TIM Keperawatan Ns. Ferry, M. Kep. 07 Februari 2022 Medikal Bedah STANDAR Tanggal Pembuatan : DITETAPKAN OLEH : OPERASIONAL 8 Maret 2020 Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung PROSEDUR Pengertian Menjahit luka (hecting) adalah tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan mempertahamkan dengan benang atau jahitan sampai terjadi kontinuitas jaringan. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut 2. Mempercepat proses penyembuhan luka
Fase Pre Interaksi 1. Mengecek program terapi medik
2. Mempersiapkan alat : Tromol steril yang berisi : a. Kassa steril b. Verban gulung Set alat bedah minor yang terdiri dari : a. Pinset anatomis b. Pinset sirurgis c. Nald folder d. Gunting jaringan e. Klem arteri f. Duklem g. Benang jahit h. Jarum jahit i. Kom steril j. Kasin pembungkus steril Handscoon steril Kom berisi Handscoon bersih Cairan normal saline (NaCl 0,9%) Cairan antiseptik Obat anastesi Korentang, tempat dan kain korentang steril Plester dan gunting plester Tempat sampah medis/ bengkok Disposible syringe Larutan H2O2/ perhidrol Fase Interaksi 1. Mengucapkan salam terapeutik 2. Melakukan evaluasi/ validasi 3. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik) 4. Menjelaskan tujuan dan langkah- langkah tindakan 5. Menjaga privasi klien Fase Kerja 1. Cuci tangan dan keringkan, kemudian memakai sarung tangan bersih 2. Memeriksa peralatan tindakan 3. Bersihkan luka dengan c airan antiseptik 4. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril 5. Jaringan di sekitar luka di anastesi lokal (Lidocaine, Pehacaine) 6. Bila perlu bersihkan luka dengan cairan normal saline (NaCl 0,9%) 7. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H202/ perhidrol 10% 8. Pasang duk steril 9. Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum, pada penggunaan jarum melengkung (Curved Needle) dari arah dalam ke luar 10. Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka 11. Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka dijahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek) contoh catgut, chromic, side, dll 12. Ikat benang dengan membentuk simpul 13. Potong benang, sisakan sepanjang 1mm 9untuk jahitan dalam) dan 0,65 cm (jahitan luar) 14. Lanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka 15. Oleskan normal saline/ disinfektan pada jahitan 16. Tutup dengan kassa steril 17. Pasang plester/ hypafix 18. Pertimbangkan pemberian ATS profilaksis pada kondisi di bawah ini : - Indikasi : a. Luka lebih dari 1 cm b. Luka tembak c. Luka bakar d. Luka kontaminasi e. Luka yang sudah lebih dari 6 jam belum tertangani f. Crush Injury g. Terdapat jaringan nekrotik - Dosis ATS profilaksis yang digunakan adalah 1500 IU untuk jenis jarum harus dilakukan skin test, sedangkan jenis Human Immunoglobulin (Tetagam) tanpa harus dilakukan skin test. Dosis Anak = Dosis Dewasa
Fase Terminasi 1. Mengevaluasi respons klien
2. Memberikan reinforcement positif 3. Merencanakan tindak lanjut 4. Melakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat dan topik) 5. Mencuci tangan 6. Melakukan dokumentasi tindakan dan respon klien Referensi Black, J.M & Hawks. (2014). Keperawatan medikal bedah manajemen klinis untuk hasil yang di harapkan Edisi 8. Singapura: Elseiver. Donita T D’Amico & Colleen barbarito. (2016). Health & Physical Assesment In Nursing, 3rd Edition. Prentice Hall Ignatavius & Workman. (2010). Medical surgical nursing critical thinking for collaborative care. Vol. 2. Elsevier Sauders. Kardiyudiani, Ni ketut & Susanti, K BA. 2019. Keperawatan medikal bedah 1.Yogyakarta : PT. Pustaka Baru Lemone, Burke, & Bauldoff. (2017). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC. Muttaqin, A. (2010). Pengkajian Keperawatan : Aplikasi pada Praktik Klinik. Jakarta : Salemba Medika Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika