Anda di halaman 1dari 11

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III

PADA SISTEM PENCERNAAN (GASTROINTESTINAL)

DOSEN PENGAMPU : MERLIN KARINDA, S.ST., M.KES

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

ELISA PANGALISANI 712405S.18.006


SITI REYHANAH 712405S.18.026

AKADEMI KEBIDANAN ABDI PERSADA BANJARMASIN


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, dan
anugerah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan judul “Perubahan Anatomi dan
Fisiologi pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Sistem Pencernaan (Gastrointestinal)” yang disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan. Tidak sedikit kesulitan yang
kami alami dalam proses penyusunan makalah ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari
semua pihak yang terkait, baik secara moril maupun materil, akhirnya kesulitan tersebut dapat
diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami membutuhkan
kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan datang. Akhir kata, besar harapan
kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, September 2019

Kelompok 6

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 1
D. Manfaat ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
A. Pengertian Kehamilan ................................................................................................. 2
B. Pengertian Gastrointestinal ......................................................................................... 2
C. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Sistem Penceraan ................................................ 3
1. Trimester I ............................................................................................................. 3
2. Trimester II ........................................................................................................... 3
3. Trimester III .......................................................................................................... 3
D. Perubahan-Perubahan Pada Pencernaan Yang Dapat Terjadi Pada Kehamilan ......... 4
1. Perubahan Pada Motilitas Gastrointestinal ........................................................... 4
2. Perubahan Pada Esofagus ..................................................................................... 4
3. Perubahan Pada Usus Besar, Usus Kecil dan Appendik ....................................... 4
4. Perubahan Pada Kandung Empedu ....................................................................... 4
5. Perubahan Pada Live ............................................................................................. r4
E. Gangguan Sistem Pencernaan Pada Wanita Hamil .................................................... 5
1. Esofagus Dan Lambung ........................................................................................ 5
2. Ulkus Peptikum ..................................................................................................... 5
3. Hiperemesis Gravidarum ...................................................................................... 5
4. Apendisitis ............................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 8

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal adalah sistem organ yang menerima
makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual ini adalah akibat kadar hormon
estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus (saluran gastrointestinal)
menurun sehingga seluruh traktus digestivus berkurang.
Saliva adalah pengeluaran air liur secara berlebihan dari pada normal, bila telampau banyak
dapat menjadi patologi. Saliva meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan
muntah.
Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah menimbulkan pemanjangan waktu
oengosongan lambung dan transit usus sehingga makanan akan lebih lama berada dalam
saluran gastrointestinal. Ini mungkin merupakan akibat jumlah progesteron besar yang
terdapat selama kehamilan. Selain itu juga, uterus yang semakin membesar akan menekan
rectum dan usus bagian bawah sehingga terjadinya sembelit (konstipasi). Sembelit semakin
berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kehamilan dan sistem pencernaan?
2. Bagaimana perubahan anatomi dan fisiologi sistem pencernaan?
3. Gangguan sistem pencernaan pada wanita hamil?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perubahan anatomi dan fisiologis pada ibu hamil sistem pencernaan.
2. Untuk mengetahui gangguan-gangguan sistem pencernaan pada ibu hamil.
3. Untuk menambah wawasan pembaca.

D. Manfaat
1. Untuk mengetahui perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil pada sistem pencernaan.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang perubahan anatomi dan
fisiologis pada ibu hamil terkait dengan system pencernaan.
3. Untuk mengetahui perubahan anatomi dan fisiologis ibu hamil pada trimester I,II, Dan III

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan sebuah proses alamiah pada manusia, dan bukan merupakan

proses patologis, kecuali keadaan-keadaan tertentu. Masa kehamilan dimulai dari masa

konsepsi sampai lahirnya janin. Rentang waktu kehamilan pada umumnya adalah 280 hari

atau 40 minggu atau 9 bulan 10 hari. Masa kehamilan dibagi menjadi 3 fase, yaitu triwulan

pertama yang merupakan masa kehamilan ibu pada bulan kesatu sampai ketiga, triwulan

kedua yang merupakan bulan keempat kehamilan sampai bulan keenam, dan triwulan ketiga

yang meliputi bulan ke tujuh sampai bulan kesembilan. Pada masa kehamilan ini terjadi

perubahan-perubahan pada ibu, baik bentuk fisik maupun mental atau psikologis ibu.

B. Pengertian Sistem Gastrointestinal


Sistem gastrointestinal berpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan. Tingginya
kadar progesterone mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah
dan menigkatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih
banyak, dan asam lambung menurun. Perbesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung
dan intestine. Karena kehamilan yang berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh
uterus yang membesar. Sebagai akibat perubahan-perubahan posisi organ visera ini,
penemuan fisik pada penyakit tertentu dapat berubah. Apendiks, misalnya biasanya bergeser
ke arah atas dan agak ke lateral saat uterus membesar dan seringkali dapat mencapai
pinggang kanan.
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah
sehingga terjadinya sembelit (konstipasi). Sembelit semakin berat karena gerakan otot
didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil sering mengalami
heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih
lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter dikerongkongan bagian bawah
yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Ulkus gastrikum
jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum
biasanya akan membalik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
Saliva meningkat dan pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah. Tonus
otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama
berada di dalam saluran makanan. Reabsorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan
obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut

2
sakit pagi (morning sickness). Sistem pencernaan dengan pengaruh hormone estrogen asam
lambung meningkat yang menyebabkan hipersalivasi, darah lambung terasa panas, morning
sickness dan terjadi emesis gravidarum. Sedangkan pengaruh hormone progesterone
menyebabkan gerakan usus menurun dan terjadi obstipasi.
Hemoroid cukup sering pada kehamilan. Kelainan ini sebagian besar disebabkan oleh
konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena dibawah uterus. Pirosis, umumnya pada
kehamilan, paling mungkin disebabkan oleh refluks secret-sekret asam ke esofagus bagian
bawah, posisi lambung yang berubah mungkin ikut menyumbang pada seringnya terjadi
peristiwa ini.

C. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan


Selama kehamilan kebutuhan nutrisi ibu seperti vitamin dan mineral meningkat dan
nafsu makan ibu meningkat sehingga intake makanan juga meningkat.Tetapi beberapa wanita
hamil mengalami penurunan nafsu makan atau mengalami mual dan muntah. Gejala tersebut
berhubungan dengan peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG).
1. Trimester I
Pada bulan-bulan awal kehamilan 1/3 dari wanita hamil mengalami mual dam
muntah. Sebagaimana kehamilan berlanjut penurunan asam lambung melambatkan
pengosongan lambung dan menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak
saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi karena lebih banyak feses terdapat dalam
usus. Lebih banyak air diserap dan semakin keras jadinya. Konstipasi juga disebabkan
oleh tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan dan kembali pada
masa kehamilan.
Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam. Selama
kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi. Pada
bulan-bulan terakhir nyeri ulu hati dan regurgitasi (pencernaan asam) merupakan
ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari perbesaran uterus. Pelebaran
pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi pada persalinan. Rektum dan otot-otot
yang memberikan sokongan yang sangat tegang.
2. Trimester II
Mulut dan gusi terus hiperemia,sensitif terhadap zat iritan. Esofagus dan lambung
hormon progesteron meningkat merelaksasi otot intestine dan menurunnya motilitas.
Pengosongan lambung menurun. Regulasi esofagus. Liver peningkatan hormon estrogen
dan progesteron mengakibatkan gejala gatal-gatal (pruritus gravidum).
3. Trimester III
Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus. Penurunan
tonus dan motilitas saluran gastrointestinal menyebabkan waktu pengosongan lambung
menjadi lebih lama. Penyerapan makanan meningkat. Terjadi konstipasi yang dapat

3
meningkatkan terjadinya haemoroid. Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus
menyebabkan terjadinya pirosis (nyeri ulu hati). Gusi menjadi melunak dan mudah
berdarah (hiperemi) kalau terkena cedera ringan saja, misalnya oleh sikat gigi.

D. Perubahan-Perubahan Pada Pencernaan Yang Dapat Terjadi Pada Kehamilan


a. Perubahan Pada Motilitas Gastrointestinal.
1. Selama kehamilan motilitas gastrointestinal mengalami penurunan akibat peningkatan
hormon progesterone yang dapat menurunkan produksi motilin yaitu suatu peptide
yang dapat menstimulasi pergerakan otot usus.
2. Waktu transit makanan yang melewati gastrointestinal melambat atau lebih lama
dibanding pada wanita yang tidak hamil.
3. Melambatnya makanan yang melewati gastrointestinal dapat meningkatkan
penyerapan air dan sodium diusus besar mengakibatkan konstipasi pada ibu hamil.
b. Perubahan Pada Esofagus
1. Pada trimester pertama kehamilan produksi lambung yaitu asam hidrolorik meningkat
2. Keasaman lambung menurun
3. Produksi hormone gastrin meningkat secara signifikan mengakibatkan peningkatan
volume lambung dan penurunan PH lambung.
4. Gastric reflux lebih banyak terjadi pada kehamilan lanjut karena elevsi lambung
akibat pembesaran uterus.
c. Perubahan Pada Usus Besar, Usus Kecil dan Appendik
Usus besar dan kecil bergeser keatas dan lateral, apendik bergeser secara superior
lateral pada ruang panggul. Posisi organ-organ tersebut kembali ke normal pada awal
puerperium. Pada umumnya motilitas mengalami penurunan seperti halnya tonus
gastrointestinal yang mengalami penurunan.
d. Perubahan Pada Kandung Empedu.
Fungsi kandung empedu mengalami perubahan selama kehamilan Karena hipotonia
pada otot dinding kandung empedu. Waktu pengosongan lebih lambat dan inkomplit.
Empedu mengalami penembalan dan empedu yang statis menyebabkan formasi batu
empedu.
e. Perubahan Pada Liver
Tidak terjadi perubahan morfologi pada hati selama kehamilan norma, namun fungsi
hati mengalami penurunan. Aktifitas penurunan alkalin fostfatase mengalami gangguan
yang mungkin disebabkan karena peningkatan isoenzim alkalin fostfatase plasenta.
Penurunan rasio albumin atau globulin terjadi selama kehamilan merupakan suatu
keadan yang normal.

4
E. Gangguan Sistem Pencernaan Pada Wanita Hamil
a. Esofagus Dan Lambung
1. Pirosis
Wanita mengeluh sakit dan pedih di ulu hati atau nyeri dada. Hal ini di sebabkan
regurgitasi asam lambung yang asam kebawah bagian esofagus. Keluhan ini akan
hilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang bertambah tua. Penanganan
dilakukan dengan tidak makan sekaligus banyak, dalam porsi kecil tetapi lebih sering.
Tidur dengan posisi setengah duduk. Penderita di beri obat-obat antasida.
2. Ulkus Peptikum
Merupakan keadaan dimana kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas
sampai dibawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel
disebut erosi, walaupun seringkali dianggap juga sebagai tukak (misalnya tukak
karena stress). Ulkus dapat disebabkan oleh gastritis kronik yang diindikasi oleh
Helicobacter pylori dan penyakit ulkus peptikum. Dapat terjadi juga akibat
penggunaan aspirin dan obat-obat anti inflamasi non steroid lain.
Sekresi asam juga penting yang menjelaskan efektivitas temporer obat
antisekresim.Selama kehamilan, sekresi lambung berkurang, motilitas menurun, dan
terjadi pengikatan mucus yang cukup besar (Hytten, 1991). Karena itu tidak
mengherankan bahwa penyakit ulkus peptikum jarang dijumpai pada kehamilan
3. Hiperemesis Gravidarum
Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan
muntah. Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut. Mual dan muntah
disebabkan oleh pengaktivan pusat muntah di otak. Muntah merupakan cara dramatis
tubuh untuk mengeluarkan zat yang merugikan. Muntah dapat disebabkan karena
makan atau menelan zat iritatif atau zat beracun atau makanan yang sudah rusak.
Muntah bisa terjadi selama kehamilan, terutama pada mingu-mingu pertama dan pada
pagi hari. Banyak obat-obatan, termasuk obat anti kanker dan pereda nyeri golongan
opiat seperti morfin, dapat menyebabkan mual dan muntah.
Penyumbatan mekanis pada usus akan menyebabkan muntah karena makanan dan
cairan berbalik arah dari sumbatan tersebut. Iritasi atau peradangan lambung, usus
atau kandung empedu, juga dapat menyebabkan muntah. Masalah psikis juga dapat
menyebabkan mual dan muntah (muntah psikogenik). Gejala berupa mual, muntah
kering dan salivasi yang berlebihan sering terjadi sesaat sebelum terjadinya muntah.
Meskipun penderita umumnya merasa tidak enak badan selagi muntah, tetapi setelah
terjadinya muntah akan timbul rasa nyaman.
b. Usus Halus Dan Usus Besar
1. Apendisitis

5
Peradangan pada usus buntu (apendiks). Usus buntu merupakan penonjolan kecil
yang berbentuk seperti jari, yang terdapat di usus besar, tepatnya di daerah perbatasan
dengan usus halus. Usus buntu mungkin memiliki beberapa fungsi pertahanan tubuh,
tapi bukan merupakan organ yang penting. Apendisitis sering terjadi pada usia antara
10-30 tahun.Pada kebanyakan kasus, peradangan dan infeksi usus buntu mungkin
didahului oleh adanya penyumbatan di dalam usus buntu. Bila peradangan berlanjut
tanpa pengobatan, usus buntu bisa pecah.
Usus buntu yang pecah bisa menyebabkan : masuknya kuman usus ke dalam
perut, menyebabkan peritonitis, yang bisa berakibat fatal terbentuknya abses pada
wanita, indung telur dan salurannya bisa terinfeksi dan menyebabkan penyumbatan
pada saluran yang bisa menyebabkan kemandulan masuknya kuman ke dalam
pembuluh darah (septikemia), yang bisa berakibat fatal. Apendisitis memiliki gejala
kombinasi yang khas terdiri dari mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan
bagian bawah. Nyeri bisa secara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di
sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah.
Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian
bawah. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika
penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam. Demam mencapai 37,8o-38,8°
pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut. Pada
orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri
tumpulnya tidak terlalu terasa. Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi
berat. Infeksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rahim yang semakin besar akan menekan rectum dan usus bawah sehingga terjadinya
sembeli (konstipasi). Sembelit semakin berat karena gerakan otot usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesterone. Pengeluaran asam lambung yang meningkat dan pengaruh
hormone esterogen dan progesterone mengakibatkan daerah lambung terasa panas, terjadinya
mual muntah, pusing, sakit kepala di pagi hari ( morning sicknes). Seperti yang disebutkan
diatas, bahwa banyak sekali terdapat perubahan anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
dapat menyebabkan wanita hamil merasa tidak nyaman padahal semua itu merupakan proses
alamiah.
B. Saran
Seorang bidan harus mengetahui tentang perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu
hamil , perubahan yang terjadi pada ibu hamil merupakan hal yang wajar karena didalam
tubuh ibu terdapat kehidupan lain, sehingga tubuh ibu perlu menyesuaikan diri dengan
suasana baru.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mandang, Jenni, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bogor : IN MEDIA

Anda mungkin juga menyukai