Makalah ini Disusun Untuk: Memenuhi Salah Satu Tugas Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Assalamuaalaikum Wr Wb
Alhamdulllah segala puji kita haturkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan
hidayahmya kami dapat menyusun makalah dengan judul PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang
diampu oleh Bapak Misbah Munir,M.Pd. kemudian kami ucapakan banyak
terimakasih kepada beliau karena telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat
selesai dengan tepat waktu serta kepada teman teman yang berkenan membaca
makalah ini terimakasih kami haturkan..
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami kohon sekiranya pembaca berkenan
memberi kritik dan saran pada makalah kami. Kitik dan saran positif yang
membangun sangat kami harapkan.
1.3. Tujuan
Sistem secara lughowi disandarkan pada Bahasa Latin Systema dan Bahasa Yunani
Sustema yang bermakna suatu kesatuan yang saling terkait. Sedangkan secara istilah sistem
merupakan sebuah tatanan yang memiliki fungsi masing masing dan bersifat mengikat serta
menyeluruh atau universal yang dirancang dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
bersama1. Pengertian sistem juga dikemukakan oleh para ahli.
Terdapat dua kelompok ahli yang memberikan definisi sistem dengan penekanan
kepada masing-masing pendekatan, satu kelompok menekankan definisi kepada pendekatan
prosedur atau proses sistem dan satu kelompok lainnya menekankan kepada pendekatan
komponen. Namun, kedua pendapat ini tidak bertentangan hanya cara pendekatan yang
digunakan berbeda.
Berikut adalah beberapa definisi sistem yang dikemukakan oleh para ahli yang coba
penulis paparkan dari berbagai sumber:
1. Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem
dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan
tertentu. (Mustakini, 2009:34).
2. Menurut pendapat Mulyanto yang dikemukakan tahun 2009, "secara umum sistem
diartikan sebagai kesatuan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan".
3. Menurut Moekijat yang di kutip dalam Prasojo pada tahun 2011, “Sistem adalah
setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsurunsur, atau komponen-komponen
yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga
unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang
tertentu”. Pada tahun 2012,
4. Sutabri mengungkapkan "secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu".
1
http://bpakhm.unp.ac.id/konsep-dasar-dan-pengertian-sistem/
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau
saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem memiliki beberapa elemen.
Suatu sistem dapat dilihat dari kumpulan komponen secara fisik yang saling
berinteraksi, saling berhubungan, dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya untuk
mencapai suatu tujuan, contoh sistem komputer terdiri dari komponen hardware dan
software. Jika suatu sistem dilihat dari komponen konseptual, yaitu kumpulan prosedur-
prosedur yang saling berinteraksi, saling ketergantungan, dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya untuk mencapai tujuan, contoh sistem akuntansi yang memiliki prosedur
atau langkah kerja prosedur pencatatan bukti transaksi ke buku penerimaan kas, buku
pengeluaran kas, buku pembelian, buku penjualan, buku piutang, buku utang, buku jurnal
sampai tercipta siklus akuntansi yang tertib dan terinformasikan laporan keuangan. Dua
pendekatan ini menunjukkan bahwa setiap sistem terdiri dari struktur sistem dan proses
sistem. Struktur sistem adalah komponenkomponen yang membentuk sistem tersebut,
sedangkan proses sistem adalah yang menjelaskan tata kerja setiap komponen tersebut
untuk mencapai tujuan. Jadi, di dalam suatu sistem selalu mengandung komponen-
komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem dan
melakukan suatu fungsi tertentu serta mempengaruhi proses dari sistem secara
keseluruhan. Apabila suatu komponen atau suatu subsistem tersebut tidak melakukan
fungsinya sesuai sifat dari sistem itu maka kegiatan dari sistem tersebut akan terganggu
dan tidak efektif dalam mencapai tujuannya. Subsistem menurut Norman L. Enger adalah
serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya yang berhubungan dalam suatu
sistem. Menurut Gordon B. Davis menyatakan bahwa sistem terbagi atas beberapa
subsistemsubsistem. Batasan dan penghubung di dalam suatu sistem ditelaah secara
cermat untuk menjamin bahwa hubungan antarsubsistem didefinisikan secara jelas dan
bahwa jumlah semua subsistem merupakan keseluruhan sistem.
Jogiyanto (2005 : 1) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi
antara lain sebagai berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau
elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sitem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau
tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 10
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah serangkaian data (signal input) atau maintenance input dari dalam atau
dari luar lingkungan untuk diolah dalam sistem untuk dioperasikan. Contoh di dalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi..
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
informasi yang berguna.
7. Pengolahan Sistem
Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input) dan
memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu tidak
mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari sistem
sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan
sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.
Pancasila sebagai sistem dapat diartikan bahwa pancasila merupakan suatu kumpulan
unsur unsur yang memiliki fungsi dan makna yang berbeda beda namun tetap utuh, bulat
dalam satu kesatuan, kemudian pancasila juga sebagai landasan dan pedoman kehidupan
bernegara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan didalam Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila sebagai sistem berfungsi sebagai dasar negara dan menjadi pandangan
hidup bangsa Indonesia
Pancasila sebagai sistem dijadikan sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia dan
menjadi pedoman dalam pembuatan peraturan perundang-undangan
Pancasila sebagai sistem berfungsi sebagai ideologi bangsa yang menjadi pedoman
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Pancasila sebagai sistem berfungsi sebagai penjaga keutuhan dan persatuan bangsa
Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan kerukunan
antarumat beragama, suku, dan budaya
Pancasila sebagai sistem merupakan kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki dan diyakini
kebenarannya oleh bangsa Indonesia
Pancasila sebagai sistem berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum
atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia
Hukum yang dibuat dan berlaku di negara Indonesia harus mencerminkan kesadaran
dan rasa keadilan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai sistem dan Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki perbedaan dalam
ciri khas, fungsi, dan peranannya. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang
berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya, sedangkan Pancasila sebagai sistem memiliki
peran penting sebagai dasar negara, sumber hukum, ideologi bangsa, penjaga keutuhan dan
persatuan bangsa, kristalisasi nilai-nilai bangsa, sumber dari segala sumber hukum, dan
ukuran dalam menilai
Pancasila dapat diterapkan sebagai sebuah etika sistem dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai sistem etika, Pancasila digunakan untuk mempelajari etika nasional dalam konteks
hubungan bangsa dan negara. Suatu perbuatan dikatakan baik bukan saja apabila
bertentangan dengan nilai-nilai tersebut, melainkan juga bila sejalan dan meneguhkan nilai-
nilai Pancasila. Contoh penerapan Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan sehari-hari
antara lain menjaga toleransi, menjaga kerukunan umat beragama, dan penyelenggaraan
negara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Pendidikan :
3. Politik:
4.UU:
Penerapan Pancasila sebagai suatu sistem dapat diwujudkan dalam berbagai aspek
kehidupan, seperti sistem moral, pendidikan, politik, hukum, dan kehidupan bermasyarakat.
Pancasila sebagai suatu sistem mempunyai peranan penting sebagai landasan negara, sumber
hukum, ideologi nasional, pelindung keutuhan dan persatuan bangsa, kristalisasi nilai-nilai
kebangsaan, sumber segala sumber hukum dan standar penilaian hukum. .
Didalam sebuah musyawarah pikhak yang ,minoritas dalam artian pendapatnya tidak
diterima atau kalah suara harus tetap ikut kesepakatan musyawarah mufakat yang
telah ditetapkan. Dari sini dapat kita pahami bahwa pancasila ialah sistem yang
bersifat mengikat.
Misal sila ketiga merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu perdamaian abadi bagi masyarakat karena perdamaian
tidak akan tercipta tanpa adanya persatuan.
Pada sila pertama yaitu kebebasan dalam beragama yang memiliki batas yaitu
berkeyakinan bahwa memiliki tuhan yang satu dalam artian semua warga Indonesia
wajib beragama.