Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)

LAVAMENT/HUKNAH
Di Buat Oleh : Di Revisi Oleh : Tanggal Revisi :
TIM Keperawatan Ns. FERRY, M.Kep 07 Februari 2022
Medikal Bedah

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Pembuatan : 8 DI TETAPKAN OLEH :


PROSEDUR Maret 2020 Akper Bunda Delima Bandar Lampung

Pengertian Lavement adalah prosedur pemasukan cairan ke dalam kolon melalui anus.

Tujuan 1. Mengurangi rasa tidak nyaman akibat distensi abdomen


2. Merangsang peristaltik kolon supaya dapat buang air besar,
3. Membersihkan kolon untuk persiapan pemeriksaan diagnostic atau
persiapan prosedur operasi.

Jenis 1. Huknah/Lavement Rendah : memasukkan cairan melalui anus sampai kolon


desenden
2. Huknah/Lavement Tinggi :memasukkan cairan melalui anus sampai kolon
asenden.
Indikasi 1. Merangsang gerakan usus besar
2. Membersihkan kolon bagian bawah (desenden) menjelang tindakan operasi
seperti sigmoidoscopy atau colonoscopy.
3. Konstipasi
Persiapan Alat 1. Irrigator lengkap ( irrigator, selang, klem, selang rectal).
2. Ukuran selang rektal untuk bayi dan anak – anak 10-12 G French, 22-26 G Frenc
Untuk dewasa
3. Cairan (air hangat, NaCl 0,9% hangat, air kran, larutan sabun) Bayi 150 - 250 cc;
Toddler 250 - 350cc; Usia sekolah 300 - 500 cc; Remaja 500 - 750 cc ; Dewasa
750 - 1000 cc
4. Bengkok
5. Vaselie / jelly
6. Beberapa potong kain kassa
7. Alas bokong
8. Selimut mandi
9. Pot / pispot dan tutupnya, air cebok dalam botol, kertas closet atau tissue
10. Bangku untuk pot
11. Standar untuk irrigator
12. Sarung tangan
13. Skort
14. Sampiran bila perlu

Fase Pre Interaksi 1) Cek Catatan Medis


2) Mengecek program terapi medis
3) Mempersiapkan alat
Fase Interaksi 1) Mengucapkan Salam Terapeutik
2) Melakukan Evaluasi/Validasi
3) Melakukan Kontrak (Waktu, tempat dan topic)
4) Menerangkan tujuan dan langah-langkah tindakan
5) Menjaga Privacy Klien

Fase Kerja 1) Mencuci tangan


2) Tutup ruangan / pasang sampiran
3) Bantu klien pada posisi miring kekiri ( lateral kekiri) untuk huknah rendah dan
miring kekanan untuk huknah tinggi dengan lutut kanan fleksi, Anak – anak pada
posisi dorsal rekumben
4) Letakkan perlak dibawah bokong
5) Pasang selimut mandi, area anal yang kelihatan
6) Pasang irrigator set ( irrigator, selang, klem, selang rectal)
7) Gantung di standar irrigator
8) Tututp klem pengatur
9) Masukan larutan ke irrigator sesuai indikasi ( jenis dan diklem lagi )
10) Letakkan standaran irrigator dekat klien ( dekat bokong sebelah kanan
untuk huknah tinggi dan sebelah kiri untuk huknah rendah)
11) Letakkan pispot dekat tempat tidur
12) Cuci tangan, pasang sarung tangan dan pasang skort
13) Beri pelumas / gel 3-4cm pada ujung selang rectal
14) Dengan perlahan regangkan bokong dn cari letak anus, instriksikan klien
rileks dengan menghembuskan napas perlahan melalui mulut
15) Masukkan selang rectal secara perlahan dengan mengarahkan kearah
umbilicus klien, panjang insersi 7,4-10 cn untuk dewasa,5-7,5 untuk anak-
anak 2,5-3,5 untuk bayi. Tarik selang dengan segera jika ditemukan
obstruksi
16) Naikan irrigator secara perlahan sampai pada keitnggian diatas anus (30-45
cm untuk hukanh tinggi dan 30 cm untuk hukanh rendah dan 7,5 cm untuk
bayi.
17) Buka klem dan alirkan secara perlahan. Waktu pengaliran sesuai dengan
pemberian volume cairan ( 1 liter dalam 10 menit)
18) Bila klien mengeluh kram, rendahkan irrigator atau klem selama 30 detik,
kemudian alirkan kembali secara lambat
19) Klem selang setelah larutan habis
20) Beritahu klien untuk menahan napas ketika selang ditarik
21) Letakkan tissue pada sekitar anus dan Tarik selang anus secara perlahan
22) Buang tissue pada bengkok
23) Jelaskan pada klien bahwa perasaan distensi adalah normal. Minta klien
untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring ditempat tidur,
untuk bayi dan anak – anak dengan perlahan pegang kedua bokong selama
beberapa menit
24) Singkirkan irrigator set dan selang tempat yang sudah disediakan
25) Atur posisi terlentang
26) Bantu klien ke kamar mandi atau pasang pispot di bawah bokong
27) Observasi karakter feses dan larutan ( beritahu klien jagan menyiram toilet
sebelum feses di observasi oleh perawat
28) Lepaskan perlak dari bawah bokong
29) Bantu / anjurkan klien untuk membersihkan daerah anal dengan air hangat
dan sabun
30) Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan lepaskan skort
31) Catat hasil enema pada lembar observasi

FaseTerminasi 1) Mengevaluasi respon klien


2) Memberikan reinforcement positif
3) Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4) Cuci tangan
5) Pendokumentasian

Referensi Kardiyudiani, Ni ketut & Susanti, K BA. 2019. Keperawatan medikal bedah
1.Yogyakarta : PT. Pustaka Baru
Susanto, J, Indrawati, L & Mubarak, IW. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Dasar Buku 2. Jakarta : Salemba Medika

Dosen Ns. FERRY, M.Kep

Anda mungkin juga menyukai