A. PENGKAJIAN
1) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang
b. Riwayat kesehatan dahulu
Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang
sama
c. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan klien
2) Aktifitas/istirahat
Fatigue, malaise, penurunan energi dan letargi.
Gangguan tidur (misal insomnia) terjadi dalam 90% kasus salah satunya
anxiety insomnia (kesulitan untuk tidur) atau depressive insomnia (bagun
lebih awal dan tidak bisa tidur kembali), atau hipersomnia.
3) Integritas ego
Perasaan tak mampu untuk marah (worthlessness): pernyataan yang menghina
diri sendiri, perasaan berdosa, membesar-besarkan ketidak berdayaan,
mungkin mengalami waham berdosa.
Kesedihan yang berlebihan: kehilangan yang aktual atau stressor yang pahami
sebagai suatu kehilangan (misal kehilangan pekerjaan, perceraian sakit,
menjadi tua, dll) namun kadang tidak bisa diketahui hubungan antara
kehilangan tersebut dengan onset depresi.
Perasaan tidak akan ada pertolongan, tidak ada harapan, ketidakberdayaan,
pesimis, iritabel dan marah yang berlebihan.
4) Nutrisi dan cairan
Penurunan atau justru peningkatan nafsu makan yang berhubungan dengan
perubahan berat badan secara signifikan.
5) Eliminasi
Mungkin ditemukan kontipasi atau retensi urine.
6) Personal hygiene
Tidak ada perhatian pada kebutuhan diri serta penampilan, bau badan tak sedap.
7) Neurosensori
Kehilangan interest terhadap suatu aktivitas yang biasa dilakukan.
Mengekspresikan kesedihan, tidak ada kepedulian dengan apapun, tidak
mampu melihat masa depan diri.
Iritabel dan kadang mengeluh nyeri kepala.
Mungkin mengalami delusi atau halusinasi.
Retardasi psikomotor: gerakan badan lambat, bicara pelan.
Karakteristik kognitif: sulit untuk berkonsentrasi, penurunan daya ingat, dan
ide bunuh diri.
8) Keamanan
Keinginan untuk mengakhiri hidup atau percobaan bunuh diri.
9) Seksualitas
Tidak ada ketertarikan pada aktifitas seksual.
10) Interaksi social
Memperlihatkan perilaku menarik diri.
11) Pola asuh
Riwayat keluarga dengan depresi, penyalahgunaan alcohol dan zat.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Harga diri rendah kronis b.d kurangnya pengakuan dari orang lain,ketidak efektifan
mengatasi masalah (penyakit kronis),penguatan negatif berulang d.d menilai diri
negartif misal merasa tidak berguna,tidak tertolong,merasa malu/bersalah,merasa tidk
mampu melakukan apapun,meremehkan kemampuan mengatasi masalah,merasa tidak
memiliki kelebihan,melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri,enggan
mencoba hal baru,berjalan menunduk,postur tubuh menunduk,kontak mata
kurang,sulit tidur,lesu dan tidak bergairah,pasif,berbicara pelan dan lirih,perilaku
tidak asertif
b) Keputusasaan b.d stres jangka panjang akibat penyakit kronis,penurunan fungsi
fisiologis akibat penyakit kronis,kehilangan kepercayaan pada kekuatan
spiritual,kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting ,pembatasan aktivitas jangka
panjang,pengasingan d.d mengungkapkan keputusasaan,selera makan
menurun,berperilaku pasif,afek datar,kurang inisiatif,kurang terlibat dalam aktivitas
perawatan
c) Ketidakberdayaan b.d program perawatan/pengobatan yang kompleks atau jangka
panjang,lingkungan tidak mendukung perawatan/pengobatan,interaksi interpersonal
tidak memuaskan d.d menyatakan frustasi,bergantung pada orang lain,merasa
diasingkan,menyatakan rasa malu,merasa tertekan (depresi),tidak berparsispasi dalam
perawatan,pengasingan.
d) Berduka yang b.d penyakit terminal dan kematian yang dihadapi, penurunan fungsi
perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain d.d merasa sedih,merasa
bersalah,menyalahkan orang lain,merasa tidak ada harapan,menangis,polatidur
berubah,merasa tidak berguna,marah
e) Distres spiritual berhubungan dengan menjelang ajal,kondisi penyakit
kronis,perubahan pola hidup,kesepian,pengasingan diri,pengasingan
sosial,peningkatan ketergantungan pada orang lain d.d mempertanyakan makan dan
tujuan hidup,tmenyatakan hidup terasa kurang bermakna,merasa menderita,tidak
berdaya,tidak mampu beribadah,marah pada tuhan,mengeluh tidak dapat menerima
,merasa terasing dan terabaikan,menolak berinteraksi dengan orang terdekat atau
pemimpin spiritual,tidak mampu berkreativitas,koping tidak efektif
f) Defisit nutrisi b.d Defisit nutrisi b.d faktor psikologis d.d BB menurun ,bising usus
hiperaktif,nyeri abdomen,nafsu makan menurun
g) Defisit perawatan diri b.d kelemahan,penurunan motivasi,gangguan muskuloskeletal
atau neuromuskuler d.d menolak melakukan perawatan diri,tidak mampu
mandi/mengenakan pakaian/makan/toulet secara mandiri,dan minat melakukan
perawatan diri kurang
h) Risiko bunuh diri b.d gangguan perilaku misal depresi,perlaku mencari senjata
tajam,mengonsumsi obat dalam jumlah banyak,demografi misal ekonomi,status
pernikahan,gangguan fisik misal penyakit kronis/terminal,masalah sosial misal putus
asa,ketidakberdayaan,isolasi sosial,dan kehilangan hubungan penting akibat kondisi
penyakit terminal.
C. Intervensi dan Implementasi
1) Harga diri rendah kronis
a. Intervensi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan harga diri meningkat
dengan kriteria hasil :
EVALUASI
1. klien merasa nyaman dan mengekpresikan perasaannya pada perawat
2. klien tidak merasa sedih dan siap menerima kenyataan
3. klien selalu ingat kepada Allah dan selalu bertawakkal
4. klien sadar bahwa setiap apa yang diciptakan Allah SWT akan kembali kepadanya