Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESA TINDAKAN GANTI BALUT POST SC

STASE KEPERAWATAN DASAR

SRIYANINGSIH

202114140

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2021/2022
A. Latar Belakang Tindakan Yang Dilakukan
Sectio Caesarea (SC) merupakan persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dinding Rahim yang akan
meninggalkan sebuah kondisi luka insisi dan dampak yang ditimbulkan
anata lain berupa pendarahan anesthesia, emboli bahkan infeksi (Meo,
2019). Menurut Arisanty (2013) Luka pasca pembedahan adalah luka akut
yang paling banyak ditemui dan beresiko infeksi minimal karena tindakan
pembedahan dilaukan secra steril dikamar operasi. Setelah pembedahan
ada beberapa tindakan untuk mengembalikan fungsi integritas fisik tubuh.
Salah satu infeksi yang termasuk infeksi nosokomial adalah infesi daerah
operasi (IDO). IDO ditemukan paling cepat hari ke-3, terbanyak
ditemukan pada hari ke-5 dan yang lama adalah hari ke-7. Gejala IDO
pada pasien pasca pembedahan akan terlihat jahitan di kulit perut tampak
merah dan meradang, terasa sangat gatal, keluar cairan putih kekuningan
(pus) terasa panas di daerah jahitan, bengkak, dan nyeri saat ditekan (Meo,
2019).
Perawatan luka khususnya pada luka post operasi Sectio Caesarea,
perawat harus mempertahankan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau
prosedur tetap perawatan luka alat-alat yang digunakan untuk perawatan
satu set perawatan, selain itu perawat harus mempertahankan teknik
aseptik (Standar, 2021).
Mengganti balutan adalah suatu tindakan keperawatan untuk
mengganti balutan dalam perawatan luka untuk mencegah infeksi silang
dengan cara menjaga agar luka tetap dalam keadaan bersih steril (Suhara,
2017)
B. Tujuan
Tujuan dilakukan ganti balutan pada pasien Post OP SC karena balutan
pada pasien kotor dan pasien mau pulang.
C. Manfaat
1. Mempercepat penyembuhan luka
2. Mencegah infeksi (Mulyaningsih, 2018)
3. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan
dapat menjaga kebersihan luka.
4. Melindungi luka dari kontaminasi luar.
5. Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna.
6. Menurunkan pergerakan dan trauma (Suhara, 2017)
D. Tinjauan teori
1. Pengertian
Mengganti balutan adalah suatu tindakan keperawatan
untuk mengganti balutan dalam perawatan luka untuk mencegah
infeksi silang dengan cara menjaga luka tetap dalam keadaan steril
(Suhara, 2017).
Perawatan luka bersih adalah tindakan perawatan pada luka
yang bersih atau luka post operasi (Mulyaningsih, 2018).
2. Tujuan
a. Mempercepat penyembuhan luka
b. Mencegah infeksi
3. Penyebab infesi luka
a. Luka terbuka dan kotor.
b. Adanya benda asing atau jaringan yang sudah matii dalam
luka.
c. Daya tahan tubuh menurun.
d. Mobilisasi terbatas atau kurang gerak
4. Indikasi
a. Pada balutan yang kotor.
b. Pasien post OP saat mau pulang.
c. Pada penderita yang lukanya akan diperiksa oleh dokter
atau akan diberii obat kompres yang baru.
d. Perawatan luka berkala atau rutin.
5. Kontraindikasi
a. Pembelut dapat menyebabkan iritasi pada luka melalui
gesekan-gesekan pembalut.
b. Pembalut dapat menimbulkan situasi gelap, hangat dan
lembab sehingga mikroorganisme dapat hidup.

6. Persiapan alat
a. Bak Instrumen yang berisi pinset anatomis, pinset chirugis,
kasa steril dan kom.
b. Handscoon bersih dan steril.
c. Gunting plester.
d. NaCl 0,9%
e. Bengkok
f. Obat selep Bioplasenta
g. Dermafix
h. Hand sanitizer
i. Perlak
7. Prosedur
a. Fase orientasi
1) Memberi salam dan memeperkenalkan diri
2) Menanyakan identitas pasien (nama, tanggal lahir
dan alamat).
3) Menjelaskan tujuan tindakan.
4) Menjelasakan prosedur.
5) Menanyakan kesiapan pasien.
b. Fase kerja
1) Mencuci tangan
2) Mengatur posisi pasien hingga luka terlihat jelas
3) Memasang perlak
4) Membuka peralatan
5) Mendekatkan bengkok
6) Memakai saung tangan
7) Membasahi plester dengan NaCl
8) Membuka balutan luar
9) Membersihkan sekitar luka dan sisa plester
10) Membuka balutan dalam
11) Mengkaji luka
12) Ganti sarung tangan steril
13) Menekan sekitar luka untuk mengetahui ada
tidaknya pus.
14) Membersihkan luka dengan NaCl
15) Mengeringkan dengan kasa
16) Memberikan obat selep pada luka
17) Menutup balutan dengan dermafix
18) Mencuci tangan
c. Fase terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Menyampaikan rencana tinda lanjut
3) Berpamitan.

E. Hasil pengkajian focus terhadap tindakan yang dilaukan (DO, DS)


No Data fokus Etiologi Problem
1 DS : Pasien mengatakan Efek prosedur Resiko infeksi
balutan kotor, terasa gatal invasif (0142)
sekita luka dan pasien
mengatakan mau dilakukan
perawatan luka karena mau
pulang
DO :
- Pasien post SC hari
ke-3
- Tampak luka operasi
di bagian perut
bawah
- Sekitar luka jahitan
pasien tampak ada
kemerahan
- Jahitan luka
sepanjang 12 cm

F. Masalah utama
Resiko infeksi berhubungsn dengan efek prosedur invasif (0142)
G. Evaluasi dari tindakan yang dilakukan
1. Internal
Tindakan yang diberikan kepada pasien berupa ganti balut.
Hasil Evaluasi Tindakan :
a. Kaji luka : kulit ada kemerahan, sekitar luka gatal.
b. Respon pasien setelah dilakukan ganti balutan merasa
nyaman.
c. Belum menjelasakan kontak waktu kepada pasien akan
dilakukan tindakan keperawatan berapa lama dan persiapan
alatnya belum tepat karena bengkok belum di dekatkan ke
pasien
2. Eksternal
Saat melakukan tindakan harus diperhatikan prinsip steril dan
komunikasi harus efektif.
H. Kesimpulan
Luka pasca pembedahan adalah luka akut yang paling banyak ditemui dan
beresiko infeksi minimal karena tindakan pembedahan dilaukan secra
steril dikamar operasi. Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat
luka dan melaukan pembalutan dengan mencegah infesi silang (masuk
melalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan
perawatan luka untuk mencegah agar tidak timbul infeksi dan mepercepat
penyembuhan luka.
I. Saran
Jika luka sudah membaik atau sembuh disarankan agar balutan tetap
digunakan dengan tujuan mengontrol resiko pembengkakan dan mencegah
luka kembali.
Daftar pustaka
Arisanty, D. 2013. In Vitro Cytotoxic Study And Detection Of Apoptosis
On Breast Cancer Cell Lines Mda-Mb 231 After Exposed
To Azadirachta Indica A. Juss (Neem) Extract. Jurnal
Kesehatan Andalas, 2(2), 80-84
Meo, M. Y. 2021. Hubungan Kepatuhan SOP Perawatan Luka Dengan
Kejadian Infesi Daerah Operasi (IDO) Pada Pasien Pasca
Section Caesarea (SC) Di Ruang Anggrek Dan Poliklinik
Kebidanan & Kandungan RSUD Dr. TC Hillers Maumere.
Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat, 6(1)
Mulyaningsih. 2018. Panduan Praktikum Keperawatan Dasar 2. Surakarta
: Universitas Aisyiyah
Standar, H. K. P. D. P. 2021. Prosedur Operasional Perawatan Luka
Operasi Section Caesarea Castirih. Jurnal Health Sains
Vol, 2(1)
Suhara, M. 2017. Standar Prosedur Oprasional. Tanggerang selatan:
Rumah Sakit Umum
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai