KEPERAWATAN ANAK
Di Buat Oleh :
Puji Syukur Kami mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izinNya Kami dapat menyelesaikan makalah ini merupakan salah satu pokok
bahasan dalam mata kuliah Keperawatan Anak. Semoga dengan adanya makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan dan bisa mengaplikasikannya.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan
maupun kesalahan. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan masukan berupa
kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini, terutama pada Dosen Pembimbing.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Tujuan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karena anak-anak sangatlah berbeda dari orang dewasa – baik secara
fisiologis maupun psikologis – asuhan keperawatan pediatric merupakan fenomena
yang spasial. Untuk menghadapi tantangan berespons terhadap kebutuhan anak,
banyak fasilitas asuhan keperawatan dewasa ini diperlengkapi dengan unit pediatrik
terpisah, sehingga perawat dan staf asuhan keperawatan profesional lainnya dapat
memberikan terapi berdasarkan kebutuhan individual pasiennya masing-masing.
C. Tujuan
1. Untuk megetahui filosofi keperawatan anak ( asuhan berpusat pada keluarga
dan asuhan atraumatik )
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keperawatan anak
3. Untuk megetahui paradigma keperawatan anak
4. Untuk mengetahui lingkup praktik keperawatan anak
5. Untuk mengetahui tentang keperawatan anak
6. Untuk mengetahui Trend dan issue keperawatan anak yang sedang berkembang
di masyarakat
7. Untuk megetahui konsep legal etik
8. Untuk megetahui isi dari prinsip-prinsip legal dan etis
9. Untuk mengetahui landasan aspek legal keperawatan
10. Untuk mengetahui konsep caring secara umum dan teori caring menurut
bebrapa ahli
11. Untuk mengetahui sikap caring pada anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perspektif Keperawatan Anak
1. Filosofi Keperawatan Anak
Filosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus
pada keluarga (family centered care),dan pencegahan terhadap trauma
(atraumatic care).
a. Perawatan Berfokus Pada Keluarga
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak
bagian dari keluarga. Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan
keluarga karena anak selalu membutuhkan orang tua di Rumah Sakit
seperti aktivitas bermain atau program perawatan lainnya. Pentingnya
keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak.
Program terapi yang telah direncanakan untuk anak bisa saja tidak
terlaksana jika perawat selalu membatasi keluarga dalam memberikan
dukungan terhadap anak yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan
stress dan ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan menfasilitasi
keluarga dapat membantu proses penyembuhan anak yang sakit selama
dirawat. Kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi orang tua pada
anaknya selama perawatan merupakan bagian yang penting dalam
mengurangi dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatan
dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak akan tercapai.
b. Atrumatic Care
Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada
anak dan keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik
dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak
psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan., seperti
memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang
diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang
kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai perawatan
tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.
Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada
anak sehingga menghambat proses penyembuhan dan dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada
anak.
Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat
meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada
dalam segala hal.
Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak
psikologis).
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara
cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya
distraksi, relaksasi dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak
dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tidak melakukan kekerasan pada anak
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang
sangat berarti dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses
kematangan dan tumbuh kembang anak.
Modifikasi lingkungan
Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat
meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga
anak selalu berkembang dan merasa nyaman dilingkungan.
2. Prinsip – Prinsip Keperawatan Anak
Terdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak yang dijadikan sebagai
pedoman dalam memahami filosofi keperawatan anak. Prinsip dalam asuhan
keperawatan anak adalah:
a) Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik,
dimana tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja melainkan anak
sebagai individu yang unik yang mempunyai pola pertumbuhan dan
perkembangan menuju proses kematangan.
b) Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan yang
sesuai dengan tahap perkembangan. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan
fisiologis (seperti nutrisi, dan cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur dan
lain-lain), kebutuhan psikologis, sosial dan spritual.
c) Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan dan
peningkatan derjat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.
d) Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Anak dikatakan
sejahtera jika anak tidak merasakan ganggguan psikologis, seperti rasa
cemas, takut atau lainnya, dimana upaya ini tidak terlepas juga dari peran
keluarga.
e) Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga
untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan
hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek
moral (etik) dan aspek hukum (legal). Sebagai bagian dai keluarga anak
harus dilibatkan dalam pelayanan keperawatan, dalam hal ini harus terjadi
kesepakatan antara keluarga, anak dan tim kesehatan.
f) Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi
atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk
biopsikososial dan spritual dalam kontek keluarga dan masyarakat.
g) Pada masa yang akan datang kecendrungan perawatan anak berfokus pada
ilmu tumbuh kembang, sebab ilmu tumbuh kembang ini akan mempelajari
aspek kehidupan anak.
3. Paradigma Keperawatan Anak
Paradigma keperawatan anak merupakan landasar berfikir dalam penerapan
ilmu keperawatan anak, dimana landasar berfikir tersebut terdiri atas empat
komponen.
Komponen paradigma keperawatan anak :
Manusia (anak )
Keperawatan
a. Anak
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah anak,anak
diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun
dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan
fisik, psikologis, sosial dan spritual. Masa anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulasi dari bayi (0-1 tahun), usia
bermain/ todler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5 – 11
tahun), remaja (11-18 tahun).
b. Sehat dan Sakit
Rentang sehat sakit adalah suatu kondisi anak berada dalam status kesehatan
yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan
meninggal. Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang
bersifat dinamis dalam setiap waktu, selama dalam batas rentang tersebut
anak membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak
langsung, seperti apabila anak berada pada rentang sehat maka upaya
perawat untuk meningkatkan derjat kesehatan sampai mencapai taraf
sejahtera baik fisik, sosial maupun spritual.
c. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah
lingkungan eksternal maupun internal yang berperan dalam status kesehatan
anak.
1) Lingkungan internal : Genetik, kematangan biologis, jenis kelamin,
intelektual,emosi dan adanya predisposisi atau resistensi terhadap penyakit.
2) Lingkungan eksternal : status nutrisi, orang tua, saudara kandung,
kelompok/geng, disiplin yang ditanamkan orang tua, agama, budaya, status
sosialekonomi, iklim, cuaca sekitar dan lingkungan fisik/biologis baik
rumah maupun sanitasi di sekililingnya.
Perkembangan anak sangat dipengaruhi ransangan terutama dari lingkungan
eksternal, yaitu lingkungan yang aman, peduli, dan penuh kasih sayang.
d. Keperawatan
Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal dengan melibatkan keluarga seperti adanya dukungan, pendidikan
kesehatan dan upaya dalam rujukan ke tenaga kesehatan dalam program
perawatan anak. Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan
adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan falsafah
yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga dan
perawatan yang terapetik. Bentuk intervensi utama yang diperlukan anak
dan keluarga adalah pemberian dukungan, pemberian pendidika kesehatan
dan upaya rujukan kepada tenaga kesehatan lain yang berkompeten sesuai
dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan anak.
4. Lingkup Praktik Keperawatan Anak
Dalam memberikan askep pada anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak
yaitu: kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti asuh, asih dan
asah.
a) Kebutuhan Asuh
Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam
pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan
akan nutrisi atau gizi, kebutuhan pemberian tindakan keperawatan dalam
meningkatkan dan mencegah terhadap penyakit, kebutuhan perawatan dan
pengobatan apabila anak sakit, kebutuhan akan tempat atau perlindungan
yang layak dan lain-lain.
b) Kebutuhan Asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau
memperbaiki psikologi anak.
c) Kebutuhan Asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sesuai dengan
usia tumbuh kembang.
Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak
Pemberi perawatan
Sebagai advokat keluarga
Pencegahan penyakit
Pendidikan
Konseling
Kolaborasi
Pengambilan keputusan etik
Peneliti
B. Trend dan Issue Keperawatan Anak
1. Perawatan Berfokus Pada Keluarga
2. Atrumatic Care
Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak
dan keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan
kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan
keperawatan yang diberikan., seperti memperhatikan dampak psikologis dari
tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek
lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai perawatan
tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan
tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan
imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri
akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat berarti
dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses kematangan dan tumbuh
kembang anak.
5) Modifikasi lingkungan
3. Imunisasi
a. Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi
aktif juga dapat di bagi dua macam:Imunisasi aktif alamiah dan Imunisasi aktif
buatan
b. Imunisasi Pasif
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan
banyak manfaat. Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal
sebagai ADHD, adalah gangguan kejiwaan yang cepat meningkat di
kalangan anak-anak. Perkiraan umum menempatkan 3-7% dari semua anak
usia sekolah dan remaja sebagai penderita ADHD. Studi telah
membuktikan terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan
gangguan ini. Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja laki-
laki yang menerima 10-15 menit terapi alternatif pijat setiap hari
menunjukkan peningkatan fokus dan terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai
sendiri lebih bahagia dan menunjukkan tanda-tanda luar biasa dari mood
positif.
Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa
hal itu merintangi setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak
selama masa dewasanya.
KMS untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat
digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.
Manfaat KMS adalah :
8) Informed Consent
“Informed Consent” terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang berarti
telah mendapat penjelasan atau keterangan (informasi), dan “consent” yang
berarti persetujuan atau memberi izin. Jadi “informed consent”
mengandung pengertian suatu persetujuan yang diberikan setelah
mendapat informasi. Dengan demikian “informed consent” dapat
didefinisikan sebagai persetujuan yang diberikan oleh pasien dan atau
keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan
dilakukan terhadap dirinya serta resiko yang berkaitan dengannya.
c. Masalah Legal Dalam Keperawatan
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh warga
negara. Setiap orang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara hukum
untuk menanggung denda atau hukuman penjara. Beberapa situasi yang perlu
dihindari seorang perawat :
1) Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien dengan
cara tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan ataupun
tidak melakukan tugas dengan hati-hati sehingga mengakibatkan
pasien jatuh dan cedera.
2) Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda bersalah karena
mencuri. Jika anda tertangkap, anda akan dihukum. Mengambil barang yang
tidak berharga sekalipun dapat dianggap sebagai pencurian.
3) Fitnah
Jika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan merugikan
orang tersebut, anda bersalah karena melakukan fitnah. Hal ini benar jika
anda menyatakan secara verbal atau tertulis.
4) False imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat merupakan
pelanggaran hukum atau false imprisonment. Menggunakan restrein fisik
atau bahkan mengancam akan melakukannya agar pasien mau bekerja sama
bisa juga termasuk dalam false imprisonment. Penyokong dan restrein harus
digunakan sesuai dengan perintah dokter.
Perawat memerlukan kemampuan khusus saat melayani orang atau pasien yang
sedang menderita sakit. Kemampuan khusus tersebut mencakup keterampilan
intelektual, teknikal, dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring
(Johnson, 1989). Caring merupakan fenomena universal yang berhubungan dengan
bagaimana seseorang berpikir, berperasaan, dan bersikap terhadap orang lain.
Dalam teori caring, human care merupakan hal yang mendasar. Human care terdiri
dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa
kemanusiaan dengan membantu orang lain, mencari arti dalam sakit, penderitaan,
dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan
dan pengendalian diri (Pasquali dan Arnold, 1989 dan Watson, 1979). Di samping
itu, Watson dalam Theory of Human Care mempertegas bahwa caring sebagai jenis
hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk
meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
Dari sini kita tahu, caring bukan semata-mata perilaku. Sikap caring dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata- kata yang
lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada di samping klien, dan
bersikap sebagai media pemberi asuhan (Carruth et al., 1999). Caring dalam asuhan
keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat dalam merawat pasien.
Perilaku caring perawat menjadi jaminan apakah perawat bermutu atau tidak.
Caring sebagai inti profesi keperawatan dan fokus sentral dalam praktik
keperawatan, bersifat universal dan terdiri dari perilaku-perilaku khusus yang
ditentukan oleh dan terjadi dalam konteks budaya. Di dalamnya memiliki makna
yang bersifat aktifitas, sikap (emosional) dan kehati-hatian (Barnum, 1994).
Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari diagnosis,
intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis keperawatan yang
merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon klien. Sedangkan di dalam curing terdapat diagnosis medis
yaitu suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan penyakit yang diderita klien.
Dengan kata lain dapat disebut diagnosa penyakit. Dalam caring lebih dititik-
beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk ditanggapi dengan pemberian
perawatan. Berbeda dengan curing lebih memperhatikan penyakit yang diderita
serta penanggulangannya.
Selain itu, dapat juga dilihat dari intervensinya. Intervensi keperawatan (caring)
yaitu membantu klien memenuhi masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual dengan tindakan keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan,
observasi, pendidikan kesehatan, dan konseling. Sedangkan intervensi kedokteran
(curing) lebih ke melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug) dan tindakan
operatif. Dari sini dapat dipahami bahwa caring memperhatikan klien dari aspek
fisik, psikologi, sosial, serta spiritualnya sedangkan curing menekankan pada aspek
kesehatan dan fisik kliennya.
Satu hal lagi yang dapat dipahami dari perbedaan caring dan curing yaitu dari
aspek tujuan. Tujuan dari perilaku caring, yaitu:
B. Saran
1. Perlunya kehatian-hatian seseorang tentunya keperawatan dalam melakukan
suatu tindakan agar tidak terjadi sesuatu yang dapat menyababkan kejadian
yang fatal akibatnya.
2. Adanya berbagai pendekatan yang bersifat persuasif, konsultatif dan
partisipatif semua pihak (Stake Holder) yang terkait dalam penyelenggaran
Praktik Keperawatan berorientasi kepada pelayanan yang bermutu.
3. Perlu adanya peraturan perundang-undangan dibidang keperawatan yang
diselenggarakan oleh tenaga keperawatan dapat mengayomi dan bersikap
mendidik sekaligus bersifat menghukum yang mudah dipahami dan
dilaksanakan, karena penyelenggaraan praktik keperawatan menyangkut
berbagai pihak sehingga yang terkait hendaknya bersifat proaktif dalam
melaksanakan peraturan perundang-undangan tersebut.
4. Setelah mengatahui perkembangan UU yang mengatur tentang praktek keper
awatan, sebagai calon perawat atau mahasiswa keperawatan harus
meningkatkan mutu belajar agar memiliki kemampuan berpikir rasional dalam
menyalankan tugas sebagai perawat profesional.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/34693382/TREN_DAN_ISU_KEPERAWATAN_ANAK_TAHUN_2014
http://www.slideshare.net/nslutfi90/tugas-legal-etik-kelompok-4-sp-ikd-1
Borba, M. (2008). Membangun kecerdasan moral: Tujuh kebajikan utama agar anak
bermoral tinggi. Terjemahan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, Aziz, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba
Medika.
Kozier, et al. (2004). Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice (7th Ed.).
Upper Saddle River: Pearson Education, Inc.