Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH INI DISUSUN GUNA MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN SEKOLAH

Dosen pengampu :

Dr. Wardono, M.Si.

Disusun Oleh :

1. Winda Nur Azizah ( 3601416023 )


2. Alifia Ade Rahmatika ( 3401416038 )
3. Naila Ferdianita ( 3601416040 )
4. Muhammad Fathur Rofik ( 3601416041 )
5. Cahya Fajar Auliadani (3601416042 )

PRODI PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang sudah melimpahkan Rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehuingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan terimakasih kepada teman-
teman yang sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah baik materi maupun pikiran

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan manfaat bagi
para pembaca,Kami sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya kami dapat membuat
makalah yang lebih baik

Hormat Kami,

Penulis

DAFTAR ISI .......................................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................................


DAFTAR ISI .......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Kajian Teori .............................................................................................................
D. Pembahasan .............................................................................................................
1. Pengertian Organisasi ........................................................................................
2. Tujuan Organisasi ..............................................................................................
3. Pengertian Lembaga ..........................................................................................
4. Pengelompkan lembaga menurut Koentjaraningrat ..........................................
5. Jenjang Pendidikan ............................................................................................
6. Jalur Pendidikan ................................................................................................
7. Jenis Pendidikan ................................................................................................
8. Struktur Organisasi Lembaga pendidikan ........................................................
9. Nomenklatur Dinas Pengelola Pendidikan di Provinsi, Kabupaten/Kota .........

E. Kesimpulan ..............................................................................................................
F. Lampiran ..................................................................................................................
G. Daftar Pustaka .........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan adalah suatu lembaga yang bertujuan mengembangkan
potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas
kehidupan sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota
masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara
berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai
tujuan di atas diperlukan suatu organisasi lembaga pendidikan. Keberhasilan suatu
lembaga pendidikan dapat ditentukan berdasarkan suatu kriteria-kriteria tertentu.
Pengorganisasian suatu lembaga pendidikan tergantung pada beberapa aspek antara
lain: jalur, jenjang, dan jenis organisasi lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Organisasi sekolah dilihat dari jenjangnya terdapat : jenjang pra sekolah,
Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingat Pertama/
Sekolah Menengah Pertama (SLTP/SMP), Sekolah Menengah Umum/ Sekolah
Menengan Atas (SMU/SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta
perguruan Tinggi. Dilihat dari jenis ada dua yaitu sekolah umum dan sekolah
kejuruan, dilihat dari penyelenggara pendidikannya, terdapat sekolah negeri dan
sekolah swasta.
Pada era globalisasi, lembaga pendidikan harus dapat mencetak leader-
leader yang tangguh dan berkualitas. Leaderleader pada masa yang akan datang
harus dapat mengubah pola pikir untuk menyelesaikan sesuatu dengan kekuatan
manusia (manpower) menjadi pola pikir kekuatan otak (mindpower). Konsep
pendidikan juga harus dapat menghasilkan out put lembaga pendidikan yang dapat
menciptakan corporate culture, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan norma
norma yang berlaku masa itu dan pada gilirannya tumbuh kreativitas dan inisiatif,
sehingga munculah peluang baru (new opportunity). Out put pendidikan dimasa
datang juga diharapkan dapat memandang manusia bukan sebagai pekerja tetapi
sebagai mitra kerja dengan keunggulan yang berbeda. Dengan demikian, seorang
leader yang keluar dari persaingan global, harus dapat memandang manusia sebagai
manusia, bukan pekerja

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang disebut dengan organisasi?
2. Tujuan organisasi?
3. Definisi lembaga?
4. Penggelompokan lembaga menurut Koencoro Ningrat?
5. Apa yang dimaksud jenjang pendidikan?
6. Apa yang dimaksud dengan jalur pendidikan?
7. Apa yang dimaksud jenis pendidikan?
8. Bagaimana struktur organisasi lembaga pendidikan?
9. Apa itu nomenklatur lembaga pendidikan?
10. Apa kriteria keberhasilan lembaga pendidikan?

C. KAJIAN TEORI
1. Definisi Organisasi
Pengertian Organisasi dari para ahli :
a. Organisasi adalah hubungan pekerjaan antara manusia yang satu dengan manusia
yang lain dalam suatu kelompok demi terwujudnya pekerjaan tersebut (Olan
Hendrick, 1985). b. Organisasi adalah kolektivitas yang dibentuk secara sadar
dengan tujuan formal yang berusaha dicapai secara bersama melalui kerjasama
diantara manusia yang memiliki keyakinan, keterlibatan dan tujuan bersama
(Barnard, 1938).
c. Organisasi adalah sekelompok manusia yang berinteraksi dalam kelompok yang
besar mereka memiliki sistem koordinasi, spesifikasi yang jelas dalam struktur dan
koordinasi (March dan Simon, 1958).
d. Organisasi adalah unit sosial atau kelompok yang secara sadar mengkonstruksi
dan merekonstruksi dalam mencapai tujuan (Etsioni, 1964).
Banyaknya definisi mungkin berhubungan dengan keragaman cara pandang dan
mudanya disiplin ilmu ini. Istilah organisasi sebenarnya tidak dikenal dalam ilmu
sosial pada masa lalu dan pada umumnya juga belum dikenal pada ilmu sosial
kemudian.
Organisasi adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat
manusia, karena pada hakikatnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa
hidup secara sendiri-sendiri. Organisasi dibentuk dan di desain tidak lain untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Banyak para ahli yang mendefinisikan organisasi,
seperti yang dikemukakan oleh Robbin, Stephen. P (1994:4) mendefinisikan
organisasi sebagai, Kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja
atas yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Pendidikan merupakan inventasi dalam pembangunan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas. Pendidikan juga adalah sebuah proses yang dilakukan
dalam konteks organisasi, baik itu dalam cakupan terkecil seperti keluarga,
masyarakat, atau organisasi formal seperti sekolah. Suatu pendidikan memiliki
tujuan dan pencapaian tujuan ini akan lebioh efektif dan efesien jika dilakukan
dengan menggunakan pendekatan organisasi. Pada masa sekarang kebanyakan
orang tua atau masyarakat lebih memeprcayakan pendidikan anaknya kepada
sekolah-sekolah formal.

Organisations include political bodies (political parties, parliament),


economic bodies (firms, trade unions, family farms, co-operatives), social bodies
(churches or religious groups, clubs, associa- tions) and educational bodies (schools,
universities, vocational training centres). These examples highlight the high degree
of interdependence between institutions and organisations that prevails in society.3
In practice, organisations and institutions both provide structures to human
interaction. Conceptually the two are very different, however.

Dalam undang-undang nomor 20 tentang sistem pendidikan Nasional tersebut


dinyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa
pendidikan itu harus disadari arti pentingnya, dan direncanakan secara sistematis, agar
suasana belajar dan proses pembelajaran berjalan secara optimal. Dengan terbentuknya
suasana dan proses pembelajaran tersebut, peserta didik akan aktif mengembangkan potensi
sesuai dengan bakat dan minatnya. Dengan berkembangnya potensi peserta didik, maka
mereka akan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia diatur dalam Undangundang Sistem


Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang mengatur layanan pendidikan di Indonesia
diselenggarakan dalam tiga jalur yaitu jalur pendidikan formal, non formal dan informal.
Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Jalur
pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Terdapat tiga jalur
pendidikan yaitu, jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan formal
adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan
di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

D. PEMBAHASAN

1.Pengertian Organisasi

Pengertian secaa umum organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang


saling berinteraksi dan berhubungan dari leih dari dua orang yang bermaksud
untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan tertentu.

Pengertian organisasi menurut beberapa ahli:

Chester I. Bernard dalam bukunya berjudul The Function Of The Executive


Organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha usaha kerjasama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
J.William Schulze berpendapat bahwa organisasi adalah suatu penggabungan dari
orang orang,benda benda, alat alat perengkapan ruang lingkup kerja dan segala hal
yang berhubungan dengannya, yang disatukan dalam sebuah hubungan yang teratur
dan sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang diinginkan.
Stephen P.Robbins mengatakan organisasi adalah kesatuan aspek sosial yang
terkordinasi secara sadar,dengan satu batasan yang cukup relatif dan bisa
diidentifikasikan,yang bekerja secara relatif dan terus menerus untuk mencapai
tujuan kelompok atu tujuan bersama.
Sir Stoner berpendapat organisasi adalah sebuah pola yang menghubungkan orang
orang di bawah arah pimpinan (manajer) untuk mencapai segala tujuan yang
diinginkan.
Menurut Schein organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orng
untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat
hierarki otoritas dan tanggung jawab.

Dari beberapa pengertian tadi bisa di tarik kesimpulan bahwa organisasi


adalah sekumpulan atau sekelompok orang yang bersatu dan berinteraksi dan saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

2.Tujuan Organisasi

Dalam sebuah organisasi pasti didalamnya terdapat sebuah tujuan.Dalam


tujuan tersebut biasanya terbagi dalam tujuan umum dan tujuan yang lebih
spesifik.Tujuan umum biasanya berisi tujuan awal dalam pembentukan organisasi
tersebut dan biasanya tujuan ini dijadikan landasan konstitusi dalam kegiatan
organisasi tersebut.Tujuan ini biasanya berkaitan dengan bagaimana awal
terciptanya organisasi tersebut dan dari waktu ke waktu tujuan ini selalu tetap dan
tidak akan erubah-ubah.dan tujuanyang kedua adalah tujuan yang lebih spesifik dan
lebih jelas.Setiap tugas yang di laksanakan terukur dan dalam jangka pendek
biasanya dan memiliki batas waktu yang sudah di tentukan.
3.Pengertian Lembaga

Lembaga adalah suatu sitem hubngan sosial yang terorganisir yang


mewujudkan nilai-nilai dan tatacara umum tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar
suatu masyarakat tertentu.

Pengertian lembaga menurut beberapa ahli

Menurut Macmillan lembaga adalah seperangkat hubungan norma-


norma,keyakinan-keyakinan,dan nilai yang nyata yang terpusat pada kebutuhan-
kebtuhan sosial dan serangkaian tindakan penting dan berulang.

Menurut Adelman dan Thomas sebuah lembaga memiliki tiga


tingkatan,yang pertama tingkatan nilai kulural yang menjadi aturan dalam institusi
yang lebih rendah tingkatannya. Yang kedua mencakup hukum dan peraturan yang
mengkhususkan pada apa yang di sebut aturan main,dan yang ketiga mencakup
pengaturan yang bersifat kontraktual yang digunakan dalam proses transaksi.

4.Pengelompkan lembaga menurut Koentjaraningrat

Lembaga atau pranata menurutnya dapat dikelompokkan menjadi 8 yang disarkan


pada keutuhan hidup manusia:

Domestic Institutions yaitu pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan


kekerabatan cotohnya adalah keluarga yang merupakan kelompok yang
dipersatukan dalam ikatan perkawinan yang membentuk sebuah interaksi dan
komunikasi dan memiliki tujuan untuk mengatur manusia dalam hal melanjutkan
keturunannya.
Economic Institutions yaitu lembaga yang memiliki tujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam hal matapencaharian,memproduksi,mendistribusikan,dll.
Educational Institusi yaitu pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
penerangan dan pendudukan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang
berguna.Melalui pendidikan manusia akan lebih mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi dan memiliki wawasan yang luas sehingga tujuan hidup
akan tercapai.
Scientific Institutions yaitu sebuah pranata yang memiliki tujuan memenuhi
kebutuhan ilmiah manusia menyelami alam semesta dan sekelilingnya.
Recreational Institutions yaitu pranata yang memiliki tujuan untuk memenuhi
kebutuhan untuk menyatakan keindahan dan rekreasi.
Religious Institution yaitu pranata yang bertujua untuk memenuhi kebutuhan ubtuk
berhubungan dengan Tuhan atau dengan alam ghaib.
Political Institutions yaitu pranata yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok seacara besar-besaran atau
kehidupan bernegara.
Somatic Institutions yaitu pranata yang memiliki tujuan untuk mengurus kebutuhan
jasmaniah dari manusia.

Menurut hendropuspitoinstitusi merupakan suatu bentuk organisasi yang secara


tetap tersusun dari pola pola kelakuan peranan peranan dan relasi sebagai cara yang
mengikat guna tercapainya kebutuhan kebutuhan sosial dasar Menurut Hendropuspita
lembaga memilki unsur penting yang melandasi yaitu:

Kebutuhan sosial dasar (basics needs) misal kebutuhan sandang, pangan,papan


(perumahan)
Organisasi yang relatif tetap dasar pertimbangannya mudah di pahami,karena
kebutuhan yang hendak dilayani bersifat tetap
Institusi merupakan organisasi yang tersusun atau tersetruktur Komponen
penyusunnya terdiri dari pola kelakuan, peranan sosial dan jenis antar relasi yang
sifatnya tetap
Institusi sebagai cara (Bertindak) yang mengikat keseluruhan komponen yang di
padukan itu dipandang oleh semua pihak yang berkepentingan sebagai suatu bentuk
cara hidup dan bertindak yang mengikat .

Serangkian norma dan perilaku yang sudah bertahan ( digunakan) selama periode waktu
tertentu (yang relatif lama) untuk mencapai maksud/tujuan yang bernilai kolektif
(bersama) atau maksud-maksud lain yang bernilai sosial.

Lembaga pendidikan adalah suatu lembaga yang bertujuan mengembangkan potensi


manusiawi yang dimiliki siswa agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan
sebagai manusia. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dapat ditentukan berdasarkan
beberapa aspek antara lain : jalur,jenjang dan jenis organisasi lembaga pendidikan yang
bersangkutan.

Jalur Pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Ada
tiga 3 jalur pendidikan , yaitu terdiri dari: pendidikn formal, nonformal, dan informal.
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar , pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi ( Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 14 )

Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan
suatu satuan pendidikan .jenis pendidikan antara lain :
kejuruan,akademik,profesi,keagamaan,dan khusus (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal
15)

5. Jenjang pendidikan

menurut kemendikbud no.3 tahun 2013 yang merujuk pada UU no.20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas ,jenjang pendidikan adalah tehapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,tujuan yang akan dicapa dan
kemampuan yang dikembangkan . Berikut jenjang pendidikan yaitu

a. Pendidikan anak usia dini

Adalah upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahr sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani untuk memasuki pendidikan yang
lebih lanjut.

Menurut pasal 28 Undang-Undang Nomer 20 Tahun 2003 , tentang Sistem Pendidikan


Nasional, bentuk satuan pendidikan anak usia dini dikelompokkan menjadi 3 :

1) Jalur Pendidikan Formal


Terdiri atas Taman Kanak-Kanak dan Raudlatul Athfal (RA) yang dapat diikuti
anak usi lima tahun keatas
2) Jalur Pendidikan Non Formal
Terdiri atas Penitipan Aanak, Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis.
3) Jalur Pendidikan Infrmal
Terdiri atas pendidikan yang diselenggarakan di keluarga dan di lingkungan
b. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 12 tahun pertama yang
melandasi jenjang pendidikan menengah dimulai dari Sekolah Dasar dan mMadrasah
Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah atau bentuk lain yang sederajat. Di Indonesia, warga negara berusia 7-15 tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) selama 6 tahun dan
sekolah menengah pertama (atau sederajat) selama 3 tahun dan telah diatur dalam PP No.
47 Tahun 2008 tentang wajib belajar.

c. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang


terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.Sekolah
Menengah Atas atau Madrasah Aliyah adalah jenjang pendidikan formal di Indonesia
setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat) dan ditempuh dalam waktu 3
tahun.Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.Madrasah Aliyah Kejuruan merupakan
satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam.

d. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi. Di Indonesia ada beberapa jenis perguruan tinggi, antara lain :
1. Akademi adalah pendidikan tinggi yang menyelenggarakan vokasi dalam satu
cabang pengetahuan, teknologi, dan seni.
2. Politeknik atau Institut Teknologi adalah institusi pendidikan yang memberikan
berbagai jenis gelar dan sering beroperasi pada tingkat yang berbeda beda dalam
sistem pendidikan.
3. Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik atau
vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Universitas adalah institusi pendidikan tinggi dan penelitian yang memberikan gelar
akademik dalam berbagai bidang.

6. Jalur pendidikan

a. Jalur Pendidikan Sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah


sekolah pada umumnya.

b. Jalur Pendidikan Luar Sekolah terdapat pendidikan nonformal (TPA, kursus musik,
bimbingan belajar) dan informal (pendidikan lingkungan keluarga dan belajar mandiri).

7. Jenis Pendidikan

Yang di maksud jenis pendidikan adalah suatu lembaga yang dibengtuk untuk
melakukan pembelajaran sesuatu dengan mengkhususkan tujuan suatu pendidikan di dalam
satuan pendidikan itu sendiri. Berikut beberapa jenis pendidikan yang ada di indonesia.

a. Pendidikan umum
merupakan pendidikan dasar 12 tahun meliputi 9 tahun sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama serta 3 tahun sekolah menegah atas pendidikan umum bertujuan
agar para vsiswa mendapatkan pengetahuan yang cukup sebagai bekal untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi.
b. Pendidikan kejuruan
pendidikan berbasis kejuruan merupakan terobosan menjanjikan dalam
mendapatkan kesempatan bekerja setelah menempuh pendidikan dasar 9
tahun.bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK)
c. Pendidikan akademik
Merupakan pendidikan tinggi setelah selesai menempuh SMA biasanya program
yang di sediakan adalah program sarjana dan pasca sarjana.
d. Pendidikan profesi
Merupakn pendidikan lanjutan setelah siswa menempuh program sarjana
e. Pendidikan vokasi
Merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
keahlian tertentu maksimal dalam jenjang D4 atau setara S1
f. Pendidikan keagamaan pendidikan dasar menengah dan tinggi yang bertujuan agarv
siswa mampu mengamalkan ajaran agama sesuai dengan dasar negara indonesia
yaitu pancasila
g. Pendidikan khusus merupakan penyelenggara pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan,sekolah ini lebih kita kenal dengan sebutan SLB atau sekolah luar biasa

8. Struktur Organisasi Lembaga pendidikan

Struktur merupakan suatu sistem formal hubungan kerja yang membagi dan
mengkoordinasi tugas orang dan kelompok agartercapai tujuan

Struktur organisasi merupakan bentuk dari organisasi secara keseluruhan yang


menggambarkan kesatuan dari berbagai segmen dan fungsi organisasi, di pengaruhi oleh
kondisi lingkungan, ukuran, jenis teknologi yang di gunakan dan sasaran yang hyendak di
capai

Menurut stoner (1986) Struktur organisasi dibagi oleh lima unsur, yaitu :

Spesialis aktivitas spesifikasi tugas perorangan dan kelompok diseluruh organisasi


atau pembagian kerja dan penyatuan tugas tersebut kedalam satu unit
Standardisasi aktivitas suatu prosedur yang di gunakan organisasi untuk menjamin
kelaqyakan kegunaan aktivitas
Koordinasi aktivitasprosedur yang m,emadukan fungsi fungsi dalam organisasi
Sentralisasi dan desentralisasi keputusan adalah pengambilan keputusan mengacu
pada lokasi kekuasaan pengambilan keputusan
Ukuran unit kerja mengacu pada jumlah pegawai dalam suatu kelompok kerja

Struktur organisasi akan lebih jelas apabila di gambarkan dengan bagan,Pada Struktur
organisisasi terdapat gambaran posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus
dilakukan,hubungan atasan dn bawahan, kelompok , komponen atau bagian, tingkat
manajemen dan saluran komunikasi.

Skema organisasi memberikan penjelasan mengenai hubungan pelaporan yang dinyatakan


sebagai garis vertikal pada sebuah skema organisasi menunjukkan bahwa pada siapa suatu
jawaban atau seseorang individu harus melapor, menggambarkan lingkungan tanggung
jawab, alokasi tugas dan tanggung jawab setiap jabatan dalam organisasi

Kegunaan skema atau bagan organisasi untuk mengetahui besar kecilnya organisasi, garis
saluran wewenang, berbagai macam satuan organisasi, rincian suatun aktivitas satuan
organisasi, setiap jabatan yang ada, rincian tugas pejabat, nama dan pangkat golongan,
jumlah dan foto pejabat,kedudukan dan penilaian terhadap kelayakan suatu organisasi
Struktur organisasi lembaga pendidikan adalah susunan skema atau bagan yang
mebnggambarkanhubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan
kelompok sehingga menjadi suatu kesatuan dari berbagai segmen dan fungsi lembaga
pendidikan dengan tujuan untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran.

Pengorganisasian lembaga penyelenggara pendidikan menganut pada ketentuan nasional


tentang jenis dan jenjang pendidikan dalam UU nomer 25 tahun 2000 tentang program
pembangunan nasional (propenas) yang dijuabarkan dalam rencana pembangunan tahunan
(repeta) dinyatakan adanya perintisan pembentukan dewan sekolah di setiap kabupaten dan
kota dan pembentukan komite sekolah disetiap sekolah

Berkenaan dengan pengelolaan pendidikan di keluarkan keputusan menteri pendidikan


nasional nomor044 tahun 2002 tentang dewan pendidikan dan komite sekolah. Dewan
pendidikan ialah badan yang mewadai peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan
,nutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di suatu kabupaten dan kota yang
berperan :

Pemberi pertimbangan (Advisory agency)dalam penentuan dan pelaksanaan


kebijakan pendidikan
Pendukung (supporting agency) baik berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga
dalampenyelenggaraan pendidikan
Pengontrol (controling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keliuaran pendidikan
Mediator antara pemerintah (eksekutif) Dan DPR dengan masyarakat

Sedangkan komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadai peran serta masyarakat
dalam rangka meningkatkan mutu vpemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di
satuan pendidikan baik itu pendidikanpra sekolah jalur pendidikan sekolah maupun jalur
pendidikan luar sekolah,peran hampir sama namun lebih sempit yaitu hanya di satuan
pendidikan saja.

Kewenangan Pemerintah Pusat Di Bidang Pendidikan

Indonesia sebagai negara republik yang menganut desentralisasi dimana setiap daerah
memiliki wewenang dalam mengatur daerah masing-masing termasuk dalam hal
pendidikan yang kebijakan tersebut masih dalam pengawasan dari pemerintah pusat,
beberapa kewenangan pemerintah pusat adalah :

Penetapan standar kompetensi siswa dan warga belajar serta pengaturan kurikulum
nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional serta pedoman
Penetapan standar materi pelajaran pokok
Penetapan persyaratan perolehan dan penggunaan gelar akademik
Penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan
Penetapan persyaratan penerimaan, perpindahan, sertifikasi siswa, warga belajar
dan mahasiswa
Penetapan pesyaratan pemintakan/ zoning, pencarian, pemanfaatan, pernindahan,
pengadaan, sistem pengamanan dan pemilikan benda cagar budaya serta persyaratan
penelitian erkeologi
Pemanfaatan hasil penelitian arkeologi nasional serta pengelolaan museum nasional,
galeri nasional,pemanfaatan naskah sumber arsip, dan monumen yang diakui secara
internasional
Penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi
pendidikan dasar, menengah dana luar sekolah
Pengaturan dan pengembangan pendidikan jarak jauh serta pengaturan sekolah
internasional
Pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia
Kewenangan pemerintah pusat dalam bidang pendidikan tersebut telah di terangkan dengan
jelas dalam PP No.25 tahun 2000 tentang Kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah otonom

Kewenangan Pemerintah Provinsi

Kewenangan pemerintah provinsi di bidang pendidikan selain masalah pendidikan yang


bersifat lintas kabupaten dan kota juga mengurus :

Penetapan kebijakan tentang penerimaan siswa dan mahasiswa dari masyarakat


minoritas, terbelakang, atau tidak mampu
Penyediaan bantuan pengadaan buku pelajaran pokok/ modul pendidikan untuk
taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan luar
sekolah
Mendukung/ membantu penyelenggaraan pendidikan tinggi
Pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan tinggi
Penyelenggaraan sekolah luar biasa dan balai pelatihan atau penataran guru
Penyelenggaraan museum provinsi suaka peninggalan sejarah, kepurbakalaan,
kajian sejarah dan tradisional serta pengembangan bahasa dan budaya daerah

Pengorganisasian

1. Di pemerintah pusat menteri pendidikan nasional sebagai pembantu presiden


penentu kebijakan strategi nasional
2. Dinas pendidikan di Provinsi, tugas dan fungsinya meliputi :
a. Melaksanakan urusan desentralisasi dan dekontrasi dari pusat
b. Melaksanakan kebijakan Gubernur dibidang pendidikan
c. Menjabarkan kebijakan yang telah digariskan oleh pusat anatara lain
mengeluarkan peraturan-peraturan
d. Mengkoordinasikan menyeimbangkan dan melakukan monitoring serta
evaluasi program-program pendidikan
3. Pemerintah Kabupaten atau Kota Bupati menetapkan kebijakan operasional
dibidang pendidikan. Tugas dinas pendidikan :
a. Menyusun program-program pendidikan
b. Menyusun bersama baperda rencana, target pendidikan
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pendidikan
d. Melakukan perencanaan rekrutmen dalam bidang pendidikan
4. Tugas UPT Kecamatan :
a. Melaksanakan kebijakan dan program pendidikan di tingkat Kecamatan
b. Mengkoordinasikan program dan kegiatan pendidikan di tingkat
Kecamatan
c. Mengkoordinasikan usulan, rencana, dan program pendidikan
d. Melakukan monitoring dan evaluasi
e. Melakukan supervisi terhadap sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan (
TK dan SD)
5. Sekolah

Kepala Sekolah bertanggung jawab atas terselenggaranya proses pendidikan di


sekolah dengan kewenangan penuh

Nomenklatur Dinas Pengelola Pendidikan di Provinsi, Kabupaten/Kota

Undang-undang No.20 tahun 1999 meberikan kewenangan penuh kepada kabupaten


dan kota untuk mengelola pendidikan bagi semua jenjang dan jenis kecuali
perguruan tinggi. Pemerintah pusat melalui peraturan pemerintah No.25 tahun 2000
merinci kewenangan yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah kota dan kabupaten
di bidang pendidikan
Kriteria Keberhasilan Organisasi Lembaga Pendidikan

Kriteria keberhasilan :

a. Objektifitas absolut memang diyakini tidak akan diperoleh dalam kehidupan


sehari hari yang diperoleh hanyalah tertekananya unsur subjektifitas
seminimal mungkin.
b. Dalam rangka menekan unsur subjektifitas sekaligus mengoptimalkan nilai-
nilai objektifitas dalam proses dan hasil super visi keterlaksanaan kurikulum
di 40 SMA, maka disiapkan kriteria kinerja keberhasilan semua aspek pada
semua komponen
c. Kriteria keberhasilan berfungsi untuk menentukan nilai suatu aspek dalam
suatu komponen tertentu
d. Kriteria keberhailan disiapkan untuk setiap aspek pada semua komponen
e. Kriteria keberhasilan suatu aspek dalam suatu komponen tidak sama, baik
dalam jumlah, substansi, maupun karakteristiknya.
E.PENUTUP

Kesimpulan

Organisasi lembaga pendidikan adalah sejumlah orang dalam institusi pendidikan yang
bertujuan untuk membentuk siswanya menjadi anggota masyarakat yang mampu
menerapkan kemampuan akademik atau prefesional dan dapat
mengembangkan,menerangkat dan memperkaya ilmu pengetahuan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat dan juga memperkaya budaya di masyarakat.Untuk menciptakan itu
semua perlu bantuan dari beberapa pihak agar saling bekerja sama,baik pemerintah melalui
dinas pendidikan,lembaga-lembaga pendidikan lain dan juga masyarakat.Agar pendidikan
dapat merata dan dalam pelaksanaannya dilakukan dengan manajemen yang baik agar
hasilnya dapat maksimal.

SARAN

Banyak organisasi pendidikan sekarang ini,tetapi tidak memilki manajemen yang baik
sehingga kurang optimal untuk mencapai tujuannya seharusnya peran ketua dalam
organisasi ni harus di pegang oleh orang-orang yang benar-benar mengetahui bagaimana
mengelola sebuah lembaga pendidikan dan juga manajemen di dalamnya.
Lampiran
Daftar Pustaka

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1129/2819
Depdiknas,.Undang-undang no 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Depdiknas. Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Goetsch, Davis D L; Davis, Stanley B. 2006. Quality Management; Instroduction Total


Quality Management for Production, Processing, and Service; Fift Edition; Pearson,
Prentice Hall.

Nana Syaodih Sukmadinata. Dkk, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah menengah:


Konsep, Prinsip, dan Instrumen. Bandung: Refika Aditama, 2006), diakses dari pada
tanggal 15 Mei 2011 dari http://www.majalahpendidikan.com.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D,


Alpha Beta. Bandung.

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia/article/view/3385

Budi Sri Hastuti, Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan (Education for


Sustainable Development) dalam Perspektif PNFI. Semarang. 2009.Andragogia - Jurnal
PNFI / Volume 1 / No 1 - Nopember 2009

Asia Good ESD Practice Project, Buku Pedoman Pendidikan Untuk Pembangunan
Berkelanjutan di Asia, Japan: Abe Osamu, 2008

http://e-artikel.untagsmg.ac.id/images/ebook/zfLLzc.pdf

Adam, Indrawijaya, (1983). Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Sinar Baru:


Bandung.

http://www.sida.se/contentassets/3956b958ceb44b42adca1bdec692134e/09.-
institutions-and-poverty-reduction---an-introductory-exploration_2663.pdf
Alston, L.J., T. Eggertsson and D.C. North (1996) Empirical Studies in Institutional
Change. Cambrid- ge; New York, NY; Melbourne: Cambridge University Press.

Arthur, B.W. (1994) Increasing Returns and Path Dependence in the Economy. Ann Arbor:
The University of Michigan Press.

Ashley, C. and D. Carney (1999) Sustainable Livelihoods: Lessons From Early


Experiences. London, UK: Department for International Development.

http://adpend.upi.edu/lopen/downlod/1/

Engkoswara, H. Dan Komariah, Aan, (2011).Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Jurnal Edukatif. Vol.1 (2005). Arsip Evaluasi Kinerja/PNS/Karya Untuk


Komulatif/Manajemen Pendidikan Nasional@Artkl.Dinas.04.05.Doc
Soal kelompok 6 mengenai organisasi lembaga pendidikan

Soal dan jawaban


1. Apa yang dimaksud dengan organisasi lembaga pendidikan?
Jawab:
Sejumlah orang dalam membentuk institusi pendidikan yang memiliki tujuan
menyiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan atau profesional yang dapat
menerapkan,mengembangkan,memperkaya khazanah ilmu pengetahuan,teknologi,
kesenial, serta mengupayakan penggunaaannya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional

2. sebutkan cara-cara lembaga pendidikan menggunakan perannya dalam mengelola


keragaman sosial budaya
jawab :
- memajukan kualitas pendidikan
- memberi wawasan kepada pelajar tentang sosial budaya di Indonesia yang
beragam
- lembaga pendidikan dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk
mengadakan festival tari atau festival budaya yang diikuti oleh pelajar atau bisa
juga masyarakat.

3. Apasaja fungsi dari lembaga pendidikan ?


Jawaban:

1. Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan

Menurut Horton dan Hunt (1996: 34-35) , fungsi manifes pendidikan adalah
mempersiapkan anggota masyarakatuntuk mencari nafkah, mengembangkan
bakat perorangan demi kepuasan pribadi maupun bagi kepentingan masyarakat,
melestarikan kebudayaan, dan menanamkan ketrampilan yang perlu bagi
partisipasinya dalam berdemokrasi.

2. Fungsi Laten Lembaga Pendidikan

a. Memperpanjang masa remaja dan menunda peralihan peranan anak menuju


dewasa.

b. Mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak-anaknya.

c. Menyediakan sarana untuk pembangkangan.

d. Mempertahankan sistem kelas.

e. mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan kepada


anak didik

f. spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran

g. efisiensi

4. Apa saja macam-macam lembaga pendidikan?


Jawab:
a. Lembaga Pendidikan Informal
Pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga,
dimana keluarga merupakan wadah pertama kali seorang anak memperoleh
didikan dan bimbingan langsung oleh anggota keluarganya terutama orang
tua. Anak akan lebih sering dan banyak menerima asupan pendidikan di
lingkungan keluarga, sehingga pendidikan informal ini sangat diutamakan.
Pendidikan di lingkungan keluarga inipun tidak mengenal ruang dan waktu,
bisa dilakukan kapan saja dan sampai kapanpun tanpa ada batasan usia.

b. Lembaga Pendidikan Formal


Yaitu sebuah lembaga pendidikan yang memiliki aturan-aturan, teratur dan
sistematis serta memiliki tingkat jenjang pendidikan yang dimulai dari
tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Pendidikan formal ini
memiliki batas usia yang berlaku dari SD hingga SLTA. Wadah pendidikan
ini ialah sekolah dan memiliki banyak perbedaan dengan pendidikan yang
diperoleh di lingkungan keluarga.

Dalam pendidikan formal ini proses belajarnya diatur, tingkatan kelas yang
berbeda-beda, mengikuti aturan kurikulum, materi pelajaran bersifat
intelektual, akademis dan berkesinambungan serta memiliki anggaran atau
biaya pendidikan yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan. Lembaga pendidikan yaitu pendidikan di sekolah ini merupakan
lanjutan dari pendidikan di lingkungan keluarga dan merupakan jembatan
bagi anak untuk terjun dalam kehidupan bermasyarakat.

Lembaga Pendidikan Non Formal


c. Lembaga non formal ini didapat atau diperoleh dari lingkungan masyarakat.
Apa yang terjadi di masyarakat merupakan pendidikan dan pembelajaran
bagi setiap individu. Layanan pendidikan di lingkungan masyarakat ini
dibutuhkan warganya sebagai tambahan, pengganti atau pelengkap dari
pendidikan yang diperoleh di sekolah atau d rumah.

5. Unsur apa saja untuk membangun struktur organisasi menurut Stoner?


Jawaban:
- Spesialisasi aktivitas
mengacu pada spesifikasi tugas perorangan dan kelompok seluruh
organisasi.
-Standardisasi aktivitas
suatu prosedur yg digunakan organisasi untuk menjamin kelayakan kegunaan
aktivitas.
-Koordinasi aktivitas
prosedur yang memadukan fungsi2 dalam organisasi
-Sentralisasi dan desentralisasi keputusan
pengambilan keputusan mengacu pada lokasi kekuasaan pengambilan
keputusan.
-Ukuran unit kerja
mengacu pada jumlah pegawai dalam suatu kelompok kerja

Soal saja
1. Bagaimanakah struktur dari organisasi pendidikan? Dan apa saja tugas dan
wewenang dari setiap bagian dalam organisasi pendidikan?
2. Sebutkan jenis-jenis pendidikan!
3. Sebutkan kegiatan oprasional di sekolah yang dapat dilaksanakan secara otonomi
oleh sekolah!
4. Jelaskan perbedaan kewenangan pemerintah pusat di bidang pendidikan sebelum
dan sesudah UU No.22 Tahun 1999!
5. Apa saja kriteria keberhasilan organisasi lembaga pendidikan? Sebutkan dan
jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai