Laporan Pendahuluan
Oleh:
DEA NURUL AN NISA
NIM: 52223135
Laporan Pendahuluan
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan
Kebidanan Pemenuhan Hidrasi pada Ny. R di PMB DNA Kota Bogor” tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari institusi, keluarga dan teman-teman
terdekat lainnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. H.EK Budi Santoso, SE., MM sebagai Ketua Yayasan Cerdas Mutiara Bangsa
2. Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb., M.K.M sebagai Direktur Politeknik Tiara Bunda
3. Rut Yohana Girsang, S.SiT., M.Tr.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
4. Diana Rifka Wahyuni, M.Tr.Keb Selaku Dosen Pembimbing
5. Teman-teman satu angkatan dan keluarga yang sudah mendukung kelancaran
kuliah prodi pendidikan profesi bidan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kurang. Hal ini dibuktikan dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
World Health Organization (WHO) bahwa AKI masih sangat tinggi. Sekitar
295.000 wanita hamil maupun bersalin meninggal pada tahun 2017 (WHO,
2017).
2019 ialah dari angka 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu. Dari hasil laporan
tahun 2019 yang mengakibatkan kematian pada ibu paling banyak ialah
perdarahan yaitu 1.280 kasus, tekanan darah tinggi dalam kehamilan sebesar
1.066 kasus, dan infeksi yaitu 207 kasus laporan per provinsi. Meskipun
mengalami penurunan, namun hal tersebut masih jauh dari target. Jika
besar dimana mayoritas sebanyak 40-60 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH).
Dari data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
Indonesia, 2019).
infeksi tetanus. Proses persalinan yang tidak steril maupun luka ibu hamil
program imunisasi Tetanus Toksoid (TT) untuk Wanita Usia Subur (WUS)
Kementrian Agama ialah pasangan yang hendak menikah wajib mengikuti tes
kesehatan pranikah. Diantara aturan dari pemerintah dan wajib dipenuhi ialah
ikatan, baik secara agama maupun hukum negara dimana keduanya dalam
apabila saat pemotongan tali pusat pada bayi yang terkontaminasi basil
nantinya akan diwariskan kepada bayi, sehingga bayi dapat terlindungi dari
(Budiman, 2014).
hingga TT5 pada WUS pada 2019 belum tergolong cukup, yakni tidak lebih
dari 10% dari jumlah WUS. Untuk cakupan TT5 yaitu sebanyak 8,02%
faktor. Ada tujuh hal yang turut mempengaruhi, yakni pendidikan, pekerjaan,
perlindungan, status imunisasi, cara pemberian dan dosis, serta kerugian tidak
perlindungan, status imunisasi, cara pemberian dan dosis, serta kerugian tidak
kasus tetanus di Indonesia. Dari uraian yang telah disebutkan, maka penulis
Bagi Calon Mempelai Wanita Pada Nona T di PMB DNA Tahun 2022”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
PMB DNA.
PMB DNA.
PMB DNA.
Wanita.
3. Bagi Bidan
asuhan kebidanan pada pemberian suntik vaksin tetanus toksoid bagi calon
mempelai Wanita.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tetanus
1. Pengertian Tetanus
Kata tetanus diambil dari Bahasa Yunani, yaitu tetanus dari teinein yang
berarti memegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi yang terjadi ketika
paralisis pernapasan.
Clostridium Tetani) yang meninfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf
dan otat menjadi kaku. Tetanus adalah penyakit sistem yang disebabkan oleh
Vaksin tetanus juga dikenal dengan nama tetanus toksoid (TT), adalah
vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit tetanus, lima dosis vaksin
ini disarankan untuk anak-anak dan dosis keenam akan diberikan saat
remaja. Imunisasi tetanus toksoid (TT) merupakan salah satu jenis imunisasi.
infeksi kuman dan seluruh tubuh terasa sakit sehingga menyebabkan kematian.
SSP. Antibodi (antitoksin) sangat efektif menghambat kerja toksin, suatu contoh
bahwa baik komplemen atau pun sel fagosit sama-sama tidak dibutuhkan.
Toxoid adalah sebuah toksin bakteri yang dimodifikasi agar tidak beracun
kemudian dimurnikan.
tetanus. Imunisasi TT Pada ibu Hamil dalah upaya yang dilakukan untuk
memperoleh kekebalan pada ibu hamil terhadap infeksi tetanus yaitu dengan
tetanus ATS (Anti Tetanus Serum). Vaksinasi Tetanus Toxoid juga salah satu
tujuan untuk melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit Tetanus
Neonetorum. Vaksin ini disuntik pada otot paha atau lengan dengan dosis
0,5mL. Efek samping pada Imunisasi Tetanus Toxoid adalah reaksi lokak
nyeri.
Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian
dimurnikan ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d
trimester III.
2. Tanda dan Gejala Tetanus
a. Gejala awal : kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan
Tetanus masuk ke dalam tubuh manusia biasanya melalui luka yang dalam
a. Kecelakaan
b. Luka tusuk
c. Luka operasi
d. Karies gigi
inkubasinya antara 5-14 hari (rata-rata 6 hari). Semakin cepat masa inkubasi,
4. Penanganan Tetanus
atau tetrasiklin.
tersebut adalah:
b. Perawatan luka
Dilakukan dengan pemberian hydrogen peroksida (H2O2) untuk
5. Kandungan Vaksin TT
sebagai berikut:
adalah MF59.
adalah bening sehingga tembus cahaya, tak berwarna, rapuh, dan tak
berasa.
5. Sorbitol adalah gula alkohol dengan rasa yang manis yang dimetabolisasi
dengan lambat oleh tubuh manusia, senyawa ini dapat diperoleh dengan
mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan
7. Protein telur (ovalbumin) merupakan salah satu protein utama dari putih
dalam tubuh.
dan lingkungan. Senyawa ini tidak ditambahkan pada produk bayi, tapi
yang berbentuk gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan
1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal dan reisten, imunisasi
adalah memberi kekebalan terhadap beberapa penyakit melalui pemberian
vaksin yang nantinya akan melindungi Kesehatan Ibu dan anak.
3. Tujuan Imunisasi TT
Tujuan pemberian imunisasi TT pada wanita usia subur adalah
untuk mengeliminasi penyakit tetanus pada bayi baru lahir (Tetanus
Neonaturum). Pemberian imunisasi TT ini dalam beberapa jenjang yang dapat
dicapai seperti murid perempuan kelas 6 SD, saat akan menikah dan pada saat
hamil. Vaksin TT juga dapat diberikan pada laki-laki dewasa. Karena hal ini
dapat melindunginya.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Imunisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi status imunisasi TT sebagai berikut:
a. Umur
Penilaian status bisa dimulai pada saat bayi atau apabila tidak ada
register yang mencatat riwayat sebelumnya maka dihitung mulai
WUS berusia 15 tahun dengan status TT 0.
b. BIAS di SD/MI
Apabila ada dokumentasi yang sah seperti kartu atau register pada
petugas kesehatan maka imunisasi pada saat program BIAS bisa
dihitung sebagai imunisasi TT.
c. Status Perkawinan
Adanya program imunisasi pada calon pengantin bisa dijadikan
pedoman bahwa WUS dipastikan telah mendapatkan imunisasi
TT (Kemenkes RI. 2009).
d. Jumlah anak
Program imunisasi TT 1 dan TT 2 pada ibu hamil bisa dijadikan
pedoman penentuan status imunisasi TT wanita usia subur.
5. Efek Samping Pemberian TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti demam ringan,
kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan. Efek samping
tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan
tindakan atau pengobatan.
6. Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi TT
Imunisasi TT mencegah penyakit tetanus yaitu penyakit yang menyerang
system syaraf pusat yang disebabkan oleh racun tetanospasmin yang
dihasilkan oleh clostridium tetani. Penyakit ini masuk melalui luka yang
dimasuki kuman gigitan serangga, infeksi gigi, infeksi telinga, bekas gigitan
dan pemotongan tali pusat. Toksin yang dihasilkan seperti tetanospasmin
yang secara umum menyebabkan kekakuan pada tubuh.
7. Prosedur Suntik Imunisasi Tetanus Toxoid
Tabel 2
Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid Pada
Wanita Usia Subur
Jenis Pemberian Interval Persentase Masa Dosis
Imunisasi Imunisasi pemberian proteksi Perlindungan
minimal
Imunisasi TT1 -- -- Tidak ada 0,5 cc
Tetanus
Imunisasi TT2 4 minggu 80 % 3 tahun 0,5 cc
Tetanus setelah TT1
Toxoid
Wanita
Imunisasi TT3 6 bulan 95 % 5 tahun 0,5 cc
Tetanus setelah TT2
Toxoid
Wanita
Imunisasi TT4 1 tahun 99 % 10 tahun 0,5 cc
Tetanus setelah TT3
Toxoid
Wanita
Imunisasi TT5 1 tahn 99 % Seumur hidup 0,5cc
Tetanus setelah TT4 atau selama
Toxoid usia subur/ (25
Wanita tahun)
Jenis Pemberian Interval Persentase Masa Dosis
Imunisasi Imunisasi pemberian proteksi Perlindungan
minimal
Imunisasi TT1 -- -- Tidak ada 0,5 cc
Tetanus
Imunisasi TT2 4 minggu 80 % 3 tahun 0,5 cc
Tetanus setelah TT1
Toxoid
Wanita
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama : Ny. T
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama : Tn. Z
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta
3. Riwayat Kesehatan
a. Nutrisi
gorengan
sore-malam)
b. Pola Eliminasi
BAB
Warna : Kuning
Masalah : Tidak ada
BAK
penyuntikan vaksinTT.
B. Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
4. Berat badan : 55 kg
5. Tanda vital
3. Kebutuhan : KIE
D. Penatalaksanaan
“Nona T siap dan akan melalukan suntik tetanus toksoid sebagai salah
salah satu syarat yang harus dipenuhi saat mengurus surat-surat atau
kemenkes RI:
PEMBAHASAN
1. Data subjektif
didapatkan dari kasus ini yaitu identitas pasien yang bernama Nn. T umur
nutrisi selama ini normal dengan frekuensi pola makan 2-3x sehari
dengan porsi makan 1 piring,. Pasien juga memiliki pola tidur di siang
hari 2-3 jam, dan malam 7-9 jam. Pasien dalam kesehariannya hanya
Keluhan utama pada pasien Nn. T yaitu danya rasa cemas dan takut
tetanus pada ibu hamil dan saat persalinan. Imunisasi tetanus toksoid
2. Data objektif
objektif yang didapatkan dari kasus ini yaitu keadaan umum pasien baik,
kesadaran pasien composmentis, tinggi badan pasien 155 cm, berat badan
saat ini 55 kg. Tanda-tanda vital pasien meliputi tekanan darah 120/80
3. Analisis data
diagnosa pada kasus ini adalah Ny. T P0A0 umur 20 suntik TT catin,
sedangkan masalah yang dialami oleh pasien adalah rasa cemas dan takut
4. Penatalaksanaan
Hal ini sesuai dengan teori bahwa Imunisasi tetanus toksoid (TT)
kecil bagi para ibu yang melahirkan atas bantuan tenaga kesehatan di
4. Evaluasi
samping yaitu demam ringan, kelelahan, nyeri sendi, mual, nyeri otot,
kemerahan dan gatal di area bekas suntik. Setiap jenis vaksin memiliki
hanya 1-2 hari. Vaksin juga menimbulkan efek samping yang serius
A. Simpulan
yang dialami adalah rasa takut dan cemas karena tidak percaya diri.
B. Saran
3. Bagi Bidan
Sebaiknya mampu memberikan informasi yang jelas kepada calon