Proposal
Oleh :
SEPRINA
NIM. 220602143
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang WHO, 2020
SDKI, 2019
Kasus kematian ibu yang dimaksud disini adalah kematian ibu hamil, ibu
bersalin, dan ibu nifas. Persalinan yang didambakan setiap ibu hamil adalah
persalinan dengan rasa nyeri yang minimal. Rasa nyeri persalinan adalah
disebabkan proses kontraksi dari Rahim dalam usaha untuk mengeluarkan buah
rasa khawatir berlebihan. Respirasi dan nadi pun akan meningkat sehingga
n
otot - otot rahim membuat otot uterus
menjadi hipoksia dimana servik meregang
Selama persalinan, wanita mengalami tingkat rasa sakit yang hebat,
stres yang dapat berpengaruh tidak baik terhadap bayi, tetapi saat ini,
karena beberapa keterbatasan yang diketahui dan efek samping yang
serius, metode non farmakologis seperti terapi pijat dan musik sedang
direkomendasikan secara luas. Terapi pijat mempengaruhi kulit
permukaan, jaringan lunak, otot, tendon, ligamen dan fascia dengan
teknik sistematis. Menggunakan mekanisme pelepasan endorfin,
mengendalikan gerbang saraf dan merangsang saraf simpatik, terapi
pijat dapat menyebabkan relaksasi otot (Khasanah, 2020)
Sihombing, 2017
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 31 November 2022
di PMB Nuromaito, S.Tr. Keb didapatkan ibu bersalin normal dua bulan terakhir pada
bulan oktober-november 2023 sebanyak 15 orang ibu bersalin, dari hasil wawancara di
dapatkan ada 3 orang ibu bersalin mengatakan nyeri yang biasa saja seperti saat
persalinan yang lalu kemudian ada 7 orang ibu bersalin yang mengatakan rasa nyeri
yang sangat hebat sampai ibu merasa trauma untuk melahirkan secara normal kembali
dan 5 orang ibu bersalin yang melakukan section sesarae dengan alasan tanpa indikasi
dan takut merasakan nyeri persalinan yang berlebihan. Berdasarkan survey awal yang
dilakukan peneliti diambil 1 orang pasien yang akan melakukan persalinan Kala I fase
aktif terlihat cemas dan gelisah, berdasarkan skala nyeri yang diamati menunjukkan
skala 7-8 yang berarti termasuk kategori nyeri berat. Bahwa nyeri persalinan merupakan
masalah yang mencemaskan bagi si ibu, setelah dilakukan Endorphine massage selama
15 menit, tingkat nyeri dirasakan ibu mengalami penurunan menjadi nyeri ringan (1-3)
(Data kohort ibu bersalin PMB Nuromaito, 2023).
“Bagaimanakah Pengaruh Endorphin Massage Terhadap
Rumusan Masalah Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Praktek
Mandiri Bidan (PMB) Nuromaito, S. Tr. Keb, Desa Sei.
Lala, Kec. Sei Lala, Kab. Indragiri Hulu?”
Tujuan Penelitian
Bagi
Bagi Peneliti
Peneliti Selanjutnya
Manfaat Penelitian
Bagi PMB Nuromaito, S.Tr. Keb
Dapat digunakan untuk referensi dalam meningkatkan program pelayanan
asuhan kebidanan khususnya bagi ibu bersalin kala I fase aktif tentang
mengurangi nyeri persalinan.
Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu bersalin kala I fase aktif tentang cara
mengurangi nyeri persalinan.
Penelitian Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan bacaan bagi peneliti
selanjutnya yang ingin melakukan penelitian pengaruh endorphin massage
terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif dengan variabel yang
berbeda dan desain penelitian yang berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terlampir .....
2.6 Kerangka Teori
Massage Endorphin
Kerangka Konsep
Nyeri Persalinan
Endorphin Massage
Kala I Fase Aktif
Hipotesis
Tahap Persiapan
Teknik Pengumpulan Tahap Pelaksanaan
Data
variabel independen :
Endorphin massage,
Identifikasi Variabel variabel dependen :
dan Definisi
Operasional
Intensitas nyeri
persalinan Kala I Fase
Aktif
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Alat
Ukur
No. Variabel Defenisi Operasional Skala Hasil Ukur
Bivariat
TERIMA KASIH