Anda di halaman 1dari 8

RESUME TINDAKAN PERAWATAN LUKA POST LAPAROTOMI

DI RUANG POLI OBGYN RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh :
Imrotul Koiriyah, S.Kep
NIM 202311101027

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT RESUME TINDAKAN

A. JENIS TINDAKAN
Perawatan luka pada post laparotomi adalah salah satu kegiatan dalam rangka
pelayanan perawatan kesehatan selama pasca oprasi yang membuat irisan vertikal besar
pada dinding perut ke dalam rongga perut. Kegiatan ini ditujukan untuk mencegah
terjadinya infeksi mempercepat penyembuhan dan mobilitas. Teknik perawatan luka
merupakan faktor yang mempengarui penyembuhan luka. Berbagai teknik perawatan luka
sering dibicarakan salah satunya mengenai balutan luka (wound dressing) (Ginting, 2019).
Perawatan luka merupakan tugas keseharian perawat dan bidan di bangsal maternitas
sehingga perawat dan bidan harus menggunakan keterampilan perawatan luka yang benar,
adapun perawat luka yang benar sebagai berikut, jangan menyentuh daerah luka insisi
dengan tangan, cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan / perawatan luka, alat-alat
perawatan luka yang akan digunakan harus dalam keadaan steril (bebas dari kuman),
bersihkan luka dengan menggunakan teknik septic dan antiseptic, setelah dibersihkan luka
insisi ditutup kembali dengan perban (Koto dan Munandar, 2019)

B. TUJUAN
1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat menjaga
kebersihan luka 
2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Dapat menolong hemostasis (bila menggunakan elastis verban)
4. Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
5. Menurunkan pergerakan dan trauma
6. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan

C. INDIKASI
1. Pasien dengan luka baru maupun luka lama
2. Luka post operasi
3. Luka bersih
4. Luka kotor.
D. SOP

JUDUL SOP:
PSIK
PERAWATAN LUKA POST OPERASI
UNIVERSITS
JEMBER

NO DOKUMEN: NO REVISI: HALAMAN:


PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:

Perawatan pada luka yang meliputi pembersihan luka dan


Pengertian
penggantian balutan yang bertujuan untuk mencegah
komplikasiluka dan meningkatkan proses penyembuhan luka
1. kebersihan luka 
Tujuan 2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Dapat menolong hemostasis (bila menggunakan elastis
verban)
4. Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
5. Menurunkan pergerakan dan trauma
6. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan
Indikasi 1. Pasien dengan luka baru maupun luka lama
2. Luka post oprasi
3. Luka bersih
4. Luka kotor
Kontraindikasi -
1. Pastikan identitas klien
2. Kaji kondisi klien
Persiapan Klien 3. Jaga privacy klien
4. Jelaskan maksud dan tujuan
1. Set balutan steril :
Persiapan Alat 2. Gunting jaringan: 1
3. Pinset anatomis: 3
4. Pinset cirurgis: 1
5. Kom steril kecil: 2
6. Kasa steril
7. Korentang dengan duk steril: 1
8. Sarung tangan steril: 1
9. Sarung tangan bersih: 1
10. Salin normal/NaCl 0,9%
11. Larutan antiseptik jika diindikasikan
12. Salep antibiotik jika diindikasikan
13. Selimut mandi: 1
14. Perlak dan pengalasnya: 1
15. Masker wajah, pelindung mata, apron jika diperlukan: 1
16. Bengkok: 1
17. Kantong sampah kedap air: 1
18. Kapas alkohol
19. (Kalau perlu) Balutan modern sesuai kondisi luka: Hidrogel,
hidrokoloid, Ca alginate, dll
20. Plester, kasa gulung sesuai kebutuhan
21. Gunting plester
Persiapan Perawat 1. Lakukan pengkajian baca catatan keperawatan dan medis
2. Rumuskan diagnosa terkait
3. Buat rencana tindakan
4. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain
membantu jika perlu
5. Cuci tangan dan siapkan alat
Cara Kerja :
1. Beri salam dan perkenalkan nama perawat
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
3. Posisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
4. Dekatkan peralatan ke samping tempat tidur klien.
5. Pertahankan privacy (tutup tirai) klien selama tindakan dilakukan
6. Atur posisi klien dan tutupi bagian tubuh selain bagian luka dengan selimut mandi.
Beritahu klien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril.
7. Pasang perlak dan pengalasnya di bawah area luka. Letakan bengkok di atas perlak.
Letakkan kantong sampah pada area yang mudah dijangkau.
8. Buka korentang dari pembungkusnya. Buka set balutan steril. Kasa, gunting dan pinset
harus tetap pada area steril. Jika tidak ada kasa, tambahkan kasa ke bak instrumen steril.
9. Tuangkan cairan nacl 0,9% pada kom steril. Tuangkan larutan antiseptik jika
diindikasikan.
10. Kenakan masker muka, pelindung mata, apron jika diperlukan. Sesuaikan kondisi luka.
11. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai
12. Lepaskan plester/balutan luar luka dengan perlahan. Gunakan normal salin atau kapas
alkohol jika sulit dilepas, sesuaikan dengan kondisi luka. Observasi kulit klien untuk
reaksi terhadap plester.
13. Lepaskan sarung tangan bersih, buang pada tempat yang tepat
14. Gunakan sarung tangan steril
15. Dengan menggunakan pinset steril angkat balutan kasa pada luka secara hati-hati.
Peringatkan klien tentang rasa tidak nyaman yang mungkin timbul. Gunakan salin
normal jika kasa menempel pada luka dan sulit diangkat.
16. Observasi karakter, jumlah drainase pada balutan kasa. Buang balutan yang kotor ke
dalam bengkok atau kantong sampah
17. Kaji kondisi luka: proses penyembuhan luka, karakter drainase, tanda-tanda infeksi.
Untuk luka yang memerlukan balutan kering seperti luka post operasi:
18. Bersihkan luka dengan salin normal. Gunakan bagian kasa yang berlainan untuk tiap
usapan. Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi ke area yang paling
terkontaminasi.
19. Gunakan kasa kering untuk mengeringkan luka atau garis insisi.
20. Pasang kasa yang lembab pada luka atau salep antibiotik berikan kasa steril kering di
atas kasa basah atau salep antibiotik.
21. Tutup dengan memasang plester, sesuaikan luas luka.
22. Rapikan kembali peralatan
23. Lepas sarung tangan dan buang ke tempat yang tepat
24. Kembalikan klien dalam posisi yang nyaman, buka tirai
25. Cuci tangan
Evaluasi:
1. Evalusia hasil yang dicapai
2. Bri reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik
Dokumentasi:
1. Catat tindakan yang sudah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan pada catatan
keperawatan
2. Catat respon pasien dengan hasil pemeriksaan
3. Dokumentasikan evaluasi tindakan SOAP
E. EVIDENCE BASED NURSING

Judul Hubungan Antara Pelaksanaan Prosedur Pencegahan Infeksi Pada Pasien


Post Operasi Dengan Proses Penyembuhan Luka Di Rumah Sakit Islam
Unisma Malang
Pengarang Miftahur Rahman, Tanto Haryanto, Vita Maryah Ardiyani
Nama Jurnal, Jurnal Nursing News, Vol: 03, No. 1
Volume, No
Tahun 2018
Analisis PICO P(Clinical Problem)
Pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi merupakan tindakan
keperawatan yang sering dilakukan di rumah sakit, apabila tidak
dilakukan dengan standar operasional pelayanan maka kemungkinan
terjadin infeksi klinis. Komplikasi yang dapat terjadi karena perawatan
luka post operasi seperti oedema, hematoma, perdarahan sekunder, luka
robek, fistula, adesi atau timbulnya jaringan scar. Pelaksanaan prosedur
perawatan luka yang tepat akan mempercepat penyembuhan luka operasi
(Fridawaty, 2013). Tindakan perawatan luka post operasi yang berkualitas
selalu memperhatikan metode universal precautions yang telah ditetapkan
seperti mencuci tangan, alat-alat yang digunakan harus steril sebelum
digunakan pada pasien. Keberhasilan pengendalian infeksi pada tindakan
perawatan luka post operasi ditentukan oleh kesempurnaan petugas dalam
melaksanakan asuhan keperawatan klien secara benar, karena sumber
bakteri Infeksi Luka Operasi (ILO) dapat berasal dari pasien, perawat dan
tim, lingkungan, dan termasuk juga instrumentasin (Molina, 2012).
I (Intervention)
Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah dengan
melakukan tindakan perawatan luka, apabila menemui tanda-tanda
infeksi seperti diatas hendaklah kita melakukan penangan pencegahan
yang paling mudah yaitu, jangan menyentuh daerah luka insisi dengan
tangan, cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan/perawatan luka, alat-
alat perawatan luka yang akan digunakan harus dalam keadaan steril
(bebas dari kuman), bersihkan luka dengan menggunakan tekhnik
septic dan antiseptic, setelah dibersihkan luka insisi ditutup kembali
dengan perban.
C(Comparison)
Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara pelaksanaan
prosedur pencegahan infeksi dengan proses penyembuhan lukapada
pasien post operasi di Rumah Sakit Islam Unisma – Malang, keapsahaan
data dilihat dari tingkat signifikasi (α) kurang dari 0,050. Hasil uji
spearman rank diketahui dari p-value = (0,000) < (0,050).
O(Outcome)
Diketahui pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi baik didasarkan oleh
tekhnik septic dan antiseptic yang benar sebanyak (100%) responden
menggunakan pembalut yang bersih dan selalu diganti setelah
pembersihan luka, sedangkan sebanyak (85%) responden mendapatkan
perawatan luka steril dengan mendapatkan pembersihan luka dilakukan
secara teratur sesuai jadwal dan sebanyak (70%) responden tidak terdapat
daki dan kerak yang menempel disekitar luka. Kecepatan penyembuhan
luka tergantung dari steril permukaan kulit selama proses pembersihan
luka sebelum pembalutan dan kecepatan membunuh mikroorganisme
pada pemberian teknik antiseptik. Tujuan pembalutan untuk melindungi
luka dari kontaminasi mikroorganisme, membantu hemostasis,
mempercepat penyembuhan dengan cara menyerap drainase dan untuk
melakukan debredemen luka, menyangga atau mengencangkan tepi luka
dan melindungi klien agar tidak melihat keadaan luka (bila luka terlihat
tidak menyenangkan). Salah satu cara pencegahan infeksi yang bisa
dilakukan pasien sesuai dengan penejlasan Alexandra (2015) yaitu jangan
menyentuh daerah luka insisi dengan tangan, cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan / perawatan luka, alat-alat perawatan luka yang akan
digunakan harus dalam keadaan steril (bebas dari kuman), bersihkan luka
dengan menggunakan tekhnik septic dan antiseptic dan setelah
dibersihkan luka insisi ditutup kembali dengan verband.
Kesimpulan Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan
antara pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi dengan proses
penyembuhan lukapada pasien post operasi di Rumah Sakit Islam Unisma
– Malang dengan p value=(0,000) <(0,050).
DAFTAR PUSTAKA

Koto, Y. dan I. Munandar. 2019. Kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar


operasional prosedur (sop) perawatan luka dengan kejadian infeksi luka
operasi. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia. 8(02):422–428.

Anda mungkin juga menyukai