Anda di halaman 1dari 5

- JVP

Tujuannya untuk menilai tekanan atrium kanan, mengapa sangat penting titik di
atrium kanan, karena tekana yang ada di atrium kanan menggambarkan status
volume cairan yang ada di dalam tubuh kita.
Kalau ada gangguan cairan ditubuh kita → yang dahulu dikorbankan atrium kanan →
SELALU terjadi.
Atrium kanan → menilai volume tubuh kita.
Volume meningkat → biasanya tekanan juga akan meningkat → sesuai prinsip fisika
HUKUM BOYLE
JVP → ukur tekanan dan volume secara tidak langsung
Kalau secara lagnsung pakai kateter → USG dan kateter swan.

Semakin tinggi tekanan dibawah (Atrium kanan) → semakin tinggi tekanan yang ada
diatas (JVP)
Dibendung diatas → tujuan menghambat aliran dari atas
Untuk menemukan JVPnya :

1. Bendung dari bawah supaya terlihat JVPnya


2. lalu bendung diatas
3. lepas bendungan dibawahnya
Dimulai dari 30 derajat, jangan terlalu miring lehernya nnti otot
sternocleidomatodideus kotnraksi nanti ngga terlihat
4. Cari undulasi bukan denyutan (kalo denyutan → arteri). Jadi cari
jendolan/undulasi.
5. Lalu tandai undulasi → tarik garis lurus dan tarik juga dari angulus ludovici
bidang lurus. Lalu lihat titiknya ketemu diaman
+-5 cm 2 O

5 (jarak dari angulus ludovici ke atrium kanan) selalu 5 cm


5-2 cm H20 → kalo 5-6 cm H2O dehidrasi
5+2cm H20 → kalo 5+6 cm H2o fluid overload
- DIARE
Diare secara umum definisi dari diare itu apa konsistensinya cair dengan
frekuensi sebanyak 3 kali sehari dalam 24 jam dengan volumenya banyak (300mL).
- Untuk onsetnya sendiri dibagi menjadi :
1. Akut → < 2 minggu
2. Kronik → > 2 minggu - 4 minggu
3. Persistent → > 4 minggu

- Dibedakan berdasarkan onset untuk mengetahui etiologinya


1. Akut biasanya karena Infeksi (Virus, Bakteri Amoeba)
2. Kronik berarti bukan karena infeksi

- Dibedakan berdasarkan patofisiologinya


1. Osmotik (Membaik setelah puasa diarenya)→ gangguan penyerapan dari
makanan sehingga membuat dia menarik air ke dalam lumen usus
(Laxatives).
Infeksi apa yang bisa bikin diare osmotik → Virus (Rotavirus) → dia akan merusak
villus di usus halus.
→ Dari BUKU = Virus akan menginfeksi lapisan epithelium di usus halus dan
menyerang villus di usus halus. Hal ini menyebabkan fungsi absorbsi usus halus
terganggu. Sel-sel epitel usus halus yang rusak diganti oleh enterosit yang baru,
berbentuk kuboid yang belum matang sehingga fungsinya belum baik. Villus
mengalami atrofi dan tidak dapat mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik.
Selanjutnya, cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna akan meningkatkan
tekanan koloid osmotik usus dan terjadi hiperperistaltik usus sehingga cairan
beserta makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus,
menimbulkan diare osmotik dari penyerapan air dan nutrien yang tidak sempurna.
2. Sekretorik (Diare lebih banyak jumlahnya + Bisa ada Mukus/Lendir) → karena
ada suatu hal sehingga ada peningkatan mukus-mukus usus
Vibrio Cholera → toxin yang dihasilkan bikin diare sekretorik → warnanya
seperti cucian beras
3. Inflamatorik (Bikin sakit banget perut + Demam + Disertai dengan darah +
Mukus/Lendir) → terjadi suatu peradangan dan membuat kerusakan pada
dinding ususnya sehingga terjadi gangguan penyerapan. Bisa karena bakteri
atau kanker
Shigella, Salmonella, E.Coli,Entamoeba histolytica
Ada persamaan ngga dari antara bakteri-bakteri Shigella, Salmonella, E.Coli
→ Semuanya Gram Negative
Untuk pemilihan antibiotiknya pendektannya dengan → hasil Gramnya dan
lokasi infeksinya → intinya pemberina Antibiotiknya Sama kalau pada
penyebab-penyebab bakterinya.
Entamoeba Histolytica → Obatnya pakai Metronidazole
4. Dismotilitas/Hypermotilitas

- Diare chronic osmotik → lactose intolerance (Pada anak), Gluten/Celiac


disease (Pada orang dewasa)
- Diare sekretorik → kanker-kanker PIPyoma
- Inflamasi → IBD (Inflammatory bowel disease → Crohn's disease (bisa
berasal dari mana pun yang ada di saluran cerna mulai dari mulut makanya
sering sariyawan, sampai lambing, esofagus, usus halus dan usus besar, dan
tidak nyambung luka lukanya melainkan hanya spot-spot) dan Ulcerative
disease (selalu bersal dari rektum dan naik ke atas sampe ke colon dan
lesinya nyambung kayak uler).
- Infeksi saluran cerna yang ngga selesai-selesai → curiga HIV
- IBS (irritable bowel syndrome) ketidakseimbangan saraf simpatis dan
parasimpatis→ kalau parasimpatik naik → bisa meningkatkan motilitas
ususnya → makanya motilitas usus meningkat → Diare.

Kalau mau lihat lebih lanjut periksa feses lengkap.


Hematemesis Non-Variceal
Lisa Tampake / 01073190064

Perdarahan saluran cerna dibagi jadi atas dan bawah → dengan yang membatas Lig.
Traits
Perdarahan salurah cerna atas → Hematemesis, Melena = Satu paket.
Perdarahan saluran cerna bawah → hematochezia. Kenapa hitam? Karena
tercampur dengan HCl dan terjadi oksidasi makanya warna hitam.

Perdarahan saluran cerna atas → lambung dan duodenum


Yang lebih banyak sering terjadi adalah hematemesis melena.
Sehingga dibagi menjadi 2 yaitu variseal dan non-variseal → karena beda
pengobatan makanya perlu banget dibedaiin.

Non variseal bleeding → kemungkinan penyebabnya ada 2 yaitu :


- Ulkus peptikum = Lokasinya satu, spesifik dan dalem lukanya. Penyebabnya
H.Pylori
Tanyakan riwayat Dyspepsia
- Gastritis erosif (paling sering)= Lokasinya luas di seluruh lambung, hampir
semua permukaan. Penyebabnya NSAID dan minum jamu
Gastritis bisa di dx dengan endoskopi saja, kalo cuman gejala ngga bisa.
- Bisa karena gangguan koagulasi → Hemofilia
Pastikan lagi dia muntah darah atau tidak. Karena bisa karena epistaxis atau trauma
di gusi.
Kondisi-kondisi saluran cerna atas bisa jadi hematochezia → kalau terjadi
perdarahan saluran cerna atas yang massive.
Variseal bleeding bisa karena portal hypertension → Cirrhosis. Bisa juga varisela
karena ada thrombus hepatis.

Hemel karena hipertensi porta → dari pemeriksaan fisik yaitu Splenomegaly


(V.lienalis) dan Thrombocystopenia.

Semua pasien hematemesis melena → Primary survey dulu


Semua wajib pasang NGT trus dialirkan dan NPO (sampai NGT jernih) → cabut NGT
Kalo pasien puasa → cairan diganti dengan Dextrose
Fungsi penggunaan NGT : mencegah Aspirasi dan mengeluarkan darah.
Pasien mengaku melena → Wajib RT
Variseal transfusi HB 7-8

Kalo pada non-variseal → pemberian PPI WAJIB (Omeprazole 80 mg IV) atau


Endoskopi
Fungsi PPI diberikan adalah untuk mempertahankan kenaikkan pH supaya faktor
koagulasi bisa bekerja dengan baik (they dont work in acidic pH). Faktor koagulasi
bisa bekerja sesuai dengan pH darah (7.35-7.45) dan pH lambung 1-2 makanya
tujuan PPI dikasih itu untuk naikkin pH supaya faktor koagulasi bekerja.
Asam tranexamat bisa diberikan → tapi secara EBM ngga ada guna
Hemel wajib ngga diberikan Antibiotik → ngga perlu perlu pemberian.
Target transfusi HB 10 → Sudah cukup.
Resiko pemberian transfusi (TRALI = Transfusion-related acute lung injury dan
TACO = Transfusion associated circulatory overload)

- Tujuan Endoskopi → cuman ingin mengetahui Kanker Lambung sehingga


orang2 yang faktro beresiko saja dilakukan endoskopi “Tanda-tanda bahaya”
untuk keganasan.

Anda mungkin juga menyukai