagai himpunan dan berbagai lembaga
ilmiah.

10
C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kelompok

Menurut Gito Sudarmo (2000:66), prestasi kelompok dapat


dipengaruhi oleh dua hal yakni faktor eksternal dan faktor
internal.

a. Faktor Eksternal adalah sebagai berikut :

1) Strategi organisasi, setiap organisasi mempunyai strategi.


Setiap strategi yang ditetapkan oleh organisasi akan
mempengaruhi perilaku kelompok dalam organisasi
tersebut.
2) Struktur wewenang, setiap organisasi memiliki struktur
wewenang kepada siapa seseorang melapor, siapa yang
membuat keputusan. Struktur ini menentukan dimana
posisi suatu kelompok tertentu dalam hirarkhi organisasi.
3) Peraturan, semakin banyak peraturan formal yang
ditetapkan oleh organisasi pada semua pekerjanya, maka
perilaku kelompok akan semakin konsisten dan dapat
diramalkan.
4) Sumber-Sumber Organisasi, besar kecilnya sumberdaya
yang ada dalam organisasi yang diberikan kepada
anggotanya hal ini akan mempengaruhi perilaku prestasi
kelompok.
5) Proses Seleksi, Proses seleksi menjadi faktor penting
dalam menjaring orang-orang yang berkualitas. Dan hal
ini pula akan dapat mempengaruhi perilaku dan prestasi
kelompok.
6) Penilaian Prestasi dan Sistem Imbalan, adanya sistem
imbalan yang mengkaitkannya dengan prestasi dari

11
kelompok kerja akan mempengaruhi perilaku kelompok
tersebut.
7) Budaya Organisasi, setiap organisasi memiliki kebiasaan-
kebiasaan yang tidak tertulis yang mentukan perilaku
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pekerja.
8) Lingkungan Fisik, Ruangan yang tetata dengan baik, suhu
udara dan lain-lain akan mempengaruhi perilaku
kelompok.

b. Faktor Internal sebagai berikut :

1) Kemampuan
2) Karakteristik Kepribadiani

12
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktivitas yang dilakukan dua orang
atau lebih yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati. Perilaku individu
harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan
organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok
berkembang menjadi perilaku organisasi. Ada begitu banyak manfaat dari
keberadaan kelompok dalam suatu organisasi, baik manfaat untuk individu
sebagai bagian atau anggota kelompok maupun bagi efektifitas kerja suatu
organisasi yang sedang berjalan. Di dalam suatu kelompok yang sebenarnya,
para anggota mempertimbangkan diri mereka sendiri dan bergantung satu
dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan mereka saling berhubungan
satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan
dalam suatu periode waktu.

B. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di


atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/books?
hl=id&lr=&id=Bo4mEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA2&dq=perilaku+kelompok+d
alam+organisasi&ots=UbELrZaN46&sig=DFu0CpeE7jx0MbFwVE2hQ1HFI7M

http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/jlpn/article/view/3732

http://repository.uinsu.ac.id/2838/1/Perilaku%20Organisasi.pdf

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-organisasi/

14
i

Anda mungkin juga menyukai