Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Kependidikan yang
diampu oleh Wildan Zulkarnain, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

FERDI AHMAD SEMBRIARTHA (220521611385)


IKVAL ADE ANANTA (220521606373)
MUHAMMAD FITRA SYAHREZA (220521604466)
MUHAMMAD RIFQI RAMADHANI (220521603755)
SAFA’ ANDRIAN (220521604580)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JANUARI 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan sebagai usaha sadar untuk memanusiakan manusia, dalam proses


pendidikan bukanlah menjadi tugas utama bagi sekolah saja, tetapi semua unsur
harus memiliki peran yang sama dalam memajukan pendidikan. Semua unsur
harus memiliki andil terhubung antar unsur dalam pengembangan lembaga
pendidikan atau proses keberlangsungan suatu Pendidikan misalnya dalam proses
pendidikan tugas seorang guru bukan hanya sebagai pengajar namun juga menjadi
seorang pendidik. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi dalam
pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan
sosial dan ekonomi. Pendidikan semakin banyak memerlukan berbagai keahlian
profesional dalam manajemennya serta memerlukan berbagai keahlian yang
bersifat interdisipliner dalam memecahkan masalahnya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, karakteristik, macam, dan unsur dari sistem?


2. Apa pengertian, komponen, suprasistem dari sistem pendidikan?
3. Bagaimana interaksi dalam sistem pendidikan terjadi?
4. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia dan apa saja tantangannya?

1.3. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami tentang sistem pendidikan


secara keseluruhan. Baik pengertian, macam – macam, unsur, komponen,
suprasistem, interaksi di dalamnya, sistem pendidikan di Indonesia dan
tantangannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sistem Secara Umum

2.1.1. Pengertian Sistem

Secara umum, Sistem adalah suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau bagian-
bagian yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling
berkerjasama dan saling memengaruhi satu sama lain serta memiliki keterikatan
pada rencana atau plane yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu pada
lingkungan yang kompleks

2.1.2. Karakteristik Sistem

Dalam buku Tuntunan Praktis Memangun Sistem Informasi Akuntansi dan


Visual Basic dan Microsoft SQL, Server (2007) Karya Kusrini dan Andri Koniyo,
sistem mempunyai sembilan karakteristik penting, yaitu:

 Komponen sistem (Component), sistem terdiri atas berbagai komponen yang


saling berinteraksi dan bekerja sama.
 Batasan sistem (Boundary) adalah daerah batasan sistem yang satu dengan
lainnya atau dengan lingkungan kerjanya.

 Subsistem adalah bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu
sama lain demimencapai tujuan sesuai sasarannya.
 Lingkungan luar sistem (Environment), artinya sistem yang berada di luar
batasan, yang mana dipengaruhi oleh operasi sistem.
 Penghubung sistem (Interface), antarsubsistem tentunya dihubungkan oleh
media penghubung. Adanya media ini memungkinkan proses pengaliran
sumber daya dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
 Masukan sistem (Input) adalah energi yang masuk ke dalam sebuah sistem,
seperti perawatan dan sinyal.
 Keluaran sistem (Output), hasil energi yang telah diolah serta diklasifikasikan
sebagai keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
 Pengolahan sistem (Process), tiap sistem dapat memiliki suatu bagian

2
pengolah yang bisa mengubah masukan atau input menjadi keluaran atau
output.
 Sasaran sistem (Object) adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sistem.

2.1.3. Tipe – Tipe Sistem


 Ditinjau berdasarkan asalnya :

 Sistem alami
Sistem alami adalah sistem yang terjadi karena proses-proses yang
menjadi di alam tanpa ada ikut campur tangan manusia. Contohnya adalah sistem
tata surya. Sistem tata surya terbentuk dengan melibatkan proses alamiah dan
sudah ada dari miliaran tahun yang lalu.
 Sistem buatan manusia
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat dengan adanya campur
tangan manusia. Contohnya, sistem komputer. Sistem komputer berupa sebuah
sistem rumit yang tentu dibuat oleh manusia. Sistem komputer menjadi teknologi
yang bermanfaat sampai sekarang.

 Ditinjau berdasarkan hubunganya dengan lingkungan :

 Sistem terbuka
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan mendapatkan suatu
pengaruh dari lingkungan luarnya untuk mengubah input menjadi output.
Contohnya, sistem keorganisasian. Sistem keorganisasian berisi semua struktur
yang umumnya berada di dalam organisasi.
 Sistem tertutup
Adalah sistem yang tidak dapat pengaruh dari lingkuangan luar sehinggan
sistem ini tidak dapat melakukan pertukaran materi energi dan secara otomatis
akan bekerja tanpa adanya bantuan dari luar.

2.1.4. Unsur – Unsur Sistem


 Ada satu kesatuan organis
 Adanya komponen yang saling membentuk kesatuan organis
 Adanya hubungan keterkaitan antara komponen satu dengan yang lain
maupun antarakomponen dengan keseluruhan

3
 Adanya gerak atau dinamika
 Adanya tujuan yang ingin dicapai

2.2. Sistem Pendidikan

2.2.1. Pengertian Sistem Pendidikan

Gambar 2.2.1 Bagan Sistem Pendidikan


Sumber : Ellyn. 2022. Pendidikan Sebagai System. Sipejar UM

Dalam pengertian umum sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara
yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di
dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat. Setiap sistem
pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen atau bagian-
bagiannya adalah diarahkan untuk tercapainya tujuan tersebut. Karena itu, proses
pendidikan merupakan sebuah sistem, yang disebut sebagai sistem pendidikan.
Dengan demikian pendidikan adalah suatu keseluruhan usaha
mentransformasikan ilmu, pengetahuan, ide, gagasan, norma, hukum dan nilai-
nilai kepada orang lain dengan cara tertentu, baik struktural formal, serta informal
dan non formal dalam suatu sistem pendidikan nasional. Produk pendidikan
memiliki budaya yang didefinisikan sebagai masyarakat yang berperadaban,
memiliki kebebasan yang merefleksikan kreativitas dalam dinamikanya secara

4
komprehensif menuju kehidupan yang sejahtera diatur oleh norma hokum yang
kuat, sebagaimana dicita-citakan seluruh masyarakat dan bangsa. Karena itu
sistem yang memproduk pendidikan merupakan peristiwa-peristiwa yang bekerja
berdasarkan hokum- hukum dan hubungan antara masukan hasil yang dapat
diramalkan secara ilmiah. Sistem itu dirancang, dilaksanakan dan dikendalikan
oleh manusia dengan hasil yang diatur oleh manusia.
Pendidikan dilaksanakan bisa saja di rumah tangga, di masyarakat dan atau
di sekolah sebagai satuan pendidikan, ketiga satuan pendidikan tersebut bukanlah
berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi. Dengan demikian pendidikan Nasional
Indonesia merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan
kehidupan bangsa yang sedang membangun.
Sistem persekolahan atau pendidikan formal mempunyai aturan permainan
yang lebih tersurat dan lengkap dibanding dengan sistem pendidikan keluarga
ataupun sistem pendidikan masyarakat. Bagian-bagian yang mempunyai fungsi
tertentu dalam mencapai tujuan sistem pendidikan disebut komponen sistem
pendidikan. Sedangkan fungsi-fungsi yang bekerja dalam pencapaian tujuan
pendidikan disebut proses pendidikan. Kesemuanya ini menggambarkan kegiatan
dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan.

2.2.2. Komponen Sistem Pendidikan


Komponen sistem pendidikan adalah bagian-bagian yang mempunyai
fungsi tertentu dalam mencapai tujuan sistem pendidikan. Secara teoritis, suatu
pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang menjadi inti dari proses
pendidikan. Berikut adalah komponen pendidikan:

 Tujuan

Fungsinya mengarahkan kegiatan sistem. Hal ini merupakan informasi


tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan
pelaksanaannya. Contonya ada tujuan umum pendidikan,yaitu tujuan yang
tercantum dalam peraturan perundangan negara, yaitu tujuan pendidikan
nasional, ada tujuan institusional, yaitu tujuan lembaga tingkat pendidikan dan
tujuan program, seperti S1 ,S2 ,S3, dan tujuan kulikuler,yaitu tujuan setiap suatu
mata pelajaran/mata kuliah. Tujuan yang terakhir ini dibagi dua pula, yaitu tujuan

5
pengajaran (instrusional) umum dan tujuan pengajaran (instruksional khusus).

 Peserta Didik

Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik mengalami proses


perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan. Contohnya,
berapa umurnya, berapa jumlahnya, bagaimana tingkat perkembangannya,
pembawaannya, motivasinya untuk belajar, dan social ekonomi orang tuanya.

 Pendidik

Fungsinya menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses


belajar untuk peserta didik. Selain itu, guru dan pelaksana juga berfungsi sebagai
pembimbing, pengaruh, untuk menumbuhkan aktivitas peserta didik dan sekaligus
sebagai pemegang tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan.Contonya,
pengalaman dalam mengajar, status resminya guru yang sudah di angkat atau
tenaga sukarela dan tingkatan pendidikannya.

 Alat pendidikan

Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja membuat kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi juga sebagai langkah
atau situasi yang membantu pencapaian tujuan pendidikan. Berikut beberapa alat
pendidikan:

a) Alat pendidikan positif dan negative

Alat pendidikan positif dimaksudkan sebagai alat yang ditujukan agar anak
mengerjakan sesuatu yang baik, dan alat pendidikan negatif dimaksudkan sebagai
alat yang ditujukan agar anak tidak mengerjakan sesuatu yang buruk.

b) Alat pendidikan Preventif dan Korektif

Alat pendidikan Preventif adalah alat untuk mencegah anak mengerjakan


sesuatu yang tidak baik, sedangkan alat pendidikan korektif adalah alat untuk
memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang telah dilakukan oleh pesrta didik.

c) Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan

Alat pendidikan yang menyenangkan adalah alat yang digunakan agar


peserta didik menjadi senang, sedangkan alat pendidikan yang tidak

6
menyenangkan adalah alat yang membuat peserta didik merasa tidak senang atau
tidak nyaman melakukansesuatu karena aktivitasnya tidak produktif.

 Lingkungan

Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya


proses pendidikan, melingkupi:

a) Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama.


Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian anak, orang tua harus
menumbuhkansuasana edukatif di lingkungan keluarga sedini mungkin. Tanggung
jawab yang harus dilakukan orang tua adalah sebagai berikut:

1) Memelihara dan membesarkannya


2) Melindungi dan menjamin keselamatannya
3) Mendidik dengan berbagai ilmu
4) Membahagiakan kehidupan anak
b) Lingkungan Sekolah

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan


kegiatan pembelajaran sacara sistematis, berencana, sengaja dan terarah mulai dari
tingkat Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi dan maupun institusi lainnya.
Tetapi, tanggung jawab pendidikan anak seutuhnya menjadi tanggung jawab orang
tua karena sekolah hanya meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah
diperoleh di lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan informal yang
telah dikenal anak sebelumnya.

c) Lingkungan Masyarakat

Ditinjau dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut sebagai


lingkungan pendidikan non formal yang memberikan pendidikan secara sengaja
dan berencanakepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.

2.2.3. Suprasistem Pendidikan Nasional


Pendidikan sebagai sistem, terdiri dri kata “sistem” dan “pendidikan”.
Secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling behubungan dan bekerja

7
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan pendidikan merupakan
gambaran dari upaya manusia yang mempunyai kemampuan dan keterampilan
untuk secara mandiri meningkatkan taraf hidup lahir dan batin, dan meningkatkan
perannya sebagai pribadi, karyawan, masyarakat, warga , negara dan makhluk
Tuhan.
Pendidikan tersebut dapat digambarkan sebagai kesatuan subsistem-
subsistem dan membentuk satu sistem yang utuh. Sedangkan proses pendidikan
dapat terjadi dimana saja, tidak terbatas di lingkungan kampus. Hasil pendidikan
dikembalikan kepada lingkungan atau suprasistem efektivias dan efisiensi proses
pendidikan dalam sistem pendidikan.
Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah / sekolah, orang tua
dan masyarakat. Oleh karena keberadaan pendidikan yang seperti itu maka apa
yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula
terhadap pendidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Filsafat Negara

Sikap hidup,Pandangan hidup yakni sesuatu yang tidak dapat dibuktikan


kebenarannya dan kesalahannya.Sedangkan kita,yaitu negara Indonesia sudah
memiliki filsafat negara sendiri adalah Pancasila

2. Agama

Suatu sistem yang mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang
mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan
yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

3. Sosial

Sosial adalah suatu sifat dasar yang dimiliki oleh setiap individu manusia.
Sosial adalah bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga
membutuhkan sebuah pemakluman atas hal-hal yang bersifat rapuh di dalamnya

4. Budaya

Budaya adalah segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah serta
mengubah semesta alam. Budaya merupakan semua pengetahuan manusia yang

8
dimanfaatkan untuk mengetahui dan memahami pengalaman serta lingkungan
yang dialaminya

5. Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang upaya pemanfaatan


sumber daya yang terbatas dan langka dalam rangka memenuhi kebutuhan
manusia yang jumlahnya tanpa batas

6. Politik

Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan


kebaikan bersama. politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
Publik pemerintahan dan negara. politik adalah segala sesuatu tentang proses
perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik Pemerintahan.

7. Demografi

Demografi adalah ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, teritorial,


dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab
perubahan itu, yang biasanya timbul karenanatalitas (fertilitas), mortalitas, gerak
teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial.

Ketujuh faktor tersebut merupakan supra sistem dari sistem pendidikan.


Pendidikan sebagai suatu sistem berada bersama, terikat dan berada dalam
tekanan supra sistemnya. Pendidikan tidak mungkin selalu mendahului gerak
ketujuh sistem yang berada di lingkungannya. Namun demikian, jika pendidikan
hanya menyesuaikan diri atau menjadi pengikut setia dari supra sistem atau faktor-
faktor terebut maka pendidikan akan selalu berada di belakang tanpa kreativitas
dan inisiatif apapun. Oleh karena itu, disamping mengikuti kamauan atau tekanan
faktor-faktor yang ada dalam lingkungannya, pendidikan hendaknya dapat
melakukan antisipasi terhadap arah gerak faktor-faktor luar atau suprasistemnya.
Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran atau
latihan bagi peranannya di masa depan. Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

9
berbudi pekerti luhur, memiliki
terdapat tujuan dan isi dari pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, serta
menjadi warga negara yang demokratis. Sementara isi pendidikan adalah segala
sesuatu yang diberikan kepada peserta didik untuk keperluan pertumbuhan
pribadinya. Terdapat 2 pelaku utama interaksi pendidikan, yaitu peserta didik dan
pendidik. Interaksi pendidikan juga didukung oleh daya dukung ekonomi berupa
biaya pendidikan yang umumnya diberikan saat awal pendidikan. Proses interaksi
pendidikan antar peserta didik dan pendidik akan mengembangkan pengetahuan
dasar, keterampilan intelektual, kemampuan penalaran, pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri
serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sistem pendidikan pada hakikatnya adalah seperangkat sarana yang
dipolakan untuk membudayakan nilai-nilai budaya masyarakat yang dapat
mengalami perubahan-perubahan bentuk dan model sesuai dengan tujua
kebutuhan hidup masyarakat dalam rangka mengejar cita-cita hidup yang
sejahtera lahir maupun batin.

2.2.4. Interaksi Sistem Pendidikan

Gambar 2.2.4 Bagan Interaksi Sistem Pendidikan

Sumber : Ellyn. 2022. Pendidikan Sebagai System. Sipejar UM

Terdapat sebuah interaksi yang umumnya terjadi di dalam sebuah sistem


pendidikan. Interaksi ini melibatkan beberapa komponen seperti tujuan
pendidikan, peserta didik, dan pendidik. Sebelum terjadi sebuah interaksi sudah

10
kreativitas, inovasi, dan lain – lain. Setelah proses interaksi tersebut , peserta didik
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat sebagai individu
dan anggota keluarga, pekerja dalam sektor ekonomi, pemimpin dan pembaharu,
penyumbang pada kebudayaan, danwarga negara serta dunia.

2.3. Sistem Pendidikan Di Indonesia

2.3.1. Analisis Sistem Pendidikan Di Indonesia


Sistem pendidikan di Indonesia masih menganut Sistem Pendidikan
Nasional secara keseluruhan dapat dilihat dari berbagai aspek seperti :

1. Pengelolaan

Sistem pendidikan dikelola secara sentralistik dan berlaku untuk seluruh


wilayah Indonesia, yang mana semua komponen pendidikan dan proses
pendidikannya diatur oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk semua sekolah di
ndonesia termasuk sekolah yang di pelosok tanah air. Disamping itu ada juga
sistem pendidikan yang dikelola oleh masyarakat seperti sekolah swasta. Sistem
pendidikan berorientasi kepada kepentingan dan bukan untuk kepentingan anak
didik, pasar dan pengguna jasa pendidikan atau masyarakat dengan dalih, bahwa
strategi pendidikan nasional adalah untuk membekali generasi muda agar mampu
membawa bangsa dan negeri ini cepat sejajar dengan bangsa dan negara lain yang
lebih maju. Namun pada kenyataannya hasilnya tidak diperoleh tidak sesuai
dengan apa yang di cita- citakan, keahlian dan penguasaan IPTEK yang diperoleh
setelah lulus dari sekolah hanya digunakan untuk semata-mata mencari uang
bukan untuk menjadikan diri sebagai ilmuan yang peduli dengan nilai
kemanusiaan, bangsa dan negara.

2. Peran pemerintah dan masyarakat

Pemerintah merupakan pihak yang mengendalikan dan mengelola sistem


pendidikan secara nasional walaupun pada hakikatnya dalam undang-undang
masyarakatlah yang memiliki kesempatan yang luas untuk menyelenggarakan
pendidikan agar mencapai tujuan namun pada akhirnya pemerintah yang
menyelenggarakannya. Pemerintah bertugas untuk melakukan pengawasan
terhadap penyelenggaraan pendidikan baik itu yang diselenggarakan pemerintah

11
maupun masyarakat sendiri.

3. Dana

Dana merupakan salah satu syarat yang dapat menentukan keberhasilan


atau kegagalandari suatu pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan dana
sangat dibutuhkan demi kemajuan suatu pendidikan. Masalah yang sering
dihadapi oleh pendidikan nasional dalam memperoleh dan menggunakan
anggaran pendidikan adalah banyaknya instansi atau departemen pemerintah yang
terlibat lengkap dengan kewenangannya masingmasing.

4. Materi

Orientasi penyusunan materi diarahkan untuk memenuhi kepentingan


pemerintah agar target pembangunan dapat mengejar pertumbuhan yang telah
ditetapkan. Padahal sebenarnya dalam globalisasi menuntut agar materi ajar
diorientasikan demi kepentingan anak didikdan sesuai pembangunan IPTEK.
Kurikulum yang diberikan sering berubahubah dan tidak konsisten sehingga
peserta didik dan pendidik susah untuk menyesuaikan diri.

2.3.2. Tantangan Sistem Pendidikan Di Indonesia


Ini adalah beberapa tantangan di dalam sistem pendidikan yang harus
dihadapi oleh bangsa Indonesia. Tantangan ini berasal dari banyak sekali faktor.

1. Kualitas dan Distribusi Guru

Pemerintah Indonesia telah menyadari pendidikan di Indonesia tidak


merata dan solusi untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan sistem zonasi
pendidikan yang dimulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, hingga
pendidikan masyarakat. Sekilas sistem zonasi ini lebih banyak berdampak pada
siswa, sebab aturan ini membuat murid bisa mengenyam pendidikan di tempat
yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Namun sebenarnya, sistem ini diharapkan
menjadi solusi dari masalah pendidikan di Indonesia terutama pemerataan
distribusi guru. Selama ini, menurut pemerintah jumlah guru yang bersertifikat di
daerah sangatlah sedikit. Berbeda dengan jumlah guru di kota yang dinilai lebih
banyak diisi oleh guru bersertifikat dan berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN). Sehingga seringkali ditemukan guru dengan berstatus ASN dan

12
bersertifikat menumpuk di sebuah daerah.

2. Kurikulum

Tantangan lainnya adalah penyusunan kurikulum pendidikan.


Implementasi kurikulum yang telah dicanangkan sering mengalami kegagalan
karena kurangnya pengaturan proses dan target belajar para murid. Tidak hanya itu,
bahkan sering disebut bahwa penyusunan kurikulum kerap dilakukan tergesa-gesa
dan mendadak tanpa diimbangi dengan pelatihan kepada guru. Padahal posisi
guru sebagai eksekutor dari kurikulum sangat menentukan keberhasilan
penyelenggaraan kurikulum tersebut. Terutama dalam kondisi pandemi Covid-19
ini, pemerintah memutuskan diterapkannya kurikulum baru menyesuaikan
kegiatan belajar mengajar secara online. Sayangnya, keputusan ini juga dilakukan
dengan tergesa-gesa membuat penerapannya tidak maksimal karena minimnya
pelatihan yang diterima guru.

3. Budaya

Pendidikan di Indonesia tidak lepas dari aspek politik, sosial, agama dan
budaya. Seperti kita ketahui sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki
beragam budaya yang berbeda satu sama lain. Masalah pendidikan di Indonesia
juga salah satunya bersumber dari budaya. Hanya saja, pengaruhnya disebabkan
dari dua hal. Pertama, globalisasi atau pengaruh dari luar. Hal ini berkaitan dengan
pengaruh budaya dari luar yang tidak selaras dengan budaya Indonesia, misalnya:
gaya hidup konsumerisme, hedonisme. Kedua, budaya sekolah murid belajar yang
amat terpengaruh dengan adat istiadat, norma atau kebiasaan setempat. Seringkali
lingkungan tidak mendukung anak untuk belajar dengan nyaman bisa karena
terjadi peristiwa yang besar dan menelan korban.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem merupakan elemen, himpunan suatu unsur dan komponen fungsional


yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang dihrapkan. Pendidikan
adalah suatu strategi atau cara yang akan dipakai untuk melakukan proses belajar
mengajar. Secara umum sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara yang
akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam
dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.

Dalam mencapai tujuan dari sistem pendidikan, Sistem Pendidikan harus


memiliki komponen-komponen suatu pendidikan yang terdiri dari tujuan, peserta
didik, pendidik, alat pendidikan dan lingkungan. Di dalam sebuah interaksi
pendidikan akan melibatkan komponen seperti tujuan, peserta didik dan pendidik.
Adapun faktor-faktor seperti filsafat negara, agama, social, budaya, ekonomi,
politik dan demografi yang merupakan suprasistem dari sistem pendidikan.

Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik


melalui bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang, dengan tujuan mencerdaskan bangsa, sikap religius, memiliki pengetahuan
dan keterampilan serta bertanggung jawab. Di Indonesia sendiri, Sistem
Pendidikan masih menganut Sistem Pendidikan Nasional yang secara keseluruhan
proses, pengelolaan dan pengendalian pendidikannya diatur oleh pemerintah pusat
dan berlaku untuk semua sekolah di Indonesia hingga pelosok tanah air. Akan
tetapi tidak berlaku untuk sekolah swasta yang sistem pendidikannya dikelola
masyarakat, karena masyarakat memiliki kesempatan yang luas untuk
menyelenggarakan pendidikan, akan tetapi tetap dalam pengawasan pemerintah.

Walaupun begitu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam Sistem
Pendidikan di Indonesia, seperti kualitas dan distribusi guru/tenaga pendidik yang
tidak merata, kurikulum pendidikan yang sering mengalami kegagalan karena
kurangnya pengaturan proses dan target belajar para murid, serta budaya yang
berbeda satu sama lain.

14
3.2. Saran

Saran yang dapat kami berikan untuk Sistem Pendidikan, khususnya untuk
Sistem Pendidikan Nasional yang ada di Indonesia ini untuk lebih memerhatikan
kurikulum yang akan diterapkan untuk sekolah diseluruh Indonesia. Hal ini
dikarenakan para pelajar mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA, seolah-olah
menjadi kelinci percobaan akibat dari seringnya pergantian kurikulum di
Indonesia.

15
DAFTAR RUJUKAN

Arif, M.W. 2016. Pendidikan Sebagai Sistem. (Online).


(https://lpm.amikompurwokerto.ac.id/pendidikan-sebagai-sistem/). diakses 24
Januari 2023

Ribut, P.J. 2013. Pendidikan Sebagai Sistem. (Online).


(https://juonorp.blogspot.com/2013/09/pendidikan-sebagai-sistem.html?m=1).
diakses 24 Januari 2023

Anzwild. 2020. Pengantar Pendidikan. (Online).


(https://anzwild.blogspot.com/2021/10/pengantar-pendidikan.html). diakses 23
Januari 2023

Vanya, K.M.P. 2023. Sistem: Pengertian para ahli, karakteristik, elemen, dan
jenisnya. (Online).
(https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/02/131754769/sistem-pengertian-
para-ahli- karakteristik-elemen-dan-jenisnya). diakses 23 Januari 2023

Sinta, D. 2014. Sistem Pendidikan. (Online).


(https://sintadewi250892.wordpress.com/2014/04/27/sistem-pendidikan/). diakses
24 Januari 2023

Fauzinesia. 2012. Pengertian Suatu Pendidikan. (Online).


(http://www.fauzinesia.com/2012/06/pengertian-sistem-pendidikan.html?m=1).
diakses 24 Januari 2023

Ellyn. 2022. Pendidikan Sebagai System. Sipejar UM

Kusrini dan Andri Koniyo. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi
Akuntansi dan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta. CV Andi Offset

Undang–undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem


Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Anda mungkin juga menyukai