Anda di halaman 1dari 19

Pendidikan

Sebagai
Sebuah sistem
Oleh :
Nama : A.Muhammad Fuad Fadhlurrahman
Kelas : PTIK B
NIM : 220209501027
Point Yang Akan Dibahas
Pendekatan
Konsep Dasar
01 Sistem 02 Sistem Dalam
Pendidikan

Pendidikan Komponen
03 Sistem Dalam 04 Sistem
Proses Pendidikan
Pendidikan
01
Konsep
Dasar
Pendidikan
Pengertian Sistem
Istilah sistem merupakan konsep yang abstrak. Definisi tradisional menyatakan
bahwa Sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang saling terkait
Berinteraksi untuk mencapai tujuan (Wiwik, 2008). Rumusnya sangat sulit Dipahami.
Secara garis besar, suatu sistem muncul karena seseorang memiliki Oleh karena itu
mendefinisikannya (Hamalik, 2005). Menengah di Holt Kamus Bahasa Inggris Amerika
(Sumitro, 2005) menyatakan bahwa sistem adalah Seperangkat bagian yang bekerja
sama secara keseluruhan, berdasarkan tujuan bersama. Menurut Churchman (1968),
sistem adalah seperangkat Mengkoordinasikan bagian-bagian untuk mencapai
serangkaian tujuan. Hicks sedang(1972) menunjukkan bahwa sistem adalah seperangkat
elemen yang saling terkaitsaling terkait, saling bergantung, saling bergantung Berusaha
keras untuk mencapai satu tujuan dalam lingkungan yang kompleks.Tiga ahli teori
manajemen, yaitu Johnson, Kast dan Rosenzweig (1973)menunjukkan bahwa sistem
adalah unit dari sesuatu, dan karena itu adalah Satu kesatuan yang utuh (Soenarya,
2000).
Pengertian Sistem
Sistem adalah totalitas dari seperangkat komponen yang saling
terkait secara teratur (Wiwik, 2008). Dunia di sekitar kita merupakan
suatu sistem seperti: manusia, hewan dan tumbuhan, organisasi
partai, lembaga (sekolah, yayasan),perusahaan, telegrap, susunan
matahari, planet dan satelit-satelitnya, rumah,kendaraan, komputer,
radio, televisi dan lain-lainnya. Dari paparan tersebut sistem dapat
dikelompokkan ke dalam tiga klasifikasi, yaitu (1) sistem alami
(misalnya sistem tata surya), (2) sistem buatan (rancangan) manusia
(misalnya sistem telegrap) dan (3) sistem campuran antara alam dan
buatan manusia (misalya sistem tanaman) (Wiwik, 2008). Suatu
sistem brsifat ganda dan tersusun. Di dalam sutu sistem terkandung
sistem lain yang lebih kecil (komponen) dan sistem menjadi bagian
dari sistem yang lebih besar disebut subsistem, sedang sistem yang
lebih besar di mana subsistem itu berada disebut suprasistem.
Tipe Sistem
Menurut Mudyahardjo (2006) tipe sistem sesuai dengan tingkatannya, dapat
dibedakan beberapa tipe (bentuk) sistem.

a. Sistem yang statis, merupakan tingkatan sistem yang paling dasar. Dari tipe sistem ini
dapat diidentifikasi struktur atau kerangka kerja bagian-bagian dan hubungannya yang
statis.
b. Sistem dinamis sederhana, dalam hal mana komponen-komponen bergerak
dan melakukan sesuatu dengan cara yang pasti dan ditentukan sebelumnya.
c. Sistem sibernetika, merupakan tingkatan alat pengatur dengan mekanisnife kontrol.
Sistem ini mengatur diri sendiri untuk menjaga keseimbangan.
d. Sistem terbuka, dalam hal mana kita tidak hanya berkenaan dengan harapan yang
diinginkan melainkan juga apakah hal itu benar-benar bisa dicapai. Pada tingkat ini
mulai dibedakan antara kehidupan dan non kehidupan. Sistem terbuka juga dijelaskan
sebagai sistem yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran, sebagai lawan dari
sistem tertutup.
02
Pendekatan
Sistem Dalam
Pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah sistem yaitu sistem pendidikan, termasuk jenis sistem
terbuka. Sebagaimana pabrik yang menerima masukan bahan mentah, memproses
dan mengeluarkan produksi (Toffler, 1983), demikian pula pendidikan memiliki.
(1) masukan bahan mentah (raw input) yaitu peserta didik; masukan
instrumental (instrumental input), yaitu kurikulum, tenaga guru da non guru, metode,
media, administrasi, anggaran, prasarana dan sarana; masukan lingkungan
(invironmental input) yaitu sosial budaya, kependudukan, politik, ekonomi,
pertahanan da keamanan;
(2) melakukan proses yaitu proses pendidikan dan
(3) menghasilkan keluaran (output) yaitu lulusa (anak terdidik, orang berpendidikan)
dan atau putus sekolah (dropout).
● Pendekatan sistem bermanfaat secara signifikan (bearti, bermakna) dalm
pendidikan. Pendidikan menggunakan pendekatan sistem untuk memecahkan masalahnya.
Pendidikan adalah sistem buatan manusia yang memiliki tujuan (harapan) tertentu.
Biasanya tujuan pendidikan tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat (sebagai
suprasistem) maka keluaran tersebut akan ditolak. Maka sistem pendidikan harus
menyesuaikan keluarannya dengan harapan masyarakat. Jadi, keluaran dari sistem
pendidikan merupakan umpan balik setelah disesuaikan denga harapan masyarakat.

● Sistem pendidikan harus sensitif terhadap perubahan kebutuhan dan harapan lingkungan
atau masyarakatnya dan terus menerus menyesuaikan dengan harapan lingkungan atau
masyarakat tersebut. Lingkungan (masyarakat, suprasistem) juga dipengaruhi oleh
keluaran sistem pendidikan. Keluaran dari sistem pendidikan (orang-orang terdidik)
memberikan banyak pemahaman dalam masyarakat. Untuk memahami pentingnya
pendekatan sistem dalam pendidikan, berikut diagramnya.
03
Pendidikan Sistem
Dalam Proses
Pendidikan
• Dari prinsip sistem yang mengarah pada tujuan, melalui komponen-
komponen yang berfungsi, proses pembelajaran juga merupakan suatu
sistem yang ingin mencapai tujuan yaitu tujuan instruksional khusus.
• Tujuan indtruksional khusus sebagai komponen sistem berfungsi
mencapai tujuaninstruksional umum.
• Tujuan instruksional umum sebagai komponen sistem di atasnya
(suprasistem) berfungsi untuk mencapai tujuan kurikuler.
• Tujuan kurikuler sebagai komponen (subsistem) berfungsi mencapai
tujuan kelembagaan (sekolah, yayasan).
• Tujuan kelembagaan sebagai komponen sistem, berfungsi untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
• Proses pembelajaran menerapkan umpan balik, evaluasi dan kontrol yang
ada pada sistem.
• Proses pembelajaran sebagai subsistem juga menerapkan sistem kontrol
dan monitoring yang dilaksanakan oleh pengawas (supervisor).
• Selain supervisor, fungsi monotoring pada sistem instruksional
dilaksanakan oleh guru atau anggota tim instruksional lain melalui
pengamatan langsung atau melalui evaluasi dan tugas-tugas yang harus
diselesaikan siswa dan dibuat laporan, termasuk rapor sebagai laporan
hasil pembelajaran.
• Pendekatan sistem juga dapat diterapkan dalam bentuk berpikir logis.
Dalam berpikir logis terbuka bagi masukan, saran dari orang lain yang
diolah bersama pendapat sendiri (proses transformasi), mewujudkan
simpulan (hasil, keluaran).
Komponen
04 Sistem
Pendidikan
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan
berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti
bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada
dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses
kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut. Komponen-komponen
yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik terdiri
dari 7 komponen, yaitu :
1. Tujuan Pendidikan
Tingkah laku manusia, secara sadar maupun tidak sadar tentu berarah pada tujuan. Demikian
juga halnya tingkah laku manusia yang bersifat dan bernilai pendidikan. Keharusan terdapatnya
tujuan pada tindakan pendidikan didasari oleh sifat ilmu pendidikan yang normative dan praktis.
a. Ilmu pengetahuan normatif
Sebagai ilmu pengetahuan normative, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-
norma atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia.
b. Ilmu pengetahuan praktis
Tugas pendidikan atau pendidik maupun guru ialah menanamkan sistem-sistem norma tingkah
laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga
pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.
2. Peserta Didik
Peserta didik sangat menunjang dalam proses pendidikan, dengan perkembangan konsep
pendidikan yang tidak hanya terbatas pada usia sekolah saja memberikan konsekuensi pada
pengertian peserta didik. Kalau dulu orang mengansumsikan peserta didik terdiri dari anak-anak
pada usia sekolah, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang
dewasa.

3. Pendidik
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Terdapat beberapa jenis
pendidik dalam konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak terbatas pada pendidik
di sekolah saja. Ditinjau dari lembaga pendidikan muncullah beberapa individu yang tergolong
pada pendidik. Guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, orang tua sebagai pendidik dalam
lingkungan keluarga, dan pimpinan masyarakat baik formal maupun nonformal sebagai pendidik
dilingkungan masyarakat.
4. Metode Pendidikan
Dalam interaksi pendidikan tidak terlepas dari metode atau bagaimana pendidikan dilaksanakan.
Terdapat beberapa metode yang dilakukan dalam mendidik, yaitu :
a. Metode Diktatoral
b. Metode Liberal
c. Metode Demokratis.

5. Isi Pendidikan/Materi Pendidikan


Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/materi yang biasanya disebut kurikulum
dalam pendidikan formal.Macam-macam pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama,
pendidikan social, pendidikan keterampilan, pendidikan jasmani,dan lain lain.
6. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau kebudayaan. Hal ini didasarkan
pada pendapat bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak membatasi pendidikan
pada sekolah saja. Dalam artian yang sederhana lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu
yang ada di sekeliling anak didik dan komponen-komponen pendidikan yang lain.

7. Alat dan Fasilitas Pendidikan


Alat dan fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan, dengan adanya
fasilitas-fasilitas pendidikan maka proses pendidikan akan berjalan dengan lancar sehingga
tujuan pendidikan akan mudah dicapai. Misalnya laboratorium lengkap dengan alat-alat
percobaannya, internet, dll.
Thanks
!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai