Anda di halaman 1dari 6

APN

Asuhan Persalinan Normal


No. Dokumen : 188/SOP/ADMEN/07/I/2021
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 4 Januari 2022
Halaman :
UPT PUSKESMAS drg. Andrijani Rifka
KARANGKETUG
  NIP.19660625 199203 2 006

Persalinan pada presentasi belakang kepala hamil cukup bulan dengan lama kala
1 Pengertian Iantara 8 – 14 jam dan berakhir dengan kelahiran bayi tanpa memerlukan bantuan
alat (Vakum atau Cunam )
Tujuan Umum :

Meningkatkan Mutu Pelayanan Medis

2 Tujuan Tujuan Khusus :

Adanya Panduan untuk melaksanakan penanganan persalinan normal mengacu


prinsip APN

3 Kebijakan  SK Kepala Puskesmas No. .... Tentang ....


4 Referensi  Buku APN Tahun 2021
5 Prosedur PERSALINAN KALA I
Petugas melakukan pemeriksaan luar
Petugas melakukan tensi, Nadi, Pernapasan
Petugas melakukan Palpasi, Auskultasi, Perkusi
Petugas melakukan pemeriksaan dalam
Petugas melakukan pemeriksaan detak jantung janin secara teratur
Petugas memantau dengan partograf setelah fase aktif
Rujuk apabila ada kelainan
PERSALINAN KALA II SESUAI DENGAN PROSEDUR APN
I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA
1) Patugas mendengar dan melihat tanda kala dua persalinan (Dor-an, Tek-
nus, Per-jol, Vul-ka)
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2) Petugas memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan
esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi segera pada
ibu dan bayi baru lahir.
3) Petugas memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
4) Petugas melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan
dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
5) Petugas memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
untuk periksa dalam.
6) Petugas memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan
yang memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat suntik) (1/2 kocher)
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN
7) Petugas membersihkan vulva dan perineum (vulva hygine).
8) Petugas melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
9) Petugas malakukan dekontaminasi sarung tangan
10) Petugas memeriksa denyut jantung janin(DJJ) setelah kontraksi uterus
mereda (relaksasi) untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES
MENERAN
11) Petugas memberitahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin cukup baik, kemudian bantu ibu menemukan posisi yang nyaman
dan sesuai dengan keinginannya.
12) Petugas meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada
rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat.
13) Petugas melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin
meneran atau timbul kontraksi yang kuat.
14) Petugas menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu
belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang waktu 60 menit.
V. PERSIAPKAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI
15) Petugas meletakan handuk bersih di perut bawah ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16) Petugas meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu .
17) Patugas membuka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan
peralatan dan bahan.
18) Petugas memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan.
VI. PERTOLONGAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI
A. LAHIRNYA KEPALA
19) Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
petugas melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering, tangan yang lain menahan belakang kepala untuk
mempertahankan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Menganjurkan
ibu meneran secara efektif atau bernafas cepat dan dangkal.
20) Petugas memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat (ambil tindakan
yang sesuai).
21) Setelah kepala lahir, petugas menunggu putaran paksi luar yang
berlangsung secara spontan.
B. LAHIRNYA BAHU
22) Setelah putaran paksi luar selesai, petugas memegang kepala bayi secara
biparental, menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi, dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian gerakkan kea rah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang.
C. LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
23) Setelah kedua bahu lahir, petugas menggeser tangan kanan ke arah bawah
untuk menopang kepala dan bahu lalu menggunakan tangan kiri kea rah atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, petugas melakukan penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung,bokong tungkai dan kaki. Lalu memegang kedua mata
kaki.
VII. ASUHAN BAYI BARU LAHIR
25) Petugas melakukan penilaian selintas terhadap bayi apakah bayi cukup
bulan ,menangis kuat dan bergerak dengan aktif.
26) Petugas mengeringkan tubuh bayi, petugas memastikan bayi dalam posisi
dan kondisi aman di atas perut bagian bawah ibu.
27) Petugas memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
lahir.
28) Petugas memberitahu ibu bahwa ia akan di suntik oksitosin agar uterus
berkontraksi dengan baik.
29) Dalam waktu I menit setelah bayi lahir, petugas menyuntikan oksitosin 10
unit (intramuskuler) di 1/3 distal lateral paha (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikan oksitosin).
30) Setelah 2 menit bayi lahir, petugas menjepit tali pusat bayi menggunakan
klem
31) Petugas memotong dan mengikat tali pusat bayi
32) Petugas melakukan IMD selama 1 jam.
VIII. MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA PERSALINAN (MAK III)
33) Petugas memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34) Petugas meletakkan tangan kiri diatas kain pada perut bawah ibu (di atas
simfisis) untuk mendeteksi kontraksi, tangan kanan memegang klem untuk
menegangkan tali pusat.
35) Petugas memastikan uterus berkontraksi dan melakukan penegangan tali
pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah
belakang atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversion uteri).
A. MENGELUARKAN PLASENTA
36) Petugas melakukan penegangan dan mendorong dorso kranial hingga
plasenta terlepas,
- Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar
5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
- Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat
1. Beri dosis ulangan 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi jika kandung kemih penuh.
3. Ulangi tekanan dorso kranial dan penegangan tali pusat 15 menit
berikutnya.
4. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi
perdarahan segera lakukan tindakan plasenta manual.
5. Sambil petugas menyiapkan rujukan.
37) Petugas melahirkan plasenta dengan kedua tangan setelah plasenta muncul
di introitus vagina
B. RANGSANGAN TAKTIL (MASASE) UTERUS
38) Petugas meletakkan telapak tangan kiri di fundus lalu masase 15 detik
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi ( fundus
teraba keras).
IX. MENILAI PERDARAHAN
39) Petugas memeriksa plasenta lahir lengkap dan utuh, lalu memasukkan ke
dalam kantong plastik atau tempat khusus.
40) Petugas melakukan evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum, melakukan penjahitan bila terjadi laserasi yang luas dan
menimbulkan perdarahan.
X. ASUHAN PASCA PERSALINAN
41) Petugas memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
42) Petugas mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, lepaskan secara
terbalik dan rendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, keringkan tangan dengan
tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
EVALUASI
43) Pastikan kandung kemih kosong.
44) Petugas mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
45) Petugas melakukan evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
46) Petugas memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
47) Petugas memantau keadaan bayi dan pastikan bayi bernafas dengan baik
(40-60 kali/menit).
• Jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi, diresusitasi dan segera
merujuk kerumah sakit.
• Jika bayi bernafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke RS
rujukan.
• Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukann kembali kontak
kulit ibu-bayi dan hangatkan ibu-bayi dalam satu selimut.
KEBERSIHAN DAN KEAMANAN
48) Petugas menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi.
49) Petugas membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai.
50) Petugas membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di ranjang
atau disekitar ibu berbaring, bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
51) Petugas memastikan ibu merasa nyaman, membantu ibu memberikan asi,
serta menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang di
inginkan.
52) Petuga mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
53) Petugas mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% ,
balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin o,5% selama 10
menit.
54) Petugas mencuci kedua tangan dengan air mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
55) Petugas memakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi.
56) Dalam satu jam pertama, petugas memberi salep mata/tetes mata
profilaksis infeksi, vitaminK1 1mg IM di paha kiri bawah lateral, pemeriksaan
fisik bayi baru lahir, pernafasan bayi (normal 40-60 kali /menit) dan temperature
tubuh (36,5 – 37,5 derajat celcius) selama 15 menit.
57) Setelah satu jam pemberian vit K1 petugas memberikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan bawah lateral.
58) Petugas melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam
daram larutan klorin 0,5% selama 10 menit
59) Petugas mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
DOKUMENTASI
60) Petugas melengkapi partograf dan memeriksa tanda vital dan asuhan kala
IV persalinan.
Tanpa pasti kala 2 persalinan :
Pembukaan serviks lengkap
kepala janin terlihat dari introitus
vagina

Dorongan spontan Lanjutkan dengan Bayi lahir dalam waktu


untuk meneran penatalaksanaan fisiologis 60 menit pada multipara
atau 120 menit pada
primipara

TIDAK

TIDAK

Diagram
6
Alir

TIDAK

TIDAK

Kamar Bersalin
7 Unit Terkait

Dokumen
8 Asuhan Persalinan Normal
terkait
Rekam Histori Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

       
       

Anda mungkin juga menyukai