Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

“PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM”

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5

1. DWI NINIK SUNARTI A22122061


2. ULYA RAMADHANI A22122111
3. GINA RIZKYTA AULIA A22122112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehaditrat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Pendidikan sebagai system ini
tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
kami pada mata kuliah Pengantar Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pendidikan sebagai system bagi para pembaca dan penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Lestari M.P. Alibasyah, M.P. selaku dosen mata
kuliah pengantar Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang study yang di tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 26 September 2022

Penulis.

2
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………….…………1
A. Latar belakang masalah…………………………………………………………………………………………..……..….…1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………………………………1
C. Tujuan masalah……………………………………………………………………………………………………………….……1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………………..…2

1. Orientasi umum……………………………………………………………………………………………………………………2
2. Analisis dan pemetaan Pendidikan nasional sebagai sebuah system…………………………………….4
3. Analisis dan pemetaan sekolah sebagai sebuah system………………………………………………………..5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………..…………10

1. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………….10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan seorang manusia. Hal
ini dikarenakan dengan adanya pendidikan, seorang manusia dapat menjadi pribadi yang
terarah. Melalui pendidikan juga manusia dapat mempunyai kemampuan-kemampuan
mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Pendidikan adalah kebutuhan
pokok seorang manusia. Tanpa adanya pendidikan, seorang manusia akan menjadi pribadi
yang hilang arah tanpa tujuan hidup.
Pendidikan merupakan sebuah sistem. Sistem merupakan satu kesatuan komponen-
komponen atau unsur-unsur sebagai sumber yang memiliki hubungan fungsional yang
teratur, tidak secara acak yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu hasil ataupun
tujuan. Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang
saling berkaitan antara komponen satu dengan yang lainnya yang tentunya mempengaruhi
perkembangan peserta didik untuk menuju ke hal yang lebih baik. Setiap komponen
memiliki fungsi masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan
Pendidikan.
Di dalam kehidupan sehari hari, pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan dasar
yang melekat pada setiap masing masing individu. Pendidikan juga dipandang sebagai suatu
fungsi yang melekat pada kehidupan sehari hari kita. Fungsi pendidikan sebenarnya adalah
menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan suatu proses pendidikan dapat berjalan
dengan baik dan lancar tentunya. Mendapatkan suatu pendidikan merupakan keharusan
dan kebutuhan dalam berbangsa dan bernegara. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu
investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam
pembangunan sosial dan ekonomi.

B. Rumusan masalah
1. Orientasi umum
2. Pemetaan Pendidikan nasional sebagai sebuah system
3. Analisis dan pemetaan sekolah sebagai sebuah system

C. Tujuan masalah
1. Mendeskripsikan orientasi umum
2. Mendeskripsikan pemetaan Pendidikan nasional sebagai sebuah system
3. Mendeskripsikan dan menganalisis pemetaan sekolah sebuah system

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan sebagai sebuah system

1. Hakikat sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang memiliki arti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Bisa
dibilang sistem adalah istilah yang mempunyai makna sangat luas dan dapat dipakai sebagai
sebutan yang melekat pada sesuatu.
Sebuah perkumpulan atau organisasi bisa disebut sebagai sistem. Lalu orang-orang
menyebutnya sistem organisasi. Begitu juga dengan pendidikan sebagai sebuah sistem, pada
akhirnya orang-orang menyebutnya sistem pendidikan.

Menurut Wina Sanjaya (2012) sistem merupakan sebagai satu kesatuan komponen yang
satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara
optimal sesuai dengan tujuan. Tatang M. Amirin (dalam Tirtaraharja, 2008) menjelaskan
pengertian sistem adalah sebagai berikut:

a) Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang komplek atau terorganisir,


suatuhimpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.
b) Sistem merupakan himpuan komponen yang saling berkaitan yang Bersama-sama
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
c) Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan
dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan
rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen-komponen yang saling
berinteraksi antara satu sama lainnya, yang semuanya itu sebagai satu kesatuan yang
utuh dalam mencapai tujuan.

2. Ciri-ciri sistem
Suatu system dalam organisasi tentu memiliki ciri-ciri pokok yang harus ada pada
suatu organisasi, ada ciri-ciri dari system yakni:
1) Memiliki tujuan, dengan begitu proses kerja sistem mengarah pada tujuan.
2) Memiliki batas, yang tujuannya untuk membedakan sistem yang satu dengan system
lainnya.
3) Bersifat terbuka, karena sistem bisa dihubungkan dengan sistem yang lain
sehinggaterbentuk sistem baru yang lebih besar.
4) Terdiri dari beberapa bagian yang disebut dengan istilah komponen atau sub sistem.
5) Bagian-bagian dari suatu sistem merupakan satu kebulatan dari yang utuh dan padu
sehingga bersifat “wholiam” atau dalam bidang psikologi disebut “gestalt”.
6) Saling berhubungan dan ketergantungan, baik di dalam sistem (intern system)
ataupun antara sistem dengan lingkungannya.
7) Adanya proses kegiatan transformasi yang mengubah masukan (input) menjadi hasil
(output), sehingga sistem pada dasarnya merupakan transformator atau processor.

5
8) Dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan terjadinya
umpan balik. Oleh karenanya sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri
sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

B. Orientasi umum : teori sistem pada umumnya

1) Pendekatan Sistem
a. Batasan
Pendekatan Sistem adalah cara-cara berpikir dan bekerja yang menggunakan
konsep-konsep teori sistem yang relevan dalam memecahkan masalah.
b. Tipe – tipe
2) Filsafat Sistem
Pendekatan yang bertitik tolak konseptual/teoritis, dengan menggunakan metode kognitif
atau berpikir mencerminkan sesuatu untuk menggambarkan rancang bangunannya.
3) Manajemen Sistem
Pendekatan yang bertitik tolak pragmatis atau mencari manfaat.
4) Analisis Sistem
Pendekatan yang bertitik tolak pada optimalisasi penggunaan sumber – sumber yang
tersedia.

2. Teori Sistem

a) Karakteristik Toeri
1) Keseluruhan adalah yang utama dan bagian – bagian adalah yang kedua
2) Intregasi adalah kondisi yang saling berhubungan dalam satu sitem
3) Bagian – bagian membentuk sebuah keseluruhan yang tak dapat dipisahkan
4) Bagian – bagian memerankan peranan mereka untuk mencapai tujuan
5) Sifat bagian dan fungsinya dalam keseluruhan tingkah lakunya diatur oleh keseluruhan
terhadap hubungan – hubungan bagiannya
6) Keseluruhan adalah sebuah sistem dari energi dan berperilaku seperti suatu unsur
tunggal yang tidak kompleks
7) Segala sesuatu haruslah dimulai dari keseluruhan.

b) Karakteristik Umum Sistem


1) Cenderung ke arah entropi (keadaan terpecah belah, tidak teratur, lamban dan akhirnya
mati)
2) Hadir dalam ruang – waktu
3) Mempunyai batas – batas
4) Mempunyai lingkungan
5) Mempunyai variabel dan parameter (faktor – faktor yang mempengaruhi struktur)
6) Mempunyai subsistem
7) Mempunyai suprasistem (semua sistem, kecuali sistem yang terbesar dan beberapa
sistem tertutup)

c) Model Dasar Sistem; Model Input – Output


1) Masukan (Input) adalah sumber – sumber yang ada dalam lingkungan atau suprasistem
yang masuk dalam sebuah system

6
2) Energi atau Tenaga adalah gerak dari alat – alat kerja yang dipergunakan dalam
prosetransformasi
3) Bahan – bahan operasional adalah sumber – sumber yang dipergunakan sebagai
pelancar proses transformasi

d) Tipe – tipe Sistem


1) Sistem Alami dan Sistem Buatan
a. Sistem Alami ; peristiwa alam yang bekerja berdasarkan hukum – hukum alam
b. Sistem Buatan Manusia ; sistem yang dirancang, dilaksanakan, dan dikendalikan
manusia
c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem Tertutup ; sitem yang struktur organisasi bagian – bagiannya tidakmudah
menyesuaikan diri dengan lingkungnnya.

2) Sistem Terbuka ; sistem yang struktur bagiannya terus menyesuaikan diri dengan
masukan dari lingkungan yang berubah – ubah. Karakteristik Sistem Terbuka Yaitu:
a. Mendatangkan Energi
b. Menstransfomasikan Energi
c. Sebuah Rangkaian Peristiwa
d. Negentropi : melawan proses entropi atau proses menuju kehancuran, agar terus
tetap hidup.
e. Menekspor Hasil
f. Balikan Negatif : memperoleh informasi tentang kekurangan – kekurangan
g. Homeostatis Dinamis : mekanisme dalam diri sehingga mampu tampil maksimal
h. Diferensiasi : cenderung terbuka menuju hal yang lebih baik
i. Ekuifinalitas : mempunyai kemampuan untuk mancapai hasil yang sama dari kondisi
yang berbeda

3) Sistem Pelayanan dan Sistem Meproduksi Barang


a. Sistem Pelayanan : sistem yang menghasilkan jasa yang diperlukan oleh
pelanggannya.
b. Sistem Memproduksi Barang : memproduksi barang olahan
c. Hierargi Sistem
d. Kerangka kerja (framework)
e. Kerangka jam (clockwise)
f. Termostat (mekanisme mengontrol diri sendiri secara otomatis)
g. Sel (menunjukkan mulai adanya hidup, sehingga mampu memelihara diri sendiri)
h. Sosietal Genetik (Tanaman : ditandai oleh adanya kehidupan bersama melalui
genetik.
i. Individu Manusia
j. Animal (Ditandai oleh bertambahnya mobilitas, tingkah laku, dan kesadaran diri)
k. Organisasi Sosial
l. Sistem transendental (Mempunyai Struktur dan Hubungan yang sistematis atau
bersifat rohaniah)
m. Lingkungan dan Segmen Sistem
n. Struktur Sistem

7
o. Subsistem : Bagian dari keseluruhan sistem yang berfungsi mencapai tujuan khusus
Komponen : Satuan unsur – unsur yang membentuk satu bagian dalam subsistem
atau sistem.
p. Unsur : Bagian terkecil dari sebuah sistem yang mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap kemampuan komponen dalam melaksanakan fungsinya.
q. Suprasistem (lingkungan yang lebih besar, yang menjadi tempat berlangsungnya
operasi beberap sistem.

C.Analisis dan pemetaan nasional sebagai sebuah system

Ditinjau dari fungsinya Pendidikan Nasional adalah sistem pendidikan yang diselenggarakan
oleh suatu negara kebangsaan atau negara nasional dlam rangka mewujudkan hak menentukan
nasib sendiri atau right of self-determination bangsa dalam bidang pendidikan.Ditinjau dari
strukturnya.Pendidikan Nasional sebagai sistem merupakan keseluruhan kegiatan dari satuan-
satuan pendidikan yang direncanakan,dilaksanakan dan dikendalikan dalam rangka menunjang
tercapainnya tujuan nasional.

Peta Umum Pendidikan Nasional dalam Model Input-Output

o Masukan (Input)

Sumber-sumber dari masyarakat yang menjadi masukan sistem Pendidikan Nasional adalah :

1. Informasi

Masukan dalam bentuk informasi,mencakup :

• Informasi produk

Informasi tentang peserta didik

• Informasi operasional

Informasi tentang penduduk,tenaga kependidikan,pengetahuan/ilmu,seni,teknologi, cita-cita dan


barang-barang yang digunakan dalam pendidikan,serta penghasilan nasional dan penghasilan per
kapita.

2. Bahan-bahan

Sumber-sumber bukan manusia yang masuk dalam Sistem Pendidikan Nasional,mencakup :

• Barang-barang produksi yang digunakan dalam melaksanakan transformasi pendidikan


(misalnya; buku pelajaran,alat-alat pendidikan (peraga dan praktikum),bangunan,dan
sebagainya)

• Penghasilan nasional (APBD dan APBN pendidikan ) dan penghasilan per kapita yang
disediakan untuk membiayai pendidikan (SPP,uang BP-3,dan sebagainya).

o Transformasi

1. Komponen

Komponen-komponen yang digunakan untuk melaksanakan transformasi adalah;

• Tujuan pendidikan

8
• Organisasi pendidikan

• Masa pendidikan

• Program isi pendidikan

• Prasarana pendidikan

• Sarana dan teknologi pendidikan

• Biaya pendidikan

• Tenaga pendidikan

• Peserta didik

2. Bentuk transformasi

• Transformasi administratif/manajerial Pendidikan, yaitu kegiatan pengelolaan pendidikan


nasional oleh negara dan pemerintah (pusat dan daerah)

• Transformasi operasional teknis pendidikan,yaitu proses kegiatan pengelolaan pendidikan


oleh Kepala Sekolah/lembaga pendidikan luar sekolah.

o Hasil

1. Orang-orang yang terdidik dalam kemampuan-kemampuan;koknitif,afektif,dan psikomotor.

2. Orang-orang tersebut dapat menjadi ;

• Seorang individu yang terus belajar dan mengembangkan kemampuan-kemampuannya.

• Seorang anggota keluarga yang bahagia,seorang warga negara yang baik,dan seorang
anggota masyarakat sekitar yang baik.

• Seorang hamba Tuhan yang Baik.

D. Analisis dan pemetaan sekolah sebagai sebuah system

• Analisis dan Pemetaan Suprasistem Sekolah

Suprasistem sekolah adalah lingkungan yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan seluruh


kegiatan sekolah sebagai organisasi formal pendidikan.

 Bentuk

1) Lingkungan distal berupa lingkungan masyarakat yang tidak mempunyai pengaruh langsung
terhadap kegiatan di sekolah.

2) Lingkungan proksimal lingkungan masyarakat sekitar atau lokal yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap kegiatan di sekolah.

• Analisis dan Pemetaan Masukan Sekolah

a) Informasi

1) Informasi produk

9
Keterangan dan jumlah karakteristik calon peserta didik.

2) Informasi operasional

b) Tenaga

1) Tenaga manusia

Tenaga yang dikeluarkan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar mengikuti transformasi
pendidikan di sekolah.

2) Tenaga kependidikan

• Tenaga yang di keluarkan oleh pimpinan sekolah dalam mengelola trasformasi administratif
sekolah.

• Tenaga yang di keluarkan oleh tata usaha sekolah dalam mengelola trasformasi administratif
sekolah.

• Tenaga yag di keluakan oleh para pendidik dalam mengelola trasformasi administratif di
sekolah.

• Tenaga yang di keluarkan oleh para laboran dalam usaha membantu pelaksanaan
transformasi di sekolah.

3) Tenaga bukan manusia

Tenaga yang digunakan sebagai peralatan pendidikan dan administrasi di sekolah.

 Analisis dan Pemetaan Transformasi di Sekolah

 Komponen- komponen Sekolah

1) Organisasi sekolah

a) Struktur hubungan vertikal intern sekolah mencakup hubungan kepala sekolah guru ke peserta
didik.

b) Struktur hubungan vertikal ekstern sekolah mencakup hubungan fungsional dengan kanwil
Deprtemen Pendidikan dan Kebudayaan ke Mentri Pendidikan dan Kebudayaan

c) Stuktur hubungan horizontal intern mencakup hubungan antar guru, antar staf dan antar
murid

d) Stuktur hubungan horizontal ekstern mencakup hubungan antara sekolah dengan murid

2) Masa pendidikan

a) SD selama 6 th

b) SLTP selama 3 th

c) SMU selama 3 th

d) Perguruan tinggi S1 selama 4 th

e) S2 selama 2 th

3) Prasarana sekolah

10
a) Tanah sekolah

b) Bangunan sekolah

c) Alat transportasi

d) Jalan yang menghubungkan sekolah dengan masyarakat

4) Sarana sekolah

a) Alat-alat bantuan belajar mengajar

b) Buku

c) Alat-alat dan bahan-bahan praktikum

d) Alat-alat olahraga dan kesenian

e) Alat-alat peraga

f) Alat-alat bantu belajar

g) Kurikulum

h) Teknologi pendidikan

i) Dan sebagainya

b) Alat alat administratif

1) Perlengkapan kantor

2) Alat teknis kantor

3) Formulir-formulir

4) Peraturan-peraturan perundangan tentang sekolah

5) Dan sebagainya

4) Kurikulum

1. Jenis kurikulum

Kurikulum TK – kurikulum perguruan tinggi

5) Biaya pendidikan

A) sumber biaya

1) biaya dari pemerintah.

2) biaya dari masyarakat.

B) jenis dan biaya pendidikan

1) biaya oportunitas, yaitu biaya pengganti penghasilan yang hilang karena mangikuti pendidikan.

2) biaya langsung, yaitu uang untuk membayar upah atau belanja barang.

3) biaya tak langsung, yaitu biaya penyusutan barang karena di gunakan.

11
4) biaya pribadi, yaitu penghasilan yang hilang selama Pendidikan.

5) biaya sosial penghasilan yang hilang untuk membiayai kepentingan umum dalam bidang
pendidikan.

6) biaya moneter, yaitu uang yang di belanjakan secara langsung atau tidak.

7) biaya non moneter, yaitu kerugian yang harus dibayar peserta didik dalam melakukan
Pendidikan.

6) Tenaga kependidikan

a) Kepala tata usaha.

b) Guru .

c) Pustakawan.

d) Laboran.

7) Peserta didik

Jumlah dan karakteristik pelajar

• Proses –proses dalam transformasi

1) Transformasi administratif

a) Transformasi administratif di tingkat sekolah, yang di pimpin kepala sekolah melalui proses-
proses:

1) Perencanan operasi sekolah yang menghasilkan: Rencana Induk Sekolah, Rencana Tahunan
Sekolah, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.

2) Pengorbanisasian operasi sekolah yang menghasilkan: tatanan hubungan vertikal intern dan
ekstern dan hubungan horizontal intern dan ekstern sekolah.

3) Kepemimpinan Sekolah yang dilakukan melalui: pemberian perintah dan arhan, peningkatan
kerjasama, pemelihraan dan peningkatan disiplin.

4) Pengawasan mutu pendidikan di sekolah, yang di lakukan melalui: pemberian penyusunan


program pengajaran, observasi kelas.

5) Pengembangan operasi sekolah melalui perbaikan program pengajaran, penyediaan sarana


prasarana sekolah.

b) Kelas

1) Perencanaan program melalui mengajar.

2) Pengorganisasian kelas dengn penataan ruang kelas dan pembentukan kelompok belajar.

3) Kepemimpinan guru dengan peningkatan mutu belajar.

4) Pengawasan mutu pendidikan.

5) Pengembangan kegiatan belajar mengajar dengan melakukan perbakan program pengajaran.

) Transformasi edukatif

12
a) Pengajaran, melalui kegiatan belajar mengajar dalam bentuk:

1) Pengajaran klasikal.

2) Pengajaran individual.

b) Bimbingan penyuluhan

1) Latihan pengerjaan tugas.

2) Latihan olahraga.

3) Latihan seni.

4) Latihan kerajinan tangan.

5) Latihan studi lapangan.

6) Praktkum IPA.

c) Para pelanggan

1) Para pelanggan intern sekolah

a) Pelanggan edukatif

• Pelajar.

• Guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru pembimbing.

1) Pelanggan administratif

• Pelajar.

• Guru kelas.

• Tenaga administratif.

2) Para pelanggan ekstern sekolah

• Para pelanggan langsung

• Para pelanggan tidak langsung

13
BAB III

PENUTUP

Dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri atas

komponen-komponen atau elemen-elemen, juga unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang

mempunyai hubungan fungsional yang teratur, yang saling membantu untuk mencapai suatu

tujuan yang diharapkan. Sistem memiliki komponen-konponen yakni adanya suatu

keseluruhan (totalitas), Adanya komponen-komponen, berfungsinya komponen-komponen

secara teratur, adanya keterkaitan antara semua komponen dan adanya tujuan yang hendak

dicapai secara efektif dan efisien.

14

Anda mungkin juga menyukai