BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu 528.000 kasus baru kanker serviks. Sebagian besar (sekitar 85%) dari
menyumbang hampir 12% dari semua kanker wanita. Daerah yang berisiko
tinggi, berdasarkan Age Standardized Rate (ASRs) lebih dari 30 per 100.000
populasi, adalah Afrika Timur dengan jumlah (42,7), Melansia (33,3), Afrika
Selatan (31,5) dan Afrika Tengah (30,6). Jumlah terendah terdapat di wilayah
merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita di Afrika Timur dan
Setiap 2 menit ada satu wanita yang meninggal karena kanker serviks
Diperkirakan kematian yang diakibatkan oleh kanker serviks ini akan terus
meningkat menjadi 25% dalam kurun waktu 10 tahun mendatang jika tidak
2015). Data yang didapatkan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah dr. Yulianto Prabowo M.Kes pada saat seminar di Semarang yaitu
pada bulan Maret 2015 yang lalu mengatakan bahwa angka kejadian kanker
serviks di Jawa Tengah sendiri masih cukup tinggi yaitu sekitar 21.000
pemeriksaan pap smear test. Hal ini juga didukung oleh penelitian
partisipasi wanita dalam program deteksi dini kanker serviks yaitu IVA.
untuk dapat mengubah sikap dan perilaku wanita dalam menjaga kesehatan
kasus kanker serviks pada wanita. Upaya yang dilakukan dalam pencegahan
vaksinasi tidak mencapai 100%, yaitu hanya sekitar 89%. Vaksinasi tidak
bertujuan untuk terapi akan tetapi bertujan untuk mencegah infeksi yang
(Sari, L.2010).
lima perkara, yaitu masa hidupmu sebelum datang masa ajalmu, masa
Hal ini sesuai yang dinyatakan Putri (2009) bahwa semua peserta
yang diberikan pendidikan kesehatan dengan metode film dapat belajar dari
film baik yang pandai maupun yang kurang pandai. Hal dikarenakan karena
isi pesan pada film dapat berpengaruh secara signifikan terhadap perasaan,
(Nurseto, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Reproduksi Sehat Pada Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks” ini
Reproduksi Sehat Pada Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks” ini
menindaklanjutinya.
3. Bagi Institusi
Reproduksi Sehat Pada Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks” ini
4. Bagi Mahasiswa
Penerapan “Penerapan Audio Visual Dalam Penyuluhan kesehatan
Reproduksi Sehat Pada Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks” ini
mahasiswa.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kanker Serviks
daerah leher rahim, yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang
dimana dalam keadaan ini terdapat sekelompok sel yang tidak normal
yang sangat berbahaya yaitu HPV tipe 16, 18, 45, dan 56 (Nugroho &
Utama, 2014). Faktor risiko dari kanker serviks dibedakan menjadi dua
faktor yaitu faktor risiko yang dibuktikan dan faktor risiko yang
seksual (pria dengan kanker penis atau pria yang istrinya meninggal
adalah kontrasepsi oral, diet yang rendah karotenoid dan defisiensi asam
karsinoma in situ yang berarti kanker belum menyerang bagian yang lain.
stadium III. Kanker serviks yang paling parah adalah stadium IV,
2. Penyebab
Human Papilloma Virus (HPV) adalah virus penyebab utama dari
kanker serviks, terutama virus HPV tipe 16 dan 18 . Virus ini sangat rentan
berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tetapi juga dapat
berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan toilet umum yang
2015).
dan berperan sebagai imunogen yang dapat memberikan efek sitopatik dan
melawan agen infeksi dan molekul yang berbahaya yang diaktifkan segera
kronis dan sangat terkait dengan kanker. Hal ini kemungkinan bahwa
Jika terinfeksi, akan menimbulkan lesi jinak, misalnya kutil dan jengger
ayam.
b. Resiko Tinggi: tipe 16, 18, 31, 35, 39, 45, 51, 56, 58, 59, 68
bleeding).
regular, periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari
hubungan seksual atau diantara masa menstruasi. Sementara itu, tanda lain
Apabila kanker sudah berada pada stadium lebih lanjut, bias terjadi
4. Faktor Risiko
a. Usia
Semakin tua usia seseorang, maka semakin meningkat risiko
makin melemahnya system imun pada tubuh akibat usia (Bittoni MA,
2015).
Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda
karena terdapat proses metaplasia yang aktif, yang terjadi dalam zona
yang tidak khas ini menginisiasi suatu proses yang disebut neoplasma
c. Riwayat ginekologis/paritas
Hamil di usia muda dan jumlah kehamilan atau manajemen
persalinan yang tidak tepat (trauma kronis pada serviks), banyak anak
(lebih dari 3 kali melahirkan, adanya infeksi, atau iritasi menahun dapat
jarang dijumpai pada perawan, insiden lebih tinggi pada mereka yang
yang terlampau dekat. Diperkirakan risiko 3-5 kali lebih besar pada
wanita yang sering partus untuk terjadi kanker. Robekan pada bagian
berbahaya adalah dengan memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang atau
d. Perilaku seksual
berhubungan dengan enam atau lebih mitra seks. Risiko juga meningkat
serviks dari pada wanita dengan satu pasangan tetap. Seperti halnya
e. Merokok
kanker serviks pada wanita merokok adalah dua kali lebih tinggi dari
f. Sosial ekonomi
tinggi untuk menderita kanker serviks dari pada tingkat sosial ekonomi
g. Pendidikan
h. Pekerjaan
tertentu dari suatu pekerjaan seperti: debu, logam, bahan kimia, tar, atau
2010).
sebagai faktor dalam proses infeksi kanker leher rahim. Estrogen yang
a. Papsmear
untuk melihat perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel
Alat ini berguna untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya
suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut
sekali setahun berterusan dalam waktu tiga tahun bila sudah aktif
b. Pemeriksaan Koloskopi
kanker pada serviks setelah didapati hasil CIN yang abnormal. Cara
selnya. Tidak ada rasa sakit dengan tindakan ini merasa sedikit tidak
pada saat itu juga jika memang tidak terdapat kanker. Jika pasti itu
c. Tes HAD
sel yag bersifat kanker dan bukan kanker. Kedalaman warna yang
informasi yang rinci mengenai jenis kanker yang ada seperti gambaran
d. Tes IVA
1) Syarat IVA
2) Kontra Indikasi
inspikulo.
3) Jadwal IVA
a) Skrining pada setiap wanita minimal satu kali pada usia 30-50
tahun.
bulan kemudian.
4) Keuntungan IVA
tempat-tempat terpencil.
berminggu-minggu.
sebagainya).
test.
tinggi dari pada papsmear test (sekitar 75%), meskipun dari segi
persetujuan.
C. Audio Visual
1. Pengertian Audio Visual
Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa
bahwa media audio visual adalah media yang menyatukan antara audio
dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar. Contoh dari media
kegiatan. Contoh media audio visual adalah film, video, program TV, slide
oleh perancang/pembuatnya.
4) Audio visual merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak.
dan kognitif.
pasti memiliki kelebihan dan kelemahan begitu pula dengan media audio
maupun perorangan.
3) Film dan vidio yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan
media audio visual yang berupa film dan video bukan merupakan suatu
D. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
(Nursalam, 2012).
3. Kategori Pengetahuan
4. Pengukuran Pengetahuan
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di dapat jawaban
yang tegas, yaitu ya atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak, positif
atau negatif, dan lain-lain. Bila pertanyaan dalam bentuk positif maka
jawaban benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0, sedangkan bila
pertanyaan dalam bentuk negatif maka jawaban benar diberi nilai 0 dan
rentang skala persentase antara 0% sampai 50%, 50%, dan 50% sampai
100%, dikatakan baik jika skor pada rentang 50% sampai 100%, cukup
jika skor 50%, dan kurang jika skor pada rentang 0% sampai 50% (Iskani,
2013).
E. Sikap
1. Pengertian Sikap
orang tersebut. Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa dan
reaksi perasaan.
yaitu:
a. Pengalaman pribadi
penting tersebut.
c. Pengaruh kebudayaan
masalah.
d. Media massa
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
f. Faktor emosional
3. Sifat Sikap
4. Ciri-Ciri Sikap
sikap
d. Sikap dapat tertuju pada satu objek ataupun dapat tertuju pada
dengan pengetahuan.
5. Pengukuran Sikap
langsung meliputi:
adalah sangat setuju (4), setuju (3), kurang setuju (2), tidak setuju
100 100
I= maka I= = 25
Jumla h kategori 4
atau survey.
F. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan
G. Kerangka Teori
1. Pengertian Kanker
Serviks
2. Penyebab Kanker Pengetahuan dan
Serviks Penkes
sikap penanaganan
3. Gejala Kanker Ca Serviks
Serviks Ca Serviks
4. Faktor Risiko
Kanker Serviks
Audio Visual
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
studi kasus menurut Yin (2013:18) adalah suatu inkuiri empiris yang
batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dimana
responden yang didapat melalui wawancara. Dalam hal ini penulis ingin
B. Partisipan
1. Populasi
yang diambil dalam penelitian ini yaitu wanita usia subur yang sudah
2. Teknik Sampling
( Notoatmojo, 2012).
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi
serviks.
waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang
D. Pengambilan Data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer. Peneliti
data yang dilakukan melalui tatap muka langsung dengan narasumber dengan
kesehatan reproduksi sehat pada wanita usia subur tentang kanker serviks.
E. Instrumen
penyuluhan mengenai kanker serviks kepada wanita usia subur yang akan
pertemuan dengan jarak kurang lebih 3 hari dan minggu kedua dilakukan
Cabang Surabaya)
WIB
4) Pertemuan 4 : Evaluasi
visual.
lebih 5- 15 menit.
kembali ke responden.
G. Etika Penelitian
a. Informed Consent
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil yang akan
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Peneliti senantiasa akan menjaga kerahasiaan dari data yang diperoleh, dan
(Notoatmojo,2010).
BAB 1V
MANAJEMEN KASUS, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN KASUS
Visual dalam penyuluhan kesehatan reproduksi sehat pada wanita usia subur
tentang kanker serviks telah dilakukan di PMB Djumi Widarti Amd. Keb,
wanita usia subur tentang kanker serviks. Kriteria klien dilihat dari data yang
ada di PMB yaitu wanita usia subur umur 20-45 tahun dan sudah menikah,
reproduksi sehat pada wanita usia subur tentang kanker serviks. Berdasarkan
1. Pertemuan Pertama
Maret 2019 pukul 13.00 WIB. Didapat pertemuan pertama yang dihadiri
a. Partisipan Pertama
1) Data Subjektif
kanker serviks.
2) Data Objektif
emosiaonal stabil.
3) Analisa
serviks.
4) Penatalaksanaan
b. Partisipan Kedua
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
emosiaonal stabil.
3) Analisa
serviks.
4) Penatalaksanaan
c. Partisipan Ketiga
1) Data Subjektif
kanker serviks.
2) Data Objektif
emosiaonal stabil.
3) Analisa
serviks.
4) Penatalaksanaan
d. Partisipan Keempat
1) Data Objektif
2) Data Objektif
emosiaonal stabil.
3) Analisa
serviks.
4) Penatalaksanaan
e. Partisipan Kelima
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
stabil.
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
B. HASIL
sesuai dengan materi dan poin-poin penting yang praktis juga menarik
contoh video mengenai kanker serviks yang sudah positif sehingga tidak
hanya dibayangkan saja. Hal ini sangat berpengaruh karena dengan media
indra penglihatan saja tetapi juga dari indra pendengaran sehingga materi
juga tidak terlihat bosan dengan sarana media yang digunakan karena
tema yang diberikan juga menarik karena penjelasan yang tidak bertele-
memahaminya.
yaitu dengan cara menyilang salah satu jawaban yang dianggap benar atau
setuju).
cara menyilang salah satu jawaban yang dianggap benar atau salah, setelah
kepada penulis.
C. PEMBAHASAN
media yang merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut
bahwa media audio visual merupakan media yang dapat digunakan dalam
sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Contoh media audio visual
adalah film, video, program TV, slide suara (sound slide) dan lain-lain.
Media yang digunakan dalam penerapan asuhan ini adalah media audio
Audio bisa menyajikan pesan lisan yang lebih dramatis, dengan sedikit
Russel, 2011: 376). Kelemahan audio visual yaitu pengadaan film dan
video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak, tidak
melalui film tersebut, Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai
dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri, dari uraian di atas dapat
berupa film dan video bukan merupakan suatu kendala dalam proses
partisipasi wanita dalam deteksi dini kanker serviks, diketahui bahwa ada
bahwa unsur kemasan video yang menampilkan banyak gambar dan warna
melakukan deteksi dini (Pap Smear atau Test IVA). Ada hal lain yang
IVA.
tentang kanker serviks serta media audio visual sangat efektif untuk
mata dan telinga, pada asuhan ini semua responden sudah mendapatkan
media audio visual mengenai kesehatan reproduksi sehat pada wanita usia
subur tentang kanker serviks. Media audio visual yang digunakan memuat
(Nursalam, 2012).
yang diberikan seseorang kepada orang lain agar dapat dipahami suatu hal.
yang SD, SLTP dan SLTA yang diketegorikan pendidikan rendah dan
pikir dan perilaku sosial. Sehingga dari informasi yang didapat akan
(Riyanto, 2013). Menurut Wawan dan Dewi (2010) suatu informasi dapat
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah
(Azhar Arsyad, 2011:3). Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh
Azhar Arsyad (2011), media apabila dipahami secara garis besar adalah
adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk
responden.
negatif terhadap suatu objek atau situasi secara konsisten (Ahmadi, 1999)
dalam (Sunaryo, 2013). Sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan untuk
bereaksi secara positif ataupun negatif terhadap suatu obyek tertentu, yang
tidak menyukai obyek tertentu (Heri Purwanto, 1998) dalam (Wawan &
M., 2010).
yaitu pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan
yang ingin disampaikan melalui film tersebut, film dan video yang tersedia
tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan,
audio visual yang berupa film dan video bukan merupakan suatu kendala
lama durasinya sehingga responden bosan dan pada saat menentukan hari
sibuk dengan pekerjaan rumah/ada acara lain, jadi penulis harus benar-
benar mencari hari yang dimana responden bisa hadir semua untuk
mengikuti penyuluhan.
mampu teratasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam penyuluhan kesehatan reproduksi sehat pada wanita usia subur tentang
kanker serviks yang dilakukan di PMB Djumi Widarti Amd. Keb, Kecamatan
masih negatif.
B. SARAN
pengetahuan dan sikap wanita usia subur tentag kanker serviks. Penulis
1. Bagi partisipan
2. Bagi Bidan
pelayanan di lahan dan pembuatan KTI ini diharapkan dapat menjadi salah
dan menarik untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap wanita usia subur