Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN THALASEMIA DI

RUANG ASTER RSD dr. SOEBANDI JEMBER

N A M A : Imrotul Koiriyah, S.Kep

NIM : 202311101027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Thalsemia Di Ruang Aster


Rumah Sakit Daerah Umum Dr. Soebandi Kabupaten Jember
Telah dilaksanakan dan disahkan oleh pembimbing pada:
Hari :
Tanggal:

Jember, Maret 2021

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Inganah, S. Kep Ns. Lantin Sulistyorini, S. Kep. M.Kes


NIP 19760510 200604 2 019 NIP 19780323 200501 2 002

Pembimbing Ruangan

Ns. Inganah, S. Kep


NIP 19760510 200604 2 019
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan : Aster
Tgl/Jam MRS : 9-3-2021/ 11.00
Dx. Medis : Anemia dan Suspek Thalasemia
No. Register : 00000312093
Tgl/Jam Pengkajian : 9-3-2021/12.00

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Nikita Wili
Nama Panggilan : Nikita
Umur / Tgl. Lahir : 11 tahun 2 bulan / 1-1-2010
Jenis Kelamin : Perempuan

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Khoirul NamaIbu : Khusnul
Umur : 42 Tahun Umur : 41 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia Bahasa : Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani Pekerjaan : IRT
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Ds. Pontang Alamat : Ds. Pontang
Utara, Ambulu Utara, Ambulu

B. KELUHAN UTAMA
Badan panas, lemas, dan pucat

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


An. N datang ke Poli Anak Dr. Soebandi pada tanggal 9 Maret 2021 pukul
10.00 WIB. Ny. K mengatakan An. N mengalami demam 3 hari yang lalu atau
sejak hari Sabtu pada tanggal 6 Maret 2021, badan terasa lemas, dan pucat. Ny.
K sempat memeriksakan kondisi anaknya ke klinik di daerah rumahnya akan
tetapi kondinya masih tetap tidak menunjukkan perubahan. Akhirnya An. N
dibawa ke Poli Anak Dr. Soebandi dan diharuskan untuk dilakukan rawat inap
di Ruang Aster untuk dilakukan penanganan lebih lanjut dengan mendapatkan
tranfusi darah. An.N didiagnosis medis thalasemia oleh dokter. Saat ini adalah
kedua kalinya An.N dirawat di ruang Aster sebelumnya klien datang ke IGD
dengan keluhan yang sama yaitu panas, pucat dan lemas. An. N belum
didiagnosa medis thalesemia.

Upaya yang telah dilakukan :


Ny. K mengatakan selama An. N sakit sebelumnya diperiksakan terlebih
dahulu di Klinik dan Ny. K memberikan suplemen sangobion 1x sehari pada
An. N.

Terapi yang diberikan :


Ny. K mengatakan hanya memberikan suplemen sangobion 1x sehari pada
An. N.

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang pernah diderita
Ny. K mengatakan anaknya mengalami anemia sudah sejak 1 tahun yang lalu.
An. N sudah dirawat 2x di RS Dr. Soebandi, pertama An.N belum
terdiagnosis thalasemia akan tetapi setelah rawat inap yang ke 2 An. N
didiagnosis medis thalasemia.

2. Riwayat operasi
Ny. K mengatakan bahwa anaknya belum pernah mengalami operasi.

3. Riwayat Alergi
Ny. K mengatakan anaknya tidak memiliki alergi baik makanan atapun obat-
obatan.
4. Riwayat Imunisasi
Ny. K mengatakan riwayat imunisasi An. N lengkap.

E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ny. K mengatakan selalu memeriksakan kandunganya ke Bidan dekat rumah
sewaktu hamil serta sering kali mengkonsumsi buah dan sayur di saat hamil.

2. Intra Natal
Ny. K mengatakan lahir secara normal dibantu oleh bidan dengan berat badan 2.800
gr, tinggi badan 45 cm, nangis, dan sehat.

3. Post Natal (0-7 hari)


Ny. K mengatakan bahwa telah memberikan ASI kepada anaknya setelah
melahirkan, perawatan tali pusar dilakukan oleh bidan, saat melahirkan ibu
mengatakan tidak mengalami pendarahan, dan juga rutin melakukan
imunisasi.

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Ny. K mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang memiliki thalasemia. Ny.K
memiliki 2 anak, anak pertama sekarang berusia 20 tahun juga tidak memiliki
riwayat sakit thalasemia.
GENOGRAM

G. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit


Ny. K mengatakan bahwa lingkungannya rumahnya bersih dan rapi, akan
tetapi lingkungan rumah Ny. K yang padat penduduk dan An.N tipe anak yang
aktif sehingga sering bermain dengan teman di sekitar rumah. Apabila bermain
berlebihan An. N mengeluh badannya lemas. Selain itu dengan lingkungan
rumah Ny. K yang rata-rata bermata pencaharian petani sehingga dekat dengan
persawahan yang membuat keluarga Ny. K beresiko terpapar pestisida dan
ayahnya yang bekerja sebagai buruh tani ketika selesai dari sawah tidak
langsung mandi dan ganti pakaian hal ini yang membuat beresiko terpapar
pestisida. Mekanisme pestisida masuk melalui oral, dermal, atau inhalasi lalu
pestisida berikatan dengan enzim kolinestrase, dimana enzim ini selain berada di
sinaps juga berada di plasma darah dan sel darah merah. Fungsi enzim
kolinestrase sebagai katalis untuk menghidrolisis acetilcholine menjadi choline
dan asetat. Salah satu resiko abnormalitas profil darah, salah satunya sel darah
merah atau eritrosit

H. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Ny. K mengatakan saat An. N sakit langsung dibawa ke klinik untuk
diperiksa. Karena An. A sering sakit dengan keluhan panas, pucat, dan lemas
apabila tidak ada perubahan di klinik maka di bawa ke RS. Dr. Soebandi
untuk penanganan lebih lanjut.

2. Pola Nutrisi & Metabolisme


BB : 20 Kg
TB : 121 cm
IMT = BB/(TB cm)2 = 20/(1,21cm) 2 =13,6
Keadaan gizi An. N masuk dalam kategori berat badan kurang/kurus.

Biomedical Sign :

Hb: 2,9 gr/dl Normal (11,5-15,5 gr/dl)


Leukosit: 10,4 103 /L Normal (4,5-13 103 /L)
Hematokrit: 10,4 % Normal (35-45%)
Trombosit 202 Normal (150-450 103 /L)
Interpretasi :
Nilai biomedical sign klien menunjukan nilai yang abnormal pada
hemoglobin dan hematokrit.

Clinical Sign :

An. N tampak pucat, lemas, mukosa bibir kering, konjungtiva anemis, akral
dingin, pupil isokor, kesadaran composmetis, GCS 456.

Diet Pattern :

Pola Makan
Frekuensi 1-2 kali sehari
Nafsu Menurun
makan
Minum Air putih
Porsi ½ porsi piring
makan makan

3. Pola eliminasi
BAK BAB
Frekuensi 4 kali per hari -
Jumlah Tidak terkaji -
Warna Jernih -
Bau Khas -
Karakter - -
BJ - -
Alat Bantu Tidak ada -
Kemandirian - -
Lain - -

4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)


Aktivitas Harian (Activity Daily Living)
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi / ROM 
Total 14
Ket : 0 : terangantung total, 1 : bantuan petugas dan alat, 2 : bantuan petugas,
3 : bantuan alat, 4 : mandiri

Status Oksigenasi :

Tidak terpasang bantuan oksigen

RR : 20 x/menit

Fungsi Kardiovaskuler :

Pasien akral dingin, CRT >2 detik, Nadi 88 x/menit

Interpretasi :

Pasien mengalami gangguan pola aktivitas / bermain. Semenjak masuk ke


rumah sakit klien tampak lemas dan pucat beberapa aktivitas dibantu oleh
Ny.K

5. Pola Istirahat tidur


Keterangan
Durasi 8-9 jam sehari
Gangguan tidur Tidak ada
Keadaan bangun tidur Segar
Lain-lain -
Interpretasi :

Pasien tidak mengalami gangguan pola istirahat tidur

6. Pola kognitif dan persepsi sensori


Fungsi kognitif dan memori tidak mengalami penurunan

Fungsi dan keadaan indera

Penglihatan : baik, An.N bisa melihat dengan jelas


Peraba : baik, An.N bisa merasakan sentuhan

Pengecap : baik, An.N bisa merasakan rasa asin, manis, asam, pahit

Pembau : baik, An.N bisa mencium bau-bauan

Pendengaran : baik, An.N bisa mendengarkan pembicaraan dengan jelas

Interpretasi :

Pola kognitif dan persepsi sensori anak baik

7. Pola konsep diri


Gambaran diri :

Ny. K mengatakan anaknya lemas dan pucat karena kondisinya yang saat ini
masuk ke rumah sakit

Ideal diri :

Ny. K mengatakan bahwa anaknya ingin menjadi guru ketika besar nanti

Harga diri :

Ny. K mengatakan bahwa anaknya masih belum mengerti tentang harga


dirinya

Peran diri :

Ny. K mengatakan bahwa An. N sekolah kelas 4 SD

Identitas diri :

An.A sudah melawati masa perkembangan usianya dengan baik

Interpretasi :

Pola konsep diri klien baik

8. Pola Hubungan - Peran


Ny. K mengatakan bahwa An. N memiliki banyak teman bermain dan suka
bermain dengan teman-temannya. Keluarga mengatakan hubungan klien
dengan teman-temannya sangat baik

Interpretasi :

Pola hubungan-peran klien baik

9. Pola Seksual – seksualitas


Tidak terkaji
10. Pola Mekanisme Koping
Ny. K mengatakan bahwa klien merupakan anak yang aktif yang suka
menanyakan sesuatu pada ibu dan keluarganya mengenai kondisi
kesehatannya.

Interpretasi :

Pola mekanisme koping klien baik

11. Personal Nilai dan kepercayaan


Ny. K mengatakan selalu mengajarkan anaknya untuk menjalankan sholat
5 waktu dan biasanya An. N mengaji setiap sore hari. Interpretasi :

Personal nilai dan kepercayaan klien baik

I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
Keadaan Umum:
Lemah dan pucat

Kesadaran:
Compos metis, GCS 4 5 6

Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Suhu : 38,3 °C

Nadi : 88 x/mnt

RR : 20 x/mnt

Tinggi badan : 121 cm


Lingkar kepala : 51
Lingkar dada : 67
Lingkar perut : 70
Lingkar lengan atas: 15,5
Berat badan sebelum sakit : - kg
Berat badan saat ini : 20 kg
Berat badan ideal : 30 kg
Perkembangan BB :-

2. Kepala
Inspeksi : tampak facies cooley (batang hidung masuk ke dalam, tulang pipi
menonjol, jarang kedua mata agak jauh seperti mongoloid, frontal bossing,
rodent like mounth, bibir agak tertarik).

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

Mata : bentuk mata simetris, sklera ikterik, kelopak mata tidak ada
pembekangkakan, pergerakan bola mata sesuai, pupil bulat isokor, dan
konjungtiva anemis

Hidung : hidung normal, dan tidak ada nyeri tekan

Mulut : mukosa bibir kering dan pucat

3. Leher :

Inspeksi : bentuk leher simetris, tidak ada lesi dan benjolan

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan


4. Thorax / dada :
5. Paru-paru:
Inspeksi : bentuk pergerakan dada simteris, klien tidak sesak napas, irama
napas teratur, tidak ada otot bantu pernapasan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : sonor

Auskultasi : tidak ada bunyi napas tambahan

Jantung

Inspeksi : tidak ada lesi atau benjolan, besar dan bentuk normal

Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV-V

Perkusi : suara pekak di terletak diantara ICS 2 sampai ICS 4

Auskultasi : bunyi jantung S1-S2 tunggal

6. Abdomen :

Inspeksi : perut bucit


Auskultasi : bising usus 10x/menit
Perkusi : suara timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

7. Keadaan punggung:
Inspeksi : tidak terdapat kelainan pada tulang belakang, bersih

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

8. Ekstremitas :
Inspeksi : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, kuku bersih, kulit tangan
kering.

Palpasi : akral dingin, CRT >2 detik

Kekuatan otot :
5 5
5 5

Ekstremitas bawah :

Inspeksi : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, tidak tampak adanya oedema,
kuku bersih, kulit kaki terlihat kering

Palpasi :akral dingin, CRT >2 detik

Kekuatan otot :

5 5
5 5

9. Genetalia & Anus :


Inspeksi : tidak terkaji

10. Pemeriksaan Neurologis :


-

J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium (9 maret 2021)
Jenis Pemeriksaan Normal Satuan Hasil Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,5-15,5 gr/dL 2,9
Lekosit 4,5-13,0 109/L 10,4
Hematokrit 35-45 % 10,4
Trombosit 150-450 109/L 202

2. Radiologi
-

K. TERAPI OBAT
Inf. D5 ¼ NS 1000 cc/24 jam atau 14 tpm
Inj. Cefotaxime 3x 600 mg
Inj. sanmol 3x200 mg
Inj. Furosemid 1x20 mg
Vitamin c 2x1
Asam folat 1x1
Tranfusi darah PRC 4 kolf

Mahasiswa,

Imrotul Koiriyah, S.Kep


NIM. 202311101027
ANALISA DATA

Paraf
Tanggal No Data Fokus Problem Etiologi
Perawat
09/03/21 DX 1 DS: Perfusi Perifer Kelainan rantai
- An. N mengeluh Tidak Efektif
globulin β ₰
Iim
lemas (D.0009)
Penumpukan
- Ny. K mengatakan
eritrosit imatur
An. N apabila
melakukan aktivitas
berlebih badan terasa Eritrolisis/
hemolisis
panas dan lelah

DO: Anemia
- An. N tampak pucat
dan lemas
Pengikatan O2
- Konjungtiva anemis oleh Hb ↓
- N :106 x/mnt
- Akral dingin Aliran O2 ke
organ vital dan
- Hb: 2,9
jaringan berkurang

O2 dan nutrisi
tidak di transport
secara adekuat

Perfusi Perifer
Tidak Efektif (D.
0009)

09/03/21 DX 2 DS : Intoleran Anemia


- Ny. K mengeluh Aktivitas

Iim
bahwa An. N cepat (D.0056) Komponen seluer
lelah ketika pengangkat O2 ke
jaringan↓
melakukan aktivitas
bermain
Pengikatan O2
oleh Hb ↓
DO:
- Klien nampak lemah
Aliran O2 ke
- Klien nampak pucat organ vital dan
jaringan berkurang

Metabolisme
aerob menurun

Energi yang
dihasilkan ↓

Intoleran Aktivitas
(D.0056)
09/03/21 DX 3 DS: Hipertermia Anemia
- Ny. K mengatakan (D. 0130)

Komponen seluer Iim
suhu tubuh An. N pengangkat O2 ke
jaringan↓
terasa panas

Pengikatan O2
DO:
oleh Hb ↓
- Kulit terasa hangat
- S: 38,3 C
Aliran O2 ke
organ vital dan
jaringan berkurang

Metabolisme
aerob menurun
Hipertermia
(D. 0130)

09/03/21 DX 4 DS: Defisit Nutrisi Kelainan rantai


- Ny. K mengatakan (D.0019) globulin β ₰
Iim
An. N kurang nafsu
makan Penumpukan
eritrosit imatur
- Ny. K mengatakan
pasien tidak pernah
menghabiskan
Eritrolisis/
makanannya hemolisis
DO:
- Kulit teraba hangat Anemia
- Tampak lemah
- Klien tidak nafsu
Pengikatan O2
makan
oleh Hb ↓

Aliran O2 ke
organ vital dan
jaringan berkurang

O2 dan nutrisi
tidak di transport
secara adekuat

Kelemahan

Anoreksis
Defisit Nutrisi
09/02/21 DX 5 DS: Gangguan Kelainan rantai
- Ny. K mengatakan
Tumbuh
globulin β ₰
Iim
pasien tidak nafsu
Kembang
makan Penumpukan
(D. 0106)
eritrosit imatur
- Ny. K mengatakan
berat badan sulit
naik
Eritrolisis/
DO: hemolisis
- An. N terlihat kurus
- An. A terlihat Anemia
lemah
- IMT = 15,1 Pembentukan
eritrosit oleh
(kategori kurus)
sumsum tulang

Fe menurun

Hemosiderosis

Risiko Ganguan
Tumbuh Kembang

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Terang
Muncul dan Tanda
Tangan
09/03/21 DX 1 Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d penurunan
konsentrasi hemoglobin d.d Ny. K mengatakan klien

Iim
tanpak lemas dan pucat, klien memang terlihat
lemah dan pucat, N: 115x/mnt, akral dingin, Hb: 2,9
09/03/21 DX 2 Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen d.d Ny. K mengatakan

Iim
pasien tampak cepat lelah ketika melakukan
aktivitas berlebih, pasien tampak lemah, dan Hb: 2,9
09/03/21 DX 3 Hipertermia b.d peningkatan laju metabolisme d.d
Ny. K mengatakan suhu badan An. N panas, S: 38,3

Iim
C
09/03/21 DX 4 Defisit Nutrisi b.d kurangnya asupan makanan d.d
Ny. K mengatakan An. N kurang nafsu makan, Ny.

Iim
K mengatakan An. N tidak pernah menghabiskan
makanannya, turgor kulit baik, tampak lemah, setiap
makan habis sekitar 6 sendok makan.
09/03/21 DX 5 Risiko Gangguan Tumbuh Kembang b.d efek
ketidakmampuan fisik d.d Ny. K mengatakan klien

Iim
tidak nafsu makan, berat badan sulit naik, klien
terlihat kurus, klien terlihat lemah, dan hasil IMT
15,1 kategori kurus
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa
No SLKI SIKI Rasional
Keperawatan
1 Perfusi Perifer Tidak Setelah dilakukan Perawatan sirkulasi:
1. Mengetahui tanda dan
intervensi keperawatan
Efektif b.d selama 2 x 24 jam, Observasi gejala yang diberikan
penurunan diharapkan perfusi perifer 1. Monitor panas,
kembali efektif. oleh kondisi kesehatan
konsentrasi kemerahan, nyeri, atau
yang dialami klien
hemoglobin d.d Ny. bengkak pada ekstremitas
Kriteria Hasil: 2. Agar untuk mengetahui
K mengatakan klien 1. Pengisian CRT < 2 2. Monitor tanda-tanda vital
detik kondisi kesehatan klien
tanpak lemas dan 3. Instrusikan keluarga
2. Nadi perifer stabil
pucat, klien memang 3. Akral hangat untuk mengobservasi 3. Untuk mengetahui tanda
terlihat lemah dan 4. Warna kulit tidak kulit jika ada lesi atau dan gejala yang
pucat
pucat, N: 115x/mnt, 5. TTV dalam batas laserasi diberikan oleh kondisi
akral dingin, Hb: 2,9 normal Kolaborasi kesehatan yang dialami
6. Hb meningkat
7. Suhu dalam batas 4. Kolaborasi pemberian klien
normal
transfusi darah PRC
4. Agar Hb klien kembali
dalam batas normal dan
memperbaik kondisi
klien
2 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Aktivitas
1. Agar meminimalisir
b.d intervensi keperawatan Observasi:
terjadinya kekambuhan
ketidakseimbangan selama 2 x 24 jam 1. Observasi adanya
karena aktivitas yang
antara suplai dan diharapkan pasien dapat pembatasan klien dalam
berlebih
kebutuhan oksigen beraktivitas kembali. beraktivitas
2. Untuk mengetahui
d.d Ny. K 2. Kaji adanya faktor yang
aktivitas apa saja yang
mengatakan pasien Kriteria Hasil: menyebabkan kelelahan
dapat menimbulkan
tampak cepat lelah 1. Tanda-tanda vital 3. Monitor nutrisi dan
kekelahan
ketika melakukan dalal batas normal sumber energi yang
aktivitas berlebih, 2. Keseimbangan adekuat 3. Untuk mengetahui
pasien tampak antara aktivitas dan 4. Monitor klien akan asupan makanan yang
lemah, dan Hb: 2,9 istirahat adanya kelelahan fisik dimakan klien yang
3. Mampu dan emosi secara berguna melihat
beraktivitas berlebihan kecukupan energi
kembali dengan 5. Monitor respon
4. Untuk mengetahui akan
normal kardiovaskuler terhadap
adanya kelelahan fisik
aktivitas (sesak napas dan
klien
pucat)
5. Untuk mengetahui
dampak aktivitas yang
berlebih bagi pasien
3. Hipertermia b.d Setalah dilakukan tindakan Manajemen Hipetermia 1. untuk mengetahui
peningkatan laju keperawatan selama Observasi: penyebab terjadinya
metabolisme d.d Ny. 2x24jam hipertermi dapat 1. Identifikasi penyebab hipertermia pada klien
K mengatakan suhu diatasi. hipertermia (misal. 2. untuk mengetaui
badan An. N panas, Dehidrasi, terpapar keadaan suhu tubuh klien
S: 38,3 C Kriteria Hasil: lingkungan panas) saat ini
1. Suhu tubuh dalam batas 2. Monitor suhu tubuh 3. untuk mengetahui
normal 3. Monitor kompliasi akibat keadaan penyerta saat
2. suhu kulit normal hipetermia hipertermia
Terapeutik: 4. untuk meminimalisir
4. Longgarkan atau klien terjadi gerah
lepaskan pakaian 5. untuk meminimalisir
5. Berikan cairan oral klien terjadi dehidrasi
Edukasi: 6. agar kebutuhan energi
6. Aanjurkan tirah baring klien terpenuhi
7. Berikan kompres hangat 7 agar suhu tubuh dapat
8. Ajarkan cara kompres kembali normal
hangat yang benar 8. agar keluarga dapat
Kolaborasi:
9. Kolaborasi pemberian mengetahui cara kompres
cairan dan elektrolit hangat yang benar
intravena, jika perlu 9. agar suhu tubuh klen
cepat kembali normal
4. Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
1. Mengetahui status gizi
kurangnya asupan keperawatan 2x24 jam Observasi:
makanan d.d Ny. K status nutrisi terpenuhi. 1. Identifiasi status gizi klien
mengatakan An. N 2. Identifikasi alergi dan
kurang nafsu makan, Kriteria Hasil: intoleransi makanan 2. Mengetahui apakah ada
Ny. K mengatakan 1. Porsi makan yang 3. Monitor asupan makanan
tidak pernah 4. Monitor berat badan alergi yang dialami
An. N tidak pernah
menghabiskan dihabiskan menjadi 5. Monitor adanya mual dan klien
makanannya, turgor habis muntah
kulit baik, tampak 2. Berat badan IMT 3. Mengetahui asupan
Terapeutik:
lemah, setiap makan 15,1 kategori kurus
bisa meningkat 6. Sajikan makanan secara makanan yang
habis sekitar 6
sendok makan. IMT dengan menarik dan suhu yang dikonsumsi klien
kategori normal sesuai
3. Frekuensi makan 4. Mengetahui
7. Berikan pujian pasien untuk
sehari 2x
peningkatan yang dicapai perkembangan berat
meningkat 3x
4. Nafsu makan yang Edukasi: badan klien
awalnya menurun
8. Ajarkan diet yang
dapat meningkat 5. Untuk mengurangi
diprogramkan
9. Jelaskan jenis makanan balance cairan klien
yang bergizi tinggi
6. Meningkatkan selera
Kolaborasi: makan klien
10. Kolaborasi dengan ahli gizi
7. Untuk pemberian
untuk menentukan jumlah
penghargaan atas
kalori dan jenis nutrien
capaian klien
yang dibutuhkan
8. Untuk kesesuaian
asupan makanan sesuai
yang diperlukan

9. Untuk menambah
pemahaman klien dan
keluarga

10. Untuk menentukan


asupan diet yang benar
sesuai bagi klien
5. Risiko Gangguan Setelah dilakukan Observasi
1. Untuk mencukupi
Tumbuh Kembang asuhan keperawatan
1. Berikan diet nutrisi yang
b.d efek selama 2x24 jam, asupan gizi pasien
ketidakmampuan diharapkan keluarga seimbang
fisik d.d Ny. K dapat memonitor 2. Untuk memantau
mengatakan klien tumbuh k e m b a n g 2. Pantau tinggi dan berat badan
perkembangan status
tidak nafsu makan, pasien.
gambarkan pada grafik
berat badan sulit gizi pasien
naik, klien terlihat Kriteria hasil:
Terapeutik 3. Agar klien beraktivitas
kurus, klien terlihat 1. Tumbuh
lemah, dan hasil kembang sesuai kemampuan
3. Dorong aktivitas yang sesuai
IMT 15,1 kategori sesuai dengan
fisiknya
kurus usianya bagi klien
2. Pengetahuan
4.Berikan aktivitas distraksi 4. Untuk membuat klien
orang tua
terhadap yang menyenangkan merasa lenih senang dan
perkembangan
nyaman
anak
meningkat
TINDAKAN PERAWATAN

Tgl Jam Tindakan Perawatan TTD


perawat

11/03/21 Perawatan sirkulasi:


1. Memonitor panas, kemerahan, nyeri,

Iim
16.30
atau bengkak pada ekstremitas
16.33
2. Memonitor tanda-tanda vital
16.45
3. Menginstrusikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lesi atau
laserasi
16.45 4. Melakukan kolaborasi pemberian
transfusi darah PRC

11/03/21 Manajemen Aktivitas


1. Mengobservasi adanya pembatasan

17.00 Iim
klien dalam beraktivitas
2. Mengkaji adanya faktor yang
17.10
menyebabkan kelelahan
3. Memonitor nutrisi dan sumber energi
17.15
yang adekuat
17.17
4. Memonitor klien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
17.20 5. Memonitor respon kardiovaskuler
terhadap aktivitas (sesak napas dan
pucat)
11/03/21 Manajemen Hipetermia
1. Mengedentifikasi penyebab hipertermia

17.25 Iim
(misal. Dehidrasi, terpapar lingkungan
panas)
17.27 2. Memonitor suhu tubuh
17.30 3. Memonitor kompliasi akibat hipetermia
17.30 4. Melonggarkan atau lepaskan pakaian
17.32 5. Memberikan cairan oral
17.35 6. Menganjurkan tirah baring
17.35 7. Memberikan kompres hangat
17.40 8. Mengjarkan cara kompres hangat yang
benar
11/03/21 Manajemen Nutrisi
18.00 1. Mengidentifikasi status gizi

Iim
18.05 2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi
makanan
18.08 3. Memonitor asupan makanan
18.10 4. Memonitor berat badan
19.00 5. Memonitor adanya mual dan muntah

6. Menyajikan makanan secara menarik dan


18.15
suhu yang sesuai

7. Memberikan pujian pasien untuk


18.30
peningkatan yang dicapai

19.00 8. Mengajarkan diet yang diprogramkan

9. Menjelaskan jenis makanan yang bergizi


19.10
tinggi
11/03/21 19.00 1. Memberikan diet nutrisi yang seimbang

18.10 2. Memantau tinggi dan berat badan Iim
gambarkan pada grafik

3. Mendorong aktivitas yang sesuai bagi


17.30
klien
19.20
4. Memberikan aktivitas distraksi yang
menyenangkan
EVALUASI

Tgl Diagnosa Evaluasi Nama


Perawat/Mhs
11/03/21 Perfusi Perifer Tidak
Efektif (D.0009)
S: ₰
Iim
- Ibu mengatakan kondisi anaknya
sudah tidak lemas akan tetapi
masih terlihat pucat

- Ibu mengatakan terdapat bentol-


bentol diseluruh tubuh dan terasa
gatal

O:

- CRT> 2 detik

- Klien tampak masih pucat

- Mukosa bibir kering

- Tidak ada bengkak dan nyeri pada


ekterimitas tetapi bentol-bentol
diseluruh tubuh

- TD: 90/60 mmHg

- RR: 18x/mnt

- S: 36,6 C

- N: 88x/mnt

- Pemberian transfusi darah PRC ke


3

A: masalah keperawatan belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4


11/03/21 Intoleran Aktivitas
(D.0056) S: ₰
Iim
- Ibu mengatakan sekarang
membatasi aktivitas yang
dilakukan klien, turun ketika ingin
ke kamar mandi saja

- Ibu mengakatan biasanya An.N


kelelahan ketika melakukan
aktivitas yang berlebihan

- Ibu mengatakan akan terus


memantau aktivitas yang akan
dilakukan An.N baik di rumah
sakit ataupun dirumah

O:

- Klien tidak ada sesak napas

- Klien masih terlihat pucat

A: Masalah keperawatan belum teratasi

P: Intervesi dilanjutkan 1,2,3,4,5

11/03/21 Hipertermia (D. 0130)


S: ₰
Iim
- Ibu mengatakan setelah diberikan
kompres hangat suhu tubuh
berangsur turun

- Ibu mengakatan akan mengikuti


arahan yang disampaikan

O:

- Suhu tubuh klien mulai menurun


- S: 36,8 C

A: Masalah keperawatan teratasi

P: Hantikan intervensi

11/03/21 Defisit Nutrisi (D. 0019) S:



- Ibu mengatakan ketika di Rumah Iim
sakit nafsu makan klien mulai
membaik meksipun masih tidak
dihabiskan porsi makannya
- Ibu mengatakan klien tidak suka
menyukai sayuran
- Ibu mengatakan akan melakukan
diet yang diprogramkan
- Ibu mengatakan klien tidak ada
mual dan muntah

O:
- Berat badan klien mengalami
kenaikan 21 kg
- Status gizi masih dalam kategori
kurus
- Pola makan klien terlihat baik

A : masalah keperawatan teratasi


sebagian

P : Lanjutkan intervensi 1,3,4,5


11/03/21 Risiko Gangguan Tumbuh S :
Kembang (D. 0106)
- Ibu mengatakan akan terus

Iim
memanatau pertumbuhan dan
perkembangan klien dengan
memperhatikan pola makannya
O:
- klien setelah diberikan aktivitas
bermain bersama terlihat lebih
senang

A:
- masalah keperawatan teratasi
sebagian

P:
- lanjutkan intervensi 1,2,3,4

Anda mungkin juga menyukai