Anda di halaman 1dari 27

Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif di Praktek Mandiri Bidan


(PMB) Nuromaito, S. Tr. Keb, Desa Sei. Lala, Kec. Sei Lala,
Kab. Indragiri Hulu

Proposal
Oleh :
SEPRINA
NIM. 220602143
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang WHO, 2020

Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak


303.000 jiwa. Angka kematian ibu (AKI) di ASEAN
yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup

SDKI, 2019

AKI 305/10.000 Kelahiran Hidup

Provinsi RIAU AKI 129 kasus tahun 2020 dan di


Kab. Inhu AKI 10 kasus
Dewie, 2020

Kasus kematian ibu yang dimaksud disini adalah kematian ibu hamil, ibu

bersalin, dan ibu nifas. Persalinan yang didambakan setiap ibu hamil adalah

persalinan dengan rasa nyeri yang minimal. Rasa nyeri persalinan adalah

disebabkan proses kontraksi dari Rahim dalam usaha untuk mengeluarkan buah

kehamilan. Dalam persalinan, nyeri yang ditimbulkan menyebabkan stress, dan

rasa khawatir berlebihan. Respirasi dan nadi pun akan meningkat sehingga

mengganggu pasokan kebutuhan janin dari plasenta


Persalina • Proses pengeluaran bayi yang ditandai
dengan kontraksi pada Rahim sehingga

n menimbulkan rasa nyeri selama bayi belum


lahir.

Nyeri • proses fisiologis yang terjadi dimana dinding


otot rahim secara alami berkontraksi untuk

Persalina membuka servik sehingga kepala bayi


terdorong kearah panggul, kontraksi pada

n
otot - otot rahim membuat otot uterus
menjadi hipoksia dimana servik meregang
Selama persalinan, wanita mengalami tingkat rasa sakit yang hebat,
stres yang dapat berpengaruh tidak baik terhadap bayi, tetapi saat ini,
karena beberapa keterbatasan yang diketahui dan efek samping yang
serius, metode non farmakologis seperti terapi pijat dan musik sedang
direkomendasikan secara luas. Terapi pijat mempengaruhi kulit
permukaan, jaringan lunak, otot, tendon, ligamen dan fascia dengan
teknik sistematis. Menggunakan mekanisme pelepasan endorfin,
mengendalikan gerbang saraf dan merangsang saraf simpatik, terapi
pijat dapat menyebabkan relaksasi otot (Khasanah, 2020)
Sihombing, 2017

Fenomena yang terjadi dilapangan kebanyakan ibu lebih


memilih untuk melakukan operasi sectio caesarea tanpa
indikasi yang jelas dan juga meminta untuk dilakukan
epidural anestesi tanpa mempertimbangkan efek dari
tindakan tersebut
Riskesdas,2018

Di Indonesia angka kejadian ibu bersalin


dengan Sectio Caesare adalah 17,0% dan
telah melewati standar rata-rata jumlah
Sectio Caesare yang ditatapkan WHO.
Penyebab dilakukan Sectio Caesare yaitu
atas indikasi, persalinan lama tidak kuat
mengejan, gelisah atau kesakitan yang
hebat dan tanpa komplikasi (indikasi non
medis
Lubis (2018)

Tingginya angka kejadian ibu bersalin dengan Sectio Caesare maka


perlu adanya penatalakasanaan untuk mencegah komplikasi akibat
nyeri kontraksi menjelang pesalinan salah satunya dengan cara
memberikan asuhan sayang ibu berupa manejemen rasa nyeri yang
benar pada ibu bersalin agar ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
kontraksi persalinan
Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu
penatalaksanaan secara farmakologis dan Nonfarmakologis. Secara
farmakologis penatalaksanaan nyeri persalinan yang tidak tertahankan
mendorong parturient menggunakan obat penawar nyeri seperti analgesic dan
anastesia, sedangkan obat-obatan tersebut memberikan efek samping yang
merugikan seperti hipoksia janin, penurunan denyut jantung janin dan
peningkatan suhu tubuh ibu yang menyebabkan perubahan kondisi pada
janin. Penatalaksanaan secara Nonfarmakologi dapat dilakukan dengan cara
pendampingan keluarga, relaksasi, Tarik napas, diet nutrisi,
pergerakan/perubahan posisi, Endorphine massage, music, hypnobirthing.
Keunggulannya metode nonfarmakologi adalah noninvasif, sederhana, efektif
serta tanpa efek yang membahayakan (Hilda S, 2020).
Terapi sentuhan/pijatan ringan yang cukup
penting diberikan pada wanita hamil, di waktu
menjelang hingga saatnya melahirkan. Hal ini
disebabkan karena pijatan merangsang tubuh
Endorphin Massage untuk melepaskan senyawa endorphin yang
merupakan pereda rasa sakit dan dapat
menciptakan perasaan nyaman, Selama ini
endorphin sudah dikenal sebagai zat yang
banyak manfaatnya (Tanjung, 2019).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dewie (2020), yang berjudul “
Efektifitas Deep Back Massage dan Massage
Penelitian Dewie Endorphin terhadap Intensitas Nyeri
(2020) Persalinan Kala I di BPM Setia” Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa tindakan deep
back massage dan massage endorphin
masing-masing menunjukkan Nilai p < 0,005
yang artinya terdapat perbedaan rerata nyeri
persalinan kala I Fase aktif yang bermakna
sebelum dan sesudah tindakan Endorphin
Massage.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Tanjung (2019), yang meneliti
tentang “Efektifitas Endorphin Massage
Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I
Tanjung (2019) pada Ibu Bersalin” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Endorphin Massage
efektif untuk menurunkan intensitas nyeri
persalinan Kala I pada ibu bersalin dengan nilai
p-value 0,001
Studi Pendahuluan di
PMB Nuromaito, S. Tr.
Keb

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 31 November 2022
di PMB Nuromaito, S.Tr. Keb didapatkan ibu bersalin normal dua bulan terakhir pada
bulan oktober-november 2023 sebanyak 15 orang ibu bersalin, dari hasil wawancara di
dapatkan ada 3 orang ibu bersalin mengatakan nyeri yang biasa saja seperti saat
persalinan yang lalu kemudian ada 7 orang ibu bersalin yang mengatakan rasa nyeri
yang sangat hebat sampai ibu merasa trauma untuk melahirkan secara normal kembali
dan 5 orang ibu bersalin yang melakukan section sesarae dengan alasan tanpa indikasi
dan takut merasakan nyeri persalinan yang berlebihan. Berdasarkan survey awal yang
dilakukan peneliti diambil 1 orang pasien yang akan melakukan persalinan Kala I fase
aktif terlihat cemas dan gelisah, berdasarkan skala nyeri yang diamati menunjukkan
skala 7-8 yang berarti termasuk kategori nyeri berat. Bahwa nyeri persalinan merupakan
masalah yang mencemaskan bagi si ibu, setelah dilakukan Endorphine massage selama
15 menit, tingkat nyeri dirasakan ibu mengalami penurunan menjadi nyeri ringan (1-3)
(Data kohort ibu bersalin PMB Nuromaito, 2023).
“Bagaimanakah Pengaruh Endorphin Massage Terhadap
Rumusan Masalah Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Praktek
Mandiri Bidan (PMB) Nuromaito, S. Tr. Keb, Desa Sei.
Lala, Kec. Sei Lala, Kab. Indragiri Hulu?”
Tujuan Penelitian

untuk mengetahui Pengaruh Endorphin Massage


Tujuan Umum Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di
Praktek Mandiri Bidan (PMB) Nuromaito, S. Tr. Keb,
Desa Sei. Lala, Kec. Sei Lala, Kab. Indragiri Hulu.
 Untuk mengetahui intensitas nyeri persalinan sebelum
Tujuan Khsusus diberikan Endorphin Massage pada ibu bersalin Kala
I Fase Aktif di Praktek Mandiri Bidan (PMB)
 Untuk mengetahui intensitas nyeri persalinan sesudah
diberikan Endorphin Massage pada ibu bersalin Kala
I Fase Aktif di Praktek Mandiri Bidan (PMB)
Nuromaito, S. Tr. Keb.
 Untuk mengetahui pengaruh Endorphin Massage
terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase
aktif di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Nuromaito, S.
Tr. Keb.
Manfaat
Penelitian

Bagi PMB Bagi IKTA

Bagi
Bagi Peneliti
Peneliti Selanjutnya
Manfaat Penelitian
Bagi PMB Nuromaito, S.Tr. Keb
Dapat digunakan untuk referensi dalam meningkatkan program pelayanan
asuhan kebidanan khususnya bagi ibu bersalin kala I fase aktif tentang
mengurangi nyeri persalinan.

Bagi Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah


Sebagai tambahan informasi dan referensi di perpustakaan mengenai metode
cara mengatasi nyeri persalinan kala I fase aktif

Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu bersalin kala I fase aktif tentang cara
mengurangi nyeri persalinan.

Penelitian Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan bacaan bagi peneliti
selanjutnya yang ingin melakukan penelitian pengaruh endorphin massage
terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif dengan variabel yang
berbeda dan desain penelitian yang berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Terlampir .....
2.6 Kerangka Teori

Faktor –faktor yang


mempengaruhi
persalinan Persalinan
1. Passenger
2. Passageway
3. Power
4. Posisi
5. Psikologis
Nyeri persalinan
(Akibat adanya
kontraksi uterus dan
dilatasi serviks)
Faktor yang
mempengaruhi nyeri
persalinan
1. Faktor Fisiologis
Nyeri Respon nyeri pasien
2. Faktor Psikologis yang bervariatif
3. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Persepsi dan
Toleransi terhadap Non Farmakologi
Nyeri

Massage Endorphin
Kerangka Konsep

Variabel independen Variabel dependen

Nyeri Persalinan
Endorphin Massage
Kala I Fase Aktif
Hipotesis

Ha :Diduga ada pengaruh Endorphin Massage terhadap nyeri


persalinan kala I fase aktif

Ho : Diduga tidak ada pengaruh Endorphin Massage terhadap


nyeri persalinan kala I fase aktif
BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis dan  Jenis penelitian Kuantitatif


desain  Desain Pre Experimental
penelitian

 Akan dilaksanakan pada


Waktu dan bulan Februari 2023
Tempat  Akan dilaksanakan di
Penelitian Praktek Mandiri Bidan (PMB)
Nuromaito, S. Tr. Keb
Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada Sampel adalah bagian


nenelitian ini dari jumlah dan
adalah seluruh ibu karakteristik yang
hamil yang akan dimiliki oleh populasi.
bersalin pada Sampel dalam penelitian
bulan februari ini adalah ibu bersalin
2023 sebanyak 15 kala I fase aktif. Sampel
orang. dalam penelitian ini
berjumlah 15
responden.
Teknik pengambilan
sampel menggunakan
“Total sampling”
Jenis dan Sumber Data  Data Primer
 Data
Sekunder

 Tahap Persiapan
Teknik Pengumpulan  Tahap Pelaksanaan
Data

 variabel independen :
Endorphin massage,
Identifikasi Variabel  variabel dependen :
dan Definisi
Operasional
Intensitas nyeri
persalinan Kala I Fase
Aktif
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Alat
Ukur
No. Variabel Defenisi Operasional Skala Hasil Ukur

1 Endorphin Terapi sentuhan dan SOP - 1. Pre-test


Massage pemijatan ringan, yang 2. Post-test
dimulai dari leher,
sentuhan atau pijatan
ringan menggunakan
ujung-ujung jari
membentuk huruf V
kearah luar menuju sisi
tulang rusuk, terus turun
kebawah, kebelakang
yaitu pada thorakal 10
sampai lumbal 1.
Tindakan ini dilakukan
selama 5 menit yang
digunakan untuk
mengelola rasa sakit,
serta meningkatkan
kondisi rileks dalam
tubuh. Diberikan pada
persalinan kala I fase
aktif
2 Tingkat Intensitas nyeri Skala Interval Tingkat
nyeripersalina persalinan kala 1 fase Nyeri NRS nyeriibuinpartu
n kala 1 fase aktif kala I faseaktif
aktif 1. Nyeri ringan:
Skala 1-3
2. Nyeri sedang:
skala 4-6
3. Nyeri berat
:skala 7-10
(Tanjung,
2019).
 Memeriksa data (Editing)
Pengolahan  Pengelompokan data
Data (Coding)
 Tabulasi data (processing)
 Pembersihan data
(Cleaning)
Analisa
Univariat
Data

Bivariat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai