Di Susun oleh
PROGRAM STUDI
D3 KEBIDANAN
STIKES MUHAMMADYAH GOMBONG
2020 / 2021
BAB I
INFORMASI USAHA
1.1 Legalitas
Perusahaan ini telah memiliki Izin Gangguan dan Izin Keramaian, serta akte pendiri
perusahaan dengan atas nama pemilik perusahaan.
1.2 Struktur Organisasi
Direktur
2) Kinerja Aktivitas
Kinerja aktivitas ialah kemampuan perusahaan untuk menggunakanaset yang
dimilikinya seefektif dan seefisien mungkin. Kinerja aktivitasdapat diukur dari
activity ratiosuatu perusahaan. Robert Ang (1997:42) mengklasifikasi rasio
aktivitas menjadi Total Asset Turnover, danInventory Turnover.
3) Kinerja Solvabilitas
Kinerja Solvabilitas merupakan kinerja perusahaan dalam melunasikewajiban
jangka panjangnya. Untuk mengukur performa solvabilitas,maka dapat dilihat
rasio solvabilitas (solvency). Rasio solvabilitasseringkali juga disebut rasio
pengungkit (leverage)karena merupakanrasio pengungkit pinjaman untuk
memperoleh keuntungan.
Dari rasio inidapat diketahui komposisi penggunaan dana dari ekuitas (modal
sendiri)dan dari hutang. Suatu perusahaan dikatakan solvablejika dengan seluruh
hartanyadapat membayar seluruh hutangnya. Perusahaan yang tidak
memilikihutang berarti menggunakan modal sendiri untuk keseluruhan
operasiperusahaan. Rasio solvabilitas dapat diukur menggunakan Debt Ratio dan
Debt toEquity Ratio.
4) Kinerja Profitabilitas
Kinerja profitabilitas ialah kemampuan perusahaan dalammenghasilkan
keuntungan. Kinerja ini dapat diukur menggunakanprofitability ratioyang
merupakan rasio kombinasi dari rasio likuiditas,rasio manajemen aktiva, dan rasio
solvabilitas. Semakin tinggi rasio,berarti semakin tinggi pula kemampuan
perusahaan dalam mengelolabisnisnya, dan semakin tinggi pula keuntungan yang
diperolehnya.Adapun pendekatan rasio profitabilitas ialah Gross Profit Margin,
danReturn on Asset.
5) Kinerja Pasar
Kinerja pasar merupakan kemampuan perusahaan dalammengembangkan nilai
pasar sahamnya dibandingkan dengan nilai ratarataindustri. Rasio pasar dapat
diukur dengan menggunakan Earning perShare dan Price Earning Ratio.
1.4 Pengalaman Perusahaan
Sebagai mahasiswa kebidanan, saya berkeinginan dan memiliki harapan yang besar
untuk menjadi seorang business women. Dimulai dari perencanaan segala aspek yang
diperlukan dalam mendukung usaha yang akah didirikan, dimana sebelumnya saya tidak
mengenal dunia bisnis dan ingin mulai merintis dari bisnis usaha.
BAB II
PENDAHULUAN
4.1 Lokasi
Perusahaan ini terletak di daerah yang strategis. Dekat dengan keramaian, dan bersih.
4.2 Akses Transportasi
Perusahaan kami dekat dengan jalan raya
4.3 Kependudukan
Kependudukan di sekitar perusahaan sangat banyak ibu yang sedang memberikan
bayinya Asi.
4.4 Fasilitas Umum
Fasilitas umum di perusahaan kami sangatlah memadahi untuk proses produksi.
BAB V
ASPEK PERIZINAN (LEGALITAS)
Sebelum memulai menjalankan sebuah usaha, terlebih dahulu perlu mengurus perizinan
usaha, salah satunya adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Surat tersebut mutlak
dimiliki demi kelancaran kegiatan operasional perusahaan kedepannya. Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) adalah jati diri yang dipakai oleh perusahaan atau badan usaha untuk
menjalankan usahanya secara sah.
SIUP diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009
tentang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Pasal 2 ayat (1) sampai dengan
ayat (3) menerangkan bahwa “Setiap perusahaan wajib memiliki SIUP. SIUP terdiri dari
SIUP Kecil, SIUP Menengah dan SIUP Besar. Selain SIUP tersebut, juga dapat diberikan
SIUP Mikro kepada Perusahaan Perdagangan Mikro”. Menurut Pasal 3 Peraturan Menteri
Perdagangan RI Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 yang digolongkan menjadi SIUP Kecil,
Menengah dan Besar adalah:
1. SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dari Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
2. SIUP Menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp.500.000.000,- (limaratusjuta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
3. SIUP Besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.