NIM : 202311101027
Pembimbing Ruangan
Ruangan : Aster
Tgl/Jam MRS : 9-3-2021/ 11.00
Dx. Medis : Anemia dan Suspek Thalasemia
No. Register : 00000312093
Tgl/Jam Pengkajian : 9-3-2021/12.00
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Nikita Wili
Nama Panggilan : Nikita
Umur / Tgl. Lahir : 11 tahun 2 bulan / 1-1-2010
Jenis Kelamin : Perempuan
B. KELUHAN UTAMA
Badan panas, lemas, dan pucat
2. Riwayat operasi
Ny. K mengatakan bahwa anaknya belum pernah mengalami operasi.
3. Riwayat Alergi
Ny. K mengatakan anaknya tidak memiliki alergi baik makanan atapun obat-
obatan.
4. Riwayat Imunisasi
Ny. K mengatakan riwayat imunisasi An. N lengkap.
E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ny. K mengatakan selalu memeriksakan kandunganya ke Bidan dekat rumah
sewaktu hamil serta sering kali mengkonsumsi buah dan sayur di saat hamil.
2. Intra Natal
Ny. K mengatakan lahir secara normal dibantu oleh bidan dengan berat badan 2.800
gr, tinggi badan 45 cm, nangis, dan sehat.
Ny. K mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang memiliki thalasemia. Ny.K
memiliki 2 anak, anak pertama sekarang berusia 20 tahun juga tidak memiliki
riwayat sakit thalasemia.
GENOGRAM
Biomedical Sign :
Clinical Sign :
An. N tampak pucat, lemas, mukosa bibir kering, konjungtiva anemis, akral
dingin, pupil isokor, kesadaran composmetis, GCS 456.
Diet Pattern :
Pola Makan
Frekuensi 1-2 kali sehari
Nafsu Menurun
makan
Minum Air putih
Porsi ½ porsi piring
makan makan
3. Pola eliminasi
BAK BAB
Frekuensi 4 kali per hari -
Jumlah Tidak terkaji -
Warna Jernih -
Bau Khas -
Karakter - -
BJ - -
Alat Bantu Tidak ada -
Kemandirian - -
Lain - -
Status Oksigenasi :
RR : 20 x/menit
Fungsi Kardiovaskuler :
Interpretasi :
Pengecap : baik, An.N bisa merasakan rasa asin, manis, asam, pahit
Interpretasi :
Ny. K mengatakan anaknya lemas dan pucat karena kondisinya yang saat ini
masuk ke rumah sakit
Ideal diri :
Ny. K mengatakan bahwa anaknya ingin menjadi guru ketika besar nanti
Harga diri :
Peran diri :
Identitas diri :
Interpretasi :
Interpretasi :
Interpretasi :
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
Keadaan Umum:
Lemah dan pucat
Kesadaran:
Compos metis, GCS 4 5 6
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Suhu : 38,3 °C
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
2. Kepala
Inspeksi : tampak facies cooley (batang hidung masuk ke dalam, tulang pipi
menonjol, jarang kedua mata agak jauh seperti mongoloid, frontal bossing,
rodent like mounth, bibir agak tertarik).
Mata : bentuk mata simetris, sklera ikterik, kelopak mata tidak ada
pembekangkakan, pergerakan bola mata sesuai, pupil bulat isokor, dan
konjungtiva anemis
3. Leher :
Perkusi : sonor
Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi atau benjolan, besar dan bentuk normal
6. Abdomen :
7. Keadaan punggung:
Inspeksi : tidak terdapat kelainan pada tulang belakang, bersih
8. Ekstremitas :
Inspeksi : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, kuku bersih, kulit tangan
kering.
Kekuatan otot :
5 5
5 5
Ekstremitas bawah :
Inspeksi : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, tidak tampak adanya oedema,
kuku bersih, kulit kaki terlihat kering
Kekuatan otot :
5 5
5 5
J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium (9 maret 2021)
Jenis Pemeriksaan Normal Satuan Hasil Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,5-15,5 gr/dL 2,9
Lekosit 4,5-13,0 109/L 10,4
Hematokrit 35-45 % 10,4
Trombosit 150-450 109/L 202
2. Radiologi
-
K. TERAPI OBAT
Inf. D5 ¼ NS 1000 cc/24 jam atau 14 tpm
Inj. Cefotaxime 3x 600 mg
Inj. sanmol 3x200 mg
Inj. Furosemid 1x20 mg
Vitamin c 2x1
Asam folat 1x1
Tranfusi darah PRC 4 kolf
Mahasiswa,
Paraf
Tanggal No Data Fokus Problem Etiologi
Perawat
09/03/21 DX 1 DS: Perfusi Perifer Kelainan rantai
- An. N mengeluh Tidak Efektif
globulin β ₰
Iim
lemas (D.0009)
Penumpukan
- Ny. K mengatakan
eritrosit imatur
An. N apabila
melakukan aktivitas
berlebih badan terasa Eritrolisis/
hemolisis
panas dan lelah
DO: Anemia
- An. N tampak pucat
dan lemas
Pengikatan O2
- Konjungtiva anemis oleh Hb ↓
- N :106 x/mnt
- Akral dingin Aliran O2 ke
organ vital dan
- Hb: 2,9
jaringan berkurang
O2 dan nutrisi
tidak di transport
secara adekuat
Perfusi Perifer
Tidak Efektif (D.
0009)
Metabolisme
aerob menurun
Energi yang
dihasilkan ↓
Intoleran Aktivitas
(D.0056)
09/03/21 DX 3 DS: Hipertermia Anemia
- Ny. K mengatakan (D. 0130)
₰
Komponen seluer Iim
suhu tubuh An. N pengangkat O2 ke
jaringan↓
terasa panas
Pengikatan O2
DO:
oleh Hb ↓
- Kulit terasa hangat
- S: 38,3 C
Aliran O2 ke
organ vital dan
jaringan berkurang
Metabolisme
aerob menurun
Hipertermia
(D. 0130)
Aliran O2 ke
organ vital dan
jaringan berkurang
O2 dan nutrisi
tidak di transport
secara adekuat
Kelemahan
Anoreksis
Defisit Nutrisi
09/02/21 DX 5 DS: Gangguan Kelainan rantai
- Ny. K mengatakan
Tumbuh
globulin β ₰
Iim
pasien tidak nafsu
Kembang
makan Penumpukan
(D. 0106)
eritrosit imatur
- Ny. K mengatakan
berat badan sulit
naik
Eritrolisis/
DO: hemolisis
- An. N terlihat kurus
- An. A terlihat Anemia
lemah
- IMT = 15,1 Pembentukan
eritrosit oleh
(kategori kurus)
sumsum tulang
Fe menurun
Hemosiderosis
Risiko Ganguan
Tumbuh Kembang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Terang
Muncul dan Tanda
Tangan
09/03/21 DX 1 Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d penurunan
konsentrasi hemoglobin d.d Ny. K mengatakan klien
₰
Iim
tanpak lemas dan pucat, klien memang terlihat
lemah dan pucat, N: 115x/mnt, akral dingin, Hb: 2,9
09/03/21 DX 2 Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen d.d Ny. K mengatakan
₰
Iim
pasien tampak cepat lelah ketika melakukan
aktivitas berlebih, pasien tampak lemah, dan Hb: 2,9
09/03/21 DX 3 Hipertermia b.d peningkatan laju metabolisme d.d
Ny. K mengatakan suhu badan An. N panas, S: 38,3
₰
Iim
C
09/03/21 DX 4 Defisit Nutrisi b.d kurangnya asupan makanan d.d
Ny. K mengatakan An. N kurang nafsu makan, Ny.
₰
Iim
K mengatakan An. N tidak pernah menghabiskan
makanannya, turgor kulit baik, tampak lemah, setiap
makan habis sekitar 6 sendok makan.
09/03/21 DX 5 Risiko Gangguan Tumbuh Kembang b.d efek
ketidakmampuan fisik d.d Ny. K mengatakan klien
₰
Iim
tidak nafsu makan, berat badan sulit naik, klien
terlihat kurus, klien terlihat lemah, dan hasil IMT
15,1 kategori kurus
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No SLKI SIKI Rasional
Keperawatan
1 Perfusi Perifer Tidak Setelah dilakukan Perawatan sirkulasi:
1. Mengetahui tanda dan
intervensi keperawatan
Efektif b.d selama 2 x 24 jam, Observasi gejala yang diberikan
penurunan diharapkan perfusi perifer 1. Monitor panas,
kembali efektif. oleh kondisi kesehatan
konsentrasi kemerahan, nyeri, atau
yang dialami klien
hemoglobin d.d Ny. bengkak pada ekstremitas
Kriteria Hasil: 2. Agar untuk mengetahui
K mengatakan klien 1. Pengisian CRT < 2 2. Monitor tanda-tanda vital
detik kondisi kesehatan klien
tanpak lemas dan 3. Instrusikan keluarga
2. Nadi perifer stabil
pucat, klien memang 3. Akral hangat untuk mengobservasi 3. Untuk mengetahui tanda
terlihat lemah dan 4. Warna kulit tidak kulit jika ada lesi atau dan gejala yang
pucat
pucat, N: 115x/mnt, 5. TTV dalam batas laserasi diberikan oleh kondisi
akral dingin, Hb: 2,9 normal Kolaborasi kesehatan yang dialami
6. Hb meningkat
7. Suhu dalam batas 4. Kolaborasi pemberian klien
normal
transfusi darah PRC
4. Agar Hb klien kembali
dalam batas normal dan
memperbaik kondisi
klien
2 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Aktivitas
1. Agar meminimalisir
b.d intervensi keperawatan Observasi:
terjadinya kekambuhan
ketidakseimbangan selama 2 x 24 jam 1. Observasi adanya
karena aktivitas yang
antara suplai dan diharapkan pasien dapat pembatasan klien dalam
berlebih
kebutuhan oksigen beraktivitas kembali. beraktivitas
2. Untuk mengetahui
d.d Ny. K 2. Kaji adanya faktor yang
aktivitas apa saja yang
mengatakan pasien Kriteria Hasil: menyebabkan kelelahan
dapat menimbulkan
tampak cepat lelah 1. Tanda-tanda vital 3. Monitor nutrisi dan
kekelahan
ketika melakukan dalal batas normal sumber energi yang
aktivitas berlebih, 2. Keseimbangan adekuat 3. Untuk mengetahui
pasien tampak antara aktivitas dan 4. Monitor klien akan asupan makanan yang
lemah, dan Hb: 2,9 istirahat adanya kelelahan fisik dimakan klien yang
3. Mampu dan emosi secara berguna melihat
beraktivitas berlebihan kecukupan energi
kembali dengan 5. Monitor respon
4. Untuk mengetahui akan
normal kardiovaskuler terhadap
adanya kelelahan fisik
aktivitas (sesak napas dan
klien
pucat)
5. Untuk mengetahui
dampak aktivitas yang
berlebih bagi pasien
3. Hipertermia b.d Setalah dilakukan tindakan Manajemen Hipetermia 1. untuk mengetahui
peningkatan laju keperawatan selama Observasi: penyebab terjadinya
metabolisme d.d Ny. 2x24jam hipertermi dapat 1. Identifikasi penyebab hipertermia pada klien
K mengatakan suhu diatasi. hipertermia (misal. 2. untuk mengetaui
badan An. N panas, Dehidrasi, terpapar keadaan suhu tubuh klien
S: 38,3 C Kriteria Hasil: lingkungan panas) saat ini
1. Suhu tubuh dalam batas 2. Monitor suhu tubuh 3. untuk mengetahui
normal 3. Monitor kompliasi akibat keadaan penyerta saat
2. suhu kulit normal hipetermia hipertermia
Terapeutik: 4. untuk meminimalisir
4. Longgarkan atau klien terjadi gerah
lepaskan pakaian 5. untuk meminimalisir
5. Berikan cairan oral klien terjadi dehidrasi
Edukasi: 6. agar kebutuhan energi
6. Aanjurkan tirah baring klien terpenuhi
7. Berikan kompres hangat 7 agar suhu tubuh dapat
8. Ajarkan cara kompres kembali normal
hangat yang benar 8. agar keluarga dapat
Kolaborasi:
9. Kolaborasi pemberian mengetahui cara kompres
cairan dan elektrolit hangat yang benar
intravena, jika perlu 9. agar suhu tubuh klen
cepat kembali normal
4. Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
1. Mengetahui status gizi
kurangnya asupan keperawatan 2x24 jam Observasi:
makanan d.d Ny. K status nutrisi terpenuhi. 1. Identifiasi status gizi klien
mengatakan An. N 2. Identifikasi alergi dan
kurang nafsu makan, Kriteria Hasil: intoleransi makanan 2. Mengetahui apakah ada
Ny. K mengatakan 1. Porsi makan yang 3. Monitor asupan makanan
tidak pernah 4. Monitor berat badan alergi yang dialami
An. N tidak pernah
menghabiskan dihabiskan menjadi 5. Monitor adanya mual dan klien
makanannya, turgor habis muntah
kulit baik, tampak 2. Berat badan IMT 3. Mengetahui asupan
Terapeutik:
lemah, setiap makan 15,1 kategori kurus
bisa meningkat 6. Sajikan makanan secara makanan yang
habis sekitar 6
sendok makan. IMT dengan menarik dan suhu yang dikonsumsi klien
kategori normal sesuai
3. Frekuensi makan 4. Mengetahui
7. Berikan pujian pasien untuk
sehari 2x
peningkatan yang dicapai perkembangan berat
meningkat 3x
4. Nafsu makan yang Edukasi: badan klien
awalnya menurun
8. Ajarkan diet yang
dapat meningkat 5. Untuk mengurangi
diprogramkan
9. Jelaskan jenis makanan balance cairan klien
yang bergizi tinggi
6. Meningkatkan selera
Kolaborasi: makan klien
10. Kolaborasi dengan ahli gizi
7. Untuk pemberian
untuk menentukan jumlah
penghargaan atas
kalori dan jenis nutrien
capaian klien
yang dibutuhkan
8. Untuk kesesuaian
asupan makanan sesuai
yang diperlukan
9. Untuk menambah
pemahaman klien dan
keluarga
O:
- CRT> 2 detik
- RR: 18x/mnt
- S: 36,6 C
- N: 88x/mnt
O:
O:
P: Hantikan intervensi
O:
- Berat badan klien mengalami
kenaikan 21 kg
- Status gizi masih dalam kategori
kurus
- Pola makan klien terlihat baik
A:
- masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
- lanjutkan intervensi 1,2,3,4