PURWOKERTO
2021
BAB I
PENDAHULUAN
a. Havery (2000) Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud
untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
b. John Mc Manama (2010) Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun
dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
c. Edgar F Huse dan James L. Bowdict (1977) Menurutnya sistem adalah suatu seri
atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian
rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi
keseluruhan.
1
Tohari Musnamar, Bimbingan dan Wawanwuruk Sebagai Suatu Sistem, Yogyakarta: Cendekia
Sarana Informatika, 1985,p. 38.
d. Jerry Fith Gerald (2002) Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2
M.E. Kakok Koerniantono, Pendidikan Sebagai Suatu Sistem, Jurnal Kateketik dan
Pastoral, 2019, 4(1), p. 59-70.
Sistem selain mempunyai turunan beberapa subsistem, juga berupa bagian
dari sistem pada tingkat yang lebih tinggi, disebut suprasistem. Suprasistem adalah
sistem yang mempunyai hubungan lebih luas dari sistem. Jika suatu sistem menjadi
bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar tersebut
dikenal dengan sebutan suprasistem. Sebagai contoh, jika “mobil” disebut sebagai
sebuah sistem, maka industri mobil berkedudukan sebagai suprasistem. Jika
“pendidikan tinggi” sebagai suatu sistem, maka “pendidikan nasional” merupakan
suprasistem, sedang Universitas/Institut/Politeknik/Diploma sebagai subsistem.
2. Sistem Pendidikan
Sistem Pendidikan adalah totalitas interaksi dari seperangkat unsur-
unsur pendidikan yang bekerjasama secara terpadu, dan saling melengkapi
satu sama lain menuju tercapainya tujuan pendidikan yang telah menjadi cita-
cita bersama pelakunya3. Dari paparan di atas, maka yang dimaksud dengan
sistem pendidikan adalah dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan unsur-
unsur atau elemenelemen pendidikan yang berkaitan dan berhubungan satu
sama lain serta saling mempengaruhi, dalam satu kesatuan menuju
tercapainya tujuan pendidikan.
3. Teori Sistem
Teori Sistem yaitu suatu kerangka yang terdiri dari beberapa elemen /
sub elemen / sub system yang saling berinteraksi dan berpengaruh. Konsep
system digunakan untuk menganalisis perilaku dan gejala sosial dengan
berbagai system yang lebih luas maupun dengan sub system yang tercakup di
dalamnya. Contohnya adalah interaksi antar keluarga disebut sebagai system,
anak merupakan sus system dan masyarakat merupakan supra system, selain
kaitannya secara vertikal juga dapat dilihat hubungannya secara horizontal
suatu system dengan berbagai system yang sederajat.
3
Mastuhu. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren.1994. Jakarta: INIS, p. 26
Untuk mengetahui suatu sistem atau bukan, antara lain dapat dilihat
dari karakteristiknya. Pada umumnya ciri-ciri sistem itu adalah: bertujuan,
punya batas, terbuka, tersusun dari sub sistem, adanya saling keterkaitan dan
saling tergantung, merupakan satu kebulatan yang utuh, melakukan kegiatan
transformasi, adanya mekanisme kontrol, dan memiliki kemampuan mengatur
dan menyesuaikan diri.
Murdick mengemukakan model sistem dalam bidang manajemen:1)
menentukan sesuatu, 2) membantu menganalisis sistemm, 3)menjelaskan dan
menggambarkan hubungan dan kegiatan dalam sistem,4) menggambarkan
situasi atau keadaan dalam bentuk simbol-simbol. Hiit, Black dan Porter
melihat model teori sistem dalam dua bagian model terbuka dan model
tertutup. Awad mengklasifikasikan model sistem kedalam beberapa bagian
yaitu: model skematik, model arus, model static dan, model dinamik.
Sedangkan Murdick mengelompokkan pula model sistem kedalam beberapa
bagian; menurut fungsinya, menurut struktur, menurut waktu, kaitannnya
dengan ketidakpastian, menurut umum khususnya.
Berdasarkan model-model sistem yang dikemukakan para ahli diatas,
maka dapat dikelompokkan model sistem ke dalam beberapa bagian:
- model sistem terbuka, yaitu sistem yang memungkinkan masukkan
dari komponen-komponen yang ada diluar sistem
- sistem tertutup, yaitu sistem yang tidak ada berhubungan dengan
lingkungan. Sistem tertutup biasanya bersifat statis dan kaku.
- model sistem skematik, merupakan bagan dua dimensi yang
melukiskan keterkaitan unsur-unsur dalam sistem yang terdiri dari
bentuk kotak-kotak empat persegi panjang yang dihubungkan
dengan garis secara horizontal.
- model sistem statik, merupakan pola sistem yang dirancang untuk
menggambarkan satu pasang hubungan saja dalam suatu sistem.
- model sistem arus, merupakan penggambaran sistem yang tertuju
pada arus barang, energi maupun informasi yang terikat dalam
unsur-unsur sistem dan sekaligus menggambarkan urutan
terjadinya peristiwa.
- model sistem dinamik menggambarkan sistem yang terdiri dari
masukkan, proses, program dan keluaran dengan cara mengatur ,
mengarahkan dan berperilaku sesuai dengan sistemnya sendiri
untuk mencapai tujuan.
- model sistem alternatif, merupakan penggambaran sistem dalam
bentuk kegiatan dan situasi dengan data atau meramalkan dan
dapat juga dalam bentuk memberikan jawaban terbaik dalam
memecahkan suatu masalah.
- model sistem struktur menggambarkan kegiatan dengna
karakteristik fisik benda dan menggunakan lambang-lambang
tertentu.