Anda di halaman 1dari 4

BAB VIII

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM (Redja, hlm 40 – 79)

1.1. Pengertian Sistem


Beberapa definisi sitem menurut para ahli:
(1) Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau
terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-
bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang
kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
(2) Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang
bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang
Amirin, 1992:10)
(3) Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang
terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
1.2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem
Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen.
Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan),
instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya,
kependudukan, politik dan keamanan).

3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sis tem Lain dan


Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai
subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing
sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan
subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.
4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.
a. Cara memandang system
Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem
ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih
besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu
sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.
b. Masalah berjenjang
Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan
sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.
c. Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk
memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien
dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa
kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus
memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah
pendidikan yang akan dipecahkan.
d. Saling hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem
yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya
tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak
berhibungan secara fungsional dengan komponen lain.
e. Hubungan sitem dengan suprasistem
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling
berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada
dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan.
Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya
memerlukan pembinaandan pengembangan.
5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan 
Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan
adalah:
a. pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis. 
b. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-
masing dapat dipahami lebih baik.
c. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab
pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan
isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.
6. Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam
jabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada
calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu.
Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal
tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran,
kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya
memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai
diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.
7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa
rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan
PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau
skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase
pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.
¬Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal
ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena
keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang
berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana
ketiga sub-sistem tersebut berperanan.

2.1 Dimensi Manusia dan Kebutuhan Akan Pendidikan (Abdul Kadir.


Dasar-dasar pendidikan, halaman 34 dan Moh Suardi. Pengantar
Pendidikan hlm 11 – 22)

2.2. Aliran-aliran dalam pendidikan (moh suardi, hlm 22)

(Dari buku karya Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo)

Anda mungkin juga menyukai