Dengan ini menyatakan bahwa penelitian yang kami buat dengan judul
“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP
PERILAKU SADARI PASIEN WANITA BERUSIA 18-45 TAHUN
PUSKESMAS CISAUK PERIODE JUNI-JULI” adalah:
Jika terbukti kami tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka karya
tugas akhir ini dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya
dan dengan sebenar-benarnya.
2
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun oleh :
Disetujui oleh:
Pembimbing
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan penelitiannya berjudul “HUBUNGAN TINGKAT
PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SADARI PASIEN
WANITA BERUSIA 18-45 TAHUN PUSKESMAS CISAUK PERIODE
JUNI-JULI” sebagai syarat kelulusan program Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Keluarga Universitas Pelita Harapan
periode April – Juni 2021. Penulis juga memanjatkan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan penelitian ini atas
segala bimbingan, arahan, saran,serta dukungan, antara lain :
1. Dr. dr. Shirley Ivonne Moningkey, M.Kes dan dr. Glory Clementine, MPH
sebagai dosen pembimbing kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat, yang memberikan bimbingan dan saran yang berguna bagi para
penulis dalam menyusun laporan penelitian.
2. dr. Lidia Arita, selaku Kepala Puskesmas serta pembimbing di Puskesmas
Cisauk, yang telah memberikan arahan dalam penyusunan laporan
penelitian ini.
3. dr. Isna Hulliyyah, selaku dokter pembimbing Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Cisauk yang telah membimbing para
penulis dalam menyusun penelitian ini dengan sangat baik.
4. Dr. Rince, Ibu Ade, Ibu Titin dan Kak Fadli, dan seluruh staf di Puskesmas
Cisauk yang telah memberikan kontribusi selama penulisan menjalani
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
5. Kak Terry dan Kak Claudia sebagai teman yang selalu saling membantu dan
memberikan semangat kepada para penulis dalam menjalani hari-hari di
Puskesmas Cisauk.
6. Semua pihak yang telah terlibat dan mendukung sehingga para penulis dapat
menyelesaikan penelitian dengan baik dan tepat waktu. Meskipun laporan
penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan akan tetapi para penulis
menerima saran dan kritik dengan antusias untuk meningkatkan kualitas
para penulis dalam melakukan penelitian selanjutnya.
4
ABSTRAK
Latar Belakang Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh pada
jaringan payudara yang sering menyebabkan kematian pada perempuan di seluruh
dunia termasuk Indonesia. Pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita terdiagnosis
dengan kanker payudara dan 685,000 kematian secara global. Adanya peningkatan
angka kematian terutama disebabkan oleh keterlambatan diagnosis penyakit akibat
dari kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang kanker payudara, terutama pada
wanita di negara berkembang. Dengan melakukan deteksi dini kanker payudara
akan meningkatkan efektivitas pengobatan, dan memungkinkan menghasilkan
prognosis yang lebih baik serta mengurangi angka morbiditas dan mortalitas.
Metode SADARI adalah metode yang paling murah dan paling mudah yang dapat
dilakukan mendeteksi dini adanya kelainan pada payudara. Survei oleh Yayasan
Kesehatan Payudara Jakarta pada tahun 2005 sebanyak 80% perempuan tidak
mengetahui pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri sehingga 76%
kasus kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut.
Tujuan Penelitian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap pelaksanaan SADARI pada pasien wanita usia 18-45 tahun
yang berkunjung ke puskesmas Cisauk bulan Juni-Juli 2021.
Metode penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional dengan analisis
bivariat untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap
perilaku SADARI pada pasien wanita 18-25 tahun di Puskesmas Cisauk periode
Juni-Juli. Teknik sampel yang digunakan peneliti adalah teknik Purposive
Sampling dengan jumlah sampel 83 responden. Data yang diperoleh akan dianalisis
dengan menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian hasil uji analisis Chi Square menunjukan adanya hubungan
signifikan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI pada pasien wanita usia
18-45 tahun p value 0,000 (<0.05) OR 30,400 namun mengenai hubungan sikap
wanita terhadap SADARI dengan perilaku SADARI menunjukan adanya hubungan
yang signifikan antara sikap terhadap perilaku SADARI p value 0,008 (P< 0,05)
OR 3,889
Kesimpulan : Ada korelasi antara pengetahuan dan perilaku SADARI pada pasien
wanita umur 18-45 tahun di Puskesmas Cisauk namun terdapat korelasi yang
signifikan antara sikap dan perilaku SADARI.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, SADARI, Wanita
5
ABSTRACT
Background: Breast cancer is a malignant tumor that grows in breast tissue that
often causes death in women throughout the world, including Indonesia. In 2020,
there will be 2.3 million women diagnosed with breast cancer and 685,000 deaths
globally. The increase in mortality is mainly due to delays in disease diagnosis
due to lack of knowledge and awareness about breast cancer, especially in women
in developing countries. Early detection of breast cancer will increase the
effectiveness of treatment, and allow for a better prognosis and reduce morbidity
and mortality. The BSE method is the cheapest and easiest method that can be
used to detect breast abnormalities early. A survey by the Jakarta Breast Health
Foundation in 2005 as many as 80% of women do not know the importance of
doing breast self-examination so that 76% of breast cancer cases are found at an
advanced stage.
Objective : this study was to determine the relationship between the level of
knowledge and the attitude of implementing BSE in female patients aged 18-45
years who visited the Cisauk Public Health Center in June-July 2021.
Methods : This study was conducted using cross sectional research design with
bivariate analysis to determine the relationship between the level of knowledge
and attitudes towards BSE behavior in female patients 18-25 years old at the
Cisauk Public Health Center in the period of June-July. The sampling technique
used by the researcher is the purposive sampling technique with a total sample of
83 respondents. The data obtained will be analyzed using the chi square test.
Results : Chi Square analysis test showed that there was a significant relationship
between knowledge and BSE behavior in female patients aged 18-45 years p value
0,000 (< 0.05) OR 30,400. Regarding the relationship between women's attitudes
towards BSE and BSE behavior, it showed a significant relationship between
attitudes towards BSE behavior p value 0.008 (P< 0.05) OR 3.889.
Conclusions: There is a correlation between BSE knowledge and behavior in
female patients aged 18-45 years at the Cisauk Health Center and there is a
significant correlation between BSE attitudes and behavior.
Keywords: Knowledge, Attitude, BSE, Women
6
DAFTAR ISI
BAB II.................................................................................................................... 17
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 17
2.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) .................................................. 17
2.1.1 Pengertian .............................................................................................. 17
2.1.2 Faktor yang mempengaruhi ................................................................... 18
2.1.3 Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ................................... 18
2.2 Kanker Payudara .......................................................................................... 20
2.2.1 Definisi .................................................................................................. 20
2.5.2 Faktor Risiko ......................................................................................... 21
2.5.3 Manifestasi Klinis .................................................................................. 21
2.5.4 Pencegahan dan Skrining ...................................................................... 22
2.1 Pengetahuan ................................................................................................. 23
2.1.1 Definisi Pengetahuan ............................................................................. 23
2.1.2 Tingkat Pengetahuan ................................................................................. 23
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................................................. 24
2.1.4 Kriteria Pengetahuan ................................................................................. 26
2.2 Sikap ............................................................................................................. 26
2.2.1 Definisi Sikap ........................................................................................ 26
2.2.2 Tahapan Sikap ....................................................................................... 27
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap............................................. 27
7
2.3 Perilaku ........................................................................................................ 28
2.3.1 Definisi Perilaku .................................................................................... 28
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku .................................................... 29
2.3.3 Bentuk Perilaku ..................................................................................... 31
BAB IV .................................................................................................................. 36
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 36
4.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 36
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 36
4.3 Bahan dan Cara Penelitian ........................................................................... 36
4.4 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 36
4.5 Cara Pengambilan Sampel ........................................................................... 36
4.6 Cara Perhitungan Jumlah Sampel ................................................................ 37
4.7 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ........................................................................ 37
4.7.1 Kriteria Inklusi....................................................................................... 37
4.7.2 Kriteria Eksklusi .................................................................................... 38
4.8 Alur Penelitian ............................................................................................. 38
4.9 Pengolahan Data dan Analisis Data ............................................................. 39
4.9.1 Analisis Univariat .................................................................................. 39
4.9.2 Analisis Bivariat .................................................................................... 39
4.10 Uji Statistik................................................................................................. 39
4.11 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 39
BAB V ................................................................................................................... 41
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 41
5.1 Hasil ............................................................................................................. 41
5.1.1 Analisis Univariat .................................................................................. 41
5.2 Analisis Bivariat ........................................................................................... 42
5.2.1 Hubungan Pengetahuan terhadap perilaku SADARI pada pasien wanita usia
18-45 tahun di Puskesmas Cisauk. ..................................................................... 42
5.2.1 Hubungan Pengetahuan terhadap sikap SADARI pada pasien wanita usia
18-45 tahun di Puskesmas Cisauk. ................................................................. 44
BAB VI .................................................................................................................. 46
8
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 46
6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 46
6.2 Saran ............................................................................................................. 46
6.2.1 Bagi Puskesmas Cisauk ......................................................................... 46
6.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................... 47
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 a. Mengamati payudara di cermin posisi bahu lurus dan lengan di
pinggang, b. Mengamati payudara di cermin posisi mengangkat kedua lengan
............................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Skema Alur Penelitian ....................... Error! Bookmark not defined.
10
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Hubungan Pengetahuan terhadap perilaku SADARI pada pasien wanita
usia 18-45 tahun di Puskesmas Cisauk .................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 5.2 Hubungan Sikap terhadap perilaku SADARI pada pasien wanita usia
18-45 tahun di Puskesmas Cisauk ......................... Error! Bookmark not defined.
11
DAFTAR LAMPIRAN
12
BAB 1
PENDAHULUAN
13
segera dilakukan dan kemungkinan sembuh dan bertahan hidup akan semakin
besar.5
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Loisa Eunike Sakan pada
bulan Agustus 2019 di kupang terhadap 80 wanita usia subur desa Desa Soba
Kecamatan Amarasi barat Kabupaten Kupang menunjukan bahwa pengetahuan
wanita usia subur pada desa tersebut mencapai 50% baik, dan sikap mendominasi
positif terhadap SADARI (68%), dan perilaku mendominasi cukup baik yaitu
(81%) dan hasil dari uji analisis Spearman Rho terdapat hubungan antara
pengetahuan, sikap, serta perilaku dimana p value sebesar 0,000 (P< 0,05) dan nilai
r = 0,695.7
Pada penelitian yang dilakukan oleh Friska Wulandari dan Suci Musvita di
Jogjakarta pada tahun 2017 dengan subjek 170 mahasiswi menunjukan bahwa
mayoritas responden memiliki pengetahuan tentang sadari yang kurang (53%), dan
sikap terhadap SADARI mendominasi negatif(57%)), dan perilaku menunjukan
bahwa mayoritas responden tidak melakukan sadari (62%). Dari hasil analisis Chi-
Square menunjukan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan
serta perilaku SADARI pada mahasiswi dengan nilai nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05).
Dengan nilai r =35,133. Dalam penelitian ini juga membuktikan adanya hubungan
14
antara sikap serta perilaku SADARI pada mahasiswi dengan nilai p < 0,05 (0,000
< 0,05) dan nilai r = 27,222.8
15
1.4.2 Tujuan Khusus
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Pemeriksaan dapat dilakukan setiap bulan mulai sejak umur 20 tahun atau
seorang wanita sudah masuk pada masa pubertas. Penemuan dini dimulai dengan
peningkatan kesadaran masyarakat tentang perubahan bentuk atau adanya kelainan
di payudara mereka sendiri, dengan cara memasyarakatkan program SADARI bagi
semua perempuan dimulai sejak usia subur, tindakan ini sangat penting karena
hampir 85% kelainan di payudara justru pertama kali dikenali oleh penderita bila
tidak dilakukan skrining massal.3
Pemeriksaan ini sangat sederhana dan mudah dapat dilakukan oleh semua wanita
tidak perlu mengeluarkan biaya banyak, waktu yang lama, dan tenaga besar.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan saat mandi atau pada saat sedang berbaring.
17
SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita telah mengalami
menstruasi.3 Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) bertujuan untuk mendeteksi
kanker payudara secara dini serta mengingatkan bahwa hal ini merupakan tanggung
jawab dari perempuan sendiri. Penting diketahui bagaimana payudara yang normal
sehingga dapat mengetahui adanya ketidaknormalan pada payudara bagi seluruh
perempuan. Sedangkan bagi pihak medis, menemukan kanker secara dini
membutuhkan upaya terpadu dan berkesinambungan dengan skrining dan deteksi
dini kanker payudara. Upaya SADARI ini sangat penting sebab apabila kanker
dapat dideteksi pada stadium dini dan diobati dengan tepat maka tingkat
kesembuhannya cukup tinggi.10,11
18
ada kelainan atau ketidaksamaan gerakan payudara kanan- kiri pada saat
lengan diangkat.12
a b
Gambar 1.1 a. Mengamati payudara di cermin posisi bahu lurus dan lengan di
pinggang, b. Mengamati payudara di cermin posisi mengangkat kedua lengan
a b
19
Gambar 1.2 a. Meraba payudara posisi berbaring, b. Pemeriksaan dengan
melingkar dan atas ke bawah dari tepi ke tepi
● Memijat puting susu dengan jari. Lalu dilihat apakah ada cairan abnormal
yang keluar dari puting susu, seperti cairan jernih, nanah, darah atau yang
lainnya.12
2.2.1 Definisi
20
2.5.2 Faktor Risiko
Faktor risiko kanker payudara dibagi dalam kelompok faktor risiko yang
dapat dan tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah, yaitu jenis
kelamin wanita, usia >50 tahun, riwayat keluarga dan genetik (Pembawa mutasi
gen BRCA1, BRCA2, ATM atau TP53 (p53)), riwayat penyakit payudara
sebelumnya (DCIS pada payudara yang sama, LCIS, densitas tinggi pada
mamografi), menstruasi di usia dini (<12 tahun), riwayat reproduksi (tidak memiliki
anak dan tidak menyusui), dan menopause yang terlambat. Sedangkan faktor risiko
yang dapat diubah, yaitu obesitas pasca menopause, penggunaan terapi sulih
hormon, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik yang rendah.11
Manifestasi klinis yang timbul bergantung pada lokasi dan jenis tumor, antara lain
seperti:
21
2.5.4 Pencegahan dan Skrining
22
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dapat secara langsung atau tidak
langsung yang awalnya tidak tahu menjadi tahu setelah melakukan penemuan
terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan juga segala sesuatu apa yang diketahui
berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia yang akan semakin
bertambah seiring dengan pengalaman yang dialami. Penemuan tersebut terjadi
melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, rasa dan indera peraba.
Tinggi dan rendahnya pengetahuan akan berdampak terhadap proses perubahan
perilaku yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapinya. Seseorang
yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam suatu hal, akan mudah menerima
perilaku yang lebih baik, sebaliknya seseorang yang mempunyai pengetahuan yang
rendah akan sulit menerima perilaku baru dengan baik. Sehingga, pengetahuan
merupakan segala sesuatu yang didapatkan melalui proses bertanya, menjawab
pertanyaan, mencari kebenaran seiring dengan pengalaman yang dialami oleh
setiap manusia.14
1. Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat kembali suatu hal yang telah diterima
sebelumnya. Dalam tingkat ini juga disebut mengingat kembali (Recall)
terhadap seluruh hal yang dipelajari atau telah diterima dan suatu hal yang
spesifik. Tahu merupakan tingkatan paling rendah. Tahu adalah kata kerja
untuk menilai pengetahuan seseorang mengenai yang mereka pelajari
seperti kemampuan komunikasi, mengidentifikasi, mendefinisikan dan
sebagainya.14,15
2. Memahami
Memahami memiliki arti sebagai kemampuan untuk menguraikan secara
23
benar tentang objek yang diketahui serta dapat menginterpretasikan,
menyimpulkan suatu objek yang telah diketahui secara benar.14,15
3. Aplikasi
Aplikasi ditafsirkan sebagai kemampuan untuk menerapkan materi yang
telah dipelajari sesuai dengan situasi sebenarnya.14,15
4. Analisis
Analisis merupakan kemampuan untuk mendefinisikan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur
organisasi dan masih berhubungan satu sama lain.14,15
5. Sintesis
Sintesis didefinisikan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu objek menjadi keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain, suatu kemampuan untuk menyusun rumus baru
dari rumus yang ada adalah suatu sintesis.14,15
6. Evaluasi
Evaluasi memiliki arti kemampuan untuk melakukan justifikasi terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian tersebut digunakan berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri ataupun kriteria yang telah ada.14,15
a. Pendidikan
b. Pengalaman
24
Pengalaman diartikan sebagai pengetahuan atau keterampilan yang didapatkan
melalui rentang waktu pengalaman praktis mengenai sesuatu. Pengalaman lebih
menekankan penerapan pengetahuan selama rentang waktu yang lama untuk
menguatkan pemahaman akan suatu hal. Pengalaman tidak didapatkan melalui
pengajaran melainkan datang dengan waktu, eksposur, dan latihan. Sehingga,
berawal dari pengalaman dapat dijadikan sebagai cara untuk memperoleh
pengetahuan.16
c. Pekerjaan
Bekerja untuk menunjang kehidupan diri sendiri dan kehidupan keluarga. Setiap
orang memiliki pekerjaan beragam dan pengetahuan yang dimiliki juga
beragam.16
d. Umur
Umur adalah waktu individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang
tahun. Semakin cukup umur akan mencerminkan tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja serta kepercayaan dari orang yang
belum tinggi kedewasaannya.16
2. Faktor eksternal
a. Media
Media adalah salah satu cara berkomunikasi dengan banyak orang, dengan
adanya media, informasi atau berita yang ada mempermudah penyebaran
pengetahuan. Seperti dari media massa adalah televisi, radio, koran, dan
majalah.16
b. Faktor lingkungan
25
c. Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi serta menambah
pengetahuan yang dimilikinya.17
2.2 Sikap
26
2.2.2 Tahapan Sikap
Tahapan sikap terbagi menjadi beberapa tahap, antara lain:
1. Menerima
Menerima diartikan saat seseorang dapat menerima stimulus dari
luar yang datang kepadanya dalam bentuk situasi, masalah, gejala. Pada
tahap ini perlu pembinaan agar dapat menerima nilai yang diajarkan
kepadanya dan dapat menyatukan diri ke dalam nilai serta mengidentifikasi
diri dengan nilai tersebut.
2. Menanggapi
Tahap sikap menanggapi memiliki arti saat seseorang memberi
reaksi atas stimulus atau pernyataan yang telah diberikan. Tahap ini lebih
tinggi dibanding tahap menerima.
3. Menghargai
Menghargai adalah ketika seseorang yang telah menerima stimulus
lalu memberikan feedback atau bersikap positif terhadap stimulus tersebut.
Dengan begitu seseorang dapat menunjukkan cara dengan membagi
stimulus atau edukasi yang telah diberikan kepada orang lain.
4. Bertanggung jawab
Ketika seseorang dapat bertanggung jawab atas apa yang telah ia yakini itu
adalah tingkatan sikap yang paling tinggi.20
1. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi yang memiliki kesan kuat yang akan sulit untuk
dilupakan. Oleh karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk bila pengalaman
pribadi melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi,
apresiasi akan menjadi pengalaman yang lebih mendalam dan jejak yang lebih
lama.
2. Budaya
27
Pengaruh lingkungan yang di dalamnya termasuk budaya memiliki
kontribusi besar dalam membentuk kepribadian seseorang.
4. Media
Dalam membentuk opini dan kepercayaan masyarakat, media massa sebagai alat
komunikasi masyarakat memiliki pengaruh yang besar.
6. Faktor emosional
Terbentuknya sikap dapat merupakan pernyataan yang dilandasi oleh
emosi atau semacam bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap seperti itu bersifat
sementara dan mudah hilang begitu saja. Contoh bentuk sikap berdasarkan faktor
emosional adalah prasangka.21
2.3 Perilaku
28
individu terhadap rangsangan atau lingkungan luar. Perilaku dapat dideskripsikan
sebagai upaya individu untuk mewujudkan suatu keadaan, baik untuk melakukan
perubahan dari satu keadaan ke keadaan lainnya, atau untuk mempertahankan
keadaan yang ada saat ini.22
1. Faktor genetik
Keturunan fisik mencakup serangkaian ciri fisik atau psikis yang
diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, perilaku
harus dianggap sebagai ekspresi dari rantai refleks bawaan dan refleks
yang dicapai. Keturunan psikis juga memiliki bobot tertentu dalam asal-
usul perilaku manusia.
2. Faktor yang didapat
Selain faktor endogen yang menentukan perilaku, terdapat juga faktor luar
yang mempengaruhi perilaku manusia. Diantaranya peran penting yang
dimainkan oleh faktor lingkungan, yaitu:
1. Lingkungan yaitu tempat manusia tinggal, manusia akan
bereaksi dengan rangsangan dari luar.
2. Keluarga yaitu Orang tua adalah orang pertama yang
menegakkan perilaku tertentu kepada anak-anaknya.
Pendidikan keluarga dimulai sejak usia dini, ketika anak
“fleksibel” dan dapat dibentuk, tetapi tidak berhenti bahkan
setelah anak itu dewasa. Dalam keluarga, anak tidak hanya
belajar pengertian pertamanya tentang benar dan salah,
tetapi juga pengertian pertamanya tentang aturan yang ada
dalam masyarakat dan yang harus dihormati.
3. Pergaulan yaitu kelompok teman dan kenalan memiliki
kontribusi terhadap perilaku anak mulai dari usia dini. Dari
29
pola tingkah laku kelompok tersebut, anak menirukan nilai
dan aturan, sikap, model, pendapat dan tingkah laku. Tidak
ada orang yang dapat hidup tanpa kelompok, karena
kebutuhan kelompok ditentukan oleh esensi sosial manusia
yaitu keanggotaan dalam kelompok, kebutuhan untuk
diakui, untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan anggota
lain.
4. Sekolah yaitu Dalam lembaga ini, pendidikan dan pelatihan
memiliki tingkat perkembangan yang maksimal dengan
ciri-ciri kegiatan pendidikan yang terprogram, terencana
dan metodis. Sehingga, menjadi faktor penting dalam
sistematik dan pendidikan berkelanjutan.
5. Agama yaitu mewakili faktor lain yang mencontohkan
perilaku manusia melalui tokoh agama. Agama juga
berbagi etika tertentu dengan aturan moral tertentu seperti
tidak mencuri, tidak membunuh, tidak hidup dalam foya-
foya, tidak berdebat, membantu orang yang membutuhkan,
untuk mencintai sesama saudara, toleransi , dan
pengampunan.
6. Media massa yaitu memiliki peran dalam menyebarkan
informasi kepada massa, sekaligus menjadi lahan
pendidikan khususnya pada masyarakat umum yang
memiliki keyakinan berbeda. Model spiritual, bervariasi
dan kompleks ini memiliki kekuatan untuk memberi energi
pada perilaku manusia. Fitur pendidikan dari media tidak
menggantikan sekolah dan pendidikan tetapi bergabung
dengan mereka, sehingga berkontribusi dalam pencapaian
tujuan pendidikan dan pelatihan.
7. Organisasi yaitu sekelompok individu yang terhubung
dalam hubungan yang berbeda dan memiliki tujuan yang
30
sama (seperti: tujuan ekonomi, budaya, olahraga, instruktif,
dll.) memiliki fungsi objektif untuk mendidik individu.23
31
BAB III
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
32
3.3 Hipotesis
3.4 Variabel
33
responden swasta
setiap hari 3. Wirausaha
4. Masih
menempuh
pendidikan
- Negative:
≤50%
34
payudara
dengan
mengangkat
kedua lengan ke
atas
3. Menekan puting
untuk
mengetahui
apakah ada
cairan yang
keluar
4. Meraba
payudara dalam
posisi berbaring
5. Pemeriksaan
payudara
dengan cara
memutar
6. Merasakan
payudara dalam
keadaan basah
dan licin
35
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi target pada penelitian ini adalah pasien-pasien wanita yang berobat di
Puskesmas Cisauk yang berusia 18-45 tahun. Populasi terjangkau adalah pasien
yang berobat di Puskesmas Cisauk periode Juni-Juli 2021. Sampel penelitian adalah
pasien yang berobat di Puskesmas Cisauk periode Juni-Juli yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi.
36
4.6 Cara Perhitungan Jumlah Sampel
Penetapan banyak sampel yang diperlukan pada penelitian ini menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
n = Sampel
Zα = 1%, hipotesis dua arah sehingga deviat baku alfa = 2,57 dengan tingkat
kemaknaan 95%
Zβ = deviat baku dengan kekuatan uji penelitian (power) 80% = 1.28
Q = 1-P
Q1 = 1-P1
Q2 = 1-P2
P = (P1+P2)/2
P1-P2 = selisih minimal proporsi (kepustakaan)
Perhitungan
N = 83
Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 83 sampel
37
- Pasien wanita yang sudah menstruasi.
- Pasien wanita berumur 18-45 tahun.
- Tenaga kesehatan
- Pasien tuna rungu
38
Gambar 4.8 Skema Alur Penelitian
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dengan uji statistic
korelasi Data yang diperoleh diolah menggunakan Chi Square. Data normal akan
dinyatakan odds ratio serta p value dan confidence interval 95%. Jika tidak normal
akan menggunakan metode uji Fisher Exact.
39
Kegiatan Juni 2021 Juli 2021
Persiapan penelitian V
Pengumpulan data V V
40
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Data diambil dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan di Puskesmas Cisauk
yang memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi berjumlah 83 responden. Sebelum
melakukan pengisian kuesioner setiap responden penelitian menandatangani
informed consent secara sukarela. Usia responden terendah yang mengikuti
penelitian ini yaitu usia 20 tahun sedangkan usia tertinggi responden yang
mengikuti penelitian ini yaitu 45 tahun.
Menikah 58 69.9
41
Masih menempuh 16 19.3
pendidikan
Wirausaha 1 1.2
Tabel 5.1 Hubungan Pengetahuan terhadap perilaku SADARI pada pasien wanita
usia 18-45 tahun di Puskesmas Cisauk
42
Dari hasil data yang didapatkan dari uji analisis Chi Square menunjukan bahwa
terdapat p value 0,000 (<0.05) OR 30,400 yang berarti ada hubungan signifikan
antara pengetahuan dengan perilaku SADARI pada pasien wanita usia 18-45 tahun.
Dimana orang yang memiliki pengetahuan yang baik cendering memiliki
kemungkinan 30,400 perilaku SADARI. Responden yang memiliki pengetahuan
yang baik dan melakukan perilaku SADARI sebanyak 32(86.5%) dan responden
yang memiliki pengetahuan yang baik dan tidak melakukan perilaku SADARI
berjumlah 5(13,5%) responden dengan total 37 responden yang memiliki
pengetahuan yang baik. Pada responden yang memiliki pengetahuan yang kurang
baik dan melakukan perilaku SADARI sebanyak 8(37,7%) dan responden yang
memiliki pengetahuan yang kurang baik dan tidak melakukan perilaku SADARI
sebanyak 38(62,3%) responden.
Hasil penelitian ini sejalan dengan sejalan penelitian yang dilakukan oleh Friska
Wulandari dan Suci Musvita yang mengenai korelasi antara pengetahuan serta
perilaku SADARI dimana pada penelitian tersebut mendapat hubungan yang
signifikan antara hubungan pengetahuan serta perilaku SADARI p < 0,05 (0,000 <
0,05) dengan nilai r =35,133 dimana responden yang memiliki pengetahuan
SADARI yang baik maka memiliki kemungkinan 35,133 untuk melakukan perilaku
SADARI.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Loisa
Eunike dimana dalam penelitian tersebut membuktikan bahwa terdapat hubungan
antara pengetahuan dan perilaku dimana juga terdapat hubungan yang signifikan
antara sikap dan perilaku SADARI dengan nilai 0,000 (P< 0,05) dan nilai r = 0,695
43
dimana semakin baik pengetahuan terhadap SADARI memiliki kemungkinan 0,695
kali lebih besar untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri dibandingkan
dengan pengetahuan SADARI yang kurang.
Secara teori, idealnya tingkat pengetahuan berbanding lurus dengan perilaku. Jika
pengetahuan yang dimiliki baik maka, perilaku atas pengetahuan itu juga baik dan
begitu pula sebaliknya sebab perilaku adalah refleksi dari pengetahuan. Pada
penelitian Abidin et al. diperoleh hasil bahwa dengan berbekal pendidikan terakhir
yaitu pendidikan dasar (SD dan SMP), responden kurang mampu menerima
informasi tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).25
5.2.1 Hubungan sikap terhadap perilaku SADARI pada pasien wanita usia
18-45 tahun di Puskesmas Cisauk.
Tabel 5.2 Hubungan Sikap terhadap perilaku SADARI pada pasien wanita usia 18-
45 tahun di Puskesmas Cisauk.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan uji Chi Square mengenai hubungan
sikap wanita terhadap SADARI dengan perilaku SADARI menunjukan terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap terhadap sadari dan perilaku menunjukan p
value 0,008 (P< 0,05) dan nilai odd ratio 3,889 dimana pada responden yang
memiliki sikap positif terhadap SADARI akan memiliki kemungkinan 3,889 kali
44
lipat untuk melakukan tindakan SADARI. Penelitian ini juga sejalan terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Friska Wulandari dan Suci Musvita yang dilakukan
di provinsi Jawa barat terhadap Mahasiswi dimana pada penelitian tersebut
memiliki nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05). Nilai RP sebesar 27,222 menunjukkan
bahwa responden yang bersikap positif memiliki kemungkinan 27,222 kali lebih
besar untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri dibandingkan dengan
responden yang bersikap negatif. Menurut penelitian yang dilakukan Sugeng
Heriyadi berpendapat bahwa sikap merupakan penentu penting dalam tingkah laku.
Sikap seseorang akan memberikan gambaran bagaimana tingkah laku seseorang.
Dengan mengetahui sikap seseorang, akan dapat menduga bagaimana respon atau
tindakan yang akan diambil oleh orang tersebut terhadap suatu masalah atau
keadaan yang dihadapinya.8
45
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
46
6.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya
47
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
48
[Internet]. 2019;4(4):1–50. Available from:
http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf
12. Nisman, Wenny Artanty. (2011). Lima Menit Kenali Payudara Anda.
Yogyakarta: Andi.
13. American Cancer Society. American Cancer Society Recommendations for
the Early Detection of Breast Cancer. CancerOrg. 2019;1–61.
14. Angrainy R. Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam
Mendeteksi Dini Kanker Payudara Pada Remaja. J Endur. 2017;2(2):232.
15. Soekidjo Notoatmodjo. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. PT Rineka
Cipta. 2010;
16. Wilson L. The Inextricable Connection between Knowledge and
Experience. Knowledge, Education, and Identity Basic Problems of
Philosophy, Spring 2015. 2015
17. Mubarak W. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Salemba Med. 2011;
18. Budiman, Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Salemba Medika. 2013
19. Saul McLeod. Attitudes and Behavior | Simply Psychology.
Simplypsychology. 2009;
20. Azwar S. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Sikap Manusia: Teori
dan Pengukurannya. 2013
21. The Influence of Attitudes on Behavior. In: The Handbook of Attitudes.
2021
22. Bergner RM. What is behavior? And so what? New Ideas Psychol. 2011;
23. NSW goverment. What factors can affect behaviour? NSW Goverment.
2020
24. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Journal of
Chemical Information and Modeling. 2012
25. Abidin, Z., Kurniati, E., dan Alie, Y. 2015, Gambaran Sikap WUS tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Dusun Kedung Boto Desa
Podoroto Kecamatam Kesamben Kabupaten Jombang. Jurnal Ilmiah
Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), vo. 1, no. 1, pp. 56- 62.
49
26. Heriyanti, E., Arisdiani, T., dan Widyastuti, Y. P. 2018, Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Motivasi dengan Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) pada Remaja Putri. Community of Publishing in Nursing
(COPING), vol. 6, no. 3, pp. 147-148.
27. Sari, N. P., ZA., A., F., S., dan Nabila. 2019, Promosi Kesehatan "Sadari"
Menggunakan Instagram pada Mahasiswi Non Kesehatan Universitas
Andalas. Jurnal MKMI, vol. 15, no.13, pp. 253-263.
50
BAB VIII
LAMPIRAN
Setelah membaca penelitian ini, saya dengan sukarela memilih untuk ikut
serta dalam penelitian ini tanpa tekanan/paksaan siapapun. Saya akan diberikan
salinan lembaran penjelasan dan formulir persetujuan yang telah saya tandatangani
untuk arsip saya.
51
8.2 Kuesioner
Identitas
1. Nama :
2. Usia :
3. Alamat :
4. Status pernikahan : Menikah / Belum Menikah
5. Data anak: Memiliki anak / Tidak memiliki anak
6. Tingkat pendidikan terakhir SD / SMP / SMA /Diploma / Sarjana / Tidak
Sekolah *
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga / PNS / Karyawan swasta / Wirausaha / Masih
menempuh pendidikan
1. Apakah SADARI adalah langkah awal untuk deteksi dini kanker Ya Tidak
payudara?
2. Apakah langkah awal untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah Ya Tidak
dengan melakukan mammogram yaitu menggunakan sinar x atau
melakukan rontgen payudara?
4.` Apakah dengan melakukan SADARI anda akan terhindar dari penyakit Ya Tidak
kanker payudara?
52
8. Apakah dengan tidak melakukan SADARI secara rutin akan Ya Tidak
meningkatkan kesehatan payudara anda?
53
Berikut adalah pertanyaan mengenai perilaku mengenai SADARI. Bapak/Ibu/
Saudara diminta untuk menjawab satu pilihan yaitu Ya / Tidak
1. Apakah anda melakukan SADARI pada posisi berdiri di depan cermin Ya Tidak
atau berbaring?
4.` Menekan puting untuk mengetahui apakah ada cairan yang keluar. Ya Tidak
Apakah anda melakukan SADARI seperti pada gambar 3?
6. Merasakan payudara sedang basah dan licin. Apakah anda melakukan Ya Tidak
SADARI seperti pada gambar 6?
54