Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Tentang

ORGANISASI PENDIDIKAN

Oleh:

KELOMPOK 1

1. FINI KHAFIFAH 2214050080


2. IMELDA 2214050094

DOSEN PENGAMPU

SYUKRA VADILLAH, M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS (C)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat limpahan
nikmat dari-Nya sehingga makalah Kami yang berjudul “Organisasi Pendidikan”
dapat diselesaikan, shalawat serta taslim tak lupa Kami kirimkan atas junjungan
kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam yang telah membawa ummat
ini dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang.

Dalam rangka penyelesaian makalah ini, Kami mendapat bantuan dari


berbagai pihak yang ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam
memberikan arahan dan bimbingan pada Kami sehingga dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Walaupun dengan usaha maksimal telah Kami lakukan, tapi sebagai


manusia biasa tentunya tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati Kami dari penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini, dan kiranya makalah ini dapat memberikan
masukan dan informasi kepada semua pihak yang berkaitan dengan hal ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, Kami mohon maaf atas segala
kekhilafan dan kesalahan. Kiranya segala bantuan pengorbanan yang telah
diberikan oleh semua pihak, mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wataala.
Amin…

Padang, 23 Februari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................

A. Pengertian Organisasi Pendidikan...........................................................................


B. Tujuan Organisasi Pendidikan.................................................................................
C. Fungsi Organisasi Pendidikan.................................................................................
D. Prinsip-Prinsip Organisasi Pendidikan....................................................................
E. Macam-Macam Organisasi Pendidikan...................................................................
F. Faktor Yang Mempengaruhi Susunan Organisasi Pendidikan
Sekolah/Madrasah...................................................................................................
G. Organisasi Pendidikan Sebagai Sistem Sosial.........................................................
H. Struktur Organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ..............................
I. Lembaga Pendidikan yang Efektif..........................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan Manusia tidak luput dari keanggotaan suatu organisasi. Organisasi


merupakan sebuah wadah dimana orang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Pemahaman organisasi ini menunjukkan bahwa dimanapun dan
kapanpun manusia berada, muncul organisasi.

Organisasi pada dasarnya adalah sekumpulan manusia yang mempunyai minat


dan kepentingan yang sama. Karena mempunyai minat dan kepentingan yang
sama, akhirnya manusia membentuk sebuah kelompok. Kerja sama dalam
kelompok yang terikat secara formal disebut organisasi sedangkan seluruh proses
kerja sama disebut administrasi.

Didalam organisasi pendidikan, komponen sekolah bekerja sama untuk


mewujudkan kepentingan pendidikan. Kepentingan pendidikan yang ada
merupakan sesuatu yang ingin diwujudkan. Karena itu kepentingan pendidikan
yang ada kemudian melahirkan tujuan yang akan dicapai yaitu keberhasilan
melahirkan anak didik yang berprestasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Organisasi Pendidikan ?
2. Apa tujuan Organisasi Pendidikan ?
3. Apa fungsi Organisasi Pendidikan ?
4. Apa prinsip-prinsip Organisasi Pendidikan ?
5. Sebutkan macam-macam Organisasi Pendidikan ?
6. Sebutkan faktor yang mempengaruhi susunan organisasi
Sekolah/Madrasah ?
7. Sebutkan Organisasi Pendidikan sebagai Sistem Sosial ?
8. Sebutkan Struktur Organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ?
9. Sebutkan Lembaga Pendidikan yang Efektif ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Organisasi Pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan dari Organisasi Pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi Organisasi Pendidikan
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Organisasi Pendidikan
5. Untuk mengetahui macam-macam Organisasi Pendidikan
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi susunan Organisasi
Sekolah/Madrasah
7. Untuk mengetahui Organisasi Pendidikan sebagai sistem sosial
8. Untuk mengetahui struktur Organisasi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
9. Untuk mengetahui lembaga pendidikan yang efektif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Pendidikan

Istilah “Organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa latin “organum” yang
berarti “alat”. Sedangkan “Organize” (bahasa Inggris) berarti
“mengorganisasikan” yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai
sesuatu. “Organizing” (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk
mencapai sesuatu. Organisasi sebagai salah satu fungsi manajemen sesungguhnya
telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Gibsoon at.all (1995: 6) mengartikan
organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil
yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Robbins
(1994: 4) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan (entity) sosial yang
dikordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Sondang P. Siagian
mengemukakan bahwa organisasi adalah “ setiap bentuk persekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat
seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan”. Prajudi Atmosudirjo
mengemukakan bahwa organisasi adalah “Struktur tata pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisiyang
bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan”.

Dari beberapa pengertian tersebuat menunjukkan bahwa organisasi adalah


sebuah wadah, tempat atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan pengorganisasian (Organizing)
merupakan proses pembentukan wadah/sistem dan penyusunan anggota dalam
bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Kemudian jika dikaitkan dengan pendidikan ( organisasi pendidikan) adalah
tempat untuk melakukan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diinginkan. Sedangkan pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses
pembentukan tempat atau sistem dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginakan.

B. Tujuan Organisasi Pendidikan

Pendidikan sebagai sebuah organisasi harus dikelola sedemikian rupa


sehingga aktivitas pelaksanaan program organisasi dapat berjalan secara efektif
dan efisien. Tujuan organisasi pendidikan adalah:

1. Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang


dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.
2. Terciptanya efektivitas dan efisiensi organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan.
3. Sebagai wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
4. Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lain1
.
C. Fungsi Organisasi Pendidikan
Fungsi organisasi pendidikan adalah sebagai berikut :
1) mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang
dimilikinya dalam mencapai tujuannya.
2) mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan
bersama-sama.
3) wadah memanfaatkan sumberdaya dan teknologi bersama-sama.
4) wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang dimiliki
seseorang.
5) wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
6) wadah mengelola lingkungan bersama-sama.
7) wadah mencari keuntungan bersama-sama.

1
B. Suryobroto, “ Manajemen Pendidikan di Sekolah”, Jakarta: Rhineka Cipta, 2004, Hal. 139-140
8) wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan.
9) wadah mendapatkan penghargaan.
10) wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan
kompleks.
11) wadah menambah pergaulan.
12) wadah memanfaatkan waktu luang.2

D. Prinsip-Prinsip Organisasi Pendidikan


Prinsip adalah landasan atau pijakan yang juga sering disebut
sebagai referensi utama dalam memulai pelaksanaan kegiatan. Dalam
berorganisasi pun harus ada prinsip tertentu agar pelaksanaan kegiatan
organisasi tercapai sesuai dengan tujuan. Prinsip juga sering diartikan
musyawarah dan dengan kaidah dan titik tolak kegiatan yang tidak dapat
diubah.
Prinsip-prinsip organisasi menurut Manulang adalah sebagai
berikut :
1. Adanya Tujuan yang Jelas
Tujuan organisasi harus ditetapkan sebelum perencanaan kegiatan
dirumuskan karena rencana-rencana harus merujuk dan mengarah pada
upaya tercapainya tujuan organisasi. Tujuan akan menuntun organisasi
pada visi dan misinya yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan
merupakan arah dan pedoman perencanaan, yaitu koordinasi, intergrasi,
simplikasi, sinkronisasi, dan mekanisme.
2. Prinsip Kerja Sama
Tolak ukur kesuksesan organisasi adalah adanya kerja sama di
antara semua anggota organisasi, yaitu:
a. pembagian kerja yang jelas.
b. pendelegasian wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang sistematis.
c. rentangan kekuasaan yang hierarkisnya jelas dilihat dari tugas dan
fungsinya dalam organisasi.
2
Husaini Usman. Manajemen. 2013
d. kesatuan perintah dan tanggung jawab atau kesatuan komando yang
jelas.
e. koordinasi yang terpadu dan integral.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo, ada sebelas prinsip organisi yaitu
sebagai berikut.
1. Kesatuan Komando
2. Pembagian kerja
3. Keseimbangan antara tugas, tanggung jawab, dan kekuasaan
4. Prinsip komunikasi
5. Kontinuitas/kesinambungan
6. Prinsip koordinasi
7. Saling asuh
8. Pelimpahan kekuasaan/delegasi
9. Pengamatan, pengawasan, dan pengecekan
10. Asas tahu diri
11. Kehayatan

E. Macam-Macam Organisasi Pendidikan


Macam-macam organisasi pendididkan adalah sebagai berikut :
a. Organisasi garis ( line organization)
Organisasi garis ( line organization) adalah bentuk organisasi yang
memandang dan menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala
keputusan/kebijaksanaan dan tanggung jawab berada pada satu tangan,
yaitu berada pada kepala eksekutif
.
b. Organisasi Staff (Staff Organization)
Organisasi Staff adalah organisasi yang hanya memiliki hubungan
pucuk pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan baik berupa
pikiran maupun bantuan yang lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam
mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis
komando kebawah /ke daerah-daerah
c. Organisasi Lini dan Staff (Line dan Staff)
Organisasi Lini dan Staff diciptakan oleh Harrington Emerson.
Organisasi sistem garis dan Staff diterapkan dalam organisasi yang besar
dan memiliki jumlah Staff yang banyak. Staff yang dimaksud adalah orang
yang memiliki keahlian tertentu yang bertugas memberi saran atau nasehat
dalam bidangnya masing-masing kepada penjabat pimpinan di organisasi
tersebut.

d. Bentuk fungsional
Bentuk fungsional pertama kali diciptakan oleh Taylor. Ciri
penting dari organisasi fungsional adalah pimpinan yang tidak memiliki
bawahan yang jelas . Setiap atasan dapat melakukan instruksi kepada
semua bawahan sepanjang sesuai wewenang dan tanggung jawabnya dan
yang paling penting masih berada dinaungan organisasi yang dimaksud.

e. Bentuk Panitia (Committee)


Organisasi yang bersifat sementara khusus dibentuk dalam
melaksanakan kegiatan tertentu, tetapi ada juga organisasi yang selamanya
menggunakan bentuk kepanitiaan dengan ciri-ciri :
1) pimpinan berbentuk kolektif
2) terdiri atas beberapa orang
3) pengambilan keputusan selalu didasarkan pada musyawarah
4) keterpaduan informasi yang kuat yang berasal dari seluruh pegawai.3

3
Hikmat. Manajemen Pendidikan. 2009. Hal. 183-186
F. Faktor yang Mempengaruhi Susunan Organisasi
Sekolah/Madrasah
Faktor yang mempengaruhi susunan organisasi sekolah/Madrasah,
adalah:
1) kerjasama diterima sebagai prosedur kerja disekolah. Pelaksanaan
pekerjaan akan berdayaguna bagi pencapaian tujuan apabila disamping
prosedur formal berdasarkan struktur organisasi, diterima dan
dikembangkan juga hubungan informal sebagai cara bekerja.
2) kuantitas dan kualitas kemampuan, ketrampilan dan keahlian dan
mental personal terus menerus dibina.
3) fasilitas yang harus disediakan. Fasilitas sangat besar pengaruhnya
dalam penyelenggaraan beban kerja yang dipercayakan pada suatu unit
kerja. Fasilitas itu tidak saja berupa perlengkapan dan peralatan kerja
secara fisik, akan tetapi juga berbentuk kesempatan menyalurkan pendapat
dan saran-saran, kesempatan menyampaikan dan melaksanakan gagasan-
gagasan dan lain-lain dalam rangka usaha mewujudkan program sekolah.
4) kondisi lingkungan sekitar yang mendukung program sekolah.
Lingkungan sekitar tidak sekedar berkenaan dengan kondisi fisik, berupa
tersedianya tempat dan sarana yang dapat dipergunakan untuk
mewujudkan program sekolah4.

G. Organisasi Pendidikan sebagai Sistem Sosial


Setiap organisasi akan memiliki aktivitas untuk mencapai
tujuannya. Pencapaian tujuan organisasi akan meminta sejumlah aktivitas
individu atau keloktif dari anggota organisasi yang harus di koordinasikan
supaya terarah pada pencapaian tujuan. Disinilah interaksi sosial
berlangsung. Interaksi sosial ini tidak saja dipengaruhi oleh struktur
organisasi dan individu-individu yang mengisi struktur, tetapi juga

4
Hadari Nawawi. 1989. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai Lembaga Pendidikan.
Cet. 3. Hal. 76
dipengaruhi oleh budaya, politik, teknik Produksi, dan lingkungan
organisasi.
Individu dalam interaksi organisasi yang diatur oleh struktur
organisasi memiliki kebutuhan keyakinan dan pemahaman tersendiri
terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Dua hal utama dalam individu
adalah kognisi dan motivasi. Kognisi terdiri dari: kebutuhan-kebutuhan
individu, tujuan-tujuan individu, keyakinan-keyakinan individu, dan
pemahaman individu terhadap pekerjaannya. Motivasi merupakan alasan-
alasan mengapa seseorang memilih menjadi guru. Banyak alasan yang
mendasari seseorang untuk memilih menjadi guru, apakah karena motif
mencari uang, mengabdi kepada sesama manusia, menghilangkan
kejenuhan karena nganggur, dan lain sebagainya.
Kemampuan organisasi bertahan hidup ditentukan oleh sumber
daya manusia organisasi atau dikenal dengan man (manusia). Organisasi
dibuat, digerakkan, diorientasikan untuk mencapai tujuan manusia.
Manusia adalah unsur yang paling pokok dalam organisasi. Manusia-
manusia unggulan yang akan membawa organisasi pada suatu organisasi
berkembang dan bertahan.

H. Struktur Organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan


a. Menteri dan staff ahli menteri
Struktur organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan yang
berlaku sekarang ini disusun berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.
45 tahun 1974 dan No. 15 tahun 1983. Kemudian untuk melaksanakannya
dikeluarkan berbagai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Seperti halnya dengan departemen lain, maka departemen
pendidikan dan kebudayaan dikepalai oleh seorang menteri, yaitu Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dibantu oleh Staff ahli menteri yang
dibagi menjadi enam ahli bidang, yaitu:
1) Staff ahli bidang pengembangan ketenagaan pendidikan dan
kebudayaan
2) Staff ahli bidang pengembangan organisasi dan administrasi pendidikan
dan kebudayaan
3) Staff ahli bidang pembiayaan pendidikan dan kebudayaan
4) Staff ahli bidang pengembangan kurikulum pendidikan dan kebudayaan
5) Staff ahli bidang media pendidikan dan kebudayaan, hukum, sosial, dan
politik
6) Staff ahli bidang pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan
kebudayaan

b. Unit organisasi tingkat pusat


Struktur organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan
memiliki delapan unit organisasi tingkat pusat, delapan unit tersebut
adalah:
1) sekretariat jenderal
2) inspektorat jenderal
3) direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah
4) direktorat jenderal pendidikan tinggi
5) direktorat jenderal pendidikan luar sekolah dan olahraga
6) direktorat jenderal kebudayaan
7) badan penelitian dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan
(BP3K)
8) dan pusat-pusat

c. Kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan


Didalam struktur organisasi departemen pendidikan dan
kebudayaan, kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan
( kanwil Depdikbud) termasuk instansi vertikal. Tiap Kanwil Depdikbud
dipimpin oleh seorang kepala Kanwil yang bertanggung jawab langsung
kepada menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka merupakan wakil-
wakil Menteri untuk daerah masing-masing.
Disetiap daerah tingkat 1 (provinsi) terdapat Kanwil Depdikbud.
Dengan demikian seluruh Indonesia terdapat 27 Kanwil Depdikbud.
Diantara semua Kanwil itu ada yang sudah memiliki struktur organisasi
maksimum (disebut: Tipe A) dan ada pula yang baru memiliki struktur
organisasi yang belum maksimum (disebut: Tipe B). Klasifikasi atas tipe
A dan tipe B tersebut didasarkan atas banyak-sedikitnya atau luas -
sempitnya bidang garapan yang ada di wilayah masing-masing. Kanwil
Depdikbud Tipe A terdiri dari atas lima bagian dan sepuluh bidang,
sedangkan tipe B terdiri atas lima bagian dan delapan bidang . Bagian
merupakan organ kanwil Depdikbud yang mengurusi masalah
administratif, sedangkan bidang adalah organ yang mengurusi masalah
akademik : yang berhubungan dengan pendidikan di sekolah-sekolah .

d. Kantor Depdikbud Kabupaten/Kotamadya


Tugas Kandepdikbud Kabupaten/Kotamadya sesuai dengan
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0304/0/1984 adalah
sebagai berikut :
1) menyusun rencana dan program kerja tahunan Kandepdikbud
Kabupaten/Kotamadya
2) mempersiapkan rencana program dan kegiatan pembinaan dan
pengurusan TK, SD, Wajib belajar, SLB, Pendidikan Masyarakat,
Kegiatan Pembinaan Generasi muda, Keolahragaan, dan Pengembangan
Kebudayaan
3) membina dan mengurus TK,SD, Wajib Belajar dan SLB
4) membina dan mengurus kegiatan pendidikan masyarakat
5) membina dan mengurus kegiatan kegiatan pembinaan kegiatan generasi
muda termasuk pembinaan kesiswaan
6) membina dan mengurus kegiatan Keolahragaan
7) membina dan mengurus kegiatan pengembangan kebudayaan
8) melaksanakan urusan surat menyurat.
9) melakukan urusan rumah tangga kantor yang meliputi pemeliharaan,
ketertiban dan keamanan, kebersihan dan keindahan kantor, serta
penerimaan tamu dan keprotokolan.

e. Kantor Depdikbud Kecamatan


Kantor Depdikbud Kecamatan merupakan organ yang paling
bawah, yang mengurusi pendidikan di TK dan SD, Pendidikan
Masyarakat, Pembinaan Generasi Muda, Keolahragaan, Kesenian/
Kebudayaan yang ada di wilayah kecamatan masing-masing. Merekalah
yang secara langsung melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan
pendidikan formal di sekolah-sekolah, terutama TK dan SD, dan kegiatan
pendidikan nonformal di kalangan masyarakat.
Rincian tugas Kandepdikbud kecamatan secara garis besarnya
sama dengan Kandepdikbud Kabupaten/Kotamadya , hanya dalam ruang
lingkup yang lebih kecil, yaitu kecamatan.5

I. Lembaga Pendidikan yang Efektif

Etzioni memberikan definisi bahwa keefektifan adalah “derajat dimana


organisasi mencapai tujuannya”. Steers mengemukakan bahwa “keefektifan
organisasi menekankan perhatian pada kesesuain hasil yang dicapai organisasi
dengan tujuan yang akan dicapai”. Dan Tobert juga menguatkan pendapat diatas
bahwa keefektifan organisasi adalah “ kesesuaian hasil yang dicapai organisasi
dengan tujuannya”.

Adapun model organisasi pendidikan/sekolah yang dikemukakan oleh


Sergiovanni yang dikutip oleh Syaiful sagala terdiri dari (1) model organisasi
sekolah yang efektif didefinisikan bahwa paea siswanya mencapai hasil belajar
yang baik dibuktikan oleh angka hasil tes dalam bidang kecakapan dasar, (2)
sekolah unggul didefinisikan terdapat standar akademik yang tinggi untuk semua
5
Ngalim Purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. 2010. Hal. 138-142
mata pelajaran dimana para siswa mampu berpencapaian sampai pada standar
yang ditentukan, dibuktikan dari hasil tes dengan prosedur yang bereferensi atau
tes lain yang sesuai, (3) sekolah yang berhasil didefinisikan memiliki komitmen
kuat terhadap tujuan dan siswanya dapat mendemonstrasikan kemampuan
intelektualnya melalui tes standar, memiliki moral dan etik yang tinggi, rasa
estetikas, memiliki kestabilan emosi dan fisik memiliki tanggungjawab yang
tinggi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi adalah sekumpulan atau ikatan yang terdiri dari beberapa anggota
yang terstruktur dan terjadi pola komunikasi didalamnya serta memiliki tujuan
tertentu. Dalam berorganisasi tidak hanya hubungan yang solid saja yang perlu
dibangun akan tetapi juga rasa kesadaran antara anggota dan komitmen yang
tinggi untuk membangun serta mengembangkan organisasi tersebut, agar sesuai
dengan tujuan dibentuknya organisasi itu.

Sebagai kegiatan yang sistematis , setiap elemen yang membentuk organisasi


harus berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang integral. Sebuah sistem
tidak bisa berfungsi dengan baik jika elemen-elemen yang ada tidak terintegrasi
melalui interaksi yang baik.

Dan untuk mencapai kerja sama yang harmoni dan sinergi, dibutuhkan sistem
pengatur yang pada intinya terdiri dari aturan-aturan dan pengatur pihak yang
menjalankan dan menegakkan aturan. Aturan berisi sejumlah keharusan dan
larangan yang harus ditaati dalam hubungan kerja sama. Aturan dalam konteks
organisasi, berbentuk kebijakan-kebijakan , penentuan tata kerja, dan tata tertib
yang harus dipatuhi oleh anggota organisasi, sedangkan pengatur adalah pihak
yang harus bertanggungjawab terhadapt tegaknya peraturan.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Ara dan Imam Machali. 2010. Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip,
dan aplikasi dalam mengelola Sekolah dan Madrasah.Bandung: Pustaka
edukasi

B.Suryobroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta

Sagala, Syaiful. 2016. Memahami Organisasi Pendidikan: Budaya dan


Reinventing ,Organisasi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya offset

Usman, Husaini. 2013. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Nawawi, Hadari. 1989. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai


Lembaga Pendidikan. Cetakan 3. Jakarta: Haji Masagung

Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai