Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ROLE PLAY FARMAKOLOGI

“KOLABORASI PERAWAT DENGAN LABOR ”

Oleh

1.D

KELOMPOK 4 :

1. Syurni Syasmi
2. Vani Putri
3. Wike Tri pernandes
4. Yasinta Salsabila

DosenPembimbing Ns. Debby Sinthania,S.Kep,M.Kep

PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SUMATRA BARAT

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Role Play Kolaborasi” dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan
dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari Dosen pembimbing.Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini denganbaik.
Dengan adanya makalah ini, diharapakan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak, atas bantuan, dukungan, dandoa-Nya.
Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.

Pariaman, 12 Maret 2019


                                                                                 Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….............i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………........................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1

1.2 Tujuan .....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kolaborasi perawat dengan labor..........................................................................7

BAB III KESIMPULAN

3.1 Simpulan................................................................................................................8
3.2 Saran ........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....…………...9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang


Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi
kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia
maupun di Indonesia.Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan
kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan
fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik
dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan
pendidik.

1.2        Tujuan Makalah


Untuk mengetahui menjelaskan peran dan fungsi perawat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Defenisi
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik
dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau
memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu
seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang
karena sakit, injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang
bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan
atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes
RI,2002).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan
oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai
dengan kode etik professional.
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi
dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.Fungsi Perawat dalam melakukan
pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana segala  aktifitas  yang di lakukan  berguna 
untuk  pemulihan  Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di  miliki,  aktifitas  ini  di  lakukan 
dengan  berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk
Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa
Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
 2.2        Peran Perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi
perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
1.   Pemberi Asuhan Keperawatan
      Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali
kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan
kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual
dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan
menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi
asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian
dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari
yang sederhana sampai yang kompleks.
2.   Pembuat Keputusan Klinis
      Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan
perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses
keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien,
pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan
menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau
berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama,
dan berkonsultasi dengan pembe ri perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan
Ramos,1995).
3.   Pelindung dan Advokat Klien
      Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien
dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari
kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh
dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi
terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran
perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta
membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat
memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan
yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang
umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau
menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada
pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak
atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak
untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
4.   Manager Kasus
      Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim
kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang
memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan perawat
kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai
tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau
sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai
manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan
mengawasi tenaga kesehatan lainnya.
5.   Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit,
kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien
mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat
berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan
keadaan tersebut.
6.   Pemberi Kenyamanan
      Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada
manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan
emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan
kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk
mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.
7.   Komunikator
      Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame perawat dan
profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan perawatan yang
efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa
komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam
memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.
8.   Penyuluh
      Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang
kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien
memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat
menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta
melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang
direncanakannya.
9.   Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahab perilaku
dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
11. Konsultan
      Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien tehadap informasi tentang
tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SKENARIO ROLE PLAY KEPERAWATAN KOMUNIKASI

ROLE PLAY PERAWAT(PERAN SEBAGAI KONSULTAN )


Suatu hari disebuah puskesmas kecil didesa Ayomaju yang lumayan terpencil. Terlihat aktivitas
harian yang biasa sehari-hari dilakukan dipuskesmas tersebut. Ada seorang dokter, beberapa
perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang terlihat mondar mandir dengan masing-masing
kesibukannya, terlihat juga pasien yang mengantri untuk memeriksakan keluhannya. Diruang
pojok belakang puskesmas itu ternyata ada aula kecil, untuk berbagai acara dipuskesmas itu. Dan
ternyata pada pagi ini sedang ada pertemuan anatara dokter dan tenaga kesehatan serta staff
dipuskesmas tersebut.

Kringggggg….kriiiiingggg….kriiiinggggggg…..HP Dr. Endar berbunyi disela pembicaraan.


Dr. endar : Assalamu’alaikum, Hallo selamat pagi….Iya saya Dokter Endar, maaf ini
siapa?? Ada perlu apa???

Terlihat Dr. Endar manggut-manggut menjawab dari sebrang sana.


Dr. Endar : Oke..oke…!! saya akan segera datang, secepatnya!! Baik!!
Wa’alaikumsalam…
Tut..tut..tut…tut…terdengar bunyi keypads HP Dr. Endar menendakan pembicarannya selesai.
Dr.endar : (Dengan wajah bingung) Perawat Risti! Tolong kemari!!!
Perawat Risti : Iya saya dok???
Dr. Endar : Perawat Risti hari ini, saya ada pasien kecelakaan di RS saya di kota.
Kemungkinan sampai sore saya baaru kembali. Saya harus cepat
menangani karena jiwanya terancam!! (dengan memberenskan
peralatannya) nah sekarang tugas anda, saya titip pasien yang masih dirawat
inap, kemungkinan keadaan mereka sudah agak membaik, tolong nati anda
check satu persatu!!
Perawat Risti : Iya pak dokter, nanti saya bicarakan dengan teman-teman perawat lainnya.
Dr. Endar : Iya terimakasih, saya harus segera pergi, tapi jangan lupa anda beri therai
obat untuk salah satu pasien.
Perawat Risti : iya dok
Dr. Endar : Sekali lagi saya ucapkan terimakasih. Saya akan ke kota sekarang, pasien
saya sudah menunggu.
Perawat Risti : Iya dok hati-hati

Setelah Dr. Endar meninggalkan puskesmas dengan mobilnya kemudian perawat Risti menemui
teman-temannya untuk membicarakan perintah dari Dr. Endar tadi.
Perawat Risti : Feb, bagaimana ini Dr. Endar tadi sebelum pergi memberikan tugas untuk ku
memberikan therapy obat ke pasien, tetapi saya lupa tidak meminta
surat perintah dokter, saya takut jika terjadi apa-apa
Perawat Febriana : Wah.. bagaimana ini??? Seharusnya mba Risti meminta surat Delegasi itu.
Perawat Dwi : (mendekat dan bertanya) ada apa Ris??? Ada apa Feb???
Perawat Febriana : Begini Mba Risti ditugaskan untuk memberika therapy obat untuk pasien,
tetepi mba Risti lupa untuk meminta surat pendelegasian dari
dokter?? Bagaimana ini???
Perawat Dwi : Waduh…bagaimana ya??? Ya.. sudah lebih baik jangan ada tindakan
terlebih dahulu, kecuali ada surat permintaan dari dokter, takut jika
nantinya ada apa-apa, nanti repotnya takut disalahkan juga.Kemudian
perawat yang lainnya pun mendekat
Perawat Dyah : Iya mba Risti, tidak perlu takut ada apa-apa, kebetulan pasiennya tidak ada
yang darurat.
Perawat Desi : Iya..betul…betul… hal ini sudah diatur di undang-undang KepMenKes RI
2001 pasal 15 butir (d), tolong anggoro bacakan, kacamat saya
ketinggalan.
Perawat Anggoro : “Pelayanan tindakan medic hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan
tertulis dari dokter” sudah sangat jelas, lebih baik jangan
melakukan tindakan apa-apa sebelum dokternya kembali.( sambil
memberikan buku Undang-Undang Keperawatan kepada perawat
Febriana ).
Perawat Risti : Ya sudah lah….berarti kita menunggu dokter saja..aduh saya tadi benar
-benar lupa tidak memintanya.
Bidan Baiq : Sudah lah mba tidak apa-apa,,, besok-besok jangan diulangi lagi…
Perawat Febriana : Eh tunggu dulu mba…ini saya bacakan lagi pasal 20 ayat 1 Dalam keadaan
darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien perawat berwenang
untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenagannya sebagaimana
dimaksud dalam pasal 15
Perawat Dwi : Wah sudah jelakan??? Undang-undang yang dibacak oleh Anggoro dan
Febriana tadi??? Kita boleh melakukan tindakan jikalau pasien
dalam keadaan darurat…ya sudah lah.. mari kita bekerja lagi…

Sementara diruang jaga perawat, ada seseorang yang tergesa-gesa yang datang kepeda perawat
Dian yang sedang berjaga pagi hari ini.
Desy N : Sus…aduh tolong sus?? Bapak saya kejang-kejang…saya takut sus!!! Cepat
suster panggil perawat…
Perawat Dian : Iya sabar mba,,, jangan panic saya akan keruang bapak anda dirawat, diruang
Dahlia kan???
Desy N : Iya sus…cepat!!!! Tolong carikan dokternya!!!sekarang juga!!!!
Perawat Dian : ( menghubungi pertolongan )Assalamu’alaikum mba Risti, Dr. Endar tolong
kemari ini ada pasien darurat katanya kejang-kejang cepat ya mba….(
lalu perawat Dian menutup telepon ) maaf mba dokternya sedang keluar
tapi nanti akan segera datang pertolongan untuk bapak mba, sekrang mari
kita keruangannya…
Desy N : Wah..bagaimana ini kalau tidak ada dokternya?? Saya takut kalau terjadi apa
-apa?? Padahal tadi bapak saya tenang tenang saja!!!!

Setelah Desy N dan perawat Dian ampai didepan kamar pasien Danu, terlihat perawat Risti,
perawat Febriana dan perawat Dwi datang dengan tergesa dengan membawa beberapa peralatan
medis.
Perawat Dwi : Mba ini darurat jadi boleh jika ada tindakan 
Perawat Risti : Iya kita tertolong berkat Undang-undang tersebut.

Dengan bersamaan perawat Dwi, perawat Risti, perawat Febriana, dan perawat Dian dan Desy
anak pasien Danu ampai dikamar pasien. Di ruang tersebut juga terdapat ibu Eka yang adalah
isteri pasien menangis prihatin melihat keadaan suaminya.
Ibu Eka : Pak sabar pak…istighfar…pak…sabar nanti dokternya datang
pak…tolong..sus…tolong suami saya….
Ferbri : Bu…Febri takut bu…bapak kenapa bu???? Mana mba Desy bu??? Katanya
mau panggil dokter???? Kok lama sekali????
Ibu Eka : Iya nak…sabar ya…kita berdoa saja yang terbaik buat bapak…
Perawat Risti : Asslamu’alaikum ibu…kami akan segera melakukan tindakan gawat darurat
kepada bapak Danu. Mohon maaf dokternya sedang keluar, ada
kepentingan yang sangat mendadak, maaf bu bisa dilanjutkan sekarang???
Ibu Eka : Iya Sus, sudah tidak apa-apa lakukan saja apa yang terbaik untuk suami saya…
Desy N : Iya sus…cepat!!kasian bapak saya

Kemudian perawat Risti, perawat Febriana, Perawat Dwi, dan perawat Anggoro yang baru
datang langsung menangani pasien Danu yang kejang dan terlihat darurat. Sementara perawat
Dian mendekati keluarga pasien dan sedikit menenangkan keluarga pasien terutama isteri pasien.
Perawat Dian : Ibu Eka, mba Desy, Mas Febri kita tunggu diluar ya,,, kasian bapak. Tolong
jangan khawatir!!bapak sedang diberi tindakan medis lanjutan oleh
perawat kami. Sebaiknya kita berdoa saja untuk kesembuhan bapak
ya… kita pasrahkan semuanya kepada Allah SWT, karena beliau
yang memberi kita semua kehidupan. Panik dan marah, hanya akan
menambah suasana yang tidak baik.
Ibu Eka : Iya sus, saya dan anak-anak pasrah saja. Semoga Allah memberikan yang
terbaik kepada suami saya. 
Setelah satu jam diberi tindakan medis perawat-perawat yang menangani bapak Danu, keluar
dari ruangan perawat Risti mewakili dokter menyampaikan pesan untuk keluarga pasien.
Perawat Risti : Ibu Eka Alhamdullilah masa kritis bapak sudah terlewati. Saya mewakili
dokter mohon maaf atas ketidak hadiran dokter kepukesmas ini, karena
ada kepentingan yang sangat mendadak.
Ibu Eka :Ya Sudahlah sus, tidak apa-apa, yang penting suami saya sudah melewati
masa kritisnya terimakasih mba, tolong sampaikan juga terimakasih
saya untuk perawat-perawat yang lain.
Perawat Risti : Iya bu, sama-sama. Nanti saya atau perawat lain akan mengontrol bapak Danu,
dan akan memberikan obat. Jangan lupa bapak harus banyak istirahat ya
bu, dan tolong jika infusnya sudah habis segera hubungi saya/perawat lain,
syukur -syukur jika nanti dokter sudah datang, jadi ibu bisa konsultasi lebih
banyak.

Tak lama berselang Dr. Endar datang dan menemui perawat Risti dengan tergesa-gesa…
Dr. Endar : Perawat Risti, bagaiman keadaan pasien Danu apakh sudah diberi
Tindakan??? 
Perawat Risti : Oh iya dok, tadi kami sudah beri tindakan, dan keadaannya sudah mulai
membaik.

Dokter Endar dan perawat Risti menemui perawat di ruang pasien


Perawat Risti : Assalmu’alaikum
Ibu Eka : Wa’alaikum salam
Dr. Endar : bagaimana pak Danu keadaannya??
Ibu Eka : Alhamdullillah dok keadaan suami saya sudah agak baikan
Dr. Endar : ya baiklah kalau begitu…kemungkinan besok pak Danu sudah boleh pulang.
Ibu Eka : Terimakasih dok..

Keesokan harinya pasien Danu sudah boleh pulang dan dapat beraktifitas kembali.
BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu : Melaksanakan
pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana kesehatan sesuai dengan
kebijakan umum pemerintah khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan komunitas.
Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan, demi
meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik.

3.2        Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat mengetahui
dan memahami peran dan fungsi perawat.
 
DAFTAR PUSTAKA

Muhamad Reza P.2012.Peran dan Fungsi Perawat Profesional, /2012/05/peran-dan-fungsi-


perawat-profesional

Rani Setiani Sujana.2009. Peran Perawat Profesional dalam Membangun Citra Perawat Ideal
di Mata Masyarakat, peran-perawat-profesional-dalam-membangun-citra-perawat-ideal-di-mata-
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai