Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

Disusun Oleh :

Asti Dwinata (22513244010)

Alfia Wima Khairany (22513244029)

Bernadeta Sylvia Bonita (22513244033)

Fatimah Ikhlasul Qasanah (22513244053)

S1 PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan seorang manusia. Hal ini

dikarenakan dengan adanya pendidikan, seorang manusia dapat menjadi pribadi yang terarah.

Melalui pendidikan juga manusia dapat mempunyai kemampuan-kemampuan mengatur dan

mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Pendidikan adalah kebutuhan pokok seorang

manusia. Tanpa adanya pendidikan, seorang manusia akan menjadi pribadi yang hilang arah

tanpa tujuan hidup.

Pendidikan merupakan sebuah sistem. Sistem merupakan satu kesatuan komponen-

komponen atau unsur-unsur sebagai sumber yang memiliki hubungan fungsional yang teratur,

tidak secara acak yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu hasil ataupun tujuan.

Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang saling

berkaitan antara komponen satu dengan yang lainnya yang tentunya mempengaruhi

perkembangan peserta didik untuk menuju ke hal yang lebih baik. Setiap komponen memiliki

fungsi masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan

Di dalam kehidupan sehari hari, pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan dasar

yang melekat pada setiap masing masing individu. Pendidikan juga dipandang sebagai suatu

fungsi yang melekat pada kehidupan sehari hari kita. Fungsi pendidikan sebenarnya adalah

menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan suatu proses pendidikan dapat berjalan

dengan baik dan lancar tentunya. Mendapatkan suatu pendidikan merupakan keharusan dan

kebutuhan dalam berbangsa dan bernegara. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi

dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial

dan ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud Pendidikan?

2. Apa yang dimaksud Sistem?

3. Apa itu Pendidikan Sebagai Sistem?

4. Apa saja komponen-komponen dalam sistem Pendidikan?

5. Bagaimana Contoh Implementasi Dalam Keseharian?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, sebagai berikut:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan dan sistem, serta hubungan

pendidikan dan sistem.

2. Mengetahui apa yang dimaksud Pendidikan Sebagai Sistem.

3. Mengetahui Komponen-komponen dalam sistem pendidikan secara lebih dalam.

4. mengetahui cara mengimplementasikan sistem pendidikan dalam kehidupan sehari-

hari.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah hal yang mendasar dalam kehidupan manusia. Dengan demikian

dapat dikatakan, bahwa di mana ada kehidupan manusia, bagaimanapun juga di situ pasti ada

pendidikan (Driyarkara, 1980). Dengan adanya perkembangan kebudayaan manusia, timbullah

tuntutan akan perkembangan pendidikan yang terselenggara lebih baik, lebih teratur dan

didasarkan atas pemikiran yang matang. Satu hal yang menjelaskan apa yang disebut

pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki manusia.

Pengertian demikian, menurut Soedomo (1990), selalu dipegang oleh kalangan pendidikan.

George F. Kneller (1971), secara jelas memberi arti tentang teori pendidikan.

Menurutnya, kata teori mempunyai dua makna sentral. Di satu pihak teori dapat menunjuk

suatu hipotesis atau serangkaian hipotesis yang telah diverifikasi dengan observasi atau

eksperimen, sebagaimana dalam kasus teori gravitasi. Sebagaimana memandang teori dalam

artian ini, teori-teori pendidikan menunggu pengembangan. Pada pihak lainnya, teori memiliki

arti sinonim untuk serangkaian pemikiran-pemikiran sistematik atau serangkaian pemikiran-

pemikiran yang bekerjasama. Sebagaimana memandang teori pada artian ini, pendidikan telah

menghasilkan teori yang bermacam-macam. Langeveld (1955), menyatakan bahwa pedagogik

(ilmu mendidik atau ilmu pendidikan) adalah suatu ilmu yang bukan saja menelaah obyeknya

untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa

hendaknya bertindak. Sedangkan Sutedjo Brodjonegoro (1966: 35), memandang ilmu

pendidikan atau pedagogik sebagai teori pendidikan atau perenungan tentang pendidikan,

sehingga dalam arti luas pedagogik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal soal yang

timbul dalam praktek pendidikan.


Sistem memiliki komponen yang membentuk dan menjadi komponen utama di

dalamnya. tetapi pada dasarnya sistem tersebut juga berkaitan sehingga terdapat suatu sistem

besar yang mencakup sistem-sistem pada bagian subsistem di dalamnya. Maka konsep dari

sistem ini mengandung kompleksitas dan saling ketergantungan.

Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang menelaah fenomena pendidikan beserta semua

fenomena yang terdapat hubungannya dengan menggunakan pendidikan dalam perspektif yang

luas dan integratif. Fenomena pendidikan ini bukan hanya merupakan gejala yang melekat pada

manusia (gejala yang universal), dalam perspektif yang luas, melainkan juga sekaligus

merupakan upaya untuk memanusiakan manusia agar menjadi sebenar-benarnya manusia

(insan), yang hal ini secara integratif diperlukan menggunakan berbagai kajian tentang

pendidikan (kajian historis, filosofis, psikologis, dan sosiologis).

2.2 Pengertian Sistem

Menurut Roger A Kaufman, sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian bagian yang

bekerja secara independen dan bekerja bersama untuk mencapai hasil yang dikehendaki

berdasarkan asas kebutuhan. Menurut Notonagoro, sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan

kebutuhan kesatuan. Menurut Webster’s third New International Dictionary, sistem adalah

suatu kesatuan kompleks yang dibentuk dari berbagai bagian yang tunduk pada rencana umum

atau mengabdi suatu tujuan umum. Serta sekumpulan objek yang bekerjasama dan interaksi

yang teratur atau interdependensi.

Sistem diambil dari istilah yunani yang berarti Keseluruhan yang terdiri atas Bagian

bagian yang terorganisasi atau suatu kontruksi bagian bagian yang membentuk suatu

keseluruhan yang kompleks. Sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan unsur-unsur dan

komponen-komponen yang ada yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem

menurut seorang ahli contohnya yang telah diungkspkan oleh Zahara Idris,1987
mengungkapkan bahwa sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri atas elemen-elemen atau

komponen-komponen atau unsur-unsur yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur

dan tidak secara acak. Sistem mencakup hal yang sangat luas. Contohnya sistem dalam sebuah

keorganisasian. Sekolah juga merupakah sebuah sistem.

Suatu sistem tentunya memiliki tujuan yang harus dicapai. Tujuan suatu sistem adalah

milik keseluruhan dan bukan komponen mana pun. Sistem yang dirancang memiliki awal dan

akhir yang pasti untuk masa pakainya. Mungkin juga bagi suatu sistem untuk memiliki lebih

dari satu tujuan, terutama sistem yang berkembang.

Dalam Bab ini I Pasal 1 UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Sistem

Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara

terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, dari bunyi pasal ini dapat diketahui bahwa

pendidikan adalah sistem yang merupakan suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen

yang saling terkait dan secara bersama menuju kepada tercapainya tujuan (Soetarno, 2003: 2).

Adapun komponen-komponen dalam pendidikan nasional antara lain adalah lingkungan,

sarana-prasarana, sumberdaya, dan masyarakat. Komponen-komponen tersebut bekerja secara

bersama-sama, saling terkait dan mendukung dalam mencapai tujuan pendidikan. Interaksi atau

saling berhubungan Seluruh komponen dalam suatu sistem saling bekerjasama atau

berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan suatu sistem.

Dengan demikian jelaslah bahwa makna pendidkan sebagai sistem adalah seluruh

komponen yang ada dalam pendidikan (seperti lingkungan, masyarakat, sumber daya) dapat

bekerja sama dalam mencapai tujuan pendidikan pendidikan nasional, yang dalam

implementasinya dapat dilihat dari aspek-aspek sistem yaitu input-proses-output, dan hasil

akhir dari output dapat memberikan umpan balik terhadap input dan proses sehingga dapat

diketahui hasil akhir tujuan pendidikan.


Kesimpulannya, sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari

komponen-komponen yang saling berinteraksi atau interdependensi dalam mencapai tujuan.

2.3 Pengertian Pendidikan Sebagai Sistem

Pendidikan sebagai sistem dapat diartikan sebagai komponen atau unsur-unsur

penyusun pendidikan yang saling bekerja sama dan berkaitan untuk mencapai tujuan

pendidikan. Komponen-komponen pendidikan antara lain:

A. Tujuan Pendidikan

Di dalam UU. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan

tujuan negara pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga yang demokratis juga bertanggung jawab.

B. Peserta Didik

Peserta didik termasuk komponen yang penting. Tanpa adanya peserta didik,

pendidikan tidak dapat dijalankan. Menurut Sudarwan Danim (2010: 1) “Peserta didik

merupakan sumber utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa

belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik. Oleh

karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau

pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.

C. Pendidik

Secara harfiah pendidik merupakan orang yang mendidik, memberikan ilmu kepada

orang lain.

Jenis-jenis Pendidik antara lain:

a. Orang Tua, Lingkup pendidikan di keluarga berasal dari orang tua.


b. Guru, Orang yang mendapat tugas untuk mengajar pada instansi formal maupun

informal.

c. Orang dewasa, Orang yang lebih banyak pengalaman serta dilandasi sifat dan

kepribadian yang dewasa.

D. Metode Pendidikan

Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu Metha dan Hodos. Metha yang berarti

melalui, melewati dan Hodos berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus

dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pendidikan merupakan media, alat atau cara

yang digunakan pendidik dalam proses mengajarnya.

E. Materi Pendidikan

Faktor penting keberhasilan pendidik yaitu mampu merancang materi pendidikan.

Materi Pendidikan pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus,

yakni perencanaan, prediksi dan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan

pembelajaran.

F. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan yang meliputi segala segi kehidupan, kebudayaan. Segala sesuatu yang

ada di sekeliling anak didik, dan komponen-komponen pendidikan.

G. Alat dan Fasilitas Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan agar pendidikan berjalan

lancar dan mencapai tujuan yang maksimal.


2.4 Contoh Implementasi Dalam Keseharian

Penerapan pendidikan dapat diawali dalam lingkup terkecil, yaitu keluarga, sebagai

contoh, orang tua yang mendidik anak-anaknya untuk sopan santun, membiasakan untuk saling

membantu antar anggota keluarga, memberikan nasihat, mengajarkan norma - norma yang

berlaku di masyarakat. Apabila tercapai, karakter anak akan terbentuk. Kemudian akan

dijadikan kebiasaan.

Lingkup selanjutnya adalah pendidikan di masyarakat, contohnya, mengikuti sosialisasi

maupun organisasi kemasyarakatan yang bermanfaat dan membangun. Implementasi utama

pendidikan dilakukan di instansi formal, yaitu sekolah. Guru akan menjelaskan mengenai

materi-materi pendidikan umum.

Oleh karena itu, penerapan pendidikan dalam kehidupan sehari-hari akan sangat

penting demi terciptanya generasi-generasi yang cerdas dan memiliki nilai moral di kehidupan

sehari-hari nya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan demikian pembelajaran perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai hasil

yang optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut, pengelolaan pembelajaran merupakan kunci

keberhasilan menuju pembelajaran yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan pendidikan,

perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem, penyelenggaraan pendidikan yang baik.

Pendekatan sistem dapat dikenali kelemahan masing-masing komponen yang berperan dalam

keseluruhan upaya pendidikan dan kelemahan saling berhubungan antar komponen itu. Dengan

demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan itu dalam rangka

mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.

Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena objek utama dari

pendidikan adalah ilmu. Isi cabang ilmu pendidikan ini selain mengenai perbandingan sistem

pendidikan, tetapi juga meliputi kaitan atau peranan pendidikan terhadap perkembangan aspek-

aspek kehidupan lain yang meliputi ekonomi, sosial dan politik.

Ilmu pengetahuan menurut sistematikanya dibagi menjadi : Ilmu-ilmu murni adalah

ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman (matematika), Ilmu terapan

adalah ilmu yang dikaji berdasarkan pengalaman (empiris), penelitian, pengkajian dan

penyimpulan yang disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis.

Ilmu pendidikan adalah ilmu yang berdasarkan pengalaman (empiris), pendidikan,

rohani, normatif, memiliki objek yang jelas, dapat diuji kebenarannya dan disusun secara

teoritis dan dilaksanakan secara praktis.


DAFTAR PUSTAKA

Hiryanto. (2013, Oktober 9). Pendidikan Sebagai Sistem. staff.uny.ac.id. Diakses pada 21
September 2022 melalui
Pendidikan sebagai Sistem (uny.ac.id)

Munirah, I. (2015, Desember 31). Sistem Pendidikan di Indonesia: Antara keinginan dan
realita. Google Scholar. Diakses pada 28 September 2022 melalui
SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA: antara keinginan dan realita |
AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam (uin-alauddin.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai