Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP SISTEM DAN PENDEKATAN SISTEM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Falsafah dan Teori Keperawatan

Disusun oleh:
Indirwan Darwis Wibisono (20631962)
Alfia Pradita Sari (20631970)
Fany Risma Afriani (20631974)
Setya Wijayani (20631967)
Siti Umayasari (20631966)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA PPOHOROGO

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep
Sistem dan Pendekatan Sistem dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu Sholihatul Maghfirah, S. Kep. Ns., M. Kep selaku Dosen
mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ponorogo, 26 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

a. Latar Belakang ...................................................................................................1


b. Rumusan Masalah ..............................................................................................2
c. Tujuan ................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................................3

a. Pengertian Konsep Sistem .................................................................................3


b. Pengertian Pendekatan Sistem ..........................................................................4
c. Syarat-Syarat Sistem Keperawatan ....................................................................4
d. Pendekatan Sistem Keperawatan .......................................................................6
e. Penerapan Sistem dalam Penggunaan Proses Keperawatan ..............................7

BAB III : PENUTUP .......................................................................................................12

a. Kesimpulan ......................................................................................................12
b. Saran ................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era sekarang ini kita hidup dalam organisasi yang terdiri dari berbagai
komponen di dalamnya, seperti sifat mereka,interaksi antar mereka, dan derajat
organisasi yang lekat didalamnya, organisasi seperti ini di anggap sebagai suatu sistem
karena kenaturalannya seperti organisme yang hidup, tersususn seperti organisasi
sosial. Oleh karena itu, kita tidak bisa memandang dan menjelaskannya dalam bagian-
bagiannya, akan tetapi bagian-bagian itu harus dijelaskan dalam arti menyeluruh.
Teori sistem dapat dikatakan teori yang relatif baru. Teori ini muncul sebagai
reaksi positif terhadap admnistrasi klasik yang terlalu menekankan pembagian tugas
dalam melaksanakan suatu progam. Suatu organisasi pada dasarnya di bentuk oleh
sekelompok mausia yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, maka munculah
teori hubungan manusia serta teori perilaku yang merupakan dasar dari teori sistem.

Dalam keperawatan, teori sistem merupakan suatu kesatuan yang harus di


pelajari oleh seorang perawat sehingga dapat diterapkan dalam proses pelayanan
kesehatan pada masyarakat. Dalam sistem ada beberapa subsistem yang saling
mendukung. Dalam hal ini perawat harus mengetahui apa keluhan atau masalah yang
dialami pasien di dalam kehidupan masyarakat, di sini seorang perawat harus tahu
bagaimana mempelajari masalah yang timbul dalam kehidupan masyarakat karena
persepsi setiap orang dalam menanggapi suatu masalah yang terjadi berbeda. Proses
tindakan yang akan di lakukan perawat untuk mengubah masukan yang telah muncul
dalam kehidupan masyarakat, perawat harus mengubah cara pikir dari masyarakat
terhadap berbagai masukan yang muncul. Setelah memberikan pelayanan kesehatan
perawat melihat dan memahami bagaimana cara dari anggota masyarakat dalam
menerima pelayanan kesehatan serta dampak atau apa akibat yang timbul dalam
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang di berikan. Pasien akan memberikan
Umpan balik terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan perawat, dan pasien akan
bertanya atau memberikan kritik tentang suatu masalah yang di hadapi.

Disamping itu juga, perawat harus mengetahui bagaimana lingkungan


kediaman dari pasien tersebut sehingga memudahkan perawat mengetahui apa
sebernarnya yang dialami pasien sampai menyebabkan penyakit. Perlu di ketahui jika

1
dalam suatu sistem telah kehilangan satu komponen maka sistem tersebut tidak akan
berjalan sebagaimana mestinya. Suatu sistem akan berjalan dengan baik apabila di
lakukan secara bertahap dan tetap berdasarkan tujuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep system?
2. Apa pengertian pendekatan system?
3. Apa saja syarat-syarat system keperawatan?
4. Bagaimana pendekatan system keperawatan?
5. Bagaimana penerapan system dalam penggunaan proses keperawatan?

C. Tujuan
1. Mampu mengetahui apa itu konsep system
2. Mampu mengetahui apa itu pendekatan system
3. Mampu mengetahui apa saja syarat-syarat system keperawatan
4. Mampu mengetahui pendekatan system dalam keperawatan
5. Mampu mengetahui penerapan system dalam penggunaan proses keperawatan

2
BAB II
PEMBAHSAN
A. Pengertian Konsep Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah
suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem merupakan suatu
kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial manusia, struktur,
masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal dan lingkungan
disekitarnya.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya, negara
yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi
yang salaing berhubungan sehingga membentuk suatu negara dengan rakyat sebagai
penggeraknya. Kata “sistem” sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari,
forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dan
berbagai bidang, sehingga memiliki makna yang beragam.
Menurut Suartini Bambang, pengertian system adalah kesatuan yang terdiri dari
elemen-elemen yang berkaitan satu sama lain dalam rangka menciptakan hasil atau
tujuan tertentu, dan mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah: Input
(asupan), Process (proses), Output (keluaran), dan Feedback mechanism.
Taurani, HM mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian system adalah
Suatu kesatuan yang terdiri dari berrbagai macam fungsi yang berhubungan satu sama
lain, saling memengaruhi dan dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sistem juga memiliki ciri-ciri, diantaranya adalah: ada tujuan yang jelas, punya struktur
tertentu, dan terdiri dari satu kesatuan usaha dari satu sama lain.
Gorgon B. Davis berpendapat bahwa pengertian system adalah terdiri dari
bagian-bagian yang saling berkaitan yang saling beroperasi bersama untuk mencapai
sasaran dan tujuan juga terdiri dari berbagai subsistem dan sistem ada batasannya.
Saling terkaitan antar sub sistem = interface/jalinan dapat berupa masukan/keluaran
(materi, energi, informasi).
Sistem tersebut terdiri atas tujuan, proses dan isi. Tujuan adalah sesuatu yang
harus dilaksanakan sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses
berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai, dan Isi terdiri atas bagian yang
membentuk suatu sistem. Dalam mempelajari sistem, maka terlebih dahulu harus
3
memahami teori tentang sistem. Karena teori tentang sistem akan memudahkan dalam
memecahkan persoalan yang ada dalam sistem. Sistem tersebut terdiri dari subsistem
yang membentuk sebuah sistem yang antara satu dengan yang lainnya harus saling
mempengaruhi. Sistem merupakan suatu komponen yang didalamnya memiliki
subsistem yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas.
Komponen/elemen akan terjadi jika terdapat satu atau lebih atribut pada saat
tertentu, dan bisa punya makna berbeda pada sistem yang lain. Proses dalam sistem
terdapat hubungan feedback/ umpan balik yang menjadikan perilaku suatu elemen akan
berpengaruh terhadap elemen lainnya, baik langsung maupun tidak langsung melalui
rangkaian elemen yang ada. Umpan balik positif akan mengarahkan sistem pada pola
pertumbuhan melalui penguatan terhadap penyimpangan. Umpan balik negative akan
mengendalikan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan (adanya koreksi dari
penyimpangan).
Dengan adanya sistem cukup baik dapat mempertahankan kondisi
keseimbangan terhadap perubahan lingkungan, atau elemen-elemen yang dianggap
berpengaruh (parameter) tidak diabaikan dalam membangun sistem sehingga terbentuk
sinergi atau nilai yang jauh lebih besar dibandingkan penjumlahan biasa (Robert dan
Michael, 1991)

B. Pengertian Pendekatan Sistem


L. James Harvey mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian pendekatan
system adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam merancang suatu
rangkaian komponen-komponen yang berhubungan sehingga dapat berfungsi sebagai
satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berpikir secara pendekatan sistem
bertujuan untuk mendidik para pengambil keputusan untuk berpikir dengan cara yang
teratur dan menyeluruh, lebih sekedar menyusun formula, atau bermain angka.
Pendekatan system merupakan pendekatan terpadu yang memandang suatu
persoalan sebagai suatu sistem, dimana sifat masalahnya kompleks dan mungkin pula
bersifat antar disiplin. Maksud pendekatan sistem dalam bidang manajemen adalah
untuk mengembangkan dan mengelola sistem operasi dan mendesain sistem informasi
dalam proses pengambilan keputusan (Decision Making)
Pendekatan system dalam keperawatan dapat membantu perawat untuk menjadi
acuan bahwa tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia, keperawatan
dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat manusia. Tingkah laku dalam
4
keperawatan meliputi rasa simpati, empati, menghargai orang lain, tenggang rasa.
Keperawatan menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut manusia.
Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yang memiliki
kebutuhan yang unik.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan Kesehatan
keperawatan adalah salah satu bentuk “pelayanan profesional sebagai integral dari
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual
secara komprehensif diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun
sakit, mencakup siklus hidup manusia”.

C. Syarat-Syarat Sistem Keperawatan


Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh suatu system, yaitu:
 Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.
 Elemen system harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
 Adanya hubungan diantara elemen system.
 Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting
daripada elemen system.

Karateristik Sistem

Suatu system mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-


komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar system
(environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output),
pengolah (process), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal). Di bawah ini
merupakan penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut:

 Komponen Sistem (components)


Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat- sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
 Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

5
memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
 Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan maupun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan
harus tetap dijaga dan dipelihara karena merupakan energi dari sistem.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem.
 Interface
Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk
mengalirkan sumber daya ke subsistem lainnya.
 Input
Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat
berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
 Output
Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi
input untuk subsistem yang lain.
 Pengolah Sistem (process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
 Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan.

D. Pendekatan Sistem Keperawatan


Sistem Keperawatan merupakan suatu set objek (unsur) dalam interaksi untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem Pendekatan merupakan alat penting dalam
perencanaan dan pengontrolan fungsi manajemen.

6
1) Ciri-ciri suatu pendekatan:
 Mampu memelihara organisasi dari pengaruh luar dan dalam
yang mengganggu organisasi
 Organisasi tidak formal atau sistem komunikasi yang tidak resmi
dapat memberikan perubahan dalam struktur formal organisasi
2) Fungsi Suatu Sistem:
 Untuk Mengubah informasi atau tenaga kedalam hasil yang
direncanakan utk digunakan dalam/luar atau keduanya dari suatu
system
 Digunakan dalam suatu fenomena rumit untuk memudahkan
pengertian pola hubungan dimensi yang berbeda dan tingkatan
dalam struktur
3) Langkah-Langkah Pendekatan Sistem:
 Mendefiniskan masalah
 Pengumpulan data untuk memperjelas masalah
 Identifikasi alternatif solusi
 Evaluasi alternatif
 Pemilihan alternatif terbaik
 Implementasi solusi dan tindak lanjut untuk menjamin solusi
yang dipilih benar-benar efektif
4) Keuntungan menggunakan Pendekatan Sistem:
 Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan
kebutuhan
 Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai
keluaran sehingga dapat dihindari pelaksanaan kegiatan yang
tidak diperlukan
 Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur
secara lebih tepat dan objektif
 Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan
program

E. Penerapan Sistem dalam Penggunaan Proses Keperawatan


Penerapan system dalam penggunaan proses keperawatan meliputi beberapa
tahapan, yaitu:
7
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
manganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan
perawatan seorang pasien. Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan
suatu gambaran yang terus mengenai diagnosa pasien, yang
memungkinkan tim perawat merencanakan asuhan keperawatan kepada
pasien secara perorangan.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah
sakit, selama klien dirawat secara terus-menerus serta
pengkajian dapat dilakukan ulang untuk menambah dan
melengkapi data yang telah ada. Berdasarkan sumber data, data
pengkajian dibedakan atas data primer dan data sekunder:
 Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
dari klien bagaimanapun kondisi klien.
 Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari
pasien seperti dari perawat, dokter, ahli gizi, ahli
fisiotheraphy, keluarga atau kerabat klien, catatan
keperawatan serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya.

Beberapa cara pengumpulan data:


 Wawancara, yaitu melalui komunikasi untuk
mendapatkan respon dari pasien dengan tatap muka.
 Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara
visual atau secara langsung kepada pasien.
 Konsultasi, yaitu dengan melakukan konsultasi kepada
yang ahli spesialis bagian yang mengalami gangguan.
 Melalui pemeriksaan seperti inspeksi (melihat), palpasi
(meraba), perkusi (mengetuk), auskultasi serta
pemeriksaan fisik lainnya, seperti pengukuran EKG.
b. Pengelompokan data
Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data
terkumpul dikelompokkan, data dapat dibagi atas data dasar dan
data khusus.
8
 Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data
psikologis, data social, data spiritual dan data tentang
tumbuhkembang klien.
 Data khusus adalah data yang bersipat khusus. Misalnya
laporan intake dan output cairan selama operasi, hasil
pemeriksaan hematology, pemeriksaan roentgen dan
sebagainya.

Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi


atas data objektif dan data subjektif:
 Data objektif adalah data yang diperoleh perawat
berdasarkan hasil pemeriksaan atau observasi secara
langsung.
 Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan
keluhan atau perkataan klien atau keluarganya.

c. Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan


Tahapan terakhir dari pengkajian adalah mengumpulkan data
untuk menentukan diagnosa keperawatan. Proses diagnose
keperawatan adalah menghubungkan data yang diperoleh
dengan konsep teori, prinsip asuhan keperawatan yang relevan
dengan kondisi pasien. Analisa data dilakukan melalui
pengesahan data, pengelompokkan data, membandingkan data,
menentukan ketimpangan / kesenjangan serta membuat
kesimpulan tentang kesenjangan masalah yang ada.
2. Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan
status/masalah/kesehatan aktual/potensial. Diagnosa keperawatan
berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia, berdasarkan pada
kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow, memperlihatkan respon
individu / klien terhadap penyakit dan kondisi yang dialaminya.
Tujuannya adalah mengidentifikasi:
a. Adanya masalah actual berdasarkan respon klien terhadap
masalah / penyakit.
9
b. Faktor-faktor berkontraksi / penyebab adanya masalah.
c. Kemampuan klien mencegah / menghilangkan masalah.
3. Tahap Perencanaan
Setelah merumuskan daignosa keperawatan maka perlu dibuat
perencanaan intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan
perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah
masalah keperawatan klien. Tahap perencanaan keperawatan adalah:
a. Proses penentuan prioritas
Proses ini dimulai dengan membuat prioritas daignosa
keperawatan, urutan prioritas diagnose keperawatan
menunjukkan masalah tersebut menjadi prioritas untuk
dilakukan intervensi keperawatan. Meskipun demikian tidak
berarti bahwa satu daignosa harus dipecahkan dahulu secara total
baru mengerjakan daignosa berikutnya. Biasanya beberapa
daignosa keperawatan dapat diatasi secara bersamaan.
b. Penetapan sasaran dan tujuan
Pada proses ini dilakukan setelah penetapan urutan prioritas
diagnose keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan
dalam mengurangi atau mengatasi masalah sesuai dengan
diagnose keperawatan. Sedangkan tujuan menggambarkan
penampilan, hasil atau perilaku klien yang berhubungan dengan
sasaran. Perencanaan tujuan bermanfaat dalam merancang,
mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan keperawatan
kepada klien.
c. Penentuan kriteria evaluasi
Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi
penampialan klien. Misalnya klien dapat menyebutkan empat
komplikasi diabetes millitus. Kriteria diperlukan apabiala tujuan
belum spesifik dan tidak dapat diukur.
d. Rencana intervensi
Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat
memutuskan srategi dan intervensi keperawatan yang akan
dilakukan. Strategi dan tindakan yang dilakukan diarahkan

10
langsung pada etiologi atau diagnose pendukung dari diagnose
keperawatan.
4. Tahap implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana
setelah dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal,
intelektual, dan tekhnikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan
efisien pada situasi yang tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi
dan didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan.
5. Tahap evaluasi
Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas
data, teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta
ketetapan intervensi keperawatan. Akhirnya, penggunaan proses
keperawatan secara tepat pada praktek keperawatan akan memberi
keuntungan pada klien dan perawat. Kualitas asuhan keperawatan
diharapkan dapat ditingkatkan. Perawat dapat mendemonstrasikan
tangguang jawab dan tangguang gugatnya yang merupakan salah satu
ciri profesi dan yang amat penting adalah menjamin efisiensi dan
efektifitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
6. Tahap dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan proses
keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, dokumentasi
masalah, perencanaan, tindakan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pengertian yang paling umum sebuah sistem adalah suatu kelompok
elemen-elemen yang saling berhubungan secara interdependen (saling ketergantungan)
dan konstan dalam suatu wilayah tertentu guna mencapai tujuan yang sama. Elemen-
elemen tersebut berupa tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme
pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Sistem memiliki sasaran yang berbeda
untuk setiap kasus yang terjadi, secara umum dalam keperawatan terdapat sistem
terbuka dan tertutup.
Pendekatan sistem Keperawatan dapat diartikan sebagai suatu cara berpikir
perawat dengan menggunakan konsep sistematik dan sistemik (menyeluruh). Dalam
sistem pelayanan kesehatan dapat mencangkup pelayanan dokter, keperawatan, dan
pelayanan kesehatan masyarakat.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dapat diuraikan diatas, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut:
 Bisa menambah wawasan sebagai referensi ilmu pengetahuan mengenai konsep
system dam pendekatan system
 Dapat menambah referensi dan juga ilmu pengetahuan serta wawasan dalam
ilmu pengetahuan falsafah dan teori keperawatan

12
DAFTAR PUSTAKA

Gaffar S.kp, La Ode Jumadi. Pengantar Keperawatan Profesional. 1999. Jakarta:


EGC. [Diakses pada tanggal 24 Maret 2021]. Tersedia pada:
(http://hartinainagemina.blogspot.com/2012/05/pendekatan-konsep-sistem-dalam-
proses.html?m=1)
Margareth, Hana.. prinsip-prinsip pendekatan secara holistic dalam konteks
keperawatan2. 2011. [Diakses pada tanggal 25 Maret 2021]. Tersedia pada:
https://www.idmedis.com/2015/11/pendekatan-system-dalam-
pelayanan.html?m=1
M. Kroenke, David. Management Information System 2nd Edition. 1992. [Diakses
pada tanggal 25 Maret 2021]. Tersedia pada :
https://www.google.com/amp/s/sritiyani.wordpress.com/2016/11/04/konsep-
sistem-dalam-keperawatan/amp/
Ariyanto, Heri. Konsep Sistem dalam Keperawatan. 2020. [Diakses pada tanggal
25 Maret 2021]. Tersedia pada:
https://www.academia.edu/41887893/Konsep_sistem_dalam_keperawatan

13

Anda mungkin juga menyukai