Oleh
1.D
KELOMPOK 2 :
1. Syurni Syasmi
2. Syahrul Ramadhan
3. Vivi Claudia Effendi
4. Wike Tri Pernandes
5. Sinta Salsabila
6. Windy Oktaviani
SUMATRA BARAT
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “asuhan keperawatan flatulen” dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat
bantuan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari Dosen pembimbing.Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini denganbaik.
Dengan adanya makalah ini, diharapakan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak, atas bantuan, dukungan, dandoa-Nya.
Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 3
1.3 Rumusan Maslah……………………………………………………………..3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 3
1.3 TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui gangguan pada eliminasi alvi yaitu pada flatulence dan tindakan dalam
flatulence
2. Tujuan khusus
Mengetahui pengertian Flatulence,beserta penyebab dan gejalanya
Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan Flatulence
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Flatulensi (perut kembung) adalah meningkatnya jumlah gas dalam saluran
pencernaan.Udara adalah gas yang dapat tertelan bersama makanan.Menelan sedikit udara adalah
normal tetapi secara tidak sadar, beberapa orang menelan udara dalam jumlah banyak, terutama
bila terjadi kecemasan. Sebagian besar udara yang masuk kemudian dikeluarkan lagi melalui
sendawa.Sehingga hanya sebagian kecil saja yang melewati lambung menuju ke saluran
pencernaan berikutnya. Masuknya sejumlah besar udara menyebabkan seseorang merasa penuh
dan orang tersebut akan bersendawa atau mengeluarkannya melalui anus (kentut /Flatus).
Flatulensi (perut kembung) adalah meningkatnya jumlah gas dalam saluran pencernaan.
2.2 Etiologi
1. Pertama dari udara yang tertelan yang disebut sebagai aerophagia. Ini terjadi karena udara
terjebak saat aktifitas menelan saat makan atau minum yang terburu-buru, mengunyah permen
karet, merokok, minum minuman bersoda dan beralkohol, atau saat kejadian nafas yang
memburu. Aerophagia ini akan dikeluarkan kembali dengan cara sendawa, namun sisanya akan
ikut saluran pencernaan sampai dengan menjadi gas buang. Komposisi aerophagia terdiri dari
nitrogen, oksigen dan karbon dioksida.
2. Kedua adalah dari meningkatnya produksi gas dalam pencernaan karena hasil kerja bakteri
di usus besar yang memproses makanan tidak tercerna sempurna pada usus halus. Ada sebanyak
30-150 gram makanan yang belum tercerna sempurna pada usus halus sudah masuk ke usus
besar setiap harinya yang sebagian besar adalah karbohidrat. Sehingga makin tinggi konsumsi
karbohidrat kita, akan semakin besar kemungkinan tingginya produksi gas dalam usus besar. Ini
dapat terjadi karena adanya kekurangan enzim-enzim pencernaan. Komposisi gas karena
penyebab kedua ini terdiri dari carbon monoksida, hydrogen, methane, dan sulfur. Makanan yang
dapat membuat tingginya produksi gas buang pada seseorang belum tentu menghasilkan jumlah
gas yang sama untuk orang lain. Ini disebabkan karena ada dua jenis bakteri di mana bakteri
kedua dapat mengeliminasi hydrogen yang dihasilkan oleh bakteri pertama. Perbedaan jumlah
bakteri ini dalam pencernaan menyebabkan produksi gas buang tidak sama di setiap orang.
2.3 Patofisiologi
Udara adalah gas yang dapat tertelan bersama makanan. Menelan sedikit udara adalah
normal, tetapi secara tidak sadar, beberapa orang menelan udara dalam jumlah banyak, terutama
bila terjadi kecemasan. Sebagian besar udara yang masuk kemudian dikeluarkan lagi melalui
sendawa. Sehingga hanya sebagian kecil saja yang melewati lambung menuju ke saluran
pencernaan berikutnya. Masuknya sejumlah besar udara menyebabkan seseorang merasa penuh
dan orang tersebut akan bersendawa atau mengeluarkannya melalui anus (kentut). Gas-gas yang
dihasilkan di dalam saluran pencernaan :
1. Hidrogen, metan dan karbon dioksida berasal dari metabolisme makanan oleh bakteri dalam
usus, terutama setelah makan makanan tertentu seperti kacang dan kol.
2. Kekurangan enzim pemecah gula tertentu, juga cenderung menghasilkan gas jika penderita
memakan makanan yang mengandung gula tersebut.
3. Kekurangan laktase, sariawan tropikal dan insufisiensi pankreas juga dapat menyebabkan
produksi gas yang berlebihan. Tubuh akan mengeluarkan gas tersebut melalui :
- sendawa
- penyerapan gas melalui dinding saluran pencernaan ke dalam darah dan mengeluarkannya
melalui paru-paru
- anus (kentut).
- Bakteri-bakteri pada saluran pencernaan juga ikut memetabolisme beberapa gas.
2.5 Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat antasida seperti simethicone,
metoclopramide dan betanecol.
2.6 Komplikasi
Flatulensi jarang bahkan tidak menyebabkan komplikasi penyakit.
2.7 Penatalaksanaan
Dilakukan Sendiri :
1. Mencari makanan penyebab dengan cara merubah jenis makanan yang dikonsumsi sambil
mengamati jumlah flatulensi yang terjadi. Bila sudah ketahuan, maka berusaha untuk
menghindari makan tersebut.
2. Mengkonsumsi pro dan prebiotic untuk mengontrol jumlah bakteri pembusuk dalam usus.
3. Mengkonsumsi suplemen enzim pencernaan untuk mengatasi kekurangan enzim.
Dilakukan Dokter :
1. Bila penyebabnya infeksi atau terlalu tingginya jumlah bakteri dalam usus, maka dokter
akan memberikan antibiotik.
2. Bila penyebabnya karena konstipasi, maka dokter akan memberikan anti konstipasi untuk
memperlancar proses peristaltik.
3. Memberikan enzim khusus yang terkait dengan jenis makanan yang dikonsumsi. Contohnya
Baeno enzyme bila makan kacang terlalu banyak.
4. Memberikan antacid untuk mengurangi produksi gas dalam lambung.
5. Memberikan metoclopramide yang juga dapat berefek mengurangi produksi gas dalam
lambung.
6. Bila keluhannya ada di bau yang sangat menyengat, dapat dieliminasi dengan
mengkonsumsi karbon aktif. Diberikan sebelum dan sesudah makan.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
HARI /TANGGGAL : Kamis / 28 maret 2019
JAM : 8.00 WIB
PENGKAJI : Suster Fitri
RUANG : Melati
I. IDENTITAS PASIEN
A. Nama : Tn. A
B. Jenis kelamin : laki - laki
C. Umur : 36 tahun
D. Agama : islam
E. Status Perkawinan : Menikah
F. Pekerjaan : Wiraswasta
G. Pendidikan Terakhir : SMA
H. Alamat : Pariaman
I. Suku Bangsa : Minang
J. No.CM : 189011
K. Diagnostik Medis :-
L. No medical record :1715
M. Tanggal Masuk : 27 Maret 2019
N. Tanggal Pengkaji : 28 Maret 2019
PENANGGUNG JAWAB
A. Nama : Ny. R
B. Umur : 33 tahun
C. Pendidikan : SMA
D. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
E. Hubungan dengan klien : Istri
F. Alamat : Pariaman
1. Keadaan Umum
Kilen tampak lemah dan terbaring ditenpat tidur, tingkat kesadran klien Composmentis dengan
GCS 4, 5, 6.
Ket : 4 (Respon membuka mata spomtan)
5 (Respon verbal orientasi baik)
6 (Respon motorik mengikuti perintah)
Hail TTV klien :
TD : 110/ 60 mmHg
N : 100 x/menit
R : 20 x/menit
S : 38°C
Data Antropmetri
BB : 50 kg
TB : 165 cm
LLA : 23 cm
BBI : 58.5 kg
2. Kulit
kulit tampak simetris, kebersihan kulit baik, kulit teraba agak lembab, tidak terdapat lesi atau
luka pada kulit, turor kulit kembali ± 2 detik, kulit teraba hagat dengan suhu 38°C, warna kulit
kuning langasat.
9. Abdomen
Struktur abdomen simetris, abdomen tampak datar(tidak ada benjolan), saat diperkusi terdenagr
bunyi hipertimpani.Klien mengatakan perutnya terasa kembung, saat dipalpasi terdapat nyeri
tekan, klien mengatakan nyeri didaerah abdomen pada bagin atas. Klien mengatakn skala
nyerinya 3 dan seperi disuk-tusuk, serta nyerinya bisa berjam-jam.
2. Hubungan Sosial
Klien berbaur dengan lingkungan sekitar hubungan klien dengan keluarga, perawat, dokter dan
tim medis lainnya baik
3. Spiritual
Klien beragama Islam dan klien selalu sholat 5 waktu
ANALISA DATA
DO:
Prioritas Masalah:
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
HARI/ NO. EVALUASI
NO PUKUL IMPLEMENTASI TTD
TANGGAL DX TINDAKAN
1. Kamis/ 08.30 I 1. mengkaji status nutrisi 1. klien
28 Maret 09.15 mengatakan
1. mengobservasi TTV
2019 09.00 nyeri pada
abdomen da
1. Memberikan kompres
nyerinya
hangat
seperti
ditusuk-tusuk
selama berja-
jam
2. Hasil TTV
klien :
TD : 110/ 60
mmHg
N : 100 x/menit
R : 20 x/menit
S : 38°C
1. Klien
mengatakan
nyerinya
berkurang.
EVALUASI
HARI/ NO.
NO PUKUL Evaluasi hasil TTD
TANGGAL DX
1. Kamis/ 09.00 I S : klien mengatakan nyeri pada abdomen dan
29Maret 2019 nyerinya seperti ditusuk-tusuk selama berjam-
jam.
O : klien tampak meringis kesakitan.
A : maslah nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. (2000). Buku saku diagnosa keperawatan. Edisi 8. Volume 2. Jakarta :EGC
Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., dan Geissler, A.C. (1999). Rencana asuhan keperawatan :
Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan asien. Edisi 3. Jakarta: EGC
Gale, D. dan Charette, J. (1999). Rencana asuhan keperawatan onkologi. Jakarta : EGC
Hadi, S. (1995). Gastroenterolog i. Edisi 4. Bandung : Alumni
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W.L, dan Setiowulan, W. (1999). Kapita
selekta kedokteran. Jilid 1. Edisi 1. Jakarta: Media Aesculapius
NANDA. (2001). Diagnosa keperawatan NANDA : Defmisi dan klasifikasi 2001/2002. Alih
bahasa mahasiswa PSIK BFK UGM angkatan 2002. Yogyakarta
Tucker, S.M., Canobbio, M.M., Paquette, E.V., dan Wells, M.F. (1998). Standar perawatan
Qasien : Proses keperawatan , diagnosis, dan evaluasi. Volume 2. Alih bahasa Yasmin.Asih.
Jakarta: EGC