Disusun oleh:
Indirwan Darwis Wibisono (20631962)
Alfia Pradita Sari (20631970)
Fany Risma Afriani (20631974)
Setya Wijayani (20631967)
Siti Umayasari (20631966)
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
a. Kesimpulan ......................................................................................................12
b. Saran ................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era sekarang ini kita hidup dalam organisasi yang terdiri dari berbagai
komponen di dalamnya, seperti sifat mereka,interaksi antar mereka, dan derajat
organisasi yang lekat didalamnya, organisasi seperti ini di anggap sebagai suatu sistem
karena kenaturalannya seperti organisme yang hidup, tersususn seperti organisasi
sosial. Oleh karena itu, kita tidak bisa memandang dan menjelaskannya dalam bagian-
bagiannya, akan tetapi bagian-bagian itu harus dijelaskan dalam arti menyeluruh.
Teori sistem dapat dikatakan teori yang relatif baru. Teori ini muncul sebagai
reaksi positif terhadap admnistrasi klasik yang terlalu menekankan pembagian tugas
dalam melaksanakan suatu progam. Suatu organisasi pada dasarnya di bentuk oleh
sekelompok mausia yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, maka munculah
teori hubungan manusia serta teori perilaku yang merupakan dasar dari teori sistem.
1
dalam suatu sistem telah kehilangan satu komponen maka sistem tersebut tidak akan
berjalan sebagaimana mestinya. Suatu sistem akan berjalan dengan baik apabila di
lakukan secara bertahap dan tetap berdasarkan tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep system?
2. Apa pengertian pendekatan system?
3. Apa saja syarat-syarat system keperawatan?
4. Bagaimana pendekatan system keperawatan?
5. Bagaimana penerapan system dalam penggunaan proses keperawatan?
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui apa itu konsep system
2. Mampu mengetahui apa itu pendekatan system
3. Mampu mengetahui apa saja syarat-syarat system keperawatan
4. Mampu mengetahui pendekatan system dalam keperawatan
5. Mampu mengetahui penerapan system dalam penggunaan proses keperawatan
2
BAB II
PEMBAHSAN
A. Pengertian Konsep Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah
suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem merupakan suatu
kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial manusia, struktur,
masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal dan lingkungan
disekitarnya.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya, negara
yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi
yang salaing berhubungan sehingga membentuk suatu negara dengan rakyat sebagai
penggeraknya. Kata “sistem” sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari,
forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dan
berbagai bidang, sehingga memiliki makna yang beragam.
Menurut Suartini Bambang, pengertian system adalah kesatuan yang terdiri dari
elemen-elemen yang berkaitan satu sama lain dalam rangka menciptakan hasil atau
tujuan tertentu, dan mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah: Input
(asupan), Process (proses), Output (keluaran), dan Feedback mechanism.
Taurani, HM mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian system adalah
Suatu kesatuan yang terdiri dari berrbagai macam fungsi yang berhubungan satu sama
lain, saling memengaruhi dan dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sistem juga memiliki ciri-ciri, diantaranya adalah: ada tujuan yang jelas, punya struktur
tertentu, dan terdiri dari satu kesatuan usaha dari satu sama lain.
Gorgon B. Davis berpendapat bahwa pengertian system adalah terdiri dari
bagian-bagian yang saling berkaitan yang saling beroperasi bersama untuk mencapai
sasaran dan tujuan juga terdiri dari berbagai subsistem dan sistem ada batasannya.
Saling terkaitan antar sub sistem = interface/jalinan dapat berupa masukan/keluaran
(materi, energi, informasi).
Sistem tersebut terdiri atas tujuan, proses dan isi. Tujuan adalah sesuatu yang
harus dilaksanakan sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses
berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai, dan Isi terdiri atas bagian yang
membentuk suatu sistem. Dalam mempelajari sistem, maka terlebih dahulu harus
3
memahami teori tentang sistem. Karena teori tentang sistem akan memudahkan dalam
memecahkan persoalan yang ada dalam sistem. Sistem tersebut terdiri dari subsistem
yang membentuk sebuah sistem yang antara satu dengan yang lainnya harus saling
mempengaruhi. Sistem merupakan suatu komponen yang didalamnya memiliki
subsistem yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas.
Komponen/elemen akan terjadi jika terdapat satu atau lebih atribut pada saat
tertentu, dan bisa punya makna berbeda pada sistem yang lain. Proses dalam sistem
terdapat hubungan feedback/ umpan balik yang menjadikan perilaku suatu elemen akan
berpengaruh terhadap elemen lainnya, baik langsung maupun tidak langsung melalui
rangkaian elemen yang ada. Umpan balik positif akan mengarahkan sistem pada pola
pertumbuhan melalui penguatan terhadap penyimpangan. Umpan balik negative akan
mengendalikan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan (adanya koreksi dari
penyimpangan).
Dengan adanya sistem cukup baik dapat mempertahankan kondisi
keseimbangan terhadap perubahan lingkungan, atau elemen-elemen yang dianggap
berpengaruh (parameter) tidak diabaikan dalam membangun sistem sehingga terbentuk
sinergi atau nilai yang jauh lebih besar dibandingkan penjumlahan biasa (Robert dan
Michael, 1991)
Karateristik Sistem
5
memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan maupun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan
harus tetap dijaga dan dipelihara karena merupakan energi dari sistem.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem.
Interface
Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk
mengalirkan sumber daya ke subsistem lainnya.
Input
Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat
berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
Output
Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi
input untuk subsistem yang lain.
Pengolah Sistem (process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan.
6
1) Ciri-ciri suatu pendekatan:
Mampu memelihara organisasi dari pengaruh luar dan dalam
yang mengganggu organisasi
Organisasi tidak formal atau sistem komunikasi yang tidak resmi
dapat memberikan perubahan dalam struktur formal organisasi
2) Fungsi Suatu Sistem:
Untuk Mengubah informasi atau tenaga kedalam hasil yang
direncanakan utk digunakan dalam/luar atau keduanya dari suatu
system
Digunakan dalam suatu fenomena rumit untuk memudahkan
pengertian pola hubungan dimensi yang berbeda dan tingkatan
dalam struktur
3) Langkah-Langkah Pendekatan Sistem:
Mendefiniskan masalah
Pengumpulan data untuk memperjelas masalah
Identifikasi alternatif solusi
Evaluasi alternatif
Pemilihan alternatif terbaik
Implementasi solusi dan tindak lanjut untuk menjamin solusi
yang dipilih benar-benar efektif
4) Keuntungan menggunakan Pendekatan Sistem:
Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan
kebutuhan
Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai
keluaran sehingga dapat dihindari pelaksanaan kegiatan yang
tidak diperlukan
Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur
secara lebih tepat dan objektif
Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan
program
10
langsung pada etiologi atau diagnose pendukung dari diagnose
keperawatan.
4. Tahap implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana
setelah dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal,
intelektual, dan tekhnikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan
efisien pada situasi yang tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi
dan didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan.
5. Tahap evaluasi
Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas
data, teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta
ketetapan intervensi keperawatan. Akhirnya, penggunaan proses
keperawatan secara tepat pada praktek keperawatan akan memberi
keuntungan pada klien dan perawat. Kualitas asuhan keperawatan
diharapkan dapat ditingkatkan. Perawat dapat mendemonstrasikan
tangguang jawab dan tangguang gugatnya yang merupakan salah satu
ciri profesi dan yang amat penting adalah menjamin efisiensi dan
efektifitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
6. Tahap dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan proses
keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, dokumentasi
masalah, perencanaan, tindakan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengertian yang paling umum sebuah sistem adalah suatu kelompok
elemen-elemen yang saling berhubungan secara interdependen (saling ketergantungan)
dan konstan dalam suatu wilayah tertentu guna mencapai tujuan yang sama. Elemen-
elemen tersebut berupa tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme
pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Sistem memiliki sasaran yang berbeda
untuk setiap kasus yang terjadi, secara umum dalam keperawatan terdapat sistem
terbuka dan tertutup.
Pendekatan sistem Keperawatan dapat diartikan sebagai suatu cara berpikir
perawat dengan menggunakan konsep sistematik dan sistemik (menyeluruh). Dalam
sistem pelayanan kesehatan dapat mencangkup pelayanan dokter, keperawatan, dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dapat diuraikan diatas, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut:
Bisa menambah wawasan sebagai referensi ilmu pengetahuan mengenai konsep
system dam pendekatan system
Dapat menambah referensi dan juga ilmu pengetahuan serta wawasan dalam
ilmu pengetahuan falsafah dan teori keperawatan
12
DAFTAR PUSTAKA
13