Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL BISNIS PLAN

” ASI BOOSTER DAUN KELOR”

Di Susun oleh

1. Marlinda Dewi Arum Sari (B1801447)


2. Nella Fany Destiana (B1801449)
3. Ratna Vita Lestari (B1801459)
4. Retno Tristanti (B1801460)
5. Riza Dian Anggraeni (B18014463)
6. Suci Akhrimah (B1801464)
7. Vadilla Diaz Sugesti W (B1801466)
8. Ois Novitarani (B1701416)

PROGRAM STUDI
D3 KEBIDANAN
STIKES MUHAMMADYAH GOMBONG
2020 / 2021
BAB I
INFORMASI USAHA
1.1 Legalitas
Perusahaan ini telah memiliki Izin Gangguan dan Izin Keramaian, serta akte pendiri
perusahaan dengan atas nama pemilik perusahaan.
1.2 Struktur Organisasi

Direktur

Manajer Manajer Produksi


Manajer keuangan
pemasaran

1.3 Performa Finansial


a. Definisi Financial Performance
Financial Performance ialah level performa suatu bisnis pada periode waktu
tertentu, yang diwujudkan dalam profit dan loss pada periode waktu yang
bersangkutan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa performa finansial merupakan
ukuran seberapa baik perusahaan dapat menggunakan asetnya dalam menjalankan
bisnis dan mendapatkan pendapatan. Financial Performance juga merupakan istilah
untuk membandingkan beberapa perusahaan yang bergerak pada industri ataupun
bidang yang sama
Menurut Sucipto (2003), kinerja keuangan (financial performance) ialah
penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu
perusahaan dalam menciptakan laba. 
Menurut Arief Habib (2008:91), “Kinerja keuangan dapat diukur dari berbagai
indikator, salah satunya ialah rasio keuangan”. Rasio keuangan merupakan analisis
fundamental untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Untuk melakukan
analisis rasio, maka dibutuhkan data keuangan dan pengetahuan mengenai analisa
rasio keuangan yang mencukupi. 
b. Tujuan Analisis Financial Performane
Menurut Jumingan (2009: 239) analisis financial performance memiliki beberapa
tujuan, antara lain:
1) .Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan terutama
kondisi likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas, yang dicapai dalamtahun
berjalan maupun tahun sebelumnya.
2) Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan semuaaset
yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.
Menurut John D. Martin dan William Petty (Foundations of Finance,2011:86),
tujuan analisis finansial ialah untuk menciptakan nilai bagi shareholder,sebagai
oposisi dari data keuangan akuntansi. Data finansial dalam bentuk rasio
akandigunakan sebagai pedoman bagi pemegang saham. Selain itu, tujuan
menghitungrasio ialah mengukur kemampuan perusahaan dari tahun ke tahun
sertamembandingkannya dengan industri lainnya.
c. Pengukuran Financial Performance
Menurut Robert Ang (1997:13-24), financial performance (kinerja
keuangan)dapat ditinjau dari lima aspek kinerja yaitu kinerja likuiditas, kinerja
aktivitas,kinerja solvabilitas, kinerja profitabilitas dan kinerja pasar. Berikut ini
deskripsimengenai masing-masing kinerja:
1) Kinerja Likuiditas
Kinerja Likuiditas ialah kemampuan perusahaan untuk melunasikewajiban
jangka pendek.Kinerja likuiditas dapat diukur melalui rasiolikuiditas. Rasio ini
membandingkan antara kewajiban jangka pendekdengan sumber daya jangka
pendek untuk memenuhi kewajiban tersebut,Jika perusahaan dapat membayar
kewajiban jangka pendek dengan asetjangka pendeknya, maka perusahaan
tersebut dapat dikatakan likuid. Jikaperusahaan dalam keadaan ilikuid, maka dapat
mempengaruhi tumpukankewajiban jangka pendek yang berubah menjadi
kewajiban utang jangkapanjang. Hal ini tentunya akan memperburuk performa
finansial perusahaan di masa depan. Robert Ang (1997:41) mengatakan
kinerjalikuiditas dapat diukur menggunakan Current Ratio dan Quick Ratio.

2) Kinerja Aktivitas
Kinerja aktivitas ialah kemampuan perusahaan untuk menggunakanaset yang
dimilikinya seefektif dan seefisien mungkin. Kinerja aktivitasdapat diukur dari
activity ratiosuatu perusahaan. Robert Ang (1997:42) mengklasifikasi rasio
aktivitas menjadi Total Asset Turnover, danInventory Turnover.
3) Kinerja Solvabilitas
Kinerja Solvabilitas merupakan kinerja perusahaan dalam melunasikewajiban
jangka panjangnya. Untuk mengukur performa solvabilitas,maka dapat dilihat
rasio solvabilitas (solvency). Rasio solvabilitasseringkali juga disebut rasio
pengungkit (leverage)karena merupakanrasio pengungkit pinjaman untuk
memperoleh keuntungan.
Dari rasio inidapat diketahui komposisi penggunaan dana dari ekuitas (modal
sendiri)dan dari hutang. Suatu perusahaan dikatakan solvablejika dengan seluruh
hartanyadapat membayar seluruh hutangnya. Perusahaan yang tidak
memilikihutang berarti menggunakan modal sendiri untuk keseluruhan
operasiperusahaan. Rasio solvabilitas dapat diukur menggunakan Debt Ratio dan
Debt toEquity Ratio.
4) Kinerja Profitabilitas
Kinerja profitabilitas ialah kemampuan perusahaan dalammenghasilkan
keuntungan. Kinerja ini dapat diukur menggunakanprofitability ratioyang
merupakan rasio kombinasi dari rasio likuiditas,rasio manajemen aktiva, dan rasio
solvabilitas. Semakin tinggi rasio,berarti semakin tinggi pula kemampuan
perusahaan dalam mengelolabisnisnya, dan semakin tinggi pula keuntungan yang
diperolehnya.Adapun pendekatan rasio profitabilitas ialah Gross Profit Margin,
danReturn on Asset.
5) Kinerja Pasar
Kinerja pasar merupakan kemampuan perusahaan dalammengembangkan nilai
pasar sahamnya dibandingkan dengan nilai ratarataindustri. Rasio pasar dapat
diukur dengan menggunakan Earning perShare dan Price Earning Ratio.
1.4 Pengalaman Perusahaan
Sebagai mahasiswa kebidanan, saya berkeinginan dan memiliki harapan yang besar
untuk menjadi seorang business women. Dimulai dari perencanaan segala aspek yang
diperlukan dalam mendukung usaha yang akah didirikan, dimana sebelumnya saya tidak
mengenal dunia bisnis dan ingin mulai merintis dari bisnis usaha.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Deskripsi Umum Bisnis


Asi booster adalah sebuah suplemen tambahan untuk ibu menyusui yang dapat
berfungsi sebagai penambah jumlah asi (kualitas asi) serta meningkatkan produksi asi.
Sejak jaman dahulu, Asi booater dikenal dapat diperoleh dari berbagai bahan-bahan alam
seperti misal daun katuk dan sayur-sayuran lain. Namun, karena rasanya dianggap
kurang disukai dan susahuntuk diolah, maka Asi booster dari bahan-bahan ini pun mulai
di tinggalkan.
Dengan mengikuti perkembangan jaman dan seiring berkembangnya waktu kami
memutuskan untuk membuat Asi booster degan bahan dasar daun kelor berbentuk kapsul
dan tentunya sangat praktis tanpa ibu menyusui harus mengolah produk ini.
2.2 Latar Belakang Industri
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat
menyusun proposal ini. Sholawat serta salam senatiasa terlimpah curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya
diyaumul kiyamah nanti. Sebagai mahluk Allah kita hendaknya selalu senantiasa
bersyukur atas segala karunianya. Kita telah diberi kenikmatan yang luar biasa,
kesehatan yang diberikan Allah kepada kita memang nikmat tiada duanya.
Wirausaha yaitu suatu bisnis atau suatu usaha yang senantiasa berusaha untuk
memindahkan semua hal yang berhubungan dengan sumberdaya ekonomi yang berada
pada suatu daerah atau area yang tidak cukup produktif ke daerah atau area yang
memiliki produktifitas yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih. Bisnis
adalah semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang barang melalui saluran yang
produktif dari membeli bahan mentah sampai dengan menjual barang jadi. Barang
kegiatan bisnis meliputi: perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan,
pemberiaan informasi.
Dengan perkembangan zaman yang semakin maju membuat membuat penjualan susu
formula di pasaran semakin banyak dengan berbagai merk-merk tertentu, dan banyak
ibu-ibu mengeluhkan asi yang tidak lancar dan memilih untuk memberikan asi formula
kepada bayinya. Hal ini bertolak belakang dengan program pemerintah untuk
memberikan asi ekslusif kepada anaknya selama 6 bulan lamanya.
2.3 Tujuan, Potensi, dan Visi Misi Perusahaan
Tujuan di bentuknya usaha pembuatan Asi booster yaitu, untuk membantu ibu-ibu
meningkatkan produksi Asi, menjaga keseimbangan hormon Asi, melancarkan saluran
Asi, memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui, dan mengatasi stress karna Asi tidak
keluar.
Potensi kemungkinan yang akan terjadi yaitu, Asi booter ini akan menjadi pilihan ibu
untuk memenuhi kebutuhan Asi untuk Anaknya, karna semua bayi aru lahir sampai bayi
berusia 2 tahun sebenarnya membutuhkan Asi sebagai makanan utama. Sehingga semua
ibu menyusui memang berharap bisa memberikan Asi secara penuh tanpa pernah
terlambat.
Visi dan Misi dari perusahaan ini adalah
Visi : Menjadi mitra para ibu menyusui untuk mendukung progrsm Asi ekslusif
Misi :
1. Meningkatkan minat ibu menyusui untuk memproduksi Asi berkualitas untuk
anaknya
2. Menjadi tujuan para ibu membantu permasalahan produksi Asi
3. sebagai solusi terbaik bagi ibu menyusui
2.1 Keunikan Produk
1. Di buat dari bahan dasar daun kelor berkualitas
2. Di bentuk dengan di bungkus capsul
3. Di kemas dengan botol dan hieghenis
BAB III
PEMASARAN
3.1 Riset dan Analis
3.3.1 Strength adalah daya kekuatan dan kemampuan perusahaan yang tidak dimiliki
pesaing, strength bisnis ini adalah :
Pembuatan produk ini sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar khususnya bagi para
ibu menyusui karna dapat membantu meningkatkan produksi Asi hanya dengan
mengonsumsi kapsul daun kelor ini. Produk ini sangan banyak manfaat yang di mana
daun kelor ini banyak sekali mengandung berbagai macam untuk membuat produksi asi
itu bagus.
3.3.2 Weakness adalah suatu hal yang menjadi kelemahan dan kekurangan, weakness
binis ini adalah :
Diperkirakan, pada awalnya tentu akan sepi karena banyak ibu yang belum tahu
produk ini. Dengan begitu kami akan mengenalkan produk kami ke beberapa
wilayah dengan cara menyebar browser mempromosikan memlalui akun-akun jua
beli secara online dan offline.
3.3.3 Opportunities adalah faktor eksternal dimana kondisi-kondisi tersebut membuka
kesempatan baru yang dapat menciptakan keuntungan bagi bisnis ini,
oppurtunities bisnis adalah :
Kesempatan ini akan memaksimalkan karena masih jarangnya produk Asi
booster dengan menggunakan bahan dasar daun kelor. Dan kami akan
menonjolkan keunggualan produk kami dari bahan dasar alami tanpa bahan kimia
tambahan dan dengan harga terjangkau.
3.3.4 Threats adalah kondisi lingkungan eksternal dimana kondisi tersebut dapat
menjadi sesuatu yang dapat menggangu kesejarateraan bisnis ini, threats bisnis
adalah :
Kondisi perekonomian dan kurang tahunya masyarakat dengan anfaatnya Asi
booster dan ketidsk pedulian ibu untuk memberikan Asi untuk bayinya selama 6
bulan dan di lanjut sampai usia 2 tahun. Namun, setelah program menyusui
ekslusif di canangkan bahwa rata-rata ibu begitu antusias mencari Asi booater
terbaik untuk produksi Asinya.
3.2 Ukuran Pasar dan Tren
Para ibu-ibu terutama yang memiliki anak bayi. Penulis sangat yakin ketika usaha ini
telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat
dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan majunya pemikiran
masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik dan modis.
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi
dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi
pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia
sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini
mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan
tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk
mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk
mengkonsumsi produk dari usaha kami.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha kami.
Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha
ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan
berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku
penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan
usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang
dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal
untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan
terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami
sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan frienchise yang
besar.
3.3 Kompetisi
Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya mendapatkan
kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan fisik
atau konflik. Persaingan (kompetisi) dalam suatu komunitas dapat dikelompokkan
menjadi dua jika dilihat dari asalnya yakni persaingan yang berasal dari dalam populasi
jenis itu sediri yang disebut intraspesifik dan persaingan yang berasal dari luar populasi
tersebut yang disebut ekstraspesifik. Proses persaingan merupakan bagian dari ko-evolusi
spesies, karena strategi spesies dalam persaingan merupakan arah seleksi spesies yang
menentukan keberhasilan spesies tersebut dalam mempertahankan suatu tingkat
kerapatan populasi tertentu dalam lingkungan hidupnya
3.4 Rencana Pemasaran
Dalam strategi pemasaran produk ini mengenalkan program dan sarana kesehatan
dengan pembuatan browsur dan iklan. Tujuannya untuk mengenalkan serta memudahkan
masyarakat mengetahui tentang program dan pelayanan kesehatan yang ditawarkan.
Strategi produk yang diciptakan memiliki motto yaitu :
QUALITY, EXCELLENT, AND ECONOMIS.
Ada 4 strategi yang digunakan yaitu strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan
strategi promosi.
Strategi Produk : menciptakan motto yang mudah dikenal oleh masyarakat.
Strategi Harga : menawarkan harga 5% lebih murah.
Strategi Lokasi : berada dilingkungan PUS yang tinggi dan tempat strategis serta mudah
dijangkau.
Strategi Promosi : membuat browsur dan memasang iklan.
BAB IV
PELAKSANAAN BISNIS

4.1 Lokasi
Perusahaan ini terletak di daerah yang strategis. Dekat dengan keramaian, dan bersih.
4.2 Akses Transportasi
Perusahaan kami dekat dengan jalan raya
4.3 Kependudukan
Kependudukan di sekitar perusahaan sangat banyak ibu yang sedang memberikan
bayinya Asi.
4.4 Fasilitas Umum
Fasilitas umum di perusahaan kami sangatlah memadahi untuk proses produksi.
BAB V
ASPEK PERIZINAN (LEGALITAS)

Sebelum memulai menjalankan sebuah usaha, terlebih dahulu perlu mengurus perizinan
usaha, salah satunya adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Surat tersebut mutlak
dimiliki demi kelancaran kegiatan operasional perusahaan kedepannya. Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) adalah jati diri yang dipakai oleh perusahaan atau badan usaha untuk
menjalankan usahanya secara sah.
SIUP diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009
tentang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Pasal 2 ayat (1) sampai dengan
ayat (3) menerangkan bahwa “Setiap perusahaan wajib memiliki SIUP. SIUP terdiri dari
SIUP Kecil, SIUP Menengah dan SIUP Besar. Selain SIUP tersebut, juga dapat diberikan
SIUP Mikro kepada Perusahaan Perdagangan Mikro”. Menurut Pasal 3 Peraturan Menteri
Perdagangan RI Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 yang digolongkan menjadi SIUP Kecil,
Menengah dan Besar adalah:
1. SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dari Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
2. SIUP Menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp.500.000.000,- (limaratusjuta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
3. SIUP Besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.

Anda mungkin juga menyukai