Disusun Oleh:
NELLA FANY DESTIANA
(B1801449)
Disusun Oleh:
NELLA FANY DESTIANA
(B1801449)
LAPORAN COC
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H
DI PMB SRI WIWIK ISMURTINI S.ST
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Disusun Oleh:
NELLA FANY DESTIANA
(B1801449)
Oleh:
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
LAPORAN COC
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H
DI PMB SRI WIWIK ISMURTINI S.ST
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
Penguji:
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Dengan ini menyatakan bahwa penulisan laporan COC ini asli, bukan plagiat dan
tidak dapat karya yang pernah diajukan untuk laporan sejenis atau untuk
memperoleh gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi yang lain, dan sepanjang
pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
DAFTAR TABEL
Table 1. Pemberian Imunisasi .................................................................................6
YTable 2. Jenis Lochea ..........................................................................................17
YTable 3. Kunjungan Masa Nifas...........................................................................19
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir merupakan proses fisiologi
dan berkesinambungan. Kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu
keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu
keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan
kematian (Damayanti; Maita; Triana; & Afni, 2014).
Keberhasilan upaya kesehatan ibu,diantaranya dapat dilihat dari indikator
Angka kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu hamil
selama kehamilan sampai dengan paska persalinan yang dipengaruhi oleh
status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik
menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan
kelahiran, tersedia nya fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan
sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula (DinkeskebKebumen, 2019).
Angka Kematian Ibu menggambarkan jumlahwanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.Angka
Kematian Ibu di Kabupaten Kebumen dari tahun 2015 hingga 2016 terjadi
peningkatan dariangka 64,48 per 100000 Kelahiran Hidup (14 kasus) di tahun
2015 menjadi 80,01 per 1000
Kelahiran Hidup pada tahun 2016 (16 kasus) , pada tahun 2017 menurun
menjadi 61,38 per 100000 Kelahiran Hidup (12kasus) kemudian menurun
menjadi 50,55 per 10000 Kelahiran Hidup (10 kasus) pada tahun 2018 dan
pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 45,9 per 100000 Kelahiran
Hidup. Untuk target RPJMD adalah 100 per 1000 Kelahiran Hidup yang
artinya angka pencapaian Kebumen telah memenuhi target yang diharapkan
(Dinkes Keb Kebumen, 2019).
Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan jumlah kematian bayi umur
kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu
satu tahun. AKN menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak
termasuk antenatal care, pertolongan persalinan, dan postnatal ibu hamil.
Semakin tinggi angka kematian neonatal, semakin rendah tingkat pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Angka kematian neonatal di wilayah Kabupaten
Kebumen tahun 2019 ini mengalami penurunan dibandingkan Angka
Kematian Neonatal tahun 2018. Angka kematian neonatal Tahun 2018 adalah
sebesar 4,6per 1000 kelahiran hidup, Profil Kesehatan 2019 sedangkan Angka
kematian neonatal pada tahun 2017 adalah sebesar 5,0per 1000 kelahiran
hidup (Dinkes Keb Kebumen, 2019).
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik
terhadap kesakitan maupun kematian. AKB menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab
kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat
keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial
ekonomi. Apabila Angka Kematian Bayi di suatu wilayah tinggi, status
kesehatan di wilayah tersebut rendah. Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten
Kebumen Tahun 2019 sebanyak 136 kasus kematian bayi dari 19.626
kelahiran hidup atau 4,6 /1000 kelahiran hidup. Bayi yang saat lahir beratnya
kurang dari 2500 kilogram termasuk BBLR.Bayi-bayi ini, memiliki risiko
kematian 20 kali lebih (Dinkes Keb Kebumen, 2019).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan dan dokumentasi kebidanan
dengan pendekatan manajemen kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin,
bayi baru lahir, ibu nifas, bayi muda.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan asuhan kehamilan pada Ny H umur 26 tahun di
PMB Sri Wiwik Ismurtini S,St Desa Sidoharum Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen sesuai dengan standar asuhan kehamilan.
b. Mampu melakukan asuhan persalinan pada Ny H umur 26 tahun di
PMB Sri Wiwik Ismurtini S,St Desa Sidoharum Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen sesuai dengan standar asuhan persalinan.
c. Mampu melakukan asuhan bayi baru lahir pada Ny H umur 26 tahun di
PMB Sri Wiwik Ismurtini S,St Desa Sidoharum Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen sesuai dengan standar asuhan bayi baru lahir.
d. Mampu melakukan asuhan nifas pada Ny H umur 26 tahun di PMB Sri
Wiwik Ismurtini Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten
Kebumen sesuai dengan standar asuhan nifas.
e. Mampu melakukan asuhan bayi muda pada Ny H umur 26 tahun di
PMB Sri Wiwik Ismurtini S,St Desa Sempor Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen sesuai dengan standar asuhan bayi muda.
C. Manfaat
1. Teoritis
TT3
TT5 1 tahun setelah 25 99
TT4 tahun/seumur
hidup
f. Pemeriksaan Hb
g. Pemeriksaan VDRL
h. Perawatan payudara,senam payudara dan pijat tekan payudara
i. Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam ibu hamil
j. Temu wicara atau konseling termasuk perencanaan persalinan
k. Pemeriksaan protein urine
l. Pemeriksaan reduksi urine
m. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
n. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.
senam hamil, buang air besar secara teratus dan segera setelah ada
dorongan (Hani, 2011 : 55).
h. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur
dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan
penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan
menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari.
i. Insomnia
Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang
membesar, pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan
kecemasan.
B. Persalinan
1. Definisi
Kelahiran adalah proses janin dan ketuban didorong keluar
melaluijalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi pada ibu dan janin.
(Puwoastuti,dkk,2015;h.43)
2. Tanda Persalinan
a. Kekuatan his semakin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek.
b. Terdapat tanda-tanda persalinan seperti pengeluaran lendir dan atau
lendir bercampur darah.
c. Dapat disertai ketuban pecah.Pada pemeriksaan dalam dijumpai
perubahan serviks.
d. Timbul dorongan untuk meneran.
e. Pasien terlihat gelisah.
f. Secara fisik timbul ketidaknyamanan fisik dan diare.
g. Adanya kontraksi berulang yang sifatnya hilang timbul.
h. Nyeri pinggang bagian bawah.
i. Ketidaknyamanan pelvis ketika terjadi penurunan kepala.
(Sulistyawati, 2010;h.11)
masuk dalam ruang panggul, maka pada saat his dirasakan tekanan
pada otot-otot dasar panggul, yang secara ferlektoris menimbulkan
rasa mengedan. Wanita merasakan adanya tekanan pada rectum dan
seperti akan buang air besar. Kemudian perineum menonjol dan
menjadi lebar dengan membukanya anus.Labia mulai membuka dan
tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada
his. (Sumarah,dkk,2013;h.-6)
c. Kala III
Dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhirnya dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban pada kala III persalinan, myometrium
berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah
kelahiran bayi. Penyusutan ukuran menyebabkan berkurangnya
ukuran tempat perlekatan plasenta,karena pelekatan plasenta menjadi
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka
plasenta akan terlipat,menebal dan akhirnya terlepas dari uterus.
Setelah lepas, plasenta akan turun kebagian bawah uterus atau
kedalam vagina. Tanda-tanda lepasnya plasenta adalah uterus menjadi
bundar, uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepaskan ke
segmen bawah rahim, tali pusat bertambah panjang, terjadi
perdarahan (Johariyah, 2012;h.7).
d. Kala IV
Kala IV adalah 1 jam setelah plasenta lahir. Kala ini penting untuk
menilai perdarahan ( maksimal 500 ml ) dan baik tidaknya kontraksi
uterus yang harus diperhatiakan yaitu kontraksi uterus harus baik,
tidak ada perdarahan dari vagina, atau alat-alat genitalia lainnya,
plasenta dan selaput ketuban sudah harus lahir lengkap, kandung
kemih harus kosong, luka-luka perineum terawat dengan baik dan
tidak ada hematoma, ibu dan bayi dalam keadaan baik.
(Puroastuti,dan Elisabet Siwi Walyani,2015;h.46-7)
C. Nifas
1. Definisi
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu atau 42 hari namun
secara keseluruhan akan pulih selama dalam waktu 3 bulan.
(Pusdiklatnakes,2015;h.134)
1) Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir dari kehamilan yang
aterm ( 37-42 minggu) dengan berat badan lahir 2500-4000 gram.
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan pada bayi tersebut selama jam
pertama setelah kelahiran ( Sarwono.2013).
1. Proses Transisi
Karakteristik perilaku terlihat nyata selama jam transisi segera
setelah lahir. Masa transisi ini mencerminkan suatu kombinasi respon
simpatik terhadap tekanan persalinan (tachypnea, tachycardia) dan
respon prasimpatik (sebagai respon yang diberikan oleh kehadiran
mucus, muntah, dan gerak peristaltik). Periode transisi dibagi menjadi 3
yaitu:
a. Reaktivitas I (The First Period of Reactivity)
Dimulai pada masa persalinan dan berakhir setelah 30 menit.
Selama periode ini detak jantung cepat dan pusasi tali pusat jelas.
Warna kulit terlihat sementara sianosis atau akrosianosis. Selama
periode ini mata bayi membuka dan bayi memperlihatkan perilaku
E. KELUARGA BERENCANA
1. Definisi
Dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga sebagai landasan hukum yang berisikan berbagai pengertian.
Keluarga Berencana (KB) adalah usaha peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
2) Coitus interuptus
Coitus interuptus/senggama terputus merupakan
menghentikan senggama dengan mencabut penis dari liang
vagina pada saat suami menjelang ejakulasi.
3) KB alami (metoda kalender, suhu basal dan lender serviks)
Keluarga berencana alami didasarkan pada siklus
masa subur dan tidak subur seorang wanita. Dasar
utamanya yaitu saat terjadi ovulasi. Sperma dapat hidup
kurang lebih 3 hari setelah ejakulasi, maka ovulasi harus
sudah dapat diramalkan sebelumnya.
Untuk menentukan saat ovulasi ada 3 cara yaitu:
a. Metode kalender
Pasangan suami istri tidak senggama pada saat
suburnya istri. Masa subur wanita adalah masa ketika
sel telur keluar dari indung telur, yaitu 14 hari sebelum
haid yang akan datang, atau hari ke 12 sampai hari ke
16. Karena sel sperma masih hidup 3 hari setelah
ejakulasi, maka hari ke 17 dan ke 18 dan hari ke
11merupakan waktu untuk hidupnya sel telur, maka
masa subur menjadi 8 hari. Karena siklus menstruasi
pada umumnya 28 hari, maka hari ke 11-18
dinyatakan sebagai hari subur.
b. Suhu basal
Dasarnya adalah naiknya suhu basal pada waktu
ovulasi karena pada progesteron naik antara 0,3-0,5 C.
Masa aman ovulasi yaitu dengan menggunakan
metode kalender atau dengan mengurangi peningkatan
suhu dini yang telah tercatat selama 6 bulan, masa
aman post ovulasi terjadi 3 hari setelah kenaikan suhu
basal.
c. Lender serviks
F. BAYI MUDA
1. Definisi
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan suatu
pendekatan yang terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari – 2
bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang datang ke
fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan
pada saat kunjungan neonatal.
Pada Permenkes RI Nomor 70 Tahun 2013 tentang
penyelenggaraan manajemen terpadu balita sakit berbasis
masyarakat, disebutkan bahwa pada bayi muda usia 0 - 2 bulan harus
mendapatkan 4 macam pelayanan yang termsuk dalam MTMB :
a. Perawatan esensial bayi baru lahir
b. Pengenalan tanda bahaya bayi baru lahir dan persiapan rujukan
bila memang diperlukan
c. Penatalaksanaan bayi berat lahir rendah (BBLR)
d. Penatalaksanaan infeksi pada bayi baru lahir
Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir usia muda (Kunjungan
Neonatal). Menurut Kemenkes RI (2016), pelayanan kesehatan bayi
baru lahir oleh bidan/ perawat/ dokter dilaksanankan minimal 3 kali
yaitu :
1. Pertama pada 6 jam-48 jam setelah lahir.
Cakupan kunjungan neonatal pertama atau KN1 merupakan
indicator yang menggambarkan upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi risiko kematian pada periode
neonatal yaitu 6-48 jam setelah lahir yang meliputi, antara lain
kunjungan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu
Balita Muda (MTBM) termasuk konseling perawatan bayi
BAB III
MANAJEMEN KASUS
I. PENGKAJIAN I
Hari/Tanggal : Senin, 02 November 2020
Jam : 07.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Ibu Suami/Wali
Nama : Ny. H Tn. A
Umur : 26 tahun 29 tahun
Suku bangsa : Jawa Indonesia Jawa Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swata
Alamat : Kalibeji RT 02/ RW 01
2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
4. Riwayat menstruasi
a. Menarche umur : ibu mengatakan haid pertama pada umur 14
tahun
b. Siklus : ibu mengatakan siklus haidnya teratur
c. Lama : ibu mengatakan biasanya haidnya 6-7 hari
d. Volume : ibu mengatakan ibu ganti pembalut 3-4 kali
is long
1. Hamil ini
7. Riwayat kesehatan
a. Dahulu
Ibu mengatakan dahulu tidak pernah menderita penyakit menurun (DM,
hipertensi, asma) penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, Hepatitis)
penyakit menahun (jantung, ginjal, liver).
b. Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun
(DM, hipertensi, asma) penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, Hepatitis)
penyakit menahun (jantung, ginjal, liver).
c. Keluarga
Ibu mengatakan saat ini keluarga menderita penyakit menurun (DM,
hipertensi, asma) penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, Hepatitis)
penyakit menahun (jantung, ginjal, liver) dan tidak memiliki riwayat
gemeli.
8. Riwayat Menikah
a. Usia menikah : 25 tahun
b. Status pernikahan : sah menurut agama dan negara
c. Pernikahan ke : 1 (Pertama)
d. Lama pernikahan : 1 tahun
9. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang nasi, lauk,
sayur dan buah.
Minum
Ibu mengatakan minum ± 8 gelas perhari air putih.
Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
2) Selama hamil
Makan
Ibu mengatakan makan 4 kali sehari porsi sedang, dengan nasi, lauk,
sayur dan buah.
Minum
Ibu mengatakan minum ± 8-10 gelas perhari air putih.
Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pantangan
Ibu mengatakan tidak berpantang makanan.
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil
BAK
Ibu mengatakan biasanya BAK ± 4 – 5 kali dalam sehari.
BAB
Ibu mengatakan biasanya BAB setiap hari 1 kali.
Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
2) Selama hamil
BAK
Ibu mengatakan BAK ± 4 - 6 kali sehari
BAB
Ibu mengatakan BAB sehari 1 kali
Keluhan
Ibu mengatakan tak ada keluhan
4) Personal hygiene
Sebelum hamil
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan
ganti baju setelah selesai mandi dan keramas 3 kali dalam seminggu
Selama hamil
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan
ganti baju setelah selesai mandi, dan keramas 3 kali dalam seminggu
Keluhan
Ibu mengatakan tak ada keluhan
11. Riwayat psikososial dan budaya
a. Apakah kehamilan ini diinginkan
Ibu mengatakan kehamilan ini diinginkan.
b. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan
Ibu mengatakan orang tua menyuruh membawa gunting untuk
menghindari dari marabahaya
c. Hubungan dengan orang lain
Ibu mengatakan berhubungan baik dengan suami, orang tua, mertua,
saudara, dan tetangga.
d. Pengambil keputusan
Ibu mengatakan pengambil keputusan adalah suami sebagai kepala
keluarga.
e. Rencana bersalin
Ibu mengatakan berencana bersalin di PMB Sri Wiwik Ismurtini,S.St
f. Jarak rumah dengan tempat bersalin
Ibu mengatakan jarak rumah dan tempat bersalin kurang lebih 1kg
g. Pengetahuan ibu tentang ANC
1) Tablet FE
Ibu mengatakan sudah mengetahui tablet Fe dan cara meminumnya
1 x 1 sehari
C. ANALISA
Ny H umur 26 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 37 minggu janin tunggal
hidup intrauterin, letak memanjang punggung kanan, presentasi kepala, sudah
masuk panggul hamil trimester III fisiologis.
D. PENATALAKSANAAN
Hari/Tangggal : Senin, 02 November 2020
Waktu : 07. 30 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dan
bayinya dalam batas normal, yaitu:
TD : 120/80 mmHg
N : 80 kali permenit
R : 20 kali permenit
S : 36OC
BB : 60 kg
TB : 158 cm
LILA : 25 cm
DJJ : 148 kali permenit
Evaluasi: ibu mengetahui tentang hasil pemeriksaan dan ibu senang
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya pada ibu hamil
Trimester 3
a. Demam tinggi lebih dari 2 hari
b. Keracunan
c. Bengkak kaki, tangan, dan wajah atau sakit kepala disertai kejang
d. Nyeri abdomen yang hebat yaitu apabila disertai dengan perdarahan
pervaginam maka disebut solusio plasenta. Apabila nyeri abdomen pada
daerah ulu hati maka kemungkinan yang terjadi adalah PEB
(preeklamsi berat)
e. Gerakan janin menurun yaitu kurang dari 10 kali dalam 12 jam.
f. Keluarnya air ketuban tanpa disertai mules atau kencang – kencang
sebelum adanya tanda tanda persalinan dan kehamilan belum memasuki
usia aterm
Memberi tahu ibu bahwa apabila ditemukan salah satu tanda bahaya maka
segera menemui tenaga kesehatan.
Evaluasi: ibu paham dengan apa yang dijelaskan dan bersedia datang ke
petugas kesehatan apabila mengalami salah satu tanda bahaya.
3. Membertitahu ibu ketidaknyamanan trimester 3 :
a. Sering berkemih disebabkan karena adanya penekanan uterus pada
kandung kemih. Cara mengatasinya perbanyak minum disiang hari,
batasi minun seperti kopi, the, cola dan cafein
b. Varises disebabkan karena adanya peningkatan volume darah dan
alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di
kaki, yang menyebabkan vena menonjol, faktor usia, dan lama berdiri.
Cara mnegatasinya dengan mengangkat kaki saat berbaring atau duduk,
berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi (diganjal bantal), hindari
duduk atau berdiri lebih lama
c. Sesak nafas disebabkan karena rahim mendesak paru – paru dan
diafragma serta peningkatan kadar progesteron berpengaruh secara
langsung pada pusat pernafasan untuk menurunkan kadar CO2 serta
meningkatkan O2. Cara mengatasinya dengan berdiri dan merentangkan
lengan kepala serta menarik nafas panjang
d. Oedema pada kaki sampai tungkai disebabkan peningkatan kadar
sodium dikarenakan pengaruh hormonal dan tekanan sari pembesaran
uterus pada vena pelvic inferior ketika berbaring. Cara mengatasinya
dengan memasase atau memijat dan mengompres hangat pada otot yang
kram
e. Kontraksi palsu (Braxton Hiks) disebabkan karena adanya kontraksi
uterus dalam mempersiapkan persalinan. Cara mengatasinya dengan
istirahat cukup dan periksa ke petugas kesehatan
f. Perubahan psikologis atau disebut sebagai periode menunggu /
penantian dan waspada sebab pada saat itu inu merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Trimester 3 adalah waktu untuk
mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti
terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi
II. PENGKAJIAN II
A. SUBJEKTIF
Ny. H umur 26 tahun datang ke PMB Sri Wiwik Ismurtini, S.St. ingin
memeriksakan kehamilannya
Ny. H mengatakan tidak ada keluhan
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
2) BB sekarang : 62 Kg
BB sebelum hamil : 50 Kg
Kenaikan BB : 12 Kg
TB : 158 cm
LILA : 25 cm (non KEK)
3) Tanda tanda vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
Pernapasan : 20 kali permenit
Suhu : 36,4oC
2. Pemeriksaan Fisik
Dalam batas normal
3. Pemeriksaan Obstetrik
a. Inspeksi
Muka : tidak terdapat cloasma gravidarum
D. PENATALAKSANAAN
Hari/Tanggal : Senin, 09 November 2020
Jam : 06. 15 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya dalam
keadaan baik dan sehat
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
Pernapasan : 20 kali permenit
Suhu : 36,4oC
DJJ : 135 kali permenit
Evaluasi: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan senang
2. Memberitahu kepada ibu ibu tentang tanda – tanda persalinan seperti,
a. Mules atau kenceng – kenceng yang teratur, timbulnya semakin sering
dan semakin lama
b. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan
ketuban dari jalan lahir
Memberitahu ibu jka mengalami salah satu tanda persalinan untuk segera
datang ke tenaga kesehatan
E : Ibu mengerti dan akan segera ketanga kesehatan jika mengalami salah
satu tanda – tanda persalinan
3. Memberitahu ibu untuk mempersiapkan perlengkapan bayi seperti bedong
bayi minimal 5, popok 5, gurita 4, sarung tangan dan sarung kaki minimal
2 pasang, topi bayi 1, dan pakaian ibu, seperti jarit minimal 3, baju ibu
minimal 2, celana dalam ibu minimal 2, pembalut, dan menyiapkan
kendaraan untuk menuju ke petugas kesehatan dan pendonor jika sewaktu
dibutuhkan.
Evaluasi: ibu bersedia dan sudah mulai mempersiapkan perlengkapan ibu
dan bayi
4. Memberikan ibu terapi Fe 1 x 1 diminum malam dengan dosis 500 mg 10
kapsul, Kalk 10 tablet 1 x 1 diminum pagi hari mengandung calcium
PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Minggu, 15 November 2020
Jam : 19.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan merasa kenceng kenceng dari jam 19.00 WIB
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Status emosional : Stabil
b. BB sekarang : 62 kg
BB sebelum hamil : 50 kg
Kenaikan BB : 12 kg
TB : 158 cm
LILA : 25 cm (non KEK)
c. Tanda tanda vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
Pernapasan : 20 kali permenit
Suhu : 36 oC
2. Pemeriksaan fisik : dalam batas normal
3. Pemeriksaan obstetrik
a. Inspeksi
Muka : tidak terdapat cloasma gravidarum
C. ANALISA
Ny H umur 26 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 39 minggu janin tunggal hidup
intrauterin, letak memanjang punggung kanan, presentasi kepala, sudah
masuk panggul, inpartu kala 1 fase laten
D. PENATALAKSANAAN
Hari/Tangggal : Minggu, 15 Nov 2020
Jam : 19.30 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik baik
saja dan ibu sudah masuk pada proses persalinan kala 1. Dengan hasil
pemeriksaan:
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
Pernapasan : 20 kali permenit
Suhu : 36 oC
DJJ : 148x/m
Pembukaan : 2 cm
Evaluasi: ibu mengatakan paham dengan apa yang dijelaskan.
2. Mengajari ibu untuk teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri yaitu
nafas panjang melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut
Evaluasi: ibu mengerti dan mampu melakukannya.
3. Mengajari ibu dan menganjurkan ibu untuk mengatur posisi senyaman
mungkin untuk mengurangi nyeri.
Evaluasi: ibu mau miring ke kiri dan ke kanan senyaman ibu untuk
mengurangi nyeri.
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup.
Evaluasi: ibu bersedia makan roti dan minum air putih.
5. Menganjurkan keluarga untuk menemani selama proses persalinan
Evaluasi: keluarga bersedia menemani
6. Melakukan masase pada punggung ibu untuk mengurangi nyeri
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan kenceng kenceng semakin kuat teratur dan sering.
2. Ibu mengatakan merasa ada dorongan ingin mengejan seperti ingin BAB
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
Status emosional : stabil
TTV
TD : 110 / 80 mmHg
N : 80 x/m
S : 36
R : 20 x/m
2. Pemeriksaan Obstetrik
a) Inspeksi
(a) Vulva : Membuka
(b) Anus : Membuka
(c) Perineum : Menonjol
(d) Ketuban : Amniotomi, keruh
b) Palpasi
(a) HIS : Ada
(b) Frekuensi : 5x/10/45
(c) Kekuatan : Kuat, palpasi luar 3/5 bagian kepala UUK
a. Auskultasi
DJJ : 140x/m terdengar teratur punctum maksimum pada
perut bagian bawa kanan.
b. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
C. ANALISA DATA
Ny H umur 26 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 39 minggu janin tunggal hidup
intrauterin, letak memanjang punggung kanan, presentasi kepala, sudah masuk
inpartu kala 2
D. PENATALAKSANAAN
Hari / tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 11.15 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin ddalam batas
normal TD : 110 / 80 mmHg , N : 80 x/m, S : 36, R : 20 x/m, DJJ : 130
x/m, dan ibu sudah boleh mengenjan jika ada his karena pembukaan sudah
lengkap 10 cm
Evaluasi: ibudan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan akan
mengikuti anjuran bidan selnjutnya serta ibu akan meneran saat ada his.
2. Mendekatkan dan memastikan alat kelengkapan persalinan.
Evaluasi: partus set sudah didekatkan dan sudah lengkap.
3. Membantu ibu memilih posisi meneran setengah duduk, miring, jongkok
Evaluasi : ibu memilih posisi setengah duduk
4. Mempersiapkan alat dan mengecek alat persalinan
Evaluasi : alat dusah disiapkan dan lengkap
5. Memakai APD, gunakan celemek lalu lepas semua perhiasan yang dipakai
lalu cuci tangan menggunakan air mengalir
A. DATA SUBYEKTTIF
1. Ibu mengatakan merasa senang karena bayinya sudah lahir
2. Ibu mengatakan perutnya masih tersa mules
3. Ibu mengatakan merasa lelah saat meneran saat proses persalinan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
Satus emosional : stabil
2. Pemeriksaan fisik : dalam batas normal
3. Pemeriksaan obstetrik
a. Inspeksi
Genetalia : terdapat tali pusat didepan vulva
b. Palpasi
TFU : setinggi pusat, tidak ada janin ke dua, kontraksi baik
fundus teraba keras, kandung kemih kosong.
C. ANALISA DATA
Ny H umur 26 tahun P1 A0 inpartu kala 3
D. PENATALAKSANAAN
Hari /Tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 11.35 WIB
1. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin untuk mempercepat kelahiran
plasenta dan mencegah pendarahan
Evalusi : ibu bersedia untuk disuntik
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan merasa senang atas kelahiran bayi dan plasentanya.
Ibu mengatakan perutnya masih merasa mulas
B. DATA OBYEKTIF
1. Periksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : komposmentis
Status emosional : stabil
2. Pemeriksaan fisik
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
3. Pemeriksaan obstetrik
a. Inspeksi
Genetalia : terdapat pengeluaran darah akibat laserasi jalan lahir,
ada perdarahan aktif
b. Palpasi
TFU : setinggi pusat, kontraksi uterus baik fundus teraba
keras kandung kemih kosong.
C. ANALISA DATA
Ny H umur 26 tahun P1 A0 inpartu kala 4
D. PENATALAKSANAAN
Hari/tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Waktu : 11.40 WIB
1. Memberitahu bahwa bayi dan plasenta sudah lahir, keadaan ibu dan bayi
dalam batas normal
Evaluasi: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu senang dengan
kelahiran bayinya
2. Melakukan pengecekan laerasi / robekan pada jalan lahir dan pendarahan
Evaluasi : terdapat robekan jalan lahir derajat 2 (mukosa vagina dan otoo –
otot perineum, pendarahan 25 cc
3. Menyiapkan alat jehit luka benang, jarum, lidocain, spuit 5cc, nalpuder,
kasa, betadine, lampu sorot
Evaluasi : alat sudah disiapkan
4. Melakukan anastesi perineum dengan lidocain 2% dengan cara di oplos
dengan aquabides, diambil menggunakan spuit 5 cc, lidocain sebanyak 2 ml
dan aquabides 2 ml, dilanjutkan dengan menjahit luka
Evaluasi: luka perineum sudah dilakukan dengan teknik jelujur, tidak ada
pendarahan aktif
5. Mengajari ibu teknik masase dan menganjurkan jika uterus lembek
dilakukan masase.
Evaluasi: ibu sudah mengetahui cara masase dengan memutar searah jarum
jam, dan ibu bersedia melakukan masase apabila uterus lembek agar
menjadi keras
6. Dekontaminasi alat dan tempat.
Evaluasi: alat dan tempat sudah di dekontaminasi.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat.
Evaluasi: ibu bersedia untuk istirahat setelah proses persalinan.
8. Menganjurkan ibu untuk makan
Evaluasi: ibu bersedia makan
9. Melakukan pemantauan kala IV
Evaluasi: pemantauan kala IV sudah dilakukan dan hasilnya sudah
dimasukkan ke dalam table pemantauan kala IV
10. Mendokumentasikan tindakan
Evaluasi: tidakan sudah di dokumentasikan
PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 17.35 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan masih merasa mules
2. Ibu mengatakan sudah latian miring dan duduk
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Status emosional : Stabil
b. Tanda tanda vital
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 81 kali permenit
Pernapasan : 23 kali permenit
Suhu : 36 oC
2. Pemeriksaan fisik
Dalam batas normal
3. Pemeriksaan obstetrik
a. Inspeksi
Payudara : simetris, sudah ada pengeluaran kolostrum
setelah di tekan
Genetalia : jahitan masih basah, tidak terdapat tanda-tanda
infeksi, lochea rubra berwarna merah darah segar
b. Palpasi
Payudara : tidak terdapat benjolan abnormal
Abdomen : tfu 2 jari dibawah pusat, kontraksi keras, kandung
kemih kosong
C. ANALISA
Ny. H umur 26 tahun P1 A0 nifas 6 jam post partum fisiologis
D. PENATALAKSANAAN
Hari/Tangggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 18.00 WIB
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu:
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 81 kali permenit
Pernapasan : 23 kali permenit
Suhu : 36oC
Kontraksi uterus : baik dan keras
Perdarahan : normal
TFU : setinggi pusat
Evaluasi: ibu sudah mengetahui dan merasa senang mendengar keadaanya
sehat dan baik-baik saja.
2. Menjelaskan tentang tanda bahaya masa nifas yaitu seperti darah keluar
banyak tidak seperti biasanya kemungkinan terjadi perdarahan postpartum,
keluar cairan berbau busuk dari jalan lahir akan menyebabkan infeksi masa
nifas, demam lebih dari 2 hari juga dapat disebabkan adanya infeksi nifas,
payudara bengkak merah disertai nyeri juga akan menyebabkan infeksi
jaringan payudara/mastitis, ibu murung, sedih, menangis, tanpa sebab juga
akan membuat ibu depresi. Jika ibu menjumpai tanda-tanda tersebut segera
hubungi petugas kesehatan.
Evaluasi: ibu mengerti dan mampu menjelaskan kembali tanda-tanda
bahaya masa nifas.
3. Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya hanya dengan ASI saja
tanpa tambahan sampai usia 6 bulan, karena manfaat ASI yang selain
menghemat biaya pengganti susu formula, ASI juga memiliki kandungan
nutrisi lebih baik, dibandingkan dengan susu formula. ASI juga
bermanfaat sebagai system kekebalan tubuh bayi agar lebih kuat. Untuk
ibu sendiri program ASI Eksklusif ini juga bermanfaat sebagai KB alami
dan sebagai sarana menjaga jalinan kasih saying antara ibu dan bayi agar
tetap terjaga.
Evaluasi: ibu mengerti dan bersedia hanya akan memberi ASI saja pada
bayi
4. Menjelaskan cara menyusui yang baik dan benar yaitu dengan
menggendong bayi dengan kepala dan badan bayi berada di garis lurus,
wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan putting,
seluruh bagian areola masuk ke dalam mulut bayi. Sebelum menyusui
oleskan sedikit ASI ke daerah areola sampai ke putting agar tidak mudah
lecet.
Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu terlihat
berusaha untuk mempraktekkannya.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dengan mandi 2 kali/hari,
gosok gigi dan keramas, serta mengganti pembalut saat merasa basah dan
lembap.
Evaluasi: ibu mengerti dan paham dengan informasi yang diberikan
6. Memberikan terapi multivitamin A diberi 2 kapsul merah diminum 1
kali/hari dengan dosis 200.000 IU setiap kapsul, tablet tambah darah 2
kali/hari dengan dosis 500 mg 10 kapsul, amoxcilin diminum 3 kali/hari
dengan dosis 500 mg, methylergometrine diminum 3 kali/hari dengan
dosis 200 mcg.
Evaluasi: ibu mengerti dan paham dengan informasi yang diberikan dan
bersedia untuk meminumnya.
7. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada nifas 6
hari dan ibu bisa ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan/menjumpai
tanda bahaya masa nifas.
Evaluasi: ibu sudah mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan rumah
pada nifas 6 hari dan ibu bersedia datang ke tenaga kesehatan apabila ada
keluhan/menjumpai tanda bahaya masa nifas.
PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Senin, 23 Nov 2020
Jam : 08.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan tak ada keluhan.
2. Ibu mengatakan pola tidur terganggu karena anaknya sering terbangun
dimalam hari.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Status emosional : Stabil
b. Tanda tanda vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
Pernapasan : 21 kali permenit
Suhu : 36,4oC
2. Pemeriksaan fisik : dalam batas normal
3. Pemeriksaan obstetrik
a. Inspeksi
Genetalia : jahitan masih basah, tidak terdapat tanda-tanda
infeksi, lochea sanguinolenta berwarna merah
kuning
b. Palpasi
Payudara : terdapat pengeluuaran ASI pada saat payudara
ditekan
Abdomen : tfu 2 jari dibawah pusat, kontraksi keras, kandung
kemih kosong
C. ANALISA
Ny. H umur 26 tahun P1 A0 nifas 6 hari post partum fisiologis
D. PENATALAKSANAAN
Hari/Tangggal : Senin, 23 Nov 2020
Jam : 08.30 WIB
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 11.35 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identtas bayi
Nama : By Ny H
Umur : 0 jam
PB/BB : 48 CM / 3200 gram
2. Identitas orang tua
Nama Ny. H Tn. A
Umur 26 tahun 29 tahun
Suku bangsa Jawa Indonesia Jawa Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Karyawan
Swasta
Alamat Kalibeji RT 02 RW 01
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan tak ada keluhan
4. Riwayat kemalinan persalinan sekarang
a. Kehamilan
HPHT : 14 Februari 2020
HPL : 21 November 2020
GPA : G1P0A0
UK : 39
No. Kehamilan TM 1 TM 2 TM 3
1. Tempat periksa PMB PMB PMB
2. Keluhan T.a.k T.a.k T.a.k
3. Saran - - -
4. Imunisasi TT TT4 TT4 TT4
5. Kenaikan BB 3 kg 3 kg 4 kg
b. Persalinan
Jenis persalinan : spontan
Penolong : bidan
Ketuban pecah : 07.30
Plasenta lahir secara : spontan
Tali pusat : tidak ada lilitan
Kala 1
Pada pukul 19.00 WIB ibu datang dengan mengeluh kenceng kenceng,
sudah keluar air – air dah darah
Kala 2
Pada pukul 11.00 WIB pembukaan lengkap dan ingin mengenjan
Pada pukul 11.35 WIB bayi lahir spontan
Kala 3
Pada pukul 11.40 plasenta lahir spontan, lengkap, kontraksi uterus
keras, TFU setinggi pusat
Kala 4
Kontraksi uterus baik, TFU setinggi pusat, pendarahan 5cc
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan bayi : langsung menangis
Tonus otot : aktif
Warna kulit bayi : kemerahan
Jenis kelamin : perempuan
0 1 2 Nilai
A Apperance Pucat Badan Seluruh 1
2. Riwayat eliminasi
BAK : Belum
BAB : Belum
C. ANALISA DATA
By. Ny. H umur 0 jam masa rektifitas awal
D. PENATALAKSANAAN
Hari/Tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 11.35 WIB
DATA PERKEMBANGAN 1
Hari/Tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 12.35 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan bayinya belum menemukan puting dan belum bisa
menghisap
2. Ibu mengatakan gerakan bayi saat mencari puting aktif
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : kompos mentis
Tanda-tanda vital
Nadi : 112 x permenit
Suhu : 36,70 C
Respirasi : 45 x permenit
2. Pemeriksaan fisik
Dalam batas normal, kulit berwarna kemerahan. Tali pusat masih basah
tidak ada tanda tanda infeksi
3. Eliminasi
BAK : (+)
BAB : (+)
C. ANALISA DATA
By. Ny. H umur 1 jam masa tidur
D. PENATALAKSANAAN
Hari/Tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 12.35 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan baik baik saja
Evaluasi: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam
keadaan baik-baik saja.
2. Memberi tahu ibu bahwa akan diberikan injeksi vit. K dengan dosis 2 mg
dan diambil dengan supit 1 cc sebanyak 0,5 ml di sepertiga paha bagian
luar sebelah kiri bayi untuk mencegah perdarahan dan diberikan salep
mata oxytetracycline 1 % untuk mencegah infeksi dan akan dilakukan
pengukuran antopometri.
Evaluasi: ibu sudah mengetahui bahwa anaknya akan diberikan vitamin K
dengan dosis 2 mg dan diambil dengan supit 1 cc sebanyak 0,5 ml di
sepertiga paha bagian luar sebelah kiri, salep mata oxytetracycline 1 %
dan dilakukan pemeriksaan antropometri
3. Melakuan pemeriksaan fisik, antopometri dan reflek
Pemeriksaan fisik
Kepala : bentuk mesosepal tidak ada caput, tidak ada cepal hematoma
Muka : tidak pucat, tidak bengkak
Telinga : simetris tidak ada serumen
Mulut : normal tidak ada kelainan
Hidung : simetris, tidak terdapat sekret
Leher : tidak terdapat pembengkakankelenjar tiroid, kelenjar limfe,
dan vena Jugularis
Dada : simetris, bunyi jantung teratur, bunyi paru paru tidak wheezing
DATA PERKEMBANGAN II
Hari / tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 13.35 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatkan bayinya sudah BAK dan BAB
2. Ibu mengatakan bayinya belum bisa menyusu ASI
B. DATA OBYEKTIF
1. KU : baik
Kesadaran : komposmentis
2. TTV
N : 142 Kali permenit
S : 36,5 oC
R : 48 kali/menit
3. Pemeriksaan fisik: dalam batas normal
4. Eliminasi:
BAB: sudah 1 kali
BAK: sudah 1 kali jernih
C. ANALISA DATA
By. Ny. H umur 2 jam masa reaktivitas akhir
D. PENATALAKSANAAN
Hari / tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Waktu : 13.35 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa bayi ibu dalam
keadaan baik baik saja
Evaluasi: ibu sudah mengetahui bahwa bayi dan ibu dalam keadaan baik-
baik saja.
2. Memberi tahu ibu bahwa anaknya akan disuntik HB 0 dengan dosis 0,5 ml
di paha sebelah kanan bayi untuk mencegah penyakit Hepatitis B
Evauasi: ibu sudah mengetahui bahwa anaknya akan disuntik HB 0 dengan
dosis 0,5 ml di paha sebelah kanan.
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan bayinya sudah BAB dan BAK
2. Ibu mengatakan bayinya menyusu ASI
B. DATA OBYEKTIF
1. KU : baik
Kesadaran : komposmentis
2. TTV
N : 112 Kali permenit
S : 36,4 oC
R : 45 Kali/menit
3. Pemeriksaan fisik: dalam batas normal
4. Eliminasi:
BAB: sudah dua kali hitam pekat
BAK: sudah satu kali jernih
C. ANALISA DATA
By. Ny. H umur 6 jam masa stabilisasi
D. PENATALAKSANAAN
Hari / tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 17.35 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan baik
baik saja.
Evaluasi: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam
keadaan baik-baik saja.
2. Menjaga kehangatan bayi bila popok atau selimut basah langsung diganti
di beri topi dan pakaikan bedong
Evaluasi: bayi sudah dipakaikan topi dan juga dibedong
3. Mengobservasi TTV dan eliminasi bayi
Evaluasi: TTV dan eliminasi bayi dalam batas normal
4. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin dan
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa tambahan apapun
Evaluasi: ibu bersedia untuk menyusui bayinya dan juga memberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun.
5. Mendokumentasikan tidakan
Evaluasi: tindakan sudah didokumentasikan
DATA PERKAMBANGAN IV
Hari/ tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Jam : 23.35 WIB
A. DATA OBYEKTIF
1. Ibu mengatakan bayi sudah bisa menyusu
2. Ibu mengatakan anaknya tidak rewel
B. DATA SUBYEKTIF
1. KU : baik
Kesadaran : komposmentis
2. TTV
N : 142 Kali permenit
S : 36,2 oC
R : 42 kali/menit
3. Pemeriksaan fisik: dalam batas normal
4. Eliminasi:
BAB: sudah satu kali warna hitam pekat
BAK: sudah satu kali jernih
C. ANALISA DATA
By. Ny. H umur 24 jam masa stabilisasi
D. PENATALAKSANAAN
Hari/ tanggal: Senin, 16 Nov 2020
Jam : 23.35 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi ibu dalam keadaan baik
baik saja
Evaluasi: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan baik-baik saja
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 23 Nov 2020
Jam : 08.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan anaknya tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan anaknya menyusu tiap 2 jam
B. DATA OBJEKTIF
1. KU : baik
Kesadaran : kompos mentiss
2. TTV
N : 170 kali/menit
R : 40 kali/menit
S : 36,40C
BB : 3500 gr
PB : 48 cm
3. Pemeriksaan fisik
Kuli kemerahan tali pusat sudah lepas sedikit basah, tidak ada tanda
infeksi
C. ANALISA DATA
By. Ny. H umur 6 hari fisiologis
D. PENATALAKSANAAN
Hari/tanggal : Senin, 23 Nov 2020
Jam : 08.30 WIB
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi ibu dalam batas normal
S : 36,4 C R : 40 x/m
N : 170 x/m
Evaluasi: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu senang bayinya
normal
2. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara
membedong jika hawa dingin dan tidak terlalu ketat karena bayi nanti
merasa sesak
Evaluasi: ibu bersedia menjaga kehangatan bayi
3. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang ASI eksklusif dan menyusui
bayi setiap 2 jam sekali dan jika bayi tidur harus dibangunkan
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia membangunkan bayi untuk diberi
ASI
4. Mengingatkan kembali perawatan bayi sehari – hari :
a. Memandikan bayi sehari satu atau dua kali dengan air hangat yang
bersih menggunakan sabun
b. Mengganti popok basah dengan popok yang bersih dan kering
c. Mengganti pakaian apa bila terasa lembab karena keringat
d. Bersihkan bokong dan alat genetalia bayi detelah buang air
e. Mengganti kassa dan diberi betadine pada pusat bayi untuk
mengeringkan pangkal
Evaluasi: ibu paham dengan apa yang dijelaskan dan bersedia menjaga
kebersihan bayi
5. Mengingatkan kembali tanda bahaya pada bayi yaitu bayi tidak mau
menyusu, gerakan kurang aktif, nafas >60 / <30 x/menit, suhu <36 / >37
C,bayi mengantuk atau kurang sadar, warna kulit bayi kebiruan (sianosis) /
kuning (ikhterik), bagian tali pusat berwarna kemerahan, berbau busuk,
mengeluarkan darah atau nanah
Evaluasi: ibu bisa menjelaskan kembali tanda bahaya bayi
6. Mengintakan ibu jika imunisasi selanjutnya setelah bayi berumur 1 bulan
(BCG + POLIO)
Evaluasi : ibu bersedia membawa bayinya imunisasi di BPM
7. Mendokumentasikan tindakan
Evaluasi: tindakan sudah didokumentasikan
Hasil pengamatan status gizi baik pada Ny.H karena Lila Ny. H 25 cm
menurut teori (Jannah,2012) standar ukuran LILA pada wanita dewasa
atau usia reproduksi adalah 23,5cm jika lila <23,5 maka
interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis(KEK).Penulis juga
menganjurkan bahwa ibu harus makan makanan yang bergizi semasa
hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan janinnya.Makanan yang
diperlukan adalah gizi yang seimbang meliputi protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, dan mineral. Hal ini sesuai dengan teori
(Jannah,2012) zat gizi yang paling esensial bagi ibu hamil yaitu zat
besi dan asam folat untuk pencegahan anemia dan DHA (Asam
Dokosaheksaenoat) yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan
bagi bayi yang dikandung. Suplemen gizi lainnya yaitu vitamin A, B
kompleks, C, D, E, mineral dan yodium.
d. Ukur Tinggi fundus uteri
Pada pengukuran tinggi fundus uteri di dapatkan kenaikan secara
bertahap dan konsisten.untuk asuhan ANC pertama yang penulis
lakukan usia kehamilan 37 minggu dengan hasil TFU 27cm,untuk
kunjungan kedua usia kehamilan 38 minggu dengan hasil TFU 28cm,
Hal ini berarti pertumbuhan janin berjalan normal dan sesuai dengan
umur kehamilan yaitu ± 2 cm dari usia kehamilan (Jannah, 2012)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin(DJJ)
Pada setiap kunjungan penulis melakukan pemeriksaan Leopold untuk
menentukan presentasi janin, hasil keseluruhan pemeriksaan normal
yaitu presentasi kepala. Sedangkan bunyi jantung janin dalam setiap
pemeriksaan berkisar antara 130-140 x/menit hal tersebut
memperlihatkan bahwa janin dalam keadaan sehat karena berdasarkan
teori dalam buku asuhan persalinan normal dijelaskan bahwa denyut
jantung janin normal yaitu 120 – 160 x/menit ( Jannah, 2012 ).
B. Persalinan
1. Hari pertama dari haid terakhir adalah tanggal 14 Februari 2020 dengan
taksiran persalinan tanggal 21 November 2020 . Berdasarkan HPHT
tersebut NY. H memasuki proses persalinannya pada usia kehamilan 39
minggu berarti persalainan yang dialami oleh NY. H termasuk persalinan
normal. Karena pengertian persalinan normal itu sendiri adalah proses
pengeluaran janin pada LBK dengan tenaga ibu sendiri, yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan 37-42 (Prawirohardjo,2007)
2. Kala I pasien langsung datang ke puskesmas pada tanggal 15 November
2020 jam 19.00 WIB. Dan dilakukan pemeriksaan dalam Jam 19.00WIB
dengan hasil pembukaan serviks 2 cm, porsio lunak, selaput ketuban utuh,
posisi penunjuk ubun-ubun kecil, hoodge I, presentasi kepala, HIS 3x
dalam 10 menit durasi 30-35 detik.
Secara teori asuhan yang diberikan pada ibu bersalin kala I menurut
JNPK-KR (2008) yaitu memberitahu hasil pemeriksaan, memberi
dukungan emosional pada ibu dengan menghadirkan suami/keluarga,
menganjurkan ibu berjalan-jalan (jika masih memungkinkan) miring kiri
dan mengajarkan teknik bernapas untuk relaksasi, menganjurkan suami
atau keluarga memijat punggung ibu terutama saat kontrkasi untuk
mengurangi nyeri, menjaga privasi ibu, menjaga kondisi ruangan agar
tetap sejuk, mengizinkan ibu untuk mandi atau membasuh kemaluannya
setelah buang air kecil/besar, memberi makan/minum yang cukup,
menganjurkan ibu untuk berkemih sesering mungkin, menyiapkan alat
bahan obat dan perlengkapan bayi serta ibu, pemantauan dengan partograf
dan menyiapkan pertolongan persalinan.
3. Ibu mengatakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi dan
merasa adanya peningkatan tekanan pada anus seperti ingin BAB.Hal
tersebut sesuai dengan teori (JNPK-KR, 2008), bahwa tanda dan gejala
kala II adalah ibu mempunyai keinginan untuk meneran, ibu merasa
tekanan yang semakin meningkat pada rectum atau vaginanya.Berdasarkan
uraian tersebut, tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.Berdasarkan
pemeriksaan KU baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital dalam
batas normal. Pada pemeriksaan status obstetrik yang dilakukan pukul
11.00 WIB didapatkan hasil inspeksi terlihat tanda dan gejala kala II yaitu
perineum menonjol, vulva dan sfingter ani membuka, hal ini sesuai dengan
teori menurut JNPK-KR (2008) bahwa tanda-tanda persalinan adalah
perineum menonjol, vulva dan sfingter ani membuka. Pemeriksaan dalam
dilakukan untuk memastikan pembukaan lengkap sesuai dengan teori APN
dalam JNPK-KR (2012), dengan hasil pemeriksaan pukul 10.00 WIB
pembukaan 10 cm, efficement 100%, hodge III+, POD UUK kanan depan.
Sehingga tidak ada kesenjangan teori dan praktik.
Pada kasus ini, semua langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) pada
kala II dilakukan sesuai teori menggunakan 58 langkah APN, bayi lahir
spontan, menangis kuat dan bergerak aktif jam 11.35 WIB. Kala II Ny. H
yang merupakan primigravida berlangsung selama 2 jam, sesuai dengan
teori (Saiffudin,2009) bahwa kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10
cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi
dan 1 jam pada multi, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.Ada perbedaan dalam hal penggunaan kain bersih yang dilipat 1/3
bagian dibawah bokong ibu sebagai alas, pada saat praktik kain tersebut
diganti dengan underpad semacam perlak/alas yang kedap air yang sekali
pakai, sedangkan untuk menahan kepala bayi menggunakan kain bersih
(popok bayi). Menurut penulis, penggunaan underpad dipilih karena lebih
praktis, kedap air, sehingga cairan/lendir/darah yang keluar tidak
mengotori/merembes ke tempat tidur, tidak berceceran dan memudahkan
dalam menilai jumlah dan warna pengeluaran darah/air ketuban
dibandingkan menggunakan kain. Penggunaan underpad dipilih juga
2. Lahir spontan dengan letak belakang kepala, menagis kuat dan kulit
kemerahan dan jenis kelamin Laki – laki, ini sesuai dengan
(JPNKR,2007).yaitu bayi lahir harus dilakukan penilaian awal dengan
melihat apakah bayi menangis kuat dan bernafas tanpa kesulitan, apakah
bayi bergerak dengan aktif atau lemas, lihat warna kulit bayi apakah
pucat, biru atau seluruh tubuh kemerahan. Jika bayi tidak bernafas atau
bernafas megap-megap, tidak menangis, bayi lemas dan warna kulit
pucat dan biru maka segera dilakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.
3. Melakukan asuhan segera pada bayi baru lahir yaitu membungkus bayi
dengan kain yang kering dan hangat agar tidak terjadi hipotermi,
memotong dan mengikat tali pusat 2 menit pertama pasca persalinan
kemudian membungkus dengan kasa kering tanpa alcohol ataupun
bethadinedan selanjutnya bounding attachment yaitu IMD dengan
meletakan bayi tengkurap di dada ibu, menyelimuti bayi dan membiarkan
bayi melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) 30-60 menit, IMD
dilakukan untuk memberi kesempatan pada bayi untuk melekat pada kulit
ibu, serta memotivasi bayi untuk menyusu dengan upaya sendiri,
dilakukan selama 1 jam (Marmi,2012). Pada bayi Ny.H dilakukan IMD
setelah proses persalinan selesai, IMD dilakukan 1jam ini terdapat
kesesuaian antara teori dan kasus yang menyatakan bahwa setelah bayi
lahir segera lakukan IMD, untuk memotivasi bayi menyusu sejak dini.
4. Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik (antropometri) dengan hasil tidak
adakelainan dan cacat pada tubuh bayi dari ujung kepala hingga kaki dan
hasil antropometri berat badan 3200 gram, panjang badan 48 cm, LK 33
cm, LD 32 cm,ini sesuai dengan teori bahwa panjang badan 48-52cm,
lingkar dada 30-38cm, lingkar kepala 33-35cm, dan berat badan 2500-
4000gram(Ibrahim kristiana,1984 dalam vivian, 2010) sehingga bayi
Ny.H dikatakan normal.
5. Semua bayi baru lahir harus diberikan Vitamin K atau jam pertama,
injeksi 1 Mg intramuskuler di paha kiri sesegera mungkin untuk
mencegah perdarahan bayi baru lahir akibat defesiensi Vitamin K yang
D. Nifas
1. Asuhan pada Ny. H dilakukan 2 kali pada Ny. H yaitu pada 6 jam
postpartum,dan hari ke-6, postpartum hal ini sesuai dengan kebijakan
program(saifuddin,2009 dalam yeyeh,2010) pemeriksaan pada masa
nifas paling sedikit 4 kali kunjungan pemeriksaan yaitu 2-6 jam setelah
persalinan, 6 hari setelah persalinan. Tujuannya yaitu untuk menilai
status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani masalah-masalah yang terjadi.
2. Mengobservasi keadaan umum ibu untuk menegakan diagnosa ibu dan
keadaan nifas normal, dilakukan pengawasan pada 2 jam postpartum
secaraa ketat. Hal ini sesuai teori bahwa 2 jam pertama merupakan masa
yang sangat berbahaya dan mempunyai peluang yang besar untuk
komplikasi, dilakukan pemeriksaan fisik dan anamnesa dengan hasil ibu
dalam keadaan baik, lochea yang keluar adalah lochea rubra berwarna
merah dan berbau khas. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada hari ke 1
sampai hari ke-3setelah persalinan pengeluaran pervaginam Dapat berupa
darah segar bercampur dengan sisa-sisa selaput ketuban ,sel-sel desidua,
vernik kaseosa, lanugo dan mekonium (Prawirohardjo,2012
3. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kepada Ny. H setelah 6 jam
persalinan dan hasilnya uterus teraba keras, kontraksi baik, TFU 2 jari
dibawah pusat, lochea berwarna merah, asuhan yang diberikan adalah
asuhan istirahat untuk ibu, asuhan nutrisi yang bergizi untuk ibu nifas.
Petugas kesehatan melakukan kontrol hari ke7 masa persalinan tidak
ditemukan adanya keluhan, Uterus teraba keras, konraksi baik, TFU
terabapertengahan simpisis pusat,pengeluaran merah kekuningan (lochea
sanguilenta) volume 10cc. Penulis memberikan asuhan tanda bahaya
pada masa nifas, asuhan tentang gizi pada ibu nifas, asuhan personal
hygiene pada jalan lahir, asuhan perawatan tali pusat asuhan cara
menjaga kehangatn bayi, asuhan istirahat pada ibu nifas, serta asuhan
untuk selalu mengkonsumsi obat yang telah diberikan ..Dan hal ini sesuai
dengan teori (Yeyeh,2010) dalam masa nifas ada beberapa jenis lochea
yaitu lochea rubra (yang berisi darah segar bewarna kemerahan terjadi
selama 2 hari pasca persalinan), loche sanguinolenta (warna merah
kuning berisi darah dan lender terjadi selama3-7 hari pasca persalinan),
lochea serosa (berwarna kuning dan tidak berdarah, terjadi 7-14 hari pada
persalinan).
4. Memberikan KIE Pada pemantauan asuhan ibu nifas, penulis
merencanakan pemberian KIE dan memberikan asuhan disetiap
kunjungan. penulismemberikan asuhan mobilisasi dini, asuhan tanda
bahaya nifas, asuhan perawatan bayi sehari-hari, asuhan gizi ibu
nifas,asuhan personal hygiene pada ibu dan bayi. Ibu mampu
melakukannya serta mengurangi ketidaktahuan ibu terhadap nifas dan hal
tersebut sangat berarti dalam keberhasilan asuhan pada ibu nifas,
memberikan asuhan tanda bahaya pada masa nifas.
1. Kesimpulan
a. Dari uraian dan pembahasan kasus tersebut dapat disimpulkan bahawa
sangat penting asuhan yang diberikan bidan secara profesional baik pada
masa kehamilan sampai dengan nifas maupun bayi baru lahir.
b. Selama masa kehamilan Ny. H melakukan ANC sebanyak 6 kali, selam
asuhan tidak ditemukan masalah-masalah ataupun komplikasi yang terjadi.
Dengan begitu penulis menyimpulkan bahwa asuhan-asuhan yang
diberikan telas sesuai dengan SOP yang ada.
c. Selama msa persalinan Ny. H ditemukan ruptur grade 1. Dengan begitu
harus dilakukan heeting ruptur tersebut. Ruptur telah diheating secara
jahitan satu-satu. Dengan demikian penulis sudah memberikan asuhan-
asuhan kebidanan selama persalinan dengan baik.
d. Selama proses masa nifas Ny. H tidak ditemukan adanya masalah-
masalah ataupun komplikasi pada masa nifas. Dengan demikian bidan
telah memberikan asuhan selama masa nifas dengan baik.
e. Selama asuhan bayi baru lahir pada Ny. H tidak ditemukan masalah
ataupun komplikasi. Dengan demikian bidan sudah melakukan asuhan
bayi baru lahir dengan baik
f. Selama masa pengasuhan penulis melakukan dokumentasi dengan cara
menggunakan SOAP dari Ny. H hamil sampai dengan nifas 1 minggu
begitupun dengan bayi Ny. H
2. SARAN
a. Agar mahasiswi lebih teliti, terampil dan tanggap dalam melakukan
tindakan dan upaya mahasiswi dapat menerapkan dan memberikan asuhan
menejemen asuhan kebidanan yang sesuai dengan teori.
b. Bagi Lahan Praktik
Tenaga kesehatan dan pasien serta keluarga pasien terbina hubungan yang
harmonis. Sehingga perlunya asuhan ibu hamil sampai dengan nifas.
c. Bagi Klien
Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayinya, mampu
merawat bayinya, menganjurkan ibu untuk selalu terpeuhi gizinya selama
masa nifas, menganjurkan ibu utuk selalu menjemur bayinya, dan tidak
lupa untuk selalu menjaga kebersihan dirinya serta anaknya.
d. Bagi Pendidikan
Memberikan masukan atau saran berupa tempat praktik sehingga dapat
menerapkan terori yang sudah didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Kunjungan Kehamilan I
B. Persalinan
C. Nifas
1. Nifas 6 jam
Lampiran 3. Partograf
Penolong
(.....................
)