Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

PEDIATRICT NURSING CARE


ATRAUMATIC CARE

OLEH

KELOMPOK 5

MEGAWINTA WULANDARI (011921023)

ROSI DAMAYATI ( 011921024)

STELA PASKALINA S. LETSOIN (011921015)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS BINAWAN

2020
A. PENGERTIAN

Atraumatic care adalah asuhan keperawatan yang tidak menimbulkan


trauma pada anak dan keluarganya merupakan asuhan yang teurapetik
karena bertujuan sebagai therapi pada anak. Atraumatic care merupakan
bentuk perawatan teurapetik yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam
tatanan kesehatan anak, melalui penggunakan tindakan yang dapat
mengurangi stres fisik maupun stres psikologis yang dialami anak maupun
orang tuanya. Atraumatic care bukan suatu bentuk intervensi yang nyata
terlihat, tetapi memberikan perhatian pada apa, siapa, dimana, mengapa dan
bagaimana prosedur dilakukan pada anak dengantujuan mencegah dan
mengurangi stres fisik maupun psikologis.
Sedangkan Hospitalisasi adalah Suatu proses karena suatu alasan
darurat atau berencana mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit
menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali kerumah.
Selama proses tersebut bukan saja anak tetapi orang tua juga mengalami
kebiasaan yang asing,lingkunganya yang asing,orang tua yang kurang
mendapat dukungan emosi akan menunjukkan rasa cemas. Rasa cemas pada
orang tua akan membuat stress anak meningkat. Dengan demikian asuhan
keperawatan tidak hanya terfokus pada anak tetapi juga pada orang tuanya.

B. PRINSIP-PRINSIP ATRAUMATIC CARE DI RSCM

Atraumatic care sebagai bentuk perawatan therapetik dapat diberikan


pada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari
tindakan keperawatan yang diberikan, seperti memperhatikan dari dampak
tindakan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain
yang kemungkinan berdampak adanya trauma. Berikut wawancara Bersama
perawat anak di RS. DR. Ciptomangunkusumo.
Prinsip-prinsip yang dilakukan oleh perawat yaitu :
1. Family Centred Care
Penerapan family centred care dapat meningkatkan: komunikasi efektif
keluarga & tenaga kesehatan, rasa nyaman pasien dan orangtua , patient
safety, peningkatan pemahaman terkait kondisi pasien, dan kepuasan
pasien terhadap perawatan. Dalam prinsip ini perawat selalu melibatkan
orang tua dalam mengontrol perawatan anak, selalu memberikan informasi
kepada keluarga mengenai kondisi dan tindakan yang akan dilakukan pada
anak selama perawatan karena keterlibatan dan kehadiran orang tua dapat
mengurangi dampat stres dan ketakutan pada anak.

2. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga


Dampak perpisahan dari keluarga, anak mengalami gangguan
psikologis seperti kecemasan, ketakutan, dan kurangnya kasih sayang oleh
sebab itu orang tua harus memberikan sentuhan dan merangkul anak pada
saat akan dilakukan tindakan seperti pengambilan darah dan pemasangan
infus.

3. Mencegah dan mengurangi cedera (injury) nyeri (dampak psikologis)


Mengurangi nyeri merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam
keperawatan anak. Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa
dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai
teknik misalnya distraksi, relaksasi, imaginary.
Misalnya perawat RSCM mencairkan obat sesuai petunjuk
penggunaan, misalnya saat memberikan obat antibiotik yang dapat
menimbulkan rasa perih. Pencairan obat dibutuhkan untuk menghindari
kepekatan obat yang dapat menyebabkan aliran dalam infus terhambat
sehingga dapat terjadi komplikasi seperti tromboplebitis.
Selain itu, perawat memakai emla dioles 15 sd 30 sebelum
tindakan insersi agar mengurangi nyeri. Apabila tindakan pencegahan
tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada
anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Tindakan autramatic care lainnya untuk mengurangi rasa nyeri
adalah perawat menyuntikkan obat melalui intravena bolus secara
perlahan-lahan selama beberapa menit untuk mengurangi rasa nyeri.
Intervensi non farmakologi yang digunakan perawat untuk mengurangi
rasa nyeri saat pemberian obat yaitu melakukan teknik distraksi seperti
mengaja anak mengobrol dan memberikan sensasi dingin dengan
mengusab swab alkohol di tangan anak.

4. Tidak melakukan kekerasan pada anak.


Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang
sangat berarti dalam kehidupan anak. Apabila terjadi pada saat anak
dalam proses tumbuh kembang maka kemungkinan pencapaian
kematangan akan terlambat, dengan demikian tindakan kekerasan pada
anak sangat tidak dianjurkan karena akan memperberat kondisi anak.

5. Modifikasi lingkungan fisik


Melalui modifikasi lingkungan fisik yang bernuansa anak dapat
meningkatkan keceriaan, perasaan aman, dsan nyaman bagi lingkungan
anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman di
lingkungannya. Di Rumah sakit Ruangan anak didekor layaknya rumah
sendiri, cat yg cerah, terdapat karakter kartun, Ruang perawatan & ruang
tindakan dibuat terpisah, seragam perawat dengan multi warna yg cerah
terkesan lebih menyenangkan & meberikan efek positif bagi emosional
anak.
6. Perilaku perawat dalam meningkatkan kendali anak
Perawat meningkatkan kontrol anak dengan memberikan informasi pada
anak dan keluarga menenai tindakan yang akan dilakukan dengan kata-
kata sederhana dan mudah dimengerti anak. Selain itu perawat
menjelaskan ketidaknyamanan yang akan diraskan anak dan apa yang
dapat dilakukan anak selama tindakan sehingga anak akan merasa
memiliki kendali dalam situasi dan perawatannya.

C. ANALISA VIDEO

1. Hal-hal apa saja yang dilakukan ketika berkomunikasi dengan anak


berdasaarkan video tersebut?
a. Terlihat pada video dokter memberikan penjelasan pada orang tua
anak tersebut
b. Dokter tampaknya memposikan tubuhnya tepat berada di depan
anak dan orang tua.
c. Ayah tersebut terlihat tengah memangku anaknya, dan merangkul
yang membuat anaknya tampak tenang dan tidak merasa ketakutan
saat dokter menyentuhnya atau memeriksannya.
d. Dokter memberikan penjelasan atas setiap tindakan atau
pemeriksaan yang akan dilakukan baik kepada anak dan orang tua
tersebut.

2. Identifikasi tindakan autramtic care yang ada di video?


a. Saat pertama kali bertemu, melakukan pendekatan secara halus
dan pelan agar anak tidak stress, dan melakukan kontak mata.
b. Sebelum melakukan tindakan pemeriksaan fisik pada anak
tersebut dokter membina hubungan saling percaya kepada anak,
dengan cara memperkenalkan diri, menyebut nama panggilan
yang disukai oleh anak tersebut, senyum, dan menyentuh dengan
hangat dan lembut
c. Mendistraksi anak dengan berbincang tentang aktivitas
kesehariannya serta selalu memperhatikan kontak mata dengan
anak.
d. Menjelaskan prosedur pada anak secara menyenangkan
e. Melibatkan orangtua anak dari awal pemeriksaan hingga selesai
f. Dokter memperkenalkan alat-alat kesehatan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan seperti stetoskop yang akan dipakai untuk
memeriksa anak tersebut. Lalu mempersilahkan anak untuk
memegang alat yang digunakan agar anak merasa nyaman dan
mengerti bahwa alat itu tidak menyakitinya. Tampakya anak
tersebut mau untuk di lakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh
dokter
g. Dokter memberikan pujian ke anak apabila anak tampaknya mau
menuruti apa yang diintruksikan oleh dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, aziz hidayat. 2008. Pengantar ilmu keperawatan anak 2 cet. 3 jilid ke 2.
Jakarta; Salemba medika BETS, Cecili Lynn. 2009. Buku saku : keperawatan
pediatric edisi 5 cet 1. Jakarta; EGC

Carpenito, Lynda Jual-Moyet.(2008). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi


10. Jakarta : EGC.

Doengoes, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.C. (2000). Rencana asuhan
keperawatan. (Edisi 3). Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai