Anda di halaman 1dari 16

Makalah

ILMU PENDIDIKAN

LOKAL : B 3/SMESTER lll


DOSEN :
KELOMPOK : 5
NAMA : LAMSIAH
LISTIA NINGRUM
FATIMAHTUZZAHRA
INDRA

STAI
KUALA KAPUAS
2022/2023
Kata Pengantar

Pendidik adalah salah satu usaha untuk dapat mewujudkan manusia


Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Untukmencapai
tujuan yang luhur maka pendidikan perlu dikembangkan, diperbaharui
sehingga segala kegiatan pendidikan itu nantinya dapat menjawab segala
kebutuhan dan segala tantangan yang ada di sekitar pendidikan di masa
yang akan datang.Dengan ini kami harap makalah ini dapat bermanfaat
atau menginspirasi pemikiran kita dalam bidang pendidikan,Demikian
kepada dosen yang bersangkutan terima kasih atas perhatiannya.

Tertanda Di tempat,

Kuala kapuas
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................i


KATA PENGANTAR ...........................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................iii

BAB I : PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM


⦁ Latar Belakang..........................................................................1
⦁ Maksud dan Tujuan...................................................................2
⦁ Rumusan Masalah.....................................................................3

BAB II : PENJELASAN SISTEM DALAM PENDIDIKAN


⦁ Sistem......................................................................................6
⦁ Sistem Pendidikan Nasional...................................................7
⦁ Ciri-ciri Sistem..........................................................................8
⦁ Pendidikan Sebagai Suatu Sistem........................................10

BAB : II PENUTUP
⦁ Kesimpulan...............................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13
BAB I PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap

orang yang telah lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya.

Mendidik seorang anak sejak kecil adalah bagian dari pendidikan dini yang

diberikan oleh keluarga yang lambat laun akan memperoleh pendidikan di

institusi tertentu dan masyarakat. Pendidikan hal yang sangat penting bagi

kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untukmewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya (Wina Sanjaya, 2005).

Pendidikan sebagai usaha sadar untuk memanusiakan manusia, dalam

proses pendidikan bukanlah menjadi tugas utama bagi sekolah saja, tetapi

semua unsur harus memiliki peran yang sama dalam memajukan

pendidikan. Semua unsur harus memiliki andil dan terhubung antar unsur

dalam pengembangan lembaga pendidikan atau proses

keberlangsungan suatu pendidikan.


Misalnya dalam proses pendidikan tugas seorang guru bukan hanya

sebagai pengajar namun juga menjadi seorang pendidik. Pendidikan telah

dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan sumber daya

manusia yang amat diperlukan dalam pembangunansosial dan ekonomi.

Pendidikan makin banyak memerlukan berbagai keahlian profesional

dalam manajemennya serta memerlukan berbagai kehlian yang bersifat

interdisipliner dalam memecahkan masalahnya.

B. Maksud Dan Tujuan

Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub sistem atau

unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan

keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum,materi, metode, pendidik, peserta

didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya (Mujamil Qomar, 2005).

Sebagai suatu sistem merupakan pendidikan sendiri terdiri dari elemen-

elemen atau unsur- unsur pendididkan yang dalam kegiatannya saling

terkait secara fungsional, sehingga terjadinya satu kesatuan yang terpadu,

saling berhubungan dan diharapkan dapat mencapai tujuan.


Keberadaan satu unsur membutuhkan keberadaan unsur lain. Tanpa

keberadaan salah satu diantara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi

terhalang, sehingga mengalami kegagalan. Kegagalan itu akan berakibat

pada kegagalan tujuan pendidikan nasional (Mujamil Qomar, 2005). Dalam

suatu organisasi, peran sistem atau kerjanya system itu menjadi faktor

penting dalam mencapai tujuan dari pendidikan, karena apabila suatu

system tidak berjalan dengan baik maka tujuan yang akan dicapai akan

merasa terhambat.

BAB II PENJELASAN SISTEM DALAM PENDIDIKAN

A. Sistem

Sistem berasal dari kata Yunani “systema” artinya sehimpunan bagian

atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan

suatu keseluruhan. Kata sistem sering dipakai untuk menunjuk; Adanya

suatu himpunan bagian–bagian yang saling berkaitan secara alamiah

maupun budi daya manusia sehingga menjadi satu kesatuan bulat dan

terpadu, misalnya : sistem tata surya .


Adanya alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan dan khusus

memberikan andil terhadap fungsi tubuh yang rumit dan vital misal sistem

syaraf. Menunjuk sehimpunan gagasan atau ide yang tersusun dan

terorganisasi sehingga membentuk suatu kesatuan yang logis. Misalnya

sistem pemerintahan demokrasi dsb.

Zahara Idris mengemukakan bahwa : sistem adalah suatu kesatuan yang


terdiri atas komponen sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan
fungsional yang teratur, saling membantu untuk mencapai hasil.

Contoh tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas

komponen-komponen a.i. otak, darah, jaringan daging, dsb satu sama lain

berkaitan sehingga meurapakan satu kesatuan yang hidup.

Menurut Wina Sanjaya (2012) sistem merupakan sebagai satu kesatuan

komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai suatu

hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan.

Dari beberapa definisi di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem

merupakanrangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen-


komponen yang saling berinteraksi antara satu sama lainnya, yang

semuanya itu sebagai satu kesatuan yang utuh dalam mencapai tujuan.

B. Ciri-ciri Sistem

Suatu system dalam organisasi tentu memiliki ciri-ciri pokok yang harus

ada pada suatu organisasi, ada ciri-ciri dari system yakni:

1. Memiliki tujuan, dengan begitu proses kerja sistem mengarah pada tujuan.

2. Memiliki batas, yang tujuannya untuk membedakan sistem yang satu

dengan sistem lainnya.


3. Bersifat terbuka, karena sistem bisa dihubungkan dengan sistem yang

lain sehingga terbentuk sistem baru yang lebih besar.


4. Terdiri dari beberapa bagian yang disebut dengan istilah komponen atau

sub sistem.
5. Bagian-bagian dari suatu sistem merupakan satu kebulatan dari yang

utuh dan padu sehingga bersifat “wholiam” atau dalam bidang psikologi

disebut “gestalt”.

6. Saling berhubungan dan ketergantungan, baik di dalam sistem (intern

system) ataupun antara sistem dengan lingkungannya.

7. Adanya proses kegiatan transformasi yang mengubah masukan (input)


menjadi hasil (output), sehingga sistem pada dasarnya merupakan

transformator atau processor.


8. Dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan

memanfaatkan terjadinya umpan balik. Oleh karenanya sistem mempunyai

kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

C. Sistem Pendidikan Nasional

Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi tempat berlangsungnya


administrasi dan manajemen pendidikan tumbuh menjadi besar yang

kemudian permasalahannya akan menjadi kompleks dalam suatu sistem

Pendidikan Nasional. Memperjelas kompleksitas pendidikan tersebut

digunakan pendekatan sistem yaitu: menekankan keseluruhan dan

keutuhan, pemikiran terhadap bagian atau elemen sebagai sub sistem dan

interaksi antar elemen.

sebagai suatu keseluruhan yang hidup dan sengaja dirancang dengan

komponen yang berkaitan dengan perkiraan untuk berfungsinya secara

terpadu demi tercapainya tujuan yang ditetapkan.


Mengacu pada fungsi dan tujuan Pendidikan dapat dikemukakan unsur-

unsur penting dalam Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut:

o Pendidikan Nasional sebagai suatu sistem merupakan satuan kegiatan


antara alat dan tujuan yg sangat penting mencapai cita-cita nasional.

Satuan pendidikan sebagai alat dan kegiatan dapat berupa sekolah, kursus,
kelompok belajar dsb.

D. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Sistem pendidikan mengandung proses pendidikan khususnya

di sekolah yang bekerja langsung atau tidak langsung mencapai

tujuan pendidikan. Proses ini merupakan interaksi fungsional

antara komponen-komponen pengambil kebijakan pendidikan di

tingkat pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten serta

penyelenggara pendidikan di sekolah yang merupakan penjabaran

tujuan nasional.

Pendidikan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan

pendidikan.Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur-

unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri,

dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur dapat dijelaskan

dan digambarkan sebagai berikut:


Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai

ciri yang ada pada peserta didik (bakat, minat, kondisi fisik dan

sebagainya), proses dan hasil. Dalam proses pendidikan terkait

beberapa hal: Pendidik, kurikulum, metode dan lain-lainnya.

Sedangkan hasil berupa pengetahuan, sikap, keterampilan dan

hasil berupa lulusan.Setiap unsur dalam pendidikan saling

berkaitan dan saling mempengaruhi. Pendidikan sebagai suatu

sistem memiliki 12 komponen yaitu:


(1) Tujuan dan prioritas, yang mengarahkan kegiatan sistem. Hal

ini merupakan informasi tentang apa yang hendak dicapai oleh

sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya. (2) Peserta didik,

diharapkan peserta didik mengalami perubahan tingkah laku

sesuai dengan tujuan sistem pendidikan. (3) Manajemen atau

pengelolaan dengan fungsi mengkoordinasikan, mengarahkan

dan menilai sistem Pendidikan,

yang bersumber pada sistem nilai dan cita-cita, dimana komponen ini

merupakan informasi tentang pola kepemimpinan dalam pengelolaan

sistem pendidikan. (4) Struktur dan jadwal waktu, yang mengatur

pembagian waktu dan kegiatan. (5) Isi dan bahan pengajaran, yang

menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran. (6) Guru dan


Pelaksana. (7)Alat bantu belajar. (8) Fasilitas. (9) Teknologi, semua teknik

yang digunakan agar sistem itu dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

(10) Pengawasan mutu: komponen ini bersumber pada sistem

nilai dan merupakan informasi tentang pengaturan kualitas pendidikan,

yang berfungsi membina peraturan-peraturan pendidikan dan standar

pendidikan. Misal peraturan penerimaan siswa baru, peraturan

ujian dan penilaian dsb. (11) Penelitian: komponen ini bersumber pada

pengetahuan yang ada di masyarakat dan kegiatannya menghasilkan

informasi mengenai fakta-fakta yang berguna untuk / berfungsi

memperbaiki pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan. (12) Biaya:

satuan biaya yang digunakan untuk memperlancar proses pendidikan dan

bersumber dari penghasilan masyarakat dan bantuan pemerintah.

Fungsinya memperlancar proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang

tingkat efisiensi sistem pendidikan.Pendidikan dikatakan sebagai sistem

juga memiliki beberapa ciri yang juga dimiliki oleh suatu sistem.

Adapun cirinya adalah sebagai berikut: (a).Tujuan pendidikan. (b) Fungsi-

fungsi: adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut

terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha

mencapai tujuan tersebut. (c) Komponen-komponen: bagian sistem yang

melaksanakan usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen.


Jadi sistem ini terdiri dari komponen-komponen dan masing-masing

komponen punya fungsi khusus. Misalnya komponen sistem instruksional

meliputi manusia (guru, konselor, administrator, dan lain

sebagainya). (d). Interaksi atau saling berhubungan: semua komponen

dalam satu sistem saling berhubungan satu dengan yang lain, saling

mempengaruhi dan saling membutuhkan. Penggabungan yang

menimbulkan jalinan perpaduan. (e). Proses transformasi: semua sistem

punya misi untuk mencapai tujuan; untuk itu diperlukan suatu proses yang

memproses masukan (input) menjadi hasil (output). (f). Umpan balik dan

koreksi untuk mengetahui masing-masing fungsi terlaksana dengan baik

diperlukan fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan koreksi/evaluasi.

Hasil monitoring dijadikan pertimbangan untuk suatu perubahan, perbaikan

dsb. (g). Daerah batasan dan lingkungan; antara suatu sistem dengan

lingkungan sekitar akan terjadi interaksi.

Namun antara satu sistem dan sistem yang lainmempunyai batasan

tertentu. Suatu sistem dapat pula merupakan bagian dari sistem yang lebih

besar.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri

atas komponen-komponen atau elemen-elemen, juga unsur-unsur sebagai

sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, yang

saling membantu untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sistem

memiliki komponen-konponen yakni adanya suatu keseluruhan (totalitas),

Adanya komponen-komponen, berfungsinya komponen-komponen secara

teratur, adanya keterkaitan antara semua komponen dan adanya tujuan

yang hendak dicapai secara efektif dan efisien.

Juga melihat uraian tentang pendidikan sebagai suatu sistem yang

cukup lengkap seperti di atas, seharusnya para pendidik hendaknya selalu

memperhatikan hal tersebut. Para pendidik yang akan menjalankan

tugasnya (mengajar) hendaknya perlu persiapan yang serius dengan

memperhatikan unsur-unsur, aspek-aspek yang terdapat dalam pendidikan

sebagai suatu sistem. Dan dengan demikian para pendidik dapat


menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Meichati, Siti, 1972. Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: FIP IKIP

Yogyakarta).
Nasution S, 1987. Asas-asas Mengajar, C.V. (Bandung: Jemmars).
Samana, A., 1992. Sistem Pengajaran–PPSI dan Pertimbangan
Metodologisnya, (Jakarta: Kanisius).
Soedjono, AG, 1980. Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum (Bandung: CV

Ilmu).
Suardi, Edi, 1983. Pedagogik 2-3, (Bandung: Angkasa).
Sudirman N, dkk, 1987. Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya CV).
Sukmadinata, Nana S., 2007. Pengembangan Kurikulum-Teori dan Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
Suwarno, 1981. Pengantar Umum Pendidikan, Cetakan I (Jakarta: Aksara Baru).

Coombs, P. (1968). The World Educational Crisis. New York: Oxford

University Press.Firmansyah, M., Masrun, M., & Yudha S, I. D. K. (2021).

ESENSI PERBEDAAN METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF.

Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3(2). https://doi.org/10.29303/e-


jep.v3i2.46Hardiyanti, Yati. (2011), Komponen-

Komponen Pendidikan.

Makassar: Universitas Hasanuddin.


Qomar, Mujamil. (2005). Epistemologi Pendidikan Islam: dari Metode

Rasional Hingga Metode Kritik. In Epistemologi Pendidikan Islam: dari

Metode Rasional Hingga Metode Kritik.

Anda mungkin juga menyukai