Disusun Oleh :
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.3. Tujuan ............................................................................................................ 4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian sistem sosial..................................................................................
5
2.2. Pengertian lembaga pendidikan......................................................................
5
2.3. Lembaga pendidikan sebagai sistem sosial................................................... 7
2.4. Konsep dasar manajemen dalam pendidikan...............................................
10
2.5. Tujuan manajemen........................................................................................
11
2.6. Bentuk-bentuk organisasi/lembaga sosial....................................................
11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................. 12
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, kasih dan karunia-
Nya. Hanya dengan kuasa-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan tugas Ilmu
Pengetahuan Sosial ini dengan lancar.
Pembuatan tugas ini bertujuan untuk memenuhi mid mata kuliah IPS
Angkatan 2018. Tugas ini merupakan rangkuman dari salah satu materi mata
kuliah IPS, tentang Sistem Sosial. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui apa itu sistem sosial dan bagaimana penerapannya.
3
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang sangat penting yang di butuhkan semua
manusia. Dalam lembaga pendidikan tidak lepas dari hubungan sosial karena
mengingat kita adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh Allah untuk hidup
dalam kebersamaan. Maka lembaga pendidikan perlu belajar memahami tentang
sistem sosial yang diterapkan di masyarakat, agar dapat berinteraksi dengan baik.
Oleh karena itu, dalam makalah ini membahas tentang lembaga pendidikan
sebagai sistem sosial.
1.3. Tujuan
4
6. Mengetahui bentuk-bentuk organisasi/lembaga sosial
BAB II
PEMBAHASAN
5
praktek mendidik anak. Pendidikan formal dapat coraknya diwujudkan
dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah
(pusat), pemerintah daerah dan masyarakat.
3. Nonformal (Masyarakat)
Pendidikan nonformal adalah salah satu bentuk pendidikan di samping
pendidikan formal dan informal. Kedudukan pendidikan nonformal ini tidak
kalah perananya dari penddikan formal. Banyak hal yang tidak terjangkau
oleh pendidikan formal dapat dilaksanakan lewat pendidikan nonformal.
Oleh karena itu pendidikan nonformal memegang peranan yang sangat
strategis dalam ikut serta memberdayakan pendidikan di Indonesia. Satuan
pendidikan nonformal meliputi lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dan majelis
taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil pendidikan nonformal
dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah
melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan. Adapun pendidikan nonformal diselenggarakan bagi
warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi
sebagai pengganti, penambah, atau ingin melengkapi pendidikan formal
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat, yang berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian profesional.
Lembaga Pendidikan (baik formal, non formal atau informal) adalah tempat
transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban). Dalam praktiknya, peserta
didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat
ditransformasi dalam kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan
mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya.
Pendidikan nasional bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat baru yang lebih
ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban serta berperan aktif
6
dalam proses pembangunan bangsa. Melalui kegiatan pendidikan, gambaran
tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam pikiran peserta didik
sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini
mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran
memiliki fungsi sosial (agen perubahan di masyarakat).
Banyak definisi tentang sistem, tetapi pada intinya ciri dari sistem yaitu:
1) Sistem merupakan suatu kesatuan yang berstruktur
2) Kesatuan tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling perpengaruh
3) Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama-
sama melaksanakan fungsi tersebut untuk mencapai tujuan.
Sebagai sistem sosial, lembaga pendidikan harus memiliki fungsi dan peran
dalam perubahan masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala hal. Dalam
hal ini lembaga pendidikan memiliki dua karakter secara umum. Pertama,
melaksanakan peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah
sistem.
7
2) Pengembangan warga
3) Pengembangan budaya
4) Pengembangan bangsa
Pendidikan sebagai sistem dapat digambarkan dalam bentuk model dasar In-
put- Output :
Lingkungan Lingkungan
8
tersebut masyarakat memerlukan pendidikan sebagai sarana untuk
mewujudkannya.
Secara filosofis, Noor Syam mengatakan bahwa masyarakat yang maju dan
modern adalah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan
yang maju, modern dan merata, baik bentuk kelembagaannya maupun jumlah dan
tingkat yang terdidik. Pendidikan yang maju dan modern hanya akan ditemukan di
dalam masyarakat yang maju dan modern pula. Sebaliknya masyarakat yang
kurang memperhatikan pembinaan pendidikan, akan tetap terbelakang. Tidak
hanya dari segi intelektual tetapi juga dari segi sosial kultural. Begitu pula jika
penyelenggaraan dan sistem pendidikan di dalam masyarakat bersifat pasif dan
konservatif, maka masyarakat yang dihasilkannya akan kurang produktif dan
kreatif.
9
dan mempertahankan faham Islam tradisional demi tegak dan kokohnya “warga
ahlussunnah wal-jamaah”.
Secara etimologi, manajeman berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata to
manage yang berarti “mengurus”, to control “memeriksa” dan to guide,
“memimpin”. Sedangkan manajemen secara terminologi terdapat beberapa
pendapat para ahli, diantaranya:
1. John M. Pfiffner mendefenisikan manajemen berhubungan dengan
pengarahan orang dan fungsi-fungsinya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Sodang P. siagian Merumuskan bahwa menejemen adalah kemampuan dan
keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan
melalui kegiatan orang lain.
3. Howard M. Carlisle perpendapat bahwa pengertian manajemen adalah
proses pengintegrasian, pengordinasian atau pemanfaatan elemen-elemen
suatu kelompok untuk mencapai tujuan secara efesien.
10
4. Sebagai suatu profesi, manajemen merupakan bidang pekerjaan atau keahlian
tertentu yang dapat disejajarkan dengan bidang kedokteran, hukum dan
sebagainya.
5. Sebagai suatu fungsi, manajemen adalah proses fungsi perencanan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Secara konsep, lembaga sosial tersebut terdiri atas tiga bagian, yaitu:
11
3. Pola tingkah laku yang telah kebiasaan, atau pola hubungan sosial yang
mempunyai tujuan tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa lembaga pendidikan termasuk
bagian dari sistem sosial yang di dalamnya memiliki fungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak
mulia, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Sebagai sistem sosial, lembaga pendidikan tidak terlepas dari peran dan
andil masyarakat dalam kepengurusannya. Masyarakat juga dapat menjadi pusat
dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, selain keluarga dan sekolah.
Sistem sosial pada dasarnya menunjuk pada sesuatu dari bentuk masyarakat yang
dalam skala besar, seperti bangsa, negara atau dapat pula menunjuk pada sektor
tertentu, seperti sektor pendidikan, ekonomi, politik atau dapat pula menunjuk
pada skala kecil seperti keluarga.
Dengan persiapan dan orientasi yang jelas, diharapkan lembaga-lembaga
pendidikan mampu mencetak generasi penerus yang mampu membawa perubahan
ke arah perbaikan di masyarakat.
12