Oleh : Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Melalui
pendidikan, manusia diharapkan menjadi mahluk yang berpengetahuan dan siap
menghadapi tantangan hidup dari lingkungan yang selalu berkembang dan berubah
secara pesat.
Pendidikan dapat dikatakan juga sebagai suatu usaha untuk memanusiakan
manusia. Suatu usaha pendidikan menyangkut 3 unsur pokok, yaitu unsur masukan,
unsur porses, dan unsur hasil usaha.
Departemen Pendidikan dan Kebudayan (1979) menjelaskan bahwa pendidikan
merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan,
peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan fasilitas.
Setiap sistem pendidikan ini saling mempengaruhi.
Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuhkembangkan
potensi-potensi kemanusiaannya. Oleh karena itu keberadaan manusia tidak dapat lepas
dari lingkungannya, maka proses pendidikan itu akan berlangsung selamanya dan akan
berkaitan erat dengan lingkungan dan saling mempengaruhi secara timbal balik.
Interaksi manusia dengan lingkungannya dalam ruang lingkup pendidikan
mengandung banyak aspek atau elemen-elemen yang sifatnya kompleks. Kompleksitas
elemen-elemen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam ruang
lingkup pendidikan itu membentuk suatu sistem yang disebut sistem pendidikan.
1.2. Rumusan Masalah
Makalah ini membahas hal-hal berikut :
1. Definisi sistem
2. Pendidikan sebagai sistem
3. Komponen yang saling berhubungan antara komponen dalam sistem pendidikan
4. Hubungan sistem pendidikan dengan sistem lain
1.3. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Landasan Ilmu Pendidikan
2. Untuk mengetahui bagaimana definisi sistem
3. Untuk lebih memahami pendidikan sebagai suatu sistem
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha
mencapai tujuan sistem disebut komponen. Jadi, komponen mempunyai fungsi
khusus, misalnya komponen instruksional meliputi manusia (guru, konselor,
administrator, petugas petugas lainnya), material (buku, papan tulis, fotografi,
slide, film).
Interaksi atau saling hubungan
Semua komponen dalam suatu sistem, seperti komponen komponen
instruksional tadi saling berhubungan satu sama lain, saling mempengaruhi dan
saling membutuhkan.
Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
Misalnya, dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan jalinan
keterpaduan antara berbagai komposer instruksional dengna melaksanakan
pengembangan sistem instruksional untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Proses transformasi
Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu tujuan, untuk itu diperlukan
suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil hasil (output).
Umpan balik untuk koreksi
Untuk mengetahui apakah masing masing fungsi terlaksana dengan baik
diperlukan fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan koreksi. Hasil
monitoring dijadikan dasar pertimbangan untuk melaksanakan perubahan
perubahan, penentuan, perbaiakan, atau penyesuaian penyesuain agar masing
masing berprestasi tinggi.
Daerah batasan dan lingkungan
Antara suatu sistem dan bagian bagian lain atau lingkungan di sekitarnya akan
terjadi interkasi. Namun, antara suatu sistem yang lain mempunyai daerah batasan
tertentu. Suatu sistem dapat pula merupakan subsistem dari sistem yang lebih
besar (suprasitem).
saling
Segala sesuatu yang ada di dunia ini, dari yang besar hingga yang kecil, dari tata
surya hingga seekor semut, dapat dipandang sebagai sistem. Apabila pandangan
ditujukan pada sebuah sistem tertentu maka sistem-sistem lain di luar sistem dimaksud
di pandang sebagai supra sistem. Misalnya saja kita sedang menujukan pandangan
kepada pendidikan maka sistem-sistem yang lain di luar sistem pendidikan seperti
sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem pasar, dan sebagainya dapat
dipandang sebagai supra sistem.
Berjalannya sebuah sistem ada kalanya berhubungan dengan supra sistemnya dan
ada kalanya tidak berhubungan dengan supra sistemnya. Apabila berjalannya sebuah
sistem berhubungan dengan supra sistemnya maka sistem tersebut dinamakan sistem
terbuka. Misalnya sekolah, pasar, rumah sakit, manusia (orang), sapi, tanaman, dan
sebagainya. Sebaliknya, jika sebuah sistem berjalan tanpa berhubungan dengan supra
sistemnya melainkan hanya berhubungan dengan komponen-komponen yang ada di
dalam sistem saja maka sistem yang demikian disebut sebagai sistem tertutup. Misalnya
jam, kipas angin, AC, dan sebagainya.
Pendidikan merupakan salah satu sistem terbuka, karena pendidikan itu tidak
akan dapat berjalan dengan sendirinya tanpa berhubungan dengan sistem-sistem lain di
luar sistem pendidikan.
Pendidikan juga merupakan suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan menduduki posisi
penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan berpengaruh
pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat menentukan
nasib bangsa. Dunia pendidikan tidaklah sebatas mengetahui ilmu
dan memahaminya, akan tetapi dalam dunia pendidikan sangat
berhubungan dengan dunia luar yang nyata. Pendidikan terdiri dari
berbagai elemen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan bersama, dari hal itu dapat disebut bahwa pendidikan
sebagai suatu sistem. Pendidikan sebagai suatu sistem tidak dapat
dipisahkan dengan lingkungan baik fisik maupun makhluk hidup yang
lain, karena pelajaran tidak hanya didapat dari pelajaran sekolah
ataupun lembaga pendidikan formal, namun pendidikan juga
membutuhkan pelajaran dari alam atau lingkungan sekitar.
2.3. Komponen yang saling Berhubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan memiliki komponen yang saling berhubungan dan sistem
tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.
Dalam pencapaian tujuan sistem pendidikan dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Selain itu juga, komponen harus disusun dan difungsionalkan suatu system
penyelenggaraan pendidikan yang baik. Komponennya dalam sistem perlu dikenali,
dipahami dan dikembangkan secara seksama, sehingga pencapaian tujuan dapat
maksimalkan. Apabila komponen telah dikenali dan dipahami maka akan dengan
TujuanPendidikan
Interaksi
Pendidikan
PesertaDidikPendidik
inisiatif apapun. Oleh karena itu, di samping mengikuti kemauan atau tekanan faktorfaktor yang ada dalam lingkungannya, pendidikan hendaknya dapat melakukan
antisipasi terhadap arah gerak faktor-faktor luar atau supra sistemnya. Antisipasi ini
dapat menjadi dasar untuk mengadakan pembaharuan di dalam tubuh pendidikan itu
sendiri.
Dengan demikian pendidikan tampak memiliki kreasi dan inisiatif yang bisa
ditunjukkan kepada faktor-faktor luar (supra sistemnya) dan sekaligus dapat berfungsi
sebagai mercusuar terhadap lingkungannya sehingga pendidikan dapat menjadi
penerang, contoh, dan teladan bagi lingkungannya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem merupakan kesatuan fungsional yang didalamnya terdapat komponenkomponen yang memiliki fungsi masing-masing. Disetiap komponen tersebut saling
DAFTAR PUSTAKA
Darsan,
Adam.
2013.
Pendidikan
Sebagai
Sistem
(Online).
http://darsanadam.blogspot.co.id (Selasa, 10 Mei 2016 11.00)
Idris, Zahara dan Lisma Jamal. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
GramediaWidia Sarana.
Siswoyo, dwi, dkk. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY PERS.
Sodiqin, Ali, Rustam. 2015. Pengertian Pendidikan Sebagai Suatu Sistem (Online).
http://rustamalis.blogs.uny.ac.id/2015/10/26/pengertian-pendidikan-sebagai-suatu-sistem/
(Selasa, 10 Mei 2016 15.13)
https://dinarpratama.wordpress.com/2010/11/20/model-evaluasi-cipp-context-inputprocess-product/ (Senin, 9 Mei 2016 13.15)