Anda di halaman 1dari 31

TUGAS FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

“Konsep Sistem dan Pendekatan Sistem”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

DINDA YUNISEL (1911311032)

FAJAR AUDIO (1911313028)

FERAWATI (1911311050)

GINA FAYZAH ZEIN (1911311005)

NUR AFNI EKA FITRI (1911312059)

SILVIA AZNI (1911311026)

SUCI FAISAL (1911312041)

SUKMA DWI R (1911312014)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2019/2020
Kata Pengantar

Pertama-tama, penulis ucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan


Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kiranya tak akan selesai tanpa bantuan
dari beberapa pihak yang terus mendorong penulis untuk menyelesaikannya.

Terima kasih penulis haturkan kepada dosen pembimbing yang senantiasa


membimbing penulis di dalam kelas dan penyusunan makalah ini. Tanpa adanya
bimbingan dari beliau, penulis kiranya tidak akan mampu menyelesaikan makalah
ini. Tak lupa, penulis juga ucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah
berkontribusi dan membantu penyelesaian makalah ini. Berbagai bantuan dari
kalian membantu penyelesaian makalah ini.

Penyusunan makalah yang berjudul Konsep Sistem dan Pendekatan


Sistem memang tidaklah mudah. Sebab,bilamana ada beberapa kesalahan yang
terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf.
Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan.

Besar harapan penulis, di kemudian hari, makalah ini bisa menjadi patokan
atau tolak ukur pembuatan makalah selanjutnya. Adapun, penulis juga berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya ataupun penelitian
selanjutnya.

Padang, 24 November 2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………..…………. 1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………..….………. 3
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………….………. 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem ………………………………………………………….. 4
2.2 Komponen Sistem Secara Umum ………………………………………….. 6
2.3 Komponen Sistem dalam Keperawatan ……………………………………. 8
2.4 Tipe Sistem ………………………………………………………………… 10
2.5 Pendekatan Sistem Dalam Pelayanan Kesehatan …………………………. 12

2.6 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan …………………………………….. 14

2.7 Penerapan Sistem dalam Keperawatan ……………………………………. 15

2.8 Hubungan Sistem dengan Subsistem dan Supra Sistem ……………………19

2.9 Pengaruh Sistem pada Pelayanan Kesehatan


Ditinjau dari Perspektif Sistem ………………………………………….. ..21

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………. 22

3.2 Saran ……………………………………………………………………… 22

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman


sekarang berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai
penyedia perawatan kesehatan terdidik dengan baik.

Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan


keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit
pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang selama 24 jam
harus berada di sisi pasien adalah tenaga perawat. Namun sangat disayangkan
bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Keadaan ini bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan
yang kita miliki, tetapi terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan
profesional yang dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini.

Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah


dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang
digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien,
merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi
mutu serta hasil asuhan keperawatan.

Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai


suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen
atau unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi, saling tergantung
dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir tentang
fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah
atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah karena berbagai faktor).

1
1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan sistem?

2.Apa yang dimaksud dengan komponen sistem secara umum?

3.Jelaskan maksud dari komponen sistem dalam keperawatan?

4.Sebutkan apa saja tipe sistem?

5.Jelaskan maksud dari pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan?

6.Bagaimana lingkup sistem pelayanan kesehatan?

7.Jelaskan tentang penerapan sistem dalam keperawatan?

8.Apa hubungan sistem dengan subsistem dan suprasistem?

9.Bagaimana pengaruh sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari perspektif


sistem?

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui konsep system dan penerapan system dalam dunia


keperawatan.

2.Untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan sistem

3.Untuk mengetahui komponen sistem secara umum

4.Untuk mengetahui komponen sistem dalam keperawatan

5.Untuk mengetahui tipe sistem

6.Untuk mengetahui pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan

7.Untuk mengetahui lingkup sistem pelayanan kesehatan

8.Untuk mengetahui tentang penerapan sistem dalam keperawatan

9.Untuk mengetahui hubungan sistem dengan subsistem dan suprasistem

2
10.Untuk mengetahui pengaruh sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari
perspektif sistem

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan konsep system dalam dunia


keperawatan

2. Mahasiswa dapat mengetahui hal yang berkaitan dengan sistem

3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen sistem secara umum

4. Mahasiswa dapat mengetahui komponen sistem dalam keperawatan

5. Mahasiswa dapat mengetahui tipe sistem

6. Mahasiswa dapat mengetahui pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan

7. Mahasiswa dapat mengetahui lingkup sistem pelayanan kesehatan

8. Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan sistem dalam keperawatan

9.Mahasiswa dapat mengetahui hubungan sistem dengan subsistem dan


suprasistem

10.Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh sistem pelayanan kesehatan ditinjau


dari perspektif sistem

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem

Kata sistem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan sistem


yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis berarti
seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan. Kata sistem berasal dari bahasa latin (syst dan ema) dan
bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set
kesatuan yang berinteraksi, ketika suatu model metematika sering kali dapat
dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan


yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya,
negara yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang salaing berhubungan sehingga membentuk suatu negara
dengan rakyat sebagai penggeraknya. Kata “sistem” sering digunakan baik dalam
percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini
digunakan untuk banyak hal dan berbagai bidang, sehingga memiliki makna yang
beragam.

Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat
yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian
yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi untuk mencapai hasil
yang diharapkan. Dengan demikian, keperawatan dapat diartiakan sebagai suatu
keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.

4
Sistem merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan
keseluruhan aspek sosial manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta
perubahan hubungan internal dan lingkungan disekitarnya. Sistem tersebut terdiri
atas tujuan, proses dan isi. Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan
sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses berfungsi dalam
memenuhi tujuan yang hendak dicapai, dan Isi terdiri atas bagian yang
membentuk suatu sistem.

Adapun beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai


berikut :

a) L. James Havery.

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang


suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya
dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

b) John Mc Manama.

Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari


fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan
efesien.

c) C.W. Churchman.

5
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang
dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

d) J.C. Hinggins.

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling


berhubungan.

e) Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang


saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan
saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan

f) Jerry FithGerald

Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur


yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.2 Komponen Sistem Secara Umum

Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,


yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari system. Setiap system tidak peduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi,

6
dapat dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak
berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak
akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan
sendirinya tujuan system tersebut tidak tercapai.

Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik dan
lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Input.

Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk


berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Maka masukan dapat
berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.

2. Proses.

7
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu
masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana
contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah
berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.

3. Output.

Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem
pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas,
efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga
pasien sembuh dan sehat optimal.

4. Dampak.

Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi relatif
lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi
angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.

5. Umpan Balik.

Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan


dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas
tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.

8
6. Lingkungan.

Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem, tetapi dapat


mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau
situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi diluar pelayanan
kesehatan

2.3 Komponen Sistem dalam Keperawatan

Sebagaisuatusistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen,


berikut :

1. Masukan

Masukan dalam proses keperawatanadalah data atauinformasi yang berasal


dari pengkajian klien(misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan
dan fungsi fisiologis klien).

2. Hasil.

Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses
keperawatan adalah dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap
stabil sebagai hasil asuhan keperawatan.

3. Umpan balik.

Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang


bagaimana sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil
menggambarkan respons klien terhadap intervensi keperawatan.

9
4. Isi.

Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu,
penggunaan proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tentang
pelayanan keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.

Adapun komponen-komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Manusia

Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang


mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia dipandang secara
menyeluruh dan holistik mempunyai siklus kehidupan meliputi tumbuh
kembang, memberi keturunan, memiliki kemampuan untuk mengatasi
perubahan dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak
lahir maupun yang didapat bersifat biologis, psikologis dan sosial.

Manusia selalu mencoba memenuhi kebutuhannya melalui serangkaian


peristiwa yang mencakup belajar, menggali, serta menggunakan sumber-sumber
yang diperlukan berdasarkan potensi dan keterbatasannya.

2. Lingkungan

Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, lingkungan meliputi


lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan merupakan tempat dimana
manusia berada, yang selalu mempengaruhi dan dipengaruhi manusia sepanjang
hidupnya.

Setiap lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan memberikan


dampak yang berbeda pada setiap manusia, dalam menanggapi dampak
lingkungan ini, manusia selalu berespon untuk mengadakan adaptasi agar
keseimbangan dirinya tetap terjaga. Adaptasi dapat bersifat positif, dapat pula

10
negatif (apabila manusia beradaptasi secara negatif pada pengaruh lingkungan
maka akan menimbulkan masalah.

Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat


mempengaruhi kesehatan, lingkungan ini dapat berupa kondisi sosial budaya,
lingkungan geografis yang ada di masyarakat yang berada di luar institusi
kesehatan.

3. Kesehatan

Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa definisi


tentang sehat adalah :

a. WHO (1947) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat.

b. Parson (1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara optimal untuk


eran dan tugasnya secara efektif.

c. Dubois (1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu secara
aktif dan terus menerus beradaptasi dengan lingkungannya.

Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus berubah sebagai
interaksi antara individu dengan perubahan lingkungan baik internal maupun
eksternal.

4. Keperawatan

Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia, keperawatan


dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat manusia. Tingkah laku

11
dalam keperawatan meliputi rasa simpati, empati, menghargai orang lain,
tenggang rasa. Keperawatan menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut
manusia. Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yang
memiliki kebutuhan yang unik.

Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan


keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan profesional sebagai integral dari
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual
secara komprehensif diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat
maupun sakit, mencakup siklus hidup manusia.

2.4 Tipe Sistem

Ada dua jenis sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.Sistem
terbuka, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses
keperawatan, interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dan
lingkungan. Sistem tertutup, seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak
berhubungan dengan lingkungan. Layaknya semua sistem, proses keperawatan
mempunyai tujuan khusus.

Tujuan proses keperawatan adalah untuk mengatur dan menyampaikan


pendekatan individual kepada asuhan keperawatan.

Perbedaan antara sistem terbuka dan sistem tertutup, antara lain :

1. Type Sistem Terbuka.

a. Terjadi proses interaksi.

b. Terdapat masukan dari lingkungan.

c. Terdapat proses transformasi

d. Keluaran (hasil) dikembalikan ke lingkungan.

12
e. Bersifat dinamis.

f. Terdapat proses terus menerus dalam mengadakan penyesuaian.

g. Hasil yang dicapai sesuai dengan kebutuhan.

h. Mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan & dipengaruhi oleh

perubahan lingkungan.

i. Masukan terus berubah dengan akibat proses terus berubah.

j. Menggunakan umpan balik.

2. Type Sistem Tertutup.

a. Tidak dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan.

b. Tak ada masukan dari dan ke lingkungan.

c. Proses tidak mengadakan penyesuaian.

d. Tak ada alur umpan balik.

e. Tak ada adaptasi terhadap lingkungan.

2.5 Pendekatan Sistem Dalam Pelayanan Kesehatan

Yang di maksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang


diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok,

13
ataupun masyarakat. Demikian pengertian pelayanan kesehatan menurut Lovey
dan Loomba. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan suatu kesatuan
dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna
mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu


tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai
perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45. Demikian
yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam negara kita
ini.

Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus


memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu:

1. Health Promotion. (Promosi Kesehatan)

Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam


memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan
untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak
terjadi gangguan kesehatan.

2. Specific Protection (Perlindungan Khusus).

Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari


bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk
perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang
masuk dalam tingkat perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG

14
(Bacillus Calmette Guerin) untuk mencegah TB (Tuberculosis), DPT (Difteri
Pertusis Tetanus),Hepatitis, campak, dan lain-lain.

3. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan


segera).

Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat dimulainya


atau timbulnya gejala dari suatu penyakit.

4. Disability Limitation (Pembatasan Cacat)

Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau


masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.

5. Rehabilitation (Rehabilitasi)

Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.

Pendekatan sistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin
banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa
tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara
satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

15
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari


masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,
misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,


keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan
daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai
aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah
toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan
keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau
dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan
menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan
dana.

2.6 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan

16
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter,
pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan
subsistem dari pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut
memiliki tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat
diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta.

Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu primary health care,
(pelayanan kesehatan tingkat pertama), secondary health care (pelayanan
kesehatan tingkat kedua), dan tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat
ketiga). Ketiga bentuk pelayanan kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar yang
dilakukan di puskesmas dan pelayanan rujukan yang dilakukan di rumah sakit.

1. Primary Health Care ( Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama )

Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat


yang memilki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat, tetapi ingin
mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga
sifat pelayanan kesehatan adalah kesehatan dasar.

2. Secundary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)

Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di
pelayanan kesehatan utama.

3. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)

Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana


tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat
pertama dan kedua.

17
2.7 Penerapan Sistem dalam Keperawatan

Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan meliputi beberapa


tahapan, yaitu:

1. Tahap pengkajian

Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan


manganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan
seorang pasien.

Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambaran yang terus


mengenai kesehatan pasien, yang memungkinkan tim perawat merencanakan
asuhan keperawatan kepada pasien secara perorangan.

a) Pengumpulan data

Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah sakit, selama
klien dirawat secara terus-menerus serta pengkajian dapat dilakukan ulang untuk
menambah dan melengkapi data yang telah ada. Berdasarkan sumber data, data
pengkajian dibedakan atas data primer dan data sekunder :

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien bagaimanapun
kondisi klien.

Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pasien seperti dari perawat,
dokter, ahli gizi, ahli fisiotheraphy, keluarga atau kerabat klien, catatan
keperawatan serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya.

18
Secara umum ada beberapa cara pengumpulan data yaitu :

 Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon dari


pasien dengan tatap muka.

 Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara visual atau secara


langsung kepada pasien.

 Konsultasi yaitu dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli spesialis


bagian yang mengalami gangguan. Melalui pemeriksaan seperti inspeksi
(melihat), palpasi (meraba), perkusi (mengetuk), auskultasi serta pemeriksaan
fisik lainnya, seperti pengukuran EKG.

b) Pengelompokan data

Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data terkumpul


dikelompokkan, data dapat dibagi atas data dasar dan data khusus.

Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data psikologis, data social, data
spiritual dan data tentang tumbuhkembang klien.

Data khusus adalah data yang bersipat khusus. Misalnya laporan intake dan output
cairan selama operasi, hasil pemeriksaan hematology, pemeriksaan roentgen dan
sebagainya.

Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi atas data
objektif dan data subjektif.

Data objektif adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan hasil pemeriksaan
atau observasi secara langsung.

Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan keluhan atau perkataan
klien atau keluarganya.

19
C) Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan

Tahapan terakhir dari pengkajian adalah analisa data untuk menentukan


diagnosa keperawatan. Proses keperawatan analisa adalah menghubungkan data
yang diperoleh dengan konsep teori, prinsip asuhan keperawatan yang relevan
dengan kondisi pasien. Analisa data dilakukan melalui pengesahan data,
pengelompokkan data, membandingkan data, menentukan ketimpangan /
kesenjangan serta membuat kesimpulan tentang kesenjangan masalah yang ada.

2. Tahap Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status / masalah


kesehatan aktual / potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi :

Adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah /

penyakit.

b. Faktor-faktor berkontraksi / penyebab adanya masalah.

c. Kemampuan klien mencegah / menghilangkan masalah.

Diagnosa keperawatan berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia,


berdasarkan pada kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow, memperlihatkan
respon individu / klien terhadap penyakit dan kondisi yang dialaminya.

3. Tahap Perencanaan

20
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan
intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan perencanaan adalah
untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien.

Tahap perencanaan keperawatan adalah :

a) Proses penentuan prioritas

Proses ini dimulai dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan, urutan


prioritas diagnosa keperawatan menunjukkan masalah tersebut menjadi prioritas
untuk dilakukan intervensi keperawatan. Meskipun demikian tidak berarti bahwa
satu diagnosa harus dipecahkan dahulu secara total baru mengerjakan diagnosa
berikutnya. Biasanya beberapa diagnosa keperawatan dapat diatasi secara
bersamaan.

b) Penetapan sasaran dan tujuan

Pada proses ini dilakukan setelah penetapan urutan prioritas diagnosa


keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dalam mengurangi atau
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan. Sedangkan tujuan
menggambarkan penampilan, hasil atau perilaku klien yang berhubungan dengan
sasaran. Perencanaan tujuan bermanfaat dalam merancang, mengimplementasikan
dan mengevaluasi asuhan keperawatan kepada klien.

c) Penentuan kriteria evaluasi

Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi penampialan klien.


Misalnya klien dapat menyebutkan empat komplikasi diabetes millitus. Kriteria
diperlukan apabiala tujuan belum spesifik dan tidak dapat diukur.

21
d) Rencana intervensi

Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat memutuskan srategi


dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan. Strategi dan tindakan yang
dilakukan diarahkan langsung pada etiologi atau faktor pendukung dari diagnosa
keperawatan.

4. Tahap implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh


perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual, dan
tekhnikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang
tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan didokumentasi keperawatan
berupa pencatatan dan pelaporan.

Ada tiga fase implementasi keperawatan yaitu :

Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana,


pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan rencana, persiapan klien
dan lingkungan.

22
Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan berorientasi pada
tujuan ( intervensi independent, dependen dan interdependen).

Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah implementasi


dilakukan.

5. Tahap evaluasi

Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas data,


teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta ketetapan
intervensi keperawatan. Akhirnya, penggunaan proses keperawatan secara tepat
pada praktek keperawatan akan memberi keuntungan pada klien dan perawat.
Kualitas asuhan keperawatan diharapkan dapat ditingkatkan. Perawat dapat
mendemonstrasikan tangguang jawab dan tangguang gugatnya yang merupakan
salah satu ciri profesi dan yang amat penting adalah menjamin efisiensi dan
efektifitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.

6. Tahap dokumentasi

Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan proses


keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, dokumentasi masalah,
perencanaan, tindakan.

2.8 Hubungan Sistem dengan Subsistem dan Supra Sistem

Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran), dan


umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang
keperawatan secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial atau fragmentis.
Keperawatan sebagai suatu sistem merupakan satu kesatuan yang utuh dengan

23
bagian-bagiannya yang berinteraksi satu sama lain. Keperawatan dapat diartikan
sebagai keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dalam usaha mencapai tujuan akhir.

Keperawatan dapat digambarkan sebagai kesatuan subsistem dan


membentuk satu sistem yang utuh. Sitem pendidikan ini memperoleh input dari
suprasistem (masyarakat atau lingkungan) dan memberikan output bagi
suprasistem tersebut. Subsistem yang membentuk sistem keperawatan adalah
tujuan, klien, manajemen, struktur dan jadwal waktu, asuhan keperawatan, tenaga
perawat dan tim kesehatan lain, teknologi, fasilitas, kendali mutu, penelitian, serta
biaya perawatan.

Interaksi fungsional antarsubsistem keperawatan disebut sebagai proses


keperawatan. proses keperawatan dapat terjadi dimana saja, tidak terbatas
lingkungan rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya. Melalui proses keperawatan
diperoleh hasil (output) keperawatan. hasil keperawatan adalah asuhan
keperawatan yang sudah diberikan kepada klien berdasarkan tujuan keperawatan
yang telah ditetapkan. Tujuan keperawatan masing-masing tingkatan perawatan
ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan bermuara pada tujuan kesehatan nasional.

Beberapa penerapan sistem keperawatan :

Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan

Dalam memberikan asuhan keperawatan yang potensial kepada klien.


Asuhan Keperawatan saling berhubungan dengan tim pelayanan kesehatan
lainnya seperti dokter, radiologi, klien/pasien, IPTEK, tim rumah tangga di RS,
gizi, laboratorium, dan sistem pendukung lainnya.

24
Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Keperawatan

Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan juga


saling berhubungan dengan pelayanan lainnya seperti IPTEK, AIPNI, PPNI,
Penyelenggara pendidikan keperawatan, kebutuhan masyarakat, kebijakan
pendidikan nasional keperawatan, dan profesi lain.

Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pengembangan Profesi Keperawatan

Penerapan sistem ini berhubungan dengan masyarakat, kebijakan nasional,


PPNI, faktor lain, AIPNI, IPTEK, institusi pendidikan keperawatan. Dengan
bekerjasama bersama peleyanan-pelayanan lainnya sehingga pengembangan
profesi keperawatan dapat berjalan dengan lancar.

Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Secara Umum

Pelayanan kesehatan dalam penerapannya sangat dipengaruhi oleh beberapa


faktor seperti pendidikan dan manajemen, kebutuhan pelayanan kesehatan, konsep
kesehatan, tujuan pembangunan kesehatan, IPTEK, dan berbagai profesi
kesehatan.

2.9 Pengaruh Sistem pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Perspektif


Sistem

Internal

a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan, perawat

25
dapat mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan standar. Jadi
akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan profesi Keperawatan
secara keseluruhan.

b. Bagi Perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan


kecintaan pada profesi.

c. Kemampuan memanfaatkan hasil/keluaran dari pendidikan

d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya

pendidikan.

Eksternal

a. Bagi Klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam perawatan
disetiap tahapan proses keperawatan.

b. Tekanan dan Tuntutan kebutuhan Masyarakat

c. Perkembangan global Keperawatan Profesional

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan


alat yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai sesuatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian
yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian keperawatan, dapat diartikan
sebagai satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.

26
Komponen Sistem dalam keperawatan meliputi Manusia, Lingkungan,
Kesehatan, Keperawatan. Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan
unik yang mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia selalu hidup
dalam suatu lingkungan tertentu meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, Output (hasil/Keluaran)


dan umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang
keperawatan secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial dan Fragmentis.

Beberapa penerapan sistem keperawatan :

a. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan

b. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan Pendidikan Keperawatan

c. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pengembangan Profesi

Keperawatan

d. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan secara

umum.

3.2 Saran

Diharapkan dalam perkembangan dunia keperawatan, perawat maupun mahasiswa


keperawatan dapat menerapkan konsep sistem dan penerapan sistem dalam dunia
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz,A. Halimul Hidayat. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Catatan


ketiga-Jakarta: Salemba Medika,

27
Haryanto.2007.Konsep Dasar Keperawatan Dengan Pemetaan Konsep.Jakarta :
Salemba Medika.

Simamora, Roymond.2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan, Jakarta:


EGC.

Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan


Profesional.Jakarta ; EGC.
Prawitasari, Johana (1993) “Aspek Sosio – Psikologis Usia Lanjut di Indonesia” ,
Buletin Penelitian Kesehatan Universitas Gajah Mada,21 , 4 , (73-83)

28

Anda mungkin juga menyukai