KEPERAWATAN ANAK
Di Buat Oleh :
Pita Ayu Lestari (PO71202220035)
Dosen Pengampu : Monalisa, S.Kep, Ners, M.Kep
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan…................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Advokasi peran perawat sebagai advokator.................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan bagi perawat untuk bertindak sebagai advokat pasien
meningkat. Pasien membutuhkan perlindungan dari perawat ketika seseorang sakit,
kekuatan fisik dan mentalnya menurun. Pasien yang dalam kondisi lemah, kritis
dan mengalami gangguan membutuhkan seorang advokat yang dapat melindungi
kesejahteraannya. Advokasi tindak hanya untuk mereka yang kurang mampu
melindungi diri sendiri, tetapi juga ditujukan kepada pasien yang membutuhkan
advokasi dalam hal penyediaan data yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan
tentang pengobatan dan proses terapi (Promtape, 2004).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian peran?
2. Apa pengertian advokasi?
3. Apa pengertian perawat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian peran.
2. Untuk mengetahui pengertian advokasi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap kedudukan dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan social
baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.
1. Peran ideal
Peran ideal mengacu pada hak dan tanggung jawab terkait peran yang secara
social dianjurkan atau disepakati.
2. Peran yang dipersepsikan
Peran yng mengacu pada bagaimana penerima peran (orang yang menerima
peran ) percaya dirinya harus berperilaku dalam peran tersebut
3. Peran yang ditampilkan
Peran yang mengacu pada apa yang sebenarnya dilakukan oleh penerima peran
B. Pengertian Advokasi
Menurut Green cit Notoatmodjo (1993) peran atau perilaku dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: faktor predisposisi terwujud dalam:
a. Pengetahuan, merupakan dominan yang penting untuk terbentuknya
tindakan, merupakan kesiapan individu untuk bertindak atau predisposisi
suatu perilaku;
b. Keyakinan, menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup
bermasyarakat;
c. Nilai-nilai, menurut Allport (1954) cit Notoatmodjo (1993) nilai-nilai
adalah suatu kepercayaan terhadap obyek.
C. Pengertian Perawat
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
2. Fungsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatanya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum , atau dari
perawat primer ke perawat pelaksana .
3. Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling tergantung
antara tim yang satu dengan yang lainnya . Fungsi ini dapat terjadi apabila
bentuk pelayanan ksehatan memerlukan kerjasama tim dalam pemberian
pelayanan.
Perawat adalah salah satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan anak
dan orang tua. Beberapa peran peran penting seorang perawat anak adalah sebagai
pembela advokasi. Pendidik ,konselor, koordinator,pembuat keputusan
etik,perencana kesehatan,pembina hubungan terapeutik, pemantau ,evaluator ,dan
peneliti.perawat dituntut sebagai pembela bagi anak / keluarganya pada saat
mereka membutuhkan pertolongan, tidak dapat mengambil keputusan/menentukan
pilihan, dan meyakinkan keluarga untuk menyadari pelayanan yang
tersedia,pengobatan , dan prosedur yang dilakukan dengan cara melibatkan
keluarga (Supartini,2012).
konseling keperawatan ketika anak dan orang tuanya membutuhkan. Hal inilah
yang membedakan layanan konseling dengan pendidikan kesehatan.dengan
cara mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan, dan hadir secara fisik
perawat dapat bertukar pikir dengan dan pendapat dengan orang tua tentang
masalah anak dengan orang tuanya ,membantu mencarikan alternatif
pemecahannya (Supartini,2012).
Dengan pendekatan interdisiplin, perawat melakukan kordinasi dan
kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lainnya ,dengan tujuan terlaksananya
asuhan holistik dan komperhensif. Perawat berada pada posisi kunci untuk
masyarakat yang ada di sekolah. Pada masa remaja, potensi masalah dan
rintangan yang dihadapi yakni :
a. Kurangnya pengetahuan khusus dan keyakinan dalam diri remaja
b. Kurangnya penyediaan pelayanan khusus bagi remaja
c. Kurangnya pemahaman dan apresiasi dari lingkungan dan
masyarakat terhadap remaja
Dari contoh masalah yang diuraikan diatas, perawat berperan dalam
konsep keperawatan pada masa transisi dalam kesehatan remaja.
Perawat harus mampu mengembangkan otonomi mereka
PEMBAHASAN
penting yang menghambat advokasi. Perawat merasa masih sangat sulit untuk
berbicara atas nama pasien dengan posisi dokter yang mendominasi, meskipun
dengan pengetahuan yang baik tentang suatu masalah (Negarandeh, 2006). Salah
satu faktor lain yang menghambat terlaksananya peran advokasi perawat yaitu
perawat, dapat dicapai apabila beban kerja dan sumber daya perawat yang ada
memiliki proporsi yang seimbang. Perawat yang bekerja di rumah di rumah sakit
perawat. Hal ini disebabkan karena peran perawat belum didefinisikan dengan baik
pelaksanaan peran advokasi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa seseorang sakit,
kondisi lemah atau bahkan kritis sangat membutuhkan seorang advokat yang dapat
melindungi kesejahteraannya (Promtape, 2004).