Askep DDTK Dan KPSP (Pita Ayu Lestari)
Askep DDTK Dan KPSP (Pita Ayu Lestari)
Dosen Pengampu :
Hj.Ernawati S.Kp,M.Kes
Disusun Oleh :
NIM :
(PO71201180022) TK III
Untuk menilai berat badan normal yang sesuai usia todler dapat dilihat di tabel
NCHS terlampir
Tinggi badan
Keistimewannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan
meningkat terus sampai tinggi maksimal tercapai dan akhirnya berhenti pada
umur 18 – 20 tahun.
Untuk menilai tinggi bdan yang sesuai dengan usia todler dapat dilihat ditabel
NCHS terlampir
Lingkar kepala
Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial, dipakai untuk menaksir
pertumbuhan otak. Untuk rentang normal menurut nellhaus pada anak usia 1
tahun adalah 43,5 – 49( perempuan) & 43,5 – 49 ( laki – laki ) , kemudian anak
usia 2 tahun adalah 45 – 51( perempuan ) & 46 – 51( laki – laki ) dan anak usia
3 tahun adalah 46,25 – 53 (perempuan) & 46,25 – 53 ( laki – laki ). namun
demikian untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik Nellhaus terlampir
Lipatan kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular merupakan refleksi
tumbuh jaringan lemak dibawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi.
dalam keadaan defisiensi lipatan kulit akan menipis dan sebaliknya menebal
jika masukan energi berlebihan
a. Usia 12 – 18bulan
Berjalan sendiri tidak jatuh
Mengambil benda kcil dengan ibu jari dan telunjuk
Mengungkapkan keinginan secara sederhana
Minum sendiri dari gelas dan tidak tumpah
b. Usia 18 – 24 bulan
Berjalan mudur setidaknya lima langkah
Mencoret – coret dengan alat tulis
Menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya
Meniru melakukan pekerjaan rumah tangga
c. Usia 2 – 3 tahun
Berdiri satu kaki tanpa berpegangan minimal 2 hitungan
Meniru membuat garis lurus
Menyatakan keinginan sedikitnya dengan 2 kata
Melepas pakaian sendiri
4. Parameter penilaian perkembangan dengan DDST
Aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan DDSTadalah :
c. Penilaian
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak mendapat
kesempatan melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik garis
berdasarkan umur kronologis, yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihitung pada masing-masing
sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil
tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan (Questionable) dan tidak
dapat dites (Untestable).
Abnormal
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1
sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis
vertikal usia.
Meragukan
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor
yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis
vertikal usia.
Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas.
C. Stimulasi dasar atau kebutuhan dasar untuk tumbuh-kembang yang diberikan Ibu
pada anak
1. Usia 12 – 18 bulan
a. Gerak kasar
Latih anak naik turun tangga
b. Gerak halus
Bermain dengan anak melempar dan menangkap bola besar kemudian bola kecil.
2. Usia 18 – 24 bulan
a. Gerak kasar
Latih anak berdiri dengan 1 kaki
b. Gerak halus
Ajari anak menggambar bulatan, garis, segitiga dan gambar wajah
c. Bicara, bahasa dan kecerdasan
Latih anak mengikuti perintah sederhana.
b. Gerak halus
Ajak anak bermain menyusun dan menumpuk balok
2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan internal
1) Intelegensi
Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika
intelegensi rendah.
2) Hormon
Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan
tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormon tiroid menstimulasi
pertumbuhan sel inerstitial testis, memproduksi testosteron dan ovarium memproduksi
estrogen yang mempengaruhi perkembangan alat reproduksi.
3) Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya serta guru
berpengaruh terhadap perkembangan emosi, sosial, intelektual anak, cara anak
berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah
b. Lingkungan eksternal
1) Kebudayaan
Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak mempersepsikan dan
memahami kesehatan berperilaku hidup sehat.
2) Status social ekonomi
Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonomi
yang rendah serta banyak punya keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan primernya.
3) Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari
makanan bergizi.
4) Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.
5) Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6) Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan
mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga.
C. Periode Perkembangan
Menurut Donna, L Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1. Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ
dan sistem organ anak, selain itu hubungan antara kondisi itu memberi dampak pada
pertumbuhannya.
2. Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonates (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada periode ini,
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik
dan sosial.
3. Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut Toddler dan pra sekolah (3-6 tahun).
Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia pra sekolah.
Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap.
4. Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih
meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas
seksual dengan perkembangannya organ reproduksi.
2. Masa Estetik
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata estetik di
sini dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama adalah fungsi panca
inderanya. Pada masa ini, panca indera masih peka karena itu Montessori menciptakan
bermacam – macam alat permainan untuk melatih panca inderanya (Yusuf, 2001: 69).
2. Motorik halus
a. Pada usia 3 tahun anak mampu membangun menara dari 9 atau 10 kotak,
membangun jembatan dengan tiga kotak, secara benar memasukkan biji-bijian
dalam botol berleher sempit, menggambar, meniru lingkaran, meniru silangan,
menyebutkan apa yang telah digambarkan, tidak dapat menggambar gambar-
gambar tongkat tetapi dapat membuat lingkaran dengan gambaran wajah.
b. Pada usia 4 tahun anak mampu menggunakan gunting dengan baik untuk
memotong gambar mengikuti garis, dapat memasang sepatu tetapi tidak mampu
mengikat talinya, dapat menggambar, menyalin bentuk kotak, menjiplak garis
silang dan permata, menambah tiga bagian pada gambar jari.
c. Pada usia 5 tahun anak mampu mengikat tali sepatu, menggunakan gunting alat
sederhana, atau pensil dengan sangat baik, dalam menggambar, meniru gambar
permata dan segitiga, menambahkan tujuh sampai sembilan bagian dari gambar
garis, mencetak beberapa huruf, angka, atau kata seperti nama panggilan.
3. Bahasa
a. Pada usia 3 tahun anak mempunyai perbendaharaan kata kurang lebih 900 kata,
menggunakan bicara telegrafik, menggunakan kalimat lengkap dari 3 sampai 4
kata, bicara tanpa henti tanpa peduli apakah seseorang memperhatikannya,
mengulang kalimat dari 6 suku kata, mengajukan banyak pertanyaan.
b. Pada usia 4 tahun anak mempunyai perbendaharaan 1500 kata atau lebih,
menggunakan kalimat dari empat sampai lima kata, pertanyaan pada puncak,
menceritakan cerita dilebihkan-lebihkan, sedikit tidak sopan bila berhubungan
dengan anak yang lebih besar, menuruti empat frase preposisi, seperti bawah, atas,
samping, belakang, atau depan, menyebutkan satu atau lebih warna.
c. Pada usia 5 tahun anak mempunyai perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata,
menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan semua bagian
bicara, menyebutkan koin, menyebutkan empat atau lebih warna,
menggambarkan gambar atau lukisan dengan banyak komentar dan
menyebutkannya satu per satu, mengetahui nama – nama hari dalam seminggu,
bulan, dan kata yang berhubungan dengan waktu lainnya, dapat mengikuti tiga
perintah sekaligus.
4. Sosialisasi
a. Pada usia 3 tahun anak mampu berpakaian sendiri hampir lengkap bila dibantu
dengan kancing belakang dan mencocokkan sepatu kanan atau kiri, mengalami
peningkatan rentang perhatian, makan sendiri sepenuhnya, dapat menyiapkan
makan sederhana, dapat membantu mengatur meja dan dapat mengeringkan
piring tanpa pecah, merasa takut, khususnya pada kegelapan dan pergi tidur,
mengetahui jenis kelamin sendiri dan jenis kelamin orang lain, permainan paralel
dan asosiatif.
b. Pada usia 4 tahun anak sangat mandiri, cenderung untuk keras kepala dan tidak
sabar, agresif secara fisik serta verbal, mendapat kebanggaan dalam pencapaian,
mengalami perpindahan dalam alam perasaan, memamerkan secara dramatis
menikmati pertunjukan orang lain, menceritakan cerita keluarga pada orang lain
tanpa batasan, masih mempunyai banyak rasa takut, permainan assosiatif,
mengkhayalkan teman bermain umum terjadi, menggunakan alat dramatis,
imajinatif dan imitatif.
c. Pada usia 5 tahun anak kurang memberontak dibandingkan dengan sewaktu
berusia 4 tahun, lebih tenang dan berhasrat untuk menyelesaikan urusan, tidak
seterbuka dan terjangkau dalam hal pikiran dan perilaku seperti pada tahun-tahun
sebelumnya, mandiri tapi tidak dapat dipercaya, mengalami sedikit rasa takut dan
mengandalkan otoritas, berhasrat untuk melakukan sesuatu dengan benar dan
mudah, menunjukkan sikap lebih baik, memperhatikan diri sendiri, tidak siap
untuk berkonsentrasi pada pekerjaan-pekerjaan yang rumit, permainan assosiatif.
5. Kognitif
a. Pada usia 3 tahun anak berada dalam fase perseptual, egosentris dalam berfikir
dan perilaku, mulai memahami waktu, mengalami perbaikan konsep tentang
ruang seperti ditunjukkan dalam pemahaman tentang preposisi dan
kemampuan untuk mengikuti perintah langsung, serta mampu memandang
konsep dari perspektif yang berbeda.
b. Pada usia 4 tahun anak ada pada fase berfikir intuitif, hubungan sebab akibat
masih dihubungkan dengan kemungkinan kejadian, memahami waktu dengan
lebih baik, tidak mampu mengubah cara, menilai sesuatu menurut dimensinya
seperti tinggi, lebar, atau perintah, persepsi segera menunjukkan dominasi
penilaian, dapat menghitung dengan benar tetapi konsep matematika terhadap
angka buruk, patuh karena orang tua mempunyai batasan bukan karena
memahami salah dan benar.
c. Pada usia 5 tahun anak mulai mempertanyakan apa yang dipikirkan orangtua
dengan membandingkan dengan teman sebaya dan orang dewasa lain,
menunjukkan prasangka dan bias dalam dunia luar, lebih mampu memandang
perspektif orang lain, tetapi mentoleransi perbedaan daripada memahaminya,
mulai menunjukkan pemahaman tentang penghematan angka melalui
perhitungan objek tanpa memandang pengaturan, menggunakan kata
berorientasi waktu dengan peningkatan pemahaman, sangat ingin tahu tentang
informasi faktual mengenai dunia.
B. Diagnosa
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d. situasi yang terjadi di
lingkungan
2. Potensial tumbuh kembang yang optimal
3. Perilaku mencari bantuan kesehatan b.d. kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru
4. Risiko terhadap cedera b.d. keadaan tumbang dan lingkungan.
5. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh
kembangnya.
6. Gangguan rasa aman (cemas) b.d. kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
7. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b.d. keinginan untuk meningkatkan
status imunisasi.
8. Potensial peningkatan hubungan dalam keluarga
C. Intervensi
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi
yang terjadi di lingkungan
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
b. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang
c. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
d. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
2. Potensial tumbuh kembang yang optimal
a. Kaji perkembangan tumbuh kembang
Rasional: mengetahui perkembangan tumbuh kembang, menentukan masalah yang
dihadapi.
b. Observasi faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
Rasional: menentukan intervensi selanjutnya
c. Anjurkan orang tua untuk memperhatikan masa pertumbuhan dan perkembangan
fisiologis anak
Rasional: memudahkan orang tua mengetahui tahap tumbuh kembang anak
d. Anjurkan untuk konsultasi dengan tim medis (dokter spseialis anak dan perawat) saat
terjadi masalah tumbuh kembang anak.
3. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang peran sebagai orangtua baru.
a. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai
umur anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana
menyendawakan bayi.
b. Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak.
c. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model
anaknya.
d. Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi
anaknya
e. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak
sesuai dengan umurnya
f. Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
4. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
a. Kaji pola bermain pada anak
Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
b. Motivasi orang tua selalu mengawasi anaknya ketika bermain dan dengan siapa
bermain.
Rasional: agar anak selalu dalam keadaan aman
c. Ajarkan orang tua untuk mengetahui mainan apa yag sesuai dengan usia anaknya
Rasional: agar tumbuh kembang anak dapat berjalan sempurna
d. Ciptakan lingkungan yang aman dari benda-benda yang dapat mencederai klien
Rasional: menghindari bahaya dari resiko cedera pada anak.
e. Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
f. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu
panas
5. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh
kembangnya.
a. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
b. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang
dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
Rasional: meningkatatkan pemahaman tentang perawatan anaknya
6. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
a. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
c. Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak
Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
7. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b.d. keinginan untuk meningkatkan status
imunisasi.
a. Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan oleh anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan oleh
anak
b. Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada
anaknya selain imunisasi yang harusnya didapatkan
Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan
c. Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit
yang bisa diderita oleh anaknya
Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.
8. Potensial peningkatan hubungan dalam keluarga
a. Kaji tingkat hubungan dalam keluarga
Rasional: untuk mengetahui sejauh mana masalah yang dihadapi keluarga anak.
b. Observasi faktor yang mempengaruhi tingkat hubungan dalam keluarga
Rasional: meminimalkan terjadinya penurunan tingkat hubungan dalam keluarga
c. Healt education tentang pentingnya hubungan keluarga dalam perkembangan anak
usia pra sekolah
Rasional: memberikan informasi tambahan pengaruh pentingnya hubungan keluarga
dengan perkembangan anak usia pra sekolah
d. Anjurkan keluarga meluangkan waktu bersama
Rasional: meluangkan waktu dapat mengetahui tingkat pertumbuhan dan
perkembangan masalah yang dihadapi anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta: EGC
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta. Salemba
Medika.
Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC
FORMULIR DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
B. ANAMNESIS:
1. Keluhan utama :
2. Apakah anak punya masalah tumbuh kembang : Ya ( ) / Tidak (√)
E. KESIMPULAN:
Pertumbuhan : Berat badan dan tinggi badan anak normal, pertumbuhan anak normal.
Perkembangan: Pola pikir anak cepat tanggap namun berbicara belumjelas dan jalan
belum lancar masih di satu dua langkah lalu terjatuh.
F. TINDAKAN INTERVENSI
1. Konseling stimulasi bagi ibu : a. Diberikan; b. Tidak diberikan
2. Intervensi stimulasi perkembangan: a. G.Kasar; b. G.Halus; c. B.Bahasa; d.
Sos.Kemandirian; e. Tgl evaluasi intervensi : 19 Oktober 2020
3. Tindakan pengobatan lain : Tidak ada
4. Dirujuk ke............a. Ada surat rujukan; b. Tidak ada surat rujukan
Cara menghitung IMT