Anda di halaman 1dari 22

PROSEDUR TINDAKAN PADA ANAK

Menyiapkan anak untuk prosedur


Pada umumnya prosedur atau tindakan keperawatan yang dilakukan pada anak dapat meningkatkan stres dan pengalaman nyeri.
● Mempersiapkan psikologis anak
Mempersiapkan anak terhadap prosedur dapat menurunkan kecemasan anak, anak menjadi lebih kooperatif, mendukung ketrampilan
koping dan dapat mengajarkan mereka pengalaman yang baru serta memfasilitasi anak terhadap pengalaman yang menimbulkan
stres. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk persiapan psikologis adalah;
1. Membina rasa percaya dan memberikan dukungan
Perawat yang meluangkan waktu dan membangun hubungan yang positif dengan anak akan dapat meningkatkan kerja sama dari
anak selama prosedur. Apabila hubungan yang terbentuk berdasarkan pada rasa saling percaya maka anak akan kooperatif,
merasakan kenyamanan terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan.
2. Kehadiran dan dukungan orang tua
Anak membutuhkan dukungan selama prosedur, dan untuk anak yang lebih kecil sumber dukungan terbesar adalah dari orang tua.
3. Memberikan penjelasan
Memberikan penjelasan tentang prosedur sesuai dengan usia anak juga merupakan salah satu intervensi yang bisa digunakan untuk
menurunkan kecemasan anak sebelum prosedur/ tindakan keperawatan. Perawat menjelaskan kenapa prosedur tersebut dilakukan,
dan apa yang diharapkan dari anak. Penjelasan yang diberikan singkat, sederhana, dan sesuai dengan tingkat pemahaman anak.
Persiapan fisik
1. Persiapan prosedur
Persiapan alat dan ruangan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kooperatif anak.
2. Keberhasilan tindakan
Perawat harus memiliki rasa percaya diri dan kompeten dalam melakukan tindakan. Tindakan yang
dilakukan berulang-ulang karena kesalahan prosedur dapat meningkatkan kecemasan dan rasa
keputusasaan pada anak.
3. Libatkan anak
Melibatkan anak selama prosedur dapat membantu perawat agar anak kooperatif terhadap
tindakan yang dilakukan.
4. Berikan tindakan distraksi.
Distraksi merupakan strategi koping yang efektif selama prosedur yang menimbulkan nyeri.
5. Izinkan anak untuk mengekspresikan perasaan
Anak dapat mengekspresikan perasaannya seperti rasa marah, cemas, takut, frustasi atau
mencoba untuk menghindari situasi.
 
Dukungan setelah prosedur
Setelah prosedur, anak harus diyakinkan bahwa mereka akan sembuh, diterima dan disayangi oleh
keluarga. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan ekspresi perasaan anak,
memberikan reinforcement positif dan menggunakan terapi bermain selama anak di rumah sakit.
Higiene dan perawatan umum
Mempertahankan kesehatan
kulit
Kulit merupakan organ terbesar dari tubuh yang
berfungsi untuk melindungi jaringan
dibawahnya dan melindungi kulit. Beberapa
tindakan keperawatan yang berisiko
meningkatkan cedera pada kulit adalah
mempertahankan jalur intravena, melepas
balutan, mengatur posisi anak ditempat tidur,
mengganti popok, menggunakan elektroda dan
pemakaian restrain. Perawatan kulit harus
dilakukan, tidak hanya dengan mandi setiap hari
tetapi juga harus menjadi bagian dari setiap
intervensi perawatan.
Mandi

Pada bayi dan anak-anak yang tidak mengalami


komplikasi penyakit dapat mandi ke kamar
mandi atau di dalam bak mandi. Bayi dan anak
yang harus tirah baring dapat dimandikan
ditempat tidur dengan menggunakan peralatan
mandi seperti waslap, handuk mandi, dan
handuk kering. Daerah yang perlu menjadi
perhatian khusus ketika memandikan anak
ditempat tidur adalah telinga, diantara lipatan
kulit, leher, punggung dan area genital.
 
Higiene oral

Perawatan mulut merupakan bagian integral dari


higiene harian dan harus dilakukan selama anak
dirawat di rumah sakit. Bayi dan anak-anak
memerlukan bantuan perawat untuk melakukan
perawatan mulut, meskipun anak-anak dapat
memegang sikat gigi dan harus didorong
penggunaanya, namun sebagian besar anak
memerlukan bantuan untuk melakukannya
dengan sempurna.
Perawatan rambut

Menyikat dan menyisir rambut merupakan bagian


dari perawatan harian untuk semua orang di
rumah sakit termasuk bayi dan anak. Apabila
anak di hospitalisasi lebih dari

beberapa hari, maka rambut perlu dicuci, dapat


dicuci setiap hari atau lebih jarang atau sesuai
dengan indikasi.
 
Pemberian makan anak yang
sakit
Anak yang mengalami hospitalisasi, dapat menunjukkan masalah
penurunan nafsu makan. Pada sebagian besar kasus anak
dengan penyakit akut, anak diperbolehkan untuk menentukan
sendiri makanan yang disukainya, karena penyakit akut
berlangsung singkat dan jarang menimbulkan masalah status
gizi. Apabila anak dipaksa untuk makan dapat menyebabkan
anak membenci situasi makan yang dapat berlanjut ke masa
pemulihan. Penolakan terhadap makanan juga merupakan suatu
respon kendali anak terhadap situasi yang terjadi karena
perasaan tidak berdaya. Pada anak yang masih kecil, kurang
nafsu makan disebabkan oleh depresi karena berpisah dengan
orang tua dan kecedrungan anak yang negativisme. Nafsu
makan akan membaik apabila kondisi anak stabil atau sembuh.
Tindakan yang dilakukan adalah memberikan makanan dan
kudapan yang bernilai gizi tinggi.
 
Mengendalikan peningkatan suhu
Demam atau peningkatan suhu merupakan salah satu gejala yang paling sering terjadi pada anak.
1. Demam terjadi karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu untuk mempertahankan kecepatan
pengeluaran kelebihan panas yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh tidak normal. Saat bakteri dan virus
tersebut masuk ke dalam tubuh, bakteri tersebut bekerja sebagai antigen yang dapat mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh. Sel darah putih diproduksi lebih banyak lagi untuk meningkatkan pertahanan tubuh melawan
infeksi.
2. Tindakan mengurangi peningkatan suhu
Pengobatan peningkatan suhu bergantung pada apakah hal tersebut disebabkan oleh demam dan hipertermia.
Karena set poin normal pada hipertermi tetapi meningkat pada demam.
a. Demam
Tujuan penanganan demam adalah mengurangi ketidaknyamana akibat demam. Intervensi yang paling efektif
adalah antipiretik untuk menurunkan set poin. Obat antipiretik antara lain asetaminofen/ibuprofen, parasetamol.
Terapi lingkungan untuk mengurangi demam dapat dilakukan jika dapat ditoleransi anak dan tidak menyebabkan
anak menggigil seperti memakai pakaian yang tipis, memajankan kulit dengan udara, menurunkan suhu kamar,
meningkatkan sirkulasi udara dan kompres hangat atau dengan air biasa.
 
b. Hipertermi
Tidak seperti demam, antipiretik tidak cukup efektif pada kondisi hipertermi, karena set poin sudah normal. Oleh
karena itu digunakan tindakan pendinginan

seperti kompres hangat/air pada kulit, mandi air hangat, dan tapid sponge/mandi berendam.
 
Penyuluhan keluarga dan
perawatan dirumah
Perawat mempunyai peranan yang cukup penting dalam
memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang praktik
perawatan kesehatan anak yang di hospitalisasi. Informasi kan
tentang perawatan umum pada anak dan tindakan yang dapat
dilakukan orang tua apabila anak sudah pulang ke rumah
Keamanan dan pemberian posisi
Memindahkan bayi dan anak-anak
Selama dirawat di rumah sakit, bayi dan anak-anak biasanya perlu dipindahkan baik dalam unit itu sendiri maupun ke area
di luar unit pediatrik. Bayi dan anak kecil dapat digendong untuk jarak yang dekat, tetapi untuk jarak yang lebih jauh
anak harus dipindahkan dengan aman menggunakan alat transportasi yang sesuai.
Kebanyakan anak yang lebih besar merasa aman menggunakan kursi roda dan brankar. Anak yang lebih kecil dapat
dipindahkan dengan menggunakan boks bayi, brankar atau kereta dorong yang dilengkapi dengan penghalang dan
sabuk pengaman.
Metode restrain dan pelukan terapeutik
Restrain dan pelukan terapeutik dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan anak, menfasilitasi
pemeriksaan dan membantu dalam pelaksanaan uji diagnostik dan prosedur terapeutik. Pelukan terapeutik merupakan
penggunaan posisi menggendong yang aman, nyaman dan temporer, serta memungkinkan kontak fisik anak dengan
orang tua atau pengasuh.
Perawat perlu mengidentifikasi apakah restrain diperlukan, mempertimbangkan perkembangan anak, status mental dan
keamanannya. Apabila seorang anak harus di restrain, maka anak perlu diberikan penjelasan tentang penggunaan
restrain tersebut. Informasi ini diulang sesering mungkin untuk membuat anak menjadi lebih kooperatif.
Lanjutan…

Restrain jaket
Restrain jaket digunakan sebagai alternatif untuk
mencegah anak memanjat keluar tempat
tidur atau untuk menjaga keselamatan anak
dalam berbagai bentuk kursi. Jaket
digunakan pada anak dengan tali diikat di
belakang sehingga anak tidak dapat
membukanya. Pita panjang diikatkan d
ibagian bawah tempat tidur (lihat gambar 1).
 
 

 
Lanjutan…

Restrain mumi/ bedong


Jika bayi atau anak yang kecil membutuhkan
restrain sementara untuk pemeriksaan dan
pengobatan yang melibatkan kepala dan
leher, seperti pungsi vena, pemeriksaan
tenggorokan , restrain mumi merupakan
teknik yang efektif dalam mengendalikan
gerakan anak. Selimut atau kain
dibentangkan di atas tempat tidur dengan
salah satu ujungnya dilipat ke tengah. Bayi
diletakkan di atas selimut dengan bahu
berada di lipatan dan kaki ke arah sudut
yang berlawanan (lihat gambar 2).
Lanjutan…

Restrain lengan dan kaki


Restrain lengan dan kaki, kadang-kadang
digunakan untuk mengimobilisasi satu
ekstremitas atau lebih guna pengobatan atau
prosedur atau untuk menfasilitasi
penyembuhan (lihat gambar 3).
Lanjutan…

Restrain siku
Tindakan mencegah anak menekuk siku atau
meraih kepala atau wajah kadang- kadang
perlu dilakukan misalnya anak setelah
pembedahan celah bibir, ketika terpasang
infus vena kulit kepala, atau agar anak tidak
menggaruk pada kulit yang terganggu (lihat
gambar 4).
Pengaturan posisi untuk prosedur
Bayi dan anak yang masih kecil tidak dapat bekerja sama pada sebagian besar prosedur, oleh karena itu perawat
bertanggung jawab dalam meminimalkan gerakan dan rasa tidak nyaman anak dengan memberikan posisi yang tepat.
Punksi vena jugularis
Vena jugularis superfisial besar dapat digunakan untuk mengambil spesimen darah bayi
dan anak yang masih kecil. Untuk mendapatkan akses yang mudah ke vena, tempatkan
terlebih dahulu restrain mumi pada anak dengan bagian tepi atas restrain cukup rendah.
Anak ditempatkan pada posisi dan bahu berada di tepi meja/bantal kecil dengan leher
ekstensi dan kepala miring tajam ke samping. Metode alternatif lain atau pelukan
terapeutik untuk merestrain lengan kaki yang dilakukan oleh orang tua dengan
menahan lengan dan kaki anak pada saat bersamaan sehingga kepala anak terestrain
dan siap dalam posisi.
Punksi vena femoralis
Sisi lain yang sering digunakan untuk pungsi vena adalah vena femoralis
mayor. Perawat merestrain bayi dengan menempatkannya dalam posisi
telentang dengan posisi kaki seperti katak untuk memajankan area
pangkal paha secara lebih luas. Kedua lengan dan kaki bayi dapat
dikendalikan secara efektif oleh lengan atas dan tangan perawat.
Punksi vena ekstramitas
Area vena yang paling sering digunakan untuk pungsi vena adalah vena
ekstremitas, terutama lengan dan tangan. Posisi yang nyaman adalah
menempatkan anak diatas pangkuan orang tua. Tempatkan lengan anak
untuk pungsi vena diatas permukaan keras seperti meja pemeriksaan.
Pungsi lumbal
Teknik untuk pungsi lumbal pada bayi dan anak-anak yang sama dengan
yang dilakukan pada orang dewasa, meskipun modifikasi dianjurkan
pada neonatus yang mengalami distress lebih sedikit pada posisi miring
dengan ekstensi leher yang dimodifikasi dibandingkan pada posisi fleksi
atau duduk
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai