Anda di halaman 1dari 2

2.

2 Risiko dan Hazard dalam Perencanaan Asuhan Keperawatan

Intervensi adalah perencanaan yang dilakukan perawat untuk menyusun rencana


keperawatan untuk pasien. Teknik cepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien
untuk prosedur.

Menurut Putri, dkk (2017) kesalahan saat merencanakan pengkajian. Misalnya jika
perawat salah dalam mengkaji, maka perawat akan salah dalam memberikan proses
perawatan/pengobatan yang pada akhirnya akan mengakibatkan kesehatan pasien malah
semakin terganggu. Hal lainnya yang dapat terjadi yaitu jika perawat salah dalam
merencanakan tindakan keperawatan maka perawatnya juga akan mendapatkan bahaya
seperti misalnya tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya perlindungan diri
terhadap perawatnya.

Risiko dan hazard dalam perencanaan perawat :

1. Salah menyusun SOP


2. Salah menulis obat

Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap Perencanaan
Asuhan Keperawatan :

Rumah sakit harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan
penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan
K3 di rumah sakit dapat mengacu pada standar sistem manajemen K3RS diantaranya self
assesment akreditasi K3 rumah sakit dan SMK3.

Perencanaan meliputi:

1. Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian faktor resiko.


Rumah sakit harus melakukan kajian dan identifikasi sumber bahaya, penilaian serta
pengendalian faktor resiko.
2. Identifikasi sumber bahaya
Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya
b. Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapat terjadi.
c. Penilajan faktor resiko
Adalah proses untuk menentukan ada tidaknya resiko dengan jalan melakukan
penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko keschatan dan keselamatan
kerja.
d. Pengendalian faktor risiko
Dilakukan melalui empat tingkatan pengendalian risiko yaitu menghilangkan
bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat
risikonya lebih rendah /tidak ada (engineering/rekayasa), administrasi dan alat
pelindung pribadi (APP).
e. Membuat peraturan
Rumah sakit harus membuat, menetapkan dan melaksanakan standar operasional
prosedur (SOP) sesuai dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai
K3 lainnya yang berlaku. SOP ini harus dievaluasi, diperbaharui dan harus
dikomunikasikan serta disosialisasikan pada karyawan dan pihak yang terkait.

DAPUS

Putri, Oktaviana Zahratul,dkk. 2017. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada
petugas kesehatan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit akademik UGM. Jurnal
Kesehatan Vol 10 (1).

Anda mungkin juga menyukai