Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan seorang manusia. Hal ini
dikarenakan dengan adanya pendidikan, seorang manusia dapat menjadi pribadi yang terarah.
mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Pendidikan adalah kebutuhan pokok seorang
manusia. Tanpa adanya pendidikan, seorang manusia akan menjadi pribadi yang hilang arah
komponen atau unsur-unsur sebagai sumber yang memiliki hubungan fungsional yang teratur,
tidak secara acak yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu hasil ataupun tujuan.
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang saling
berkaitan antara komponen satu dengan yang lainnya yang tentunya mempengaruhi
perkembangan peserta didik untuk menuju ke hal yang lebih baik. Setiap komponen memiliki
fungsi masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan
Di dalam kehidupan sehari hari, pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan dasar
yang melekat pada setiap masing masing individu. Pendidikan juga dipandang sebagai suatu
fungsi yang melekat pada kehidupan sehari hari kita. Fungsi pendidikan sebenarnya adalah
menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan suatu proses pendidikan dapat berjalan
dengan baik dan lancar tentunya. Mendapatkan suatu pendidikan merupakan keharusan dan
kebutuhan dalam berbangsa dan bernegara. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi
dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial
dan ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan dan sistem, serta hubungan
hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan adalah hal yang mendasar dalam kehidupan manusia. Dengan demikian
dapat dikatakan, bahwa di mana ada kehidupan manusia, bagaimanapun juga di situ pasti ada
tuntutan akan perkembangan pendidikan yang terselenggara lebih baik, lebih teratur dan
didasarkan atas pemikiran yang matang. Satu hal yang menjelaskan apa yang disebut
pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki manusia.
Pengertian demikian, menurut Soedomo (1990), selalu dipegang oleh kalangan pendidikan.
George F. Kneller (1971), secara jelas memberi arti tentang teori pendidikan.
Menurutnya, kata teori mempunyai dua makna sentral. Di satu pihak teori dapat menunjuk
suatu hipotesis atau serangkaian hipotesis yang telah diverifikasi dengan observasi atau
eksperimen, sebagaimana dalam kasus teori gravitasi. Sebagaimana memandang teori dalam
artian ini, teori-teori pendidikan menunggu pengembangan. Pada pihak lainnya, teori memiliki
pemikiran yang bekerjasama. Sebagaimana memandang teori pada artian ini, pendidikan telah
(ilmu mendidik atau ilmu pendidikan) adalah suatu ilmu yang bukan saja menelaah obyeknya
untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa
pendidikan atau pedagogik sebagai teori pendidikan atau perenungan tentang pendidikan,
sehingga dalam arti luas pedagogik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal soal yang
dalamnya. tetapi pada dasarnya sistem tersebut juga berkaitan sehingga terdapat suatu sistem
besar yang mencakup sistem-sistem pada bagian subsistem di dalamnya. Maka konsep dari
Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang menelaah fenomena pendidikan beserta semua
fenomena yang terdapat hubungannya dengan menggunakan pendidikan dalam perspektif yang
luas dan integratif. Fenomena pendidikan ini bukan hanya merupakan gejala yang melekat pada
manusia (gejala yang universal), dalam perspektif yang luas, melainkan juga sekaligus
(insan), yang hal ini secara integratif diperlukan menggunakan berbagai kajian tentang
Menurut Roger A Kaufman, sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian bagian yang
bekerja secara independen dan bekerja bersama untuk mencapai hasil yang dikehendaki
berdasarkan asas kebutuhan. Menurut Notonagoro, sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan
kebutuhan kesatuan. Menurut Webster’s third New International Dictionary, sistem adalah
suatu kesatuan kompleks yang dibentuk dari berbagai bagian yang tunduk pada rencana umum
atau mengabdi suatu tujuan umum. Serta sekumpulan objek yang bekerjasama dan interaksi
Sistem diambil dari istilah yunani yang berarti Keseluruhan yang terdiri atas Bagian
bagian yang terorganisasi atau suatu kontruksi bagian bagian yang membentuk suatu
keseluruhan yang kompleks. Sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan unsur-unsur dan
komponen-komponen yang ada yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem
menurut seorang ahli contohnya yang telah diungkspkan oleh Zahara Idris,1987
mengungkapkan bahwa sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri atas elemen-elemen atau
dan tidak secara acak. Sistem mencakup hal yang sangat luas. Contohnya sistem dalam sebuah
Suatu sistem tentunya memiliki tujuan yang harus dicapai. Tujuan suatu sistem adalah
milik keseluruhan dan bukan komponen mana pun. Sistem yang dirancang memiliki awal dan
akhir yang pasti untuk masa pakainya. Mungkin juga bagi suatu sistem untuk memiliki lebih
Dalam Bab ini I Pasal 1 UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Sistem
Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, dari bunyi pasal ini dapat diketahui bahwa
pendidikan adalah sistem yang merupakan suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen
yang saling terkait dan secara bersama menuju kepada tercapainya tujuan (Soetarno, 2003: 2).
bersama-sama, saling terkait dan mendukung dalam mencapai tujuan pendidikan. Interaksi atau
saling berhubungan Seluruh komponen dalam suatu sistem saling bekerjasama atau
berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan suatu sistem.
Dengan demikian jelaslah bahwa makna pendidkan sebagai sistem adalah seluruh
komponen yang ada dalam pendidikan (seperti lingkungan, masyarakat, sumber daya) dapat
bekerja sama dalam mencapai tujuan pendidikan pendidikan nasional, yang dalam
implementasinya dapat dilihat dari aspek-aspek sistem yaitu input-proses-output, dan hasil
akhir dari output dapat memberikan umpan balik terhadap input dan proses sehingga dapat
penyusun pendidikan yang saling bekerja sama dan berkaitan untuk mencapai tujuan
A. Tujuan Pendidikan
Di dalam UU. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan
tujuan negara pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga yang demokratis juga bertanggung jawab.
B. Peserta Didik
Peserta didik termasuk komponen yang penting. Tanpa adanya peserta didik,
pendidikan tidak dapat dijalankan. Menurut Sudarwan Danim (2010: 1) “Peserta didik
merupakan sumber utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa
belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik. Oleh
karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau
pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
C. Pendidik
Secara harfiah pendidik merupakan orang yang mendidik, memberikan ilmu kepada
orang lain.
informal.
c. Orang dewasa, Orang yang lebih banyak pengalaman serta dilandasi sifat dan
D. Metode Pendidikan
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu Metha dan Hodos. Metha yang berarti
melalui, melewati dan Hodos berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pendidikan merupakan media, alat atau cara
E. Materi Pendidikan
Materi Pendidikan pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus,
yakni perencanaan, prediksi dan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran.
F. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan yang meliputi segala segi kehidupan, kebudayaan. Segala sesuatu yang
Sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan agar pendidikan berjalan
Penerapan pendidikan dapat diawali dalam lingkup terkecil, yaitu keluarga, sebagai
contoh, orang tua yang mendidik anak-anaknya untuk sopan santun, membiasakan untuk saling
membantu antar anggota keluarga, memberikan nasihat, mengajarkan norma - norma yang
berlaku di masyarakat. Apabila tercapai, karakter anak akan terbentuk. Kemudian akan
dijadikan kebiasaan.
pendidikan dilakukan di instansi formal, yaitu sekolah. Guru akan menjelaskan mengenai
Oleh karena itu, penerapan pendidikan dalam kehidupan sehari-hari akan sangat
penting demi terciptanya generasi-generasi yang cerdas dan memiliki nilai moral di kehidupan
sehari-hari nya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian pembelajaran perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai hasil
yang optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut, pengelolaan pembelajaran merupakan kunci
perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem, penyelenggaraan pendidikan yang baik.
Pendekatan sistem dapat dikenali kelemahan masing-masing komponen yang berperan dalam
keseluruhan upaya pendidikan dan kelemahan saling berhubungan antar komponen itu. Dengan
Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena objek utama dari
pendidikan adalah ilmu. Isi cabang ilmu pendidikan ini selain mengenai perbandingan sistem
pendidikan, tetapi juga meliputi kaitan atau peranan pendidikan terhadap perkembangan aspek-
ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman (matematika), Ilmu terapan
adalah ilmu yang dikaji berdasarkan pengalaman (empiris), penelitian, pengkajian dan
rohani, normatif, memiliki objek yang jelas, dapat diuji kebenarannya dan disusun secara
Hiryanto. (2013, Oktober 9). Pendidikan Sebagai Sistem. staff.uny.ac.id. Diakses pada 21
September 2022 melalui
Pendidikan sebagai Sistem (uny.ac.id)
Munirah, I. (2015, Desember 31). Sistem Pendidikan di Indonesia: Antara keinginan dan
realita. Google Scholar. Diakses pada 28 September 2022 melalui
SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA: antara keinginan dan realita |
AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam (uin-alauddin.ac.id)