Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERAWATAN LUKA BAKAR

Dibuat Oleh : Direvisi Oleh : Tanggal Revisi :


Tim Keperawatan Ns. Rahmawati Dian Nurani, .M.Kep. 07 Februari 2022
Medikal Bedah

STANDAR Tanggal DITETAPKAN OLEH :


OPERASIONAL Pembuatan : AKADEMI KEPERAWATAN BUNDA DELIMA
PROSEDUR 1 September 2015 BANDAR LAMPUNG.

Pengertian Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar

Tujuan 1.  Mencegah infeksi pada luka


2.  Mempercepat penyembuhan pada luka

Fase Pre Interaksi 1. Mengecek catatan medis


2. Siapakan alat :
a. Bak instrument yang berisi:
b. Pinset anatomis
c. Pinset chirurgis
d. Gunting debridemand
e. Kassa steril
f. Kom: 3 buah
g. Peralatan lain terdiri dari:
h. Spuit 5 cc atau 10 cc
i. Sarung tangan
j. Gunting plester
k. Plester atau perekat
l. Desinfektant
m. NaCl 0,9%
n. Bengkok 2 buah, 1 buah berisi larutan desinfektant
o. Verband
p. Obat luka sesuai kebutuhan

Fase Intraksi - Mengucapakan salam terapeutik


- Melakukan evaluasi/validasi
- Melakukan kontrak (waktu,tempat dan topik)
- Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
- Menjaga privasi

Fase Kerja 1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan
4. Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl
0,9%
5. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9%
6. Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik. (Bila ada
bula jangan dipecah, tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari
7. ke-3)
8. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
9. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
10. Memberikan obat topical sesuai order pada luka
11. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband dan
diplester
12. Memasang verband dan plester
13. Merapikan klien

Fase Terminasi - Mengevaluasi respon klien


- Memberikan reinforcement positif
- Merencakanan tindak lanjut
- Melakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat dan topik)
- Mencuci tangan
- Melakukan dokumentasi tindakan dan respon klien

Referensi Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC
Carpenito, L. J. (2009). Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktek
Klinik, Edisi 9. Jakarta: EGC
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A., C,(2014). Rencana
Asuhan Keperawatan pedoman untuk Perencanaan Keperawatan
Pasien.Edisi:3.Jakarta:EGC
Grace, P., & Baerly,N. (2007). At A Glance Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta :
Erlangga.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S.(2015).Diagnosis Keperawatan Definisi
& Klasifikasi 2015-2017.Edisi:10.Jakarta:EGC

Dosen Ns. Rahmawati Dian Nurani, M. Kep.

Anda mungkin juga menyukai