Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM
DANSTRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH” ini dengan baik dan benar. Dalam
kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada : Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan kepada penulis sehingga dapat tugas makalah ini dengan baik. Orang
tua yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materi. Dosen pengampu
mata kuliah, yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini. Dan rekan -
rekan yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu penulis sangat kritik dan saran dari rekan- rekan para
pembaca makalah ini, untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi. Atas perhatian
dan sumbang saran rekan rekan semua penulis mengucapkan terimakasih

Baturaja, Febuari 2023


Disusun oleh kelompok 4

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.........................................................
DAFTAR IS.....................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN.....................................................
2.1 Pengertian sistem dan struktur organisasi
2.2 Hakikat dari Lembaga sekolah
2.3 Tujuan pokok dan fungsi dari jabatan fungsional guru
BAB III PENUTUP...........................................................
3.1 Kesimpulan
3.2 DAFTAR PUSTAKA..........................................................

BAB I
PENDAHULUAN

ii
1.1 Latar Belakang
Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi
manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai
manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk
mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna
mencapai tujuan. Tertentu. Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada beberapa aspek
antara lain: jenis, tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah
tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan tentang susunan organisasi
dan tata kerja jenis sekolah tersebut (Depdikbud, 1983:2). Dalam struktur organisasi terlihat
hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid dan pegawai tata usaha
sekolah serta pihak lain di luar sekolah.
Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. La diharapkan mampu meningkatkan
iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksanannya proses belajar mengajar yang efektif, dan
mengaktuaklisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin dalam menunjang
proses belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus menguasai kemampuan
organizational pendidikan yang efektif.
Memimpin sebuah organisasi sekolah yang produktif berarti mengetahui dan
memahami perilaku individu di dalam organisasi sekolah tempat kerja para guru dan seluruh
staf yang terlibat, dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
organisasi sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi sistem dan struktur organisasi sekolah?
2. Apa tujuan dari sistem dan struktur organisi sekolah ?
3. Apa manfaat dan fungsi sistem dan struktur organisasi sekolah?
4. Apa saja unsur-unsur struktur organisasi sekolah?
5. Bagaimana peran setiap pihak berdasarkan jabatan yang dipegang?

1.3 Tujuan
1. Memahami definisi sistem dan struktur organisasi sekolah?
2. Memahami tujuan dari sistem dan struktur organisi sekolah ?

BAB II
PEMBAHASAN

1.4 Pengertian Sistem dan Struktur Organisasi Sekolah

A. Pengertian Sistem

iii
Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat objek dengan hubungan-hubungan
antara objek dan hubungan antar atributnya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan
utuh yang terjalin dari :
1. Sejumlah bagian,
2. Hubungan bagian-bagian, dan
3. Atribut dari bagian-bagian itu maupun dari hubungan itu.
Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “system” yang artinya adalah
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan
bersama. Sedang menurut beberapa ahli pengertian sistem adalah sebagai berikut :
Menurut Ludwig Von Bartalanfy “Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat
dalam suatuantar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.” Menurut Anatol
Raporot : “Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.”
Menurut L. Ackof “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yangterdiri dari
bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.”
Istilah sistem dapat digunakan untuk mengacu kepada jaringan yang luas, mulai dari satuan
terkecil sampai seluruh alam semesta. Semua sistem mempunyai keunikan sifat yang
memungkinkan sistem-sistem itu dapat dibedakan dari yang lain, walaupun dengan yang
sangat serupa dan dapat dibedakan dari lingkungannya.

B. Pengertian Organisasi Sekolah


Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam
penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud
menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan
tanggung jawab masing-masing. Dalam suatu susunan atau struktur organisasi dapat dilihat
bidang, tugas dan fungsi masing-masing kesatuan serta hubungan vertikal horizontal antara
kesatuan-kestuan tersebut.
Dalam penyelenggaraan pendidikan lembaga pendidikan tidak dapat lepas dari organisasi
negara. Untuk organisasi ini Mulyani A Nurhadi membedakan menjadi dua yaitu organisasi
makro dan mikro.
Organisasi pendidikan makro adalah organisasi pendidikan dilihat dari segi organisasi secara
luas. Dalam struktur organisasi, organisasi pendidikan pada tingkat makro dibedakan atas:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Pusat, Kantor Wilayah Departemen

iv
Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Pendidikan Dan Kebudayaan di Kabupaten/Kotamadya
dan Kantor Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Kecamatan.
Organisasi pendidikan mikro adalah organisasi pendidikan dilihat dengan titik tolak dengan
unit-unit yang ada pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan penyelenggara langsung
proses belajar mengajar. Struktur disetiap sekolah atau lembaga tidak seluruhnya sama.
Mungkin disuatu sekolah terdapat sesuatu unit sekolah yang disekolah lain tidak terdapat
karena disebabkan kekurangan tenaga atau sarana lain.
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan
pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita
dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana
peran kita didalam suatu lingkungan.
Organisasi Sekolah adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia
yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai
sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di
bidang pendidikan.

C. Stuktur Organisasi Sekolah


Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para Pembina
atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis.
Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum yang mengatur formasi
dan administrasi atau tata laksana organisasi-organisasi sekolah di Indonesia.
Struktur Organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Di antara kedua struktur tersebut terdapat beberapa struktur campuran yakni
yang lebih cenderung ke arah sentralisasi mutlak dan yang lebih mendekati disentralisasi
tetapi beberapa bagian masih diselenggarakan secara sentral. Pada umumnya, struktur
campuran inilah yang berlaku dikebanyakan negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran bagi bangsanya.

1.5 Hakikat dari Lembaga sekolah

v
Lembaga sekolah merupakan sebuah institusi pendidikan formal yang memainkan
peran penting dalam membentuk individu dan masyarakat. Beberapa catatan tentang hakikat
lembaga sekolah antara lain:
Pendidikan Formal: Lembaga sekolah memberikan pendidikan formal yang terstruktur,
dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa.
Sosialisasi: Sekolah menjadi tempat di mana siswa belajar berinteraksi dengan orang lain,
mengembangkan keterampilan sosial, dan memahami norma-norma sosial.
Pembentukan Karakter: Selain pengetahuan akademis, lembaga sekolah juga bertujuan untuk
membentuk karakter siswa, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama.
Pengembangan Potensi: Sekolah bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara
menyeluruh, baik dalam bidang akademis maupun non-akademis.
Persiapan untuk Masa Depan: Lembaga sekolah mempersiapkan siswa untuk menghadapi
kehidupan di masa depan, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi.
Pengembangan Kreativitas: Sekolah juga harus mendorong kreativitas dan inovasi siswa,
agar mereka dapat menjadi individu yang berdaya saing tinggi.
Menjaga Tradisi dan Budaya: Lembaga sekolah juga memiliki peran dalam menjaga dan
melestarikan tradisi dan budaya lokal.
Penyediaan Sarana Pembelajaran: Sekolah juga harus menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai untuk proses pembelajaran yang efektif.

Evaluasi dan Perbaikan: Lembaga sekolah perlu melakukan evaluasi terhadap proses
pembelajaran dan terus melakukan perbaikan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan
yang diberikan.
Hakikat lembaga sekolah ini sangat penting untuk dipahami dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi yang lebih baik di masa depan

1.6 Tujuan Pokok dan Fungsi dari Jabatan Fungsional Guru


a. Tujuan pokok dari jabatan fungsional guru adalah
Memberikan pendidikan yang berkualitas kepada membantu perkembangan akademis, sosial,
dan emosional siswa. mengajar mendidik, membimbing, dan mengevaluasi kemajuan belajar
siswa. Menciptakan lingkungan belajar yang aman, menyenangkan, dan memotivasi bagi
siswa meningkatkan mutu dan profesionalisme dalam bidang pendidikan.berkontribusi dalam
pengembangan kurikulum dan metode pengajaran yang efektif.berperan sebagai contoh dan
teladan bagi siswa dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.melibatkan diri dalam
kegiatan pengembangan diri dan pembelajaran sepanjang hayat.Membangun hubungan yang

vi
baik dengan siswa, orang tua, dan masyarakat untuk mendukung proses pendidikan.menjadi
fasilitator dalam pembelajaran aktif dan kolaboratif.

b. Fungsi dari jabatan fungsional guru


fungsi dari jabatan fungsional guru dapat disusun sebagai berikut:
1. Mengajar dan Membimbing Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum
yang berlaku dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
2. Menilai dan Mengevaluasi Melakukan penilaian terhadap kemajuan belajar siswa serta
mengevaluasi efektivitas metode dan strategi pembelajaran yang digunakan.
3. Merencanakan Pembelajaran Merancang dan merencanakan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta mempersiapkan bahan dan sumber belajar
yang diperlukan
4. Mengembangkan Kurikulum Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum, baik di
tingkat sekolah maupun nasional, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5. Berperan sebagai Pembimbing dan Penasehat Memberikan bimbingan dan penasehatan
kepada siswa dalam memecahkan masalah pribadi, akademis, dan sosial.
6. Menyelenggarakan Pengembangan Diri Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sebagai guru.
7. Berperan dalam Pengelolaan Kelas dan Sekolah Mengelola kelas dengan baik,
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, serta berpartisipasi dalam pengelolaan
sekolah.
8. Membangun Hubungan dengan Stakeholder Pendidikan Membangun hubungan yang baik
dengan siswa, orang tua, dan masyarakat untuk mendukung proses pembelajaran.
9 . Berpartisipasi dalam Penelitian dan Pengembangan Terlibat dalam kegiatan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan.
10. Menjadi Contoh dan Teladan Menjadi contoh yang baik dalam hal sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, serta mendorong siswa untuk mengikuti teladan tersebut.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut, seorang guru diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang maksimal dalam dunia pendidikan

vii
BAB III
Kesimpulan

2.2 PENUTUP
Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para Pembina
atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis.
Struktur oganisasi juga tidak lepas dengan wewenang dan tanggung jawab. Wewenang yaitu
hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan
dapat tercapai. Sedangkan tanggung jawab yaitu permintaan pertanggung jawaban atas
pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Pertanggung jawaban sendiri
memiliki arti sebagai penjumlahan kegiatan yang telah dilakukan karena pendiskripsian
wewenang. Selain itu ada juda pendekatan-pendekatannya. Yaitu, Peningkatan Mutu
Pendidikan dan perencanaan pembangunan. Dengan demikian organisasi sekolah dapat
tercapai.

2.3.Saran
Dengan organisasi sekolah ini diharapkan terjadi pembidangan dan pembagian kerja
sebagai kegiatan pengendalian sehingga memungkinkan terjalin nya kerjasama antara kepala
sekolah dengan wakil kepala sekolah dan semua wali kelas bahkan dengan guru dan murid,
antar wali kelas, antar guru dan sebagainya.

viii
Daftar pustaka

JURNAL
JAMP: jurnal Administrasi dan Manajemen pendidikan. 2 Juni 2022. Hal:136-144.Siska
Indria Yuniarti, yari Dwikurnaningsih. Universitas kristen Satya wacana jl Diponegoro 52-60
Salatiga
Maxmanroe. 2024. Pengertian Guru: Definisi,Tugas, tujuan pokok, fungsi Guru dalam
pendidikan
Hakikat dari lembaga sekolah”jurnal pendidikan indonesia, volome 1,No1.2015 hlm 599-
611.

ix

Anda mungkin juga menyukai