(Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajeman Pendidikan
Islam)
Disusun Oleh :
Kelompok 10
Yohan Andreansyah 2301070036
Maya Indriani 2301071018
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT. Yang atas rahmat nya dan karunia nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “Sekolah Sebagai Organisasi Pendidikan”.
Kepada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Dasar Dasar Pendidikan Yang telah membimbing kami dan memberikan tugas
kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami Jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yg baik dari studi sesungguhnya.
Oleh karna itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, Maka kritik dan saran senantiasa
kami harapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami lebih khusus nya dan kepada
orang lain.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Organisasi...........................................................................3
B. Pengertian Organisasi Sekolah...........................................................................6
C. Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran.......................................................7
D. Membangun Organisasi Sekolah Pembelajar...................................................8
E. Kinerja Organisasi Pendidikan..........................................................................8
F. Penilaiain Kinerja Organisasi Pendidikan........................................................9
G. Pengertian Sekolah Efektif...............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai entitas pendidikan, sekolah memiliki latar belakang yang mencerminkan
evolusi sistem pendidikan dan peran masyarakat. Pada abad ke-19, pendidikan formal
menjadi fokus bagi banyak negara dengan pendirian sekolah sebagai respons terhadap
kebutuhan pendidikan massal.
B. Rumusan Masalah
Jadi rumusan masalahnya antara lain:
1. Apa pengertian konsep organisasi?
2. Apa pengertian organisasi sekolah?
3. Apa yang dimaksud dengan sekolah sebagai organisasi pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud membangun organisasi sekolah pembelajar?
5. Bagaimana kinerja organisasi pendidikan?
6. Bagaimana penilaiain kinerja organisasi pendidikan?
7. Apa pengertian sekolah efektif
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian konsep organisasi
2. Untuk mengetahui pengertian organisasi sekolah
3. Untuk mengetahui sekolah sebagai organisasi pembelajaran
4. Untuk mengetahui membangun organisasi sekolah pembelajar
1
5. Untuk mengetahui bagaimana kinerja organisasi pendidikan
6. Untuk mengetahui bagaimana penilaiain kinerja organisasi pendidikan
7. Untuk mengetahui pengertian sekolah efektif
BAB II
2
PEMBAHASAN
Sosiolog besar Ferdinand Tonnies (1855-1936), di dalam bukunya yang terbit pada
tahun 1888 yaitu Gemeinschaft und Gesellschaft (Komuni- tas dan Masyarakat),
menggolongkan bentuk-bentuk yang dikenal dari organisasi umat manusia sebagai
komunitas yang bersifat organic dan merupakan sebuah struktur yang berada di bawah
kontrol sosial yang ketat. Tonnies tidak pernah membicarakan tentang organisasi
demikian juga para sosiolog lainnya pada awal abad kesembilan belas atau kedua
puluh. Kondisi ini menunjukkan bahwa teori organisasi sebagai cabang ilmu ilmu sosial
merupakan sebuah cabang ilmu yang masih relatif muda.
3
saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi
manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.
Kohler (1976) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur
yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Lain lagi dengan pendapat Wright (1977), dia mengatakan bahwa organisasi adalah
suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Satu organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan usaha lebih dari satu orang
untuk menyelesaikannya. Kondisi ini timbul mungkin disebabkan karena tugas itu
terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditangani satu orang Oleh karena itu suatu
organisasi dapat kecil seperti usaha dua orang individu atau dapat sangat besar yang
melibatkan banyak orang dalam interaksi kerja sama.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu.
Ilmu komunikasi memper- tanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam
organisasi, metode dan tekmk apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai,
bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya
Jawaban-jawaban bagi pertanyaan pertanyaan tersebut adalah bahan telaah untuk
selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu
berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan
memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
4
Teori organisasi menurut Stephen P. Robbins (1994) adalah teori yang mengkaji
struktur, fungsi dan performansi organisasi beserta perilaku kelompok dan individu
didalamnya dalam mencapai tujuan yang luas dan rumit. Organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif
dapat di identifikasikan yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Definisi teori organisasi kemudian diuraikan oleh Robbins (1994) sebagai berikut:
1. Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajemen.
Kesatuan sosial berarti bahw" unit terdiri dari orang atau kelompok orang yang
berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi yang diikuti orang di dalam suatu
organisasi tidak begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan terlebih dahulu.
Organisasi merupakan kesatuan sosial maka pola interaksi para anggotanya harus
diseimbangkan dan diselaraskan untuk meminimalkan keberlebihan (redundancy)
namun juga memastikan bahwa tugas- tugas yang kritis telah diselesaikan. Hasil
akhirnya adalah untuk mengkoordinasikan pola interaksi manusia.
5
menunjuk aspek-aspek deskriptif maupun preskriptif dari disiplin ilmu tersebut. Teori
itu menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distrukturisasi dan menawarkan
tentang bagaimana organisasi dapat dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan dan
keefisienan maka dibangun disiplin ilmu yang disebut teori organisasi.
Dari batasan-batasan yang terdefinisikan tentang paradigma dan teori organisasi diatas
selanjutnya menautkan kedua konsep tersebut untuk dapat memperoleh wawasan yang
lebih luas terhadap studi tentang organisasi. Jadi tinjauan terhadap perkembangan
paradigma yang terjadi dalam teori organisasi ditujukan terhadap paradigma-
paradigma yang berlaku pada teori organisasi atau dengan kata lain paradigma-
paradigma teori organisasi yang diakui dan diterima sebagai sebuah teori yang ilmiah.
2. Konsep dinamis
Dalam konsep dinamis, organisasi merupakan sebuah proses dari aktivitas yang
sedang berlangsung. Dalam artian, organisasi adalah proses pengorganisasian,
pekerjaan, orang dan sistem. Hal ini berkaitan dengan proses menentukan kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan sebuah kelompok.1
6
mendesain sebuah struktur organisasi (Robbins et al., 2018). Artinya, fungsi
pengorganisasian dalam manajemen adalah menciptakan struktur organisasi (Robbins
et al., 2017). Dengan adanya struktur organisasi, setiap personil dan kegiatan dapat
lebih mudah diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Ketiga, kompetensi peserta didik, atau kemampuan peserta didik yang diperoleh
selama mengikuti pembelajaran. Hall dan Jones dalam Rivai (2009:87) berpendapat
bahwa kompetensi adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu
kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan
kemampuan yang dapat diamati dan diukur Dari pemahaman ini dapat diketahui
seberapa jauh peserta didik menyerap materi yang disampaikan guru, seberapa persen
tujuan yang telah ditetapkan guru dapat dikuasai peserta didik, dan seberapa baik
peserta didik mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan, berinteraksi dengan
2
Nasib Tua Lumban Gaol, M.Ed, BUKU AJAR MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH, 193–94.
7
lingkungan sosialnya, dan kinerja peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah
belajar.
3
Dr. Hambali, M. Pd, Manajemen Pendidikan Konsep Dan Prinsip Pengelolaan Sekolah, 27–29.
4
INOVASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DISEKOLAH KIAT JITU MEWUJUDKAN SEKOLAH
NYAMAN BELAJAR, 44.
8
dapat dicatat dan diukur. Pengukuran ini tidak hanya dilakukan pada input (masukan)
program, tetapi juga pada keluaran- manfaat dari program tersebut.
Kinerja Organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of
accomplishmen, hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari
tingkatan sejauh mana organisası dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan
yang sudah di tetapkan sebelumnya. Kinerja pendidikan pada hakikatnya merupakan
perwujudan dari cara kerja yang baik yang menyangkut kemampuan. pendidik di dalam
melaksanakan tugas, baik dalam melaksanakan pengendalian mutu maupun
pelaksanaan evaluasi dalam program. Kinerja yang baik di pengaruhi oleh beberapa
factor utama adalah iklim organisasi yang selanjutnya mempengaruhi kinerja organisasi
pendidikan.5
Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan menghadapi tiga. tantangan besar:
a. Sebagai akibat dari krisis ekonomi dunia pendidikan di tuntut untuk dapat
mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai.
b. Untuk mengantisipasi era global dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing di pasar kerja global.
c. Sejalan dengan berlakunya otonami daerah, perlu dilakukan perubahan dan
penyesuaian system pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan proses
pendidikan yang lebih demokratis.
Dari ketiga tantangan tersebut diatas, maka kinerja guru sangatlah diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kinerja guru merupakan faktor penting
dalam menentukan prestasi belajar siswa. Keberhasilan pendidikan terutama ditentukan
oleh mutu gurunya. Pada umumnya pekerjaan guru dibagi dua yaitu: pekerjaan yang
berhubungan dengan tugas-tugas mengajar dan mendidik, serta tugas-tugas
kemasyarakatan (sosial).6
5
Akuntansi Sektor Publik:Suatu Pengantar, 427.
6
Wirawan, Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian, 56.
9
pekerja dinilai dengan cara yang terstruktur berdasarkan diskripsi kerja, yaitu sebagai
hasil kerja seseorang.7
Mondy mendefinisikan penilaian kinerja sebagai suatu sistem formal untuk menilai
dan mengevaluasi kinerja tugas karyawan, baik individu maupun tim. Penilaian kinerja
seringkali dianggap sebagai tindakan rutinitas yang tidak disukai dan negatif serta
dianggap tidak memerlukan keahlian. Padahal penilaian kinerja merupakan kegiatan
penting dan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.8
10
pertanyaan besar, "sekolah yang bagaimanakah yang dianggap unggul oleh pemangku
kepentingan."10
BAB III
PENUTUP
10
Poerwanti, Manajemen Sekolah dasar unggul, 1.
11
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa karya tulis kami ini sangat jauh dari sempurna, Maka dari itu
kami mohon saran dan komentarnya untuk makalah kami ini agar kami bisa membuat
makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan
menjadi wawasan kita.
DAFTAR PUSTAKA
12
bastian Indra. Akuntansi Sektor Publik:Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga,
2005.
Chris. Manajemen Sumber, t.t.
Dasler, Garry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Indonesia: PT Macanan Jaya
Cemerlang, 2008.
Dr. Hambali, M. Pd. Manajemen Pendidikan Konsep Dan Prinsip Pengelolaan
Sekolah. Deepublish, 2022.
Dr. Irene Silviani, MSP. KOMUNIKASI ORGANISASI. Surabaya: PT. Scopindo
Media Pustaka, 2020.
Nasib Tua Lumban Gaol, M.Ed. BUKU AJAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH. Feniks Muda Sejahtera, 2022.
Poerwanti, Endang. Manajemen Sekolah dasar unggul, t.t.
R. Wayne. Manajemen Sumber, t.t.
Suranto. INOVASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DISEKOLAH KIAT JITU
MEWUJUDKAN SEKOLAH NYAMAN BELAJAR. surakarta: CV OASE
GROUP, 2019.
Wirawan. Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta:
salemba Empat, 2008.
13