Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PERENCANAAN

PENDIDIKAN KESEHATAN
KELOMPOK 3:

TEYSA FEBRIYANI (1911312012)


HALIMAH TUSADYAH (1911312036)
WIDYA NOFRIANTI (1911312015)
LATIFAH NISA’ UL HUSNA (1911312018)
INDAH FEBRIYANA (1911312021)
NURUL HASANAH (1911312024)
NAILA ZAHRA IMAN (1911312027)
FEBRINA RIZKI YULIONO (1911312030)
THESSA ARINE PUTRI (1911312033)
PENGERTIAN STRATEGI PENDIDIKAN KESEHATAN

Strategi pendidikan kesehtan adalah cara-cara yang


dipilih untuk menyampaikan materi dalam
lingkungan pendidikan kesehatan yang meliputi
sifat, ruang lingkup dan urutan kegiatan yang dapat
memberikan pengalaman belajar kepada klien.
Strategi pendidikan kesehatan terdiri dari komponen-
komponen materi pendidikan kesehatan dan prosedur yang
akan digunakan untuk membantu klien mencapai tujuan
pendidikan kesehatan. Strategi pendidikan kesehatan juga
merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang
disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Setiap
tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan.
Karena setiap materi dan tujuan pendidikan kesehatan
berbeda satu sama lain.
Klasifikasi Strategi
Expository

Makna ekspository berarti memberikan informasi yang berupa teori, hukum


atau dalil yang disertai bukti-bukti yang mendukung. Contoh metode
ekspository adalah ceramah. Pendidik hanya akan menyampaikan pesan
berturut-turut sampai pada pemecahan masalah. Metode ini merupakan
metode klasiik yang sebaiknya mulai ditinggalkan.

Discovery
Discovery (penemuan) adalah proses mental dimana klien
mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Misalnya tentang
konsep sehat. Setiap masyarakat diharapkan memaknai konsep sehat
dan berdaya dalam memenuhi hak akan kesehatannya. Melalui
pengamatan diharapkan klien mengidentifikasi konsep sehat dan
menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari.
Inquiry

Inquiry memiliki makna yang lebih luas dari discovery. Artinya,


penyelidikan mengandung proses mental yang lebih tinggi
tingkatannya. Pada saat seorang penyuluh akan melaksanakan
pendidikan kesehatan, sebaiknya tujuan pendidikan kesehatan
sudah dirumuskan seara jelas. Sehingga klien dapat
melaksanakan pendidikan kesehatan secara optimal. Setelah itu
baru menentukan strategi manakah yang paling efektif dan
efisien untuk membantu setiap klien dalam pencapaian tujuan
yang telah dirumuskan.
Strategi Menetapkan Perencanaan Dalam Pendidikan
Kesehatan

1. Menetukan prioritas masalah

2. Menetapkan tujuan belajar

3. Perumusan Tujuan Instruksional


Berdasarkan rumusan WHO (1994), strategi promosi
kesehatan secara global terdiri dari 3 hal yaitu :

1. ADVOKASI (ADVOCACY)

Advokasi yaitu kegiatan memberikan bantuan kepada


masyarakat dengan membuat keputusan dan penentu
kebijakan dalam bidang kesehatan maupun sektor lain di luar
kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat
(Mubarak dan Nurul, 2009).
Macam-macam kegiatan advokasi :

1. Kegiatan Advokasi formal, yaitu penyajian atau


presentasi dan seminar tentang issu atau usulan
program yang ingin diharapkan dukungan dari pejabat
terkait.

2. Kegiatan Advokasi informal, misalnya mengunjungi


pejabat yang relevan dengan program yang diusulkan,
untuk secara informal minta dukungan, baik dalam bentuk
kebijakan, dana atau fasilitas lain.
2. Dukungan Sosial (Social Support)

Promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat


dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat.
Dukungan dari masyarakat antara lain berasal dari unsur
informal (tokoh agama dan tokoh adat) yang mempunyai
pengaruh di masyarakat serta unsur formal seperti petugas
kesehatan dan pejabat pemerintah (Mubarak dan Nurul, 2009).
Tujuan utamanya agar para tokoh masyarakat sebagai
jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program
kesehatan dengan masarakat (penerima program) kesehatan.
3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)

Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang


ditujukan kepada masyarakat secara langsung.
Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan
berbagai kegiatan anatara lain : penyuluhan kesehatan,
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam
bentuk misalnya koperasi, pelatihan – pelatihan untuk
kemampuan peningkatan pendapatan keluarga (income
generating skill).
Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri (visi promosi kesehatan).
Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat
untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi
pendidik (metode pendidikan kesehatan) maupun bagi klien
(metode belajar). Semakin baik metode yang dipakai,
semakin efektif ppencapaian tujuan.
Jenis-Jenis Metode Pendidikan
Kesehatan

a. Metode Individual (Perorangan)

digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina


seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja
menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik
terhadap imunisasi Tetanus Toxoid (TT) karena baru saja
memperoleh/ mendengarkan penyuluhan kesehatan. bentuk
pendekatan (metode) berikut ini, yaitu :
1. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
2. Interview (wawancara)
b. Metoda Kelompok

1. Kelompok Besar (15 orang)


Metodenya ceramah dan seminar 
2. Kelompok Kecil (<15 orang)
Metodenya :
-Diskusi kelompok
-Curah Pendapat (Brain Storming)
-Bola Salju (Snow Balling)
-Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
-Memainkan Peranan (Role Play)
-Permainan Simulasi (Simulation Game)
c. Metode Massa

dipakai untuk mengkomunikasikan pesan- pesan kesehatan yang ditujukan


kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik.

metode pendidikan kesehatan secara massa ini, antara lain:


• Ceramah umum (Public Speaking)
• Pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, Menteri
Kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato dihadapan massa rakyat
untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Safari KB juga merupakan salah
satu bentuk pendekatan massa.
• Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV
maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
• Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas
kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah
kesehatan adalah juga merupakan pendekatan
pendidikan kesehatan massa.
• Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk
artikel maupun tanya jawabatau konsultasi tentang kesehatan
adalah merupakan bentuk pendekatan promosi kesehatan
massa.
• Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster,
dan sebagainya jugamerupakan bentuk promosi kesehatan
massa. Contoh : billboard Ayo ke Posyandu
KESIMPULAN

Peranan pendidik atau penyuluh bukan hanya


mentransmisikan atau mendistribusikan pengetahuan kepada
klien, akan tetapi juga sebagai pengelola pendidikan
kesehatan. Pendidik bukanlah orang yang serba unggul
secara kognitif, afektif dan psikomotorik, ia adalah orang
yang harus pandai membawa klien kea lam kesadaran
sehingga klien memahami pentingnya pendidikan kesehatan.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi dan metode khusus
untuk mencapai tujuan pendidikan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai