Anda di halaman 1dari 12

SKENARIO ROLE PLAY DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK) DI RUANG

BOUGENVILLE RUMAH SAKIT UNIVERSITAS JEMBER


STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

oleh:

Kelompok 4A

Irfan Firmansyah, S.Kep 202311101020

Imroatul Koiriyah, S.Kep 202311101027

Noti Talia Meidiyah, S.Kep 202311101043

Dyan Ayu Pusparini, S.Kep 202311101052

Dwi Meida Kurniasari, S.Kep 202311101089

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
SKENARIO ROLEPLAY DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

Pembagian Peran:

Irfan Firmansyah : Kepala Ruangan


Noti Talia Meidiyah : Ketua TIM
Imroatul Koiriyah : Penyaji
Dwi Meida Kurniasari : Perawat 1
Dyan Ayu Pusparini : Perawat 2
Imroatul Koiriyah : Perawat 3
Irfan Firmansyah : Fasilitator

Pasien mengalami demam, batuk,pilek sehingga tidurnya terganggu, dan susah nafas disertai
sesak memberat,fatigue, gejala gastrointestinal seperti diare, dengan hasil pemeriksaaan TTV
yaitu TD :110/70 mmHg, HR 84 x/menit, RR 22x/menit, suhu 39 0C, kemudian pasien dilakukan
rapid tes dengan hasil reaktif dan dilakukan pemeriksaan spesimen saluran nafas atas dengan
swab tenggorokan (nasofaring dan orofaring) didapatkan hasil positif covid-19 . Pasien masih
mengeluh sesak nafas, tidak nafsu makan dan tampak lemas. Berdasarkan kondisi pada pasien
diatas perawat melakukan DRK.

Scene 1 (Perawat melaporkan keadaan pasien dan meminta persetujuan untuk diadakan
DRK kepada ketua TIM)

Perawat 1 : Assalamualaikum, selamat pagi pak, selamat pagi bu !

Karu : Selamat pagi bu.

Ketua Tim : Pagi bu !

Perawat 1 : Begini pak, pasien dikamar no. 1 yang bernama Ny.A sudah 4 hari dirawat,
demamnya masih naik, pasien juga teerlihat lemas, hasil lab rapid tes
menunjukkan pasien mengalami reaktif dan hasil swab pasien menunjukkan
positif covid-19. Keadaan pasien belum menunjukkan peningkatan. Saya
berencana untuk melakukan DRK terhadap Ny. A. Bagaimana menurut bapak dan
ibu? Apakah bapak dan ibu setuju?
Karu : ya saya setuju, bagaimana ibu? (bertanya kepada Katim)

Ketua Tim : oke saya setuju, bagaimana dengan persiapannya dan kapan rencana akan
dilakukan DRK?

Perawat 1 : Saya telah menyiapkan tim yang bisa melakukan DRK bu. Saya menyesuaikan
dengan jadwal yang ada, DRK dilakukan besok hari rabu tanggal 25 November
2020, waktunya masih menunggu kesepakatan dengan TIM bu.

Ketua Tim : Oke silahkan. Saya tunggu informasi selanjutnya ya.

Karu : oke nanti juga kabari saya ya terkai informasi selanjutnya.

Perawat 1 : Baik bapak, saya permisi dulu pak,bu.

DRK dihadiri oleh seluruh anggota TIM dan dilakukan pada hari Rabu tanggal 25
November 2020 di ruang perawat pukul 06.30 WIB.

(di ruangan perawat…..)

Fasilitator : Assalamualaium wr.wb Selamat pagi semuanya.


Baik selamat datang di diskusi refleksi kasus yang rutin diadakan setiap bulan.
Hari ini kita akan melakukan refleksi kasus yang sudah kita sepakati kemarin
yakni tentang COVID-19. Sebelumnya dilakukan diskusi, kita sepakati waktu
diskusi hari ini. Bagaimana jika diskusi dilaksanakan selama 60 menit?
Peserta : Setuju pak..

Fasilitator : Baik..diharapkan seluruh peserta bisa mengikuti perjalanan diskusi dengan baik
dan semoga diskusi berjalan dengan lancar. Pada acara hari ini, materi akan
disajikan oleh Penyaji selama 15 menit, dilanjutkan diskusi selama 30 menit.
Kepada penyaji dipersilahkan menyampaikan materinya .

Penyaji : Baik terimakasih atas kesempatannya bapak, Assalamualaikum wr.wb. Pada


diskusi hari ini, kita akan membahas mengenai COVID-19. Ny.A yng sudah
dirawat selama 5 hari, demam masih meningkat, sesak nafas dan terlihat lemas.
Sebelumnya saya akan menjelaskan tentang Covid-19. Covid-19 merupakan virus
RNA strain tunggal yang psoitif, berkapsul dan tidak bersegmen yang
menyebabkan penyakit dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan
gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Ny.A merupakan pasien di ruang Bougenville dan untuk diagnosa keperawatan
yang diambil adalah ketidakefektifan pola nafas, hipertermi dan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh. Dari diagnosa tersebut telah dilakukan beberapa intervensi
yang telah dilakukan kepada Ny. A adalah sebagai berikut;
1. Mengobservasi TTV untuk mengetahui keadaan umum pasien
2. Memberikan terapi oksigen dengan kecepatan 5 dengan target Spo2 ≥90%
3. Memberikan antibiotik empiris
4. Memberikan terapi Simptomatik diberikan seperti obat batuk dan lainnya
5. Memberikan kompres hangat untuk membantu menurunkan suhu tubuh
6. Menganjurkan pemakaian baju berbahan tipis dan menyerap keringat untuk
menjaga agar klien merasa nyaman dan mengurangi penguapan tubuh.
7. Memposisikan pasien semi fowler untuk memudahkan klien bernafas
8. Menganjurkan pasien untuk melakukan batuk efektif.
9. Melakukan Kolaborasi dengan dokter dengan pemberian antipiretik dan
antibiotik untuk mengurangi panas dan infeksi.
Untuk intervensi masalah nutrisi yaitu;
1. Menjelaskan pada pasien tentang manfaat makanan dan nutrisi untuk
meningkatkan motivasi makan.
2. Memberikan nutrisi dengan diet lunak, tidak mengandung banyak serat, tidak
merangsang, maupun menimbulkan banyak gas dan hidangkan saat masih
hangat untuk meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan.
3. Memberikan makanan yang bervariasi agar pasien tidak merasa bosan dan
nafsu makan meningkat
4. Menyajikan makanan dengan sedikit tapi sering untuk menghindari mual and
muntah.
5. Menganjurkan menjaga kebersihan mulut untuk menghilangkan rasa tidak
enak pada mulut dan meningkatkan nafsu makan
6. Memberikan terapi nutrisi pada pasien sesuai dengan metode dengan melihat
keadaan dan kondisi pada pasien
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian antasida untuk mengurangi
rasa mual dan muntah.

Dari apa yang telah dilakukan sesuai intervensi yang ada, Namun kondisi pasien
belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Fasilitator : Baiklah, langsung saja, jika ada yang ingin disampaikan dari teman-teman,
silahkan untuk menyampaikan satu per satu.

Perawat 1 : Izin bertanya, bagaimana sesak nafas pasien tersebut? Apakah sesak nafasnnya
berkurang atau masih tetap tidak ada perubahn? kemudian bagimana demam
pasien tersebut? Pasien dengan demam yang tidak kunjung turun harus
diwaspadai dan berhati-hati. Masalah yang bisa timbul dalam 2 hal tersebut
apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan penurunan kesadaran pada
Ny.A.

Perawat 2 : Nah,benar. Saya menemukan literature dari Yuliana tahun 2020 penatalaksanaan
tentang covid-19 salah satunya yaitu monitor oksigenasi, panduan pemberian
oksigen dengan masalah distress pernapasan, hipoksemia atau syok harus
diberikan terapi oksigen sekitar 5L/menit dengan target SPO2> 90% dan hal
tersebut dapat kita lakukan pada Ny.A , kemudian saat Ny.A demam, sudahkah
kita mengompres dengan benar ? Kompres yang benar yaitu menggunakan air
hangat dan dikompres di lipatan-lipatan tubuh. kita harus melakukan kompres
dengan benar.

Penyaji : Oke, bisa dilanjutkan ke masalah yang lain.

Perawat 3 : Permasalahan yang sering muncul biasanya pasien tidak nafsu makan, keluarga
juga tidak bisa memaksakan pasien untuk makan karena pasien berada diruang
isolasi. Kita menganjurkan kepada pasien dengan pola memakan sedikit-sedikit
tetapi sering apabila pasien mengalami kesulitan untuk makan.

Perawat 1 : Nah betul sekali, pada pasien covid-19 terjadi peningkatan konsumsi energi yang
disebabkan oleh faktor-faktor seperti demam, peningkatan kerja otot -otot
pernafasan serta ventilasi mekanik. Dimana kebutuhan dari peningkatan energi
sangat dibutuhkan oleh pasien. Diet yang dapat dilakukan oleh pasien adalah diet
lunak rendah serat. Petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter antara lain;
a. Makanan yang cukup (cairan, kalori, vitamin, protein)
b. Tidak mengandung banyak serat
c. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas
d. Makanan lunak diberikan selama istirahat.
Menurut panduan oleh Perhimpunan dokter spesialis gizi klinik Indonesia yang
disusun oleh Taslim, dkk (2020) menyatakan bahwa pemberian nutrisi pada
pasien covid dibedakan menjadi 3 metode yang disesuaiakn dengan kondisi dan
tingkat kesadaran pada pasien diantaranya adalah ;
a. Pemberian melalui jalur oral, dengan kondisi pasien sadar dan respon asupan
baik. Makanan yang diberikan melalui jalur oral harus mengandung
makronutrien dan mikronutrien sesuai kebutuhan pasien. Makanan yang
mengandung karbohidrat seperti; beras (nasi), gandum (roti, mie, pasta, kue),
umbi-umbian (kentang), buah (pisang), Makanan yang mengandung protein
hewani (ikan, ayam, daging, telur, susu) dan protein nabati (tahu, tempe,
kacang). Lemak bisa didapatkan dari lemak hewani dan minyak. Vitamin dan
mineral bisa berasal dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
b. Melalui jalur Enteral (jalur NGT atau OGT), dilakukan apabila asupan makan
yang masuk kepada pasien <50% dalam waktu 3 hari, pasien mengalami
penurunan kesadaran, dan terjadi gangguan menelan pada pasien. Sediaan
untuk metode ini dapat berupa makanan yang diblender dan formulasi komersil
seperti; peptisol, pediasure, diabetasol, dll.
c. Jalur parenteral (Intravena perifer/sentral), Metode penggunaan cara ini
mempertimbangkan kondisi pasien seperti pada pemberian dengan
menggunakan jalur enteral ditambahkan dengan mempertimbangkan pada
osmolaritas nutrisi yang diberikan. Pada pasien lansia dengan resiko aspirasi
dan pasien yang mengalami distensi abdomen dapat diberikan dengan metode
ini dengan sementara waktu atau sampai kondisi membaik.

Perawat 3 : Ada yang mengatakan juga makanan rendah serat dan rendah sisa. Maksudnya
rendah sisa bertujuan untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang
sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan
tidak merangsang saluran cerna.

Perawat 2 : Untuk makanan-makanan yang dianjurkan itu yang seperti apa bu?

Perawat 3 : Untuk makanannya,


a. Sumber karbohidrat : beras di tim, kentang rebus atau tepung-tepungan di
bubur/ di pudding
b. Sumber protein : tahu tempe telur di rebus; daging, ayam, direbus sampai
empuk
c. Sayuran : sayuran yang berserat rendah seperti buncis, bayam, labu siam,
tomat dan wortel. Sayuran bisa ditumis atau direbus.

Perawat 1 : untuk buah-buahan dan minumannya adalah

a. Buah-buahan : buah yang tidak banyak menimbulkan gasdan tidak dimakan


beserta kulit dan bijinya seperti papaya, pisang, jeruk, alpukat. Buah yang
menimbulkan gas itu seperti nangka dan durian
b. Minuman : teh encer boleh, namun lebih dianjurkan air putih.

Fasilitator : Baik apa ada yang ingin disampaikan lagi atau sudah cukup? Masih ada sisa
waktu 10 menit

Katim : Saya pak, saya lebih menekankan pada semuanya saat kita melakukan tindakan
perawatan pada pasien covid-19 kita harus tetap patuh pada protokol kesehatan
selalu pakai APD yang lengkap agar tidak menular kepada kita karena kita tidak
boleh enteng penggunaan APD, dan itu semua demi kebaikan kita..

Failitator : iya betul jangan lupa selalu mematahi protokol kesehatan dan gunakan APD
yang lengkap, ada lagi yang ingin disampaikan?
Peserta : Cukup pak.

Karu : Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih kepada seluruh rekan-rekan yang


mengikuti DRK pada hari ini sampai akhir. Dapat saya simpulkan bahwa pasien
dengan covid-19 pada harus dilakukan pemantauan oksigenasi,suhu pasien dan
mengenai diet makanan yang dapat dilakukan yaitu diet lunak dan rendah serat.
Alhamdulillah, diskusi telah selesai, tepuk tangan untuk kita semua. Jangan lupa
mengisi daftar hadir di lembar yang telah disediakan.

Saya akhiri diskusi kali ini, sekian diskusi hari ini apabila ada kesalahan saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Peserta : Sama-sama

Karu : Wassalamualaikum wr wb, Selamat pagi.

Peserta : Wassalamualaikum wr.wb.


DIS KUS I REFLEKSI KASUS (DRK)

No Revisi Halaman
RS
No. Dokumen
UNIVERSITAS
- 1/ 2
JEMBER

Ditetapkan di J
SOP
Tanggal Terbit ember
RS UNIVERSITAS JEMBER

Kegiatan diskusi untuk merefleksikan pengalaman praktek


PENGERTIAN suatu kasus tertentu terhadap konsep pengetahuan baru / praktek
baru
1. Mengembangkan profesionalisme
2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis perawat
3. Meningkatkan motivasi belajar
4. Meningkatkan pemahaman tentang standar asuhan
TUJ UAN keperawatan dan teori asuhan keperawatan
5. Memacu perawat untuk bekerja sesuai dengan standar
asuhan keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan praktik berbasis klinis

1. Undang-undang nomer 36 tahun 2009 tentang kesehatan


2. Undang-undang nomer 44 tahun 2009 tetang rumah sakit
3. Undang-undang nomer 38 tahun 2014 tentang
keperawatan
KEBIJAKAN
4. Peraturan Menteri Kesehatan nomer 49 tahun 2013
tentang komite keperawatan
5. Peraturan Menteri PAN nomer 25 tahun 2014 tentang
jabatan fungsional perawat dan angka kredit KKNI
1. Dokumentasi asuhan keperawatan
2. Sinopsis tentang ide/gagasan/informasi terkait kasus yang
dibuat berdasarkan analisis hasil penelitian
ALAT DAN
3. Standar Asuhan Keperawatan sesuai kasus (jika ada)
BAHAN
4. SPO tindakan terkait kasus (jika ada)
5. Hasil audit keperawatan (jika ada)
6. Tool refleksi

Supervisi di Ruang Bougenville Rumah Sakit Universitas Jember dilakukan setiap bulan
sekali
Hari / Tanggal : Supervisor :

Yang disupervisi: Ruang :


No Aspek yang di nilai Dilakukan
Ya Tidak
Analisa Pengkajian
1 Mencatta data yang di kaji dengan
pedoman pengkajian
2 data kelolaam (Bio-Psiko- Sosial-
Spiritual)
3 Data dikaji dari pasien masuk
sampai pulang

4 Masalah dirumuskan berdasarkan


kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma pola dan
fungsi

Analisa Diagnosa Keperawatan

1 Diagnosa keperawatan
berdasarkan masalah yang telah di
rumuskan

2 Diagnosa keperawtaan
mencerminkan PES

3 Merumuskan diagnosa
keperawatan aktual/
resiko/kolaboratif

Analisa Perencanaan

1 Berdasarkan diagnosa
keperawatan

2 Disusun menurut prioritas

3 Rumusan tujuan mengandung


komponen pasien/ subjek ,
perubahan perilaku, kondisi
pasien atau kriteria

4 Rencana tindakan mengacu pada


tujuan dengan kalimat perintah,
terinci dan jelas atau melibatkan
pasien/keluarga

5 Rencana tindakan
menggambarkan keterlibatan
pasien/ keluarga

6 Rencana tindakan mengambarkan


kerjasama dengan tim kesehatan
lain

Analisa Tindakan

1 Tindakan dilaksanakna mengacu


Keterangan :

1. 76-100 % adalah baik


Keterangan : dipertahankan

2. 56-75% adalah cukup


Keterangan : ditingkatkan

3. <55% adalah kurang


Keterangan: perlu dilakukan pelatihan

LAPORAN DISKUSI REFLEKSI KASUS

Nama Ruangan :

Tanggal Pelaksanaan :

Topik Diskusi Kasus :

Masalah yang muncul :

1.
2.

Nama Peserta yang hadir:

No Nama Peserta Tanda Tangan


1
2
3
4
5

Anda mungkin juga menyukai