Anda di halaman 1dari 3

PASIEN MASUK RUANG TINDAKAN OBGYN

RSUD SYARIFAH
AMBAMI RATO
EBHU

Nomor Dokumen :

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggal Terbit :
2016

No. Revisi :
00

Halaman :
1/2

Ditetapkan
Direktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Drg. Yusro

Pengertian

Ruang tindakan emergency kebidanan yang memberikan pelayanan


kebidanan berupa pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan ,

Tujuan

perawatan nifas dan penanganan komplikasinya.


1. Sebagi pedoman alur masuk pasien ke ruang tindakan obstetri
sehingga dari awal pasien/ keluarga memperoleh informasi terhadap
tahap dan prosedur pelayanan ruang tindakan obstetri
2. Memberikan pelayanan segera untuk menyelamatkan ibu dan

Kebijakan

bayinya melalui program rujukan berjenjang berencana dan terpadu


Undang- Undang Republik Indonesia no.36 tahun 2009 tentang
kesehatan

Keputusan

Menkes

RI

No.270/Menkes/SK/III/2007

tentang

Pedoman Manajerial Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya


-

Keputusan Menkes RI No.436/ Menkes/SK/V/1993 tentang Standar


Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis

Prosedur

Undang Undang No. 44 tahun 2009 tentangRumah Saikit

Peraturan Menteri Kesehatan No.1646/MENKES/PER/X/2010

tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan


1. Pasien yang masuk ke ruang tindakan obgyn adalah pasien yang
dalam masa kehamilan, persalinan atau nifas baik dalam keadaan
fisiologis, bermasalah, gawat darurat atau dengan komplikasi yang
membutuhkan penanganan segera.

2. Pasien kiriman bidan, puskesmas, dokter Spog , kiriman poli


kandungan atau datang sendiri melakukan pendaftaran/ admisi di
loket pendaftaran rawat inap.
3. Bidan melakukan anamnesa tentang identitas pasien, riwayat
obstetric pasien dan keluhan yang dialami pasien sampai masuk
rumah sakit baik melalui pasien, keluarga atau bidan pengantar.
4. Melakukan pemeriksaan fisik secara secara menyeluruh oleh bidan
jaga dan dokter obgyn
5. Kolaborasi dengan dokter bila diperlukan untuk melakukan
pemeriksaan penunjang ( laboratorium dan radiologi ) atau
pemberian tindakan suportif seperti pemberian oksigenasi atau
pemasangan iv line
6. Menegakkan diagnose pasien berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn tindakan sesuai
diagnose dan keadaan pasien
8.

Pelaksana Observasi , petugas yang memeriksa pasien, memeriksa


kehamilan dan melakukan observasi pasien harus memiliki syarat :

Bidan/ dokter/Spesialis terlatih

Memahami asuhan persalinan normal

Memahami tindakan septik /antiseptic

Mampu melakukan resusitasi BBL

Mampu melakukan Episiotomy dan Penjahitan

Mengenal tanda-tanda bahaya persalinan

Mampu menangani kegawatan persalinan

9. Melakukan pertolongan persalinan kala II, kala III, pengelolaan


perdarahan dan perlukaan pasca persalinan, memantau kala IV serta
menangani komplikasinya

dengan berkolaborasi dengan dokter

obgyn
10. Melakukan pencatatan dan dokumentasi

Unit terkait

IGD, Poli kandungan, Instalasi radiologi dan laboratorium

Anda mungkin juga menyukai